bagi  aktor,  serta  memberikan  penekanan  untuk  memerangi  sebuah  adegan. Hakama celana panjang dianggap lebih gagah dan menunjukkan keuatan prajurit
samurai.
3.5 Tata Rias Pemain Kabuki
Dalam  dunia  teater,  para  aktor  biasa  dituntut  untuk  menjadikan  perannya lebih hidup dengan sebuah efek khusus, untuk membuat sebuah cerita atau adegan
dari  suatu  drama  menjadi  lebih  menarik  dan  bagus.  masking  dan  make-up merupakan  bagian  integral  dari  transformasi  lengkap  sang  aktor.  Teater  di  Asia
umumnya  memiliki  desain  pewarnaan  wajah  paling  canggih  di  dunia,  seperti makeup tradisi Kumadori dalam teater Kabuki .
Penggunaan  transformasional  makeup  di  Jepang  dapat  ditelusuri  kembali ke dalam ritual agama kuno. dan  seiring waktu berjalan, karena upacara tersebut
berkembang  menjadi  teater,  makeup  dipertahankan  sebagai  kendaraan  untuk mengubah  aktor  kedalam  pertunjukan,  untuk  mempertahankan  unsur  serta  asal-
usul ritual tanpa konteks agama tertentu . Contoh transisi dari upacara keagamaan teater  dapat  ditemukan  dalam  banyak  kebudayaan  dunia,  seringkali
mempertahankan  elemen  masking  dan  makeup  untuk  memungkinkan  seorang pemain  profesional  yang  modern  memerankan  tokoh  supranatural  dan  mitologis
secara lebih nyata. Makeup  tata  rias  di  kabuki  disebut  dengan  Kesho.  dapat  dipisahkan
menjadi  dua  jenis  yang  berbeda,  yaitu:  makeup  standart  yang  digunakan  untuk sebagian besar karakter, dan Kumadori Danjuro, yang digunakan untuk superhero
Universitas Sumatera Utara
dan penjahat yang terlihat paling sering pada gaya akting Aragoto. Pada Kabuki, makeup adalah salah satu tanda pengenalan karakter dan pemberian karakter.
Para pemain Kabuki akan dilukis wajahnya sedemikian rupa dengan warna yang berwarna-warni, kebanyakan warna  yang dipakai  oleh pemain ialah  merah,
biru,  hitam  dan  ungu,  yang  dilukis  di  atas  wajah  pemain  yang  sudah  di  oles dengan  krim  berwarna  putih  terlebih  dahulu.  Setiap  gambaran  atau  garis  yang
digambar  pada  wajah  sang  aktor,  memiliki  arti  dan  jenis  peran  tersendiri, contohnya  seperti  Kumandori  Danjuro,  yang  wajah  sang  pemain  dilukis  dengan
garis berwarna merah, dan hitam. Di wilayah Edo-Jepang, pada tahun 1673, aktor berusia empat belas tahun
yang bernama Ichikawa-Danjuro1 menciptakan gaya kinerja Kabuki yang disebut dengan  Aragato,  atau  sering  juga  disebut-sebut  sebagai  liar  show.  Dengan
cerita-cerita  yang  berpusat  di  sekitar  pahlawan  samurai  yang  kuat.  Untuk menyajikan  manusia  super,  tindakan  seorang  pahlawan  yang  benar  dan  berani
untuk  melawan  kekuatan  jahat,  dan  untuk  kinerja  pertamanya  ialah  ia  melukis wajahnya dalam makeup contoh desain modern yang berani dengan warna merah
dan  hitam  yang  berada  di  bagian  atas  wajah,  yang  disebut  pola  otot,  yang dikenakan  oleh  pahlawan  samurai  dari  salah  satu  drama  Aragato.  seperti  yang
terlihat hari ini. Wajah yang menggunakan makeup kompleks Aragato Kabuki ini disebut Kumadori.
Asal-usul  Kumadori  Danjuro  hingga  saat  ini  masih  tetap  tidak  jelas, meskipun  gaya  memekarkan  poni  dan  mewarnai  wajah  dilakukan  pada  Kabuki,
Teater  Opera  Cina  sering  disebut-sebut  sebagai  sumber  inspirasinya.  Identifikasi
Universitas Sumatera Utara
Opera  Cina  tentang  peran  dan  jenis  makeup  memang  mirip  dengan  kabuki,  tapi tetap  saja  masih  diragukan.  Banyak  dari  beberapa  inspirasi  ini  bisa  saja  di
turunkan  oleh  Danjuro  kepada  penerusnya,  tidak  satu  orang  pun  yang  mungkin telah melihat opera cina.
Pada Makeup Kabuki, Raut wajah realistis atau asli biasanya bisa terlihat pada  gambaran  wajah  kelas  bawah,  sedangkan  sebagian  besar  kabuki  yang
berkarakter  kelas  atas  menggunakan  pemutih  murni  sebagai  dasar  makeup mereka.  di  jepang  kulit  putih  secara  tradisional  telah  menjadi  bagian  dari  kaum
ningrat,  yang  alasan  logis  di  balik  ini  adalah  menyatakan  bahwa  para  kaum
ningrat tidak terlalu berhadapan langsung dengan matahari saat bekerja di ladang. Namun,  dalam  drama  tertentu,  seperti  Kazo  Benten  atau  Yosa  Kirare,  di  mana
karakter  kelas  rendah  memainkan  peran  utama,  dasar  putih  yang  murnilah  yang digunakan pada wajah sang aktor.
Kecuali  dalam  kasus  anak-anak,  sang  aktor  selalu  memakai  makeup mereka  sendiri  dan  memulai  persiapan  mereka  dengan  mengikat  kain  yang
dikenal  sebagai  Habutae  yang  berada  disekitar  dahi  atas  dan  di  atas  rambut. Habutae lah yang menahan rambut pada posisinya, melindungi, dan menyediakan
permukaan datar di mana untuk menempatkan sebuah wig. Wajah  dan  leher  adalah  yang  pertama  ditutup  dengan  minyak  dan
kemudian dengan penutup yang tebal krim putih yang dikenal sebagai Oshiroi di oleskan  dengan  menggunakan  kuas  khusus.  ketika  peran  wanita  sedang
dimainkan, Oshiroi juga  akan dioleskan panjang jauh ke belakang badan,  karena garis  belakang  kerah  kimono  yang  digunakan  akan  sangat  rendah.  Dimana
Universitas Sumatera Utara
Habutae  pada  dahi  juga  ditutupi  dengan  makeup,  dan  memperluasnya  cukup tinggi  untuk  ditutupi  oleh  mahkota  wig.  sentuhan  bedak  warna  pink  dapat
diterapkan untuk memberikan blush on ke pipi. Dasar  putih  obliterates  fitur  aktor,  khususnya  di  bibir  dan  alis.  alis  yang
dicat  pada  wajah  dibuat  agak  lebih  tinggi  dari  pada  warna  cokelat  mata  yang sebenarnya,  dan  mata  yang  halus  dilapisi  warna  hitam  untuk  pria,  dan  merah
untuk  wanita.  Sebuah  lipstick  berwarna  hitam  digunakan  untuk  menghasilkan bentuk  ke  bawah  yang  diberikan  pada  bibir  pria.  Mulut  perempuan  juga  dibuat
berwarna  merah,  yang  dibuat  lebih  kecil,  dengan  membuat  ramping  bibir  bawah yang  tebal.  Ini  adalah  kecantikan  feminin  yang  ideal.  ada  banyak  garis  mata,
pewarna mata, dan gaya bibir  yang telah digayakan dan diberlakukan untuk men- sugesti karakter dan status sosial pemain.
Dalam  kabuki,  make-up  juga  sebagai  suatu  peran  penting  terhadap  para aktor,  seperti  karakter  Aragoto  yang  mencerminkan  karakter  seorang  aktor  yang
sombong,  kasar,  dan  berideologi  kuat,  sehingga  menyebabkan  make  up  Aragoto berwarna  merah  terang,  biru  dan  hitam.  Warna-warna  make  up  tersebut  disebut
kumadori yang melambangkan kekuatan dahsyat dan kekuatan manusia yang luar biasa.
3.6 Musik Pengiring Drama Kabuki