3.3 Konsep Panggung Kabuki
Pada drama, biasanya memiliki teori yang menyebutkan tiga faktor yang sangat diperlukan untuk bermain teater. Aktor dan penonton, tidak ada gunanya
jika dibayangkan tanpa panggung dan tempat dimana penonton bisa melihat sebuah pertunjukannya. Set panggung Kabuki yang dikenal sebagai O-dagu ini
benar-benar cukup sederhana dalam hal desain, tetapi sangat boros dalam hal cat dan sangat berwarna-warni. Mereka dibangun baik di dalam maupun di belakang
panggung. Bahkan pada panggung kabuki, dua set latar belakang dijadikan menjadi satu.
Seluruh tahap dapat disajikan sebagai interior satu ruangan, atau bagian depan dan samping dapat ditampilkan. Dalam panggung Kabuki biasanya
dibangun sebuah rumah, dalam hal ini rumah biasanya dibangun diatas panggung dengan tiga langkah yang disebut Sandan. Latar belakang biasanya menunjukkan
sebuah pedesaan sekitarnya dan sering memiliki fitur utama yang dominan seperti
pohon pinus, atau yang cukup sering seperti Gunung Fuji.
salah satu karakteristik dari teater tradisional Jepang adalah, bahwa arsitektur teater mereka juga memiliki tahap yang masih digunakan di Jepang
hingga saat ini, seperti: Bugakuden atau Gagakuden, kira-kira duapuluh empat kaki 7,25 meter dari alun-alun, dikelilingi oleh pagar untuk pertunjukan tarian
Bugaku atau musik Gagaku, bentuk ini ditentukan pada periode Heian 794- 1185.
Universitas Sumatera Utara
Panggung ini di set dua menjadi satu, memiliki mesin untuk mengubah atau menggerakkan panggung menjadi set yang berbeda, untuk mengubah latar
belakang suatu adegan pertunjukan. Pada pertunjukan Kabuki diatas panggung, ada satu unsur yang memiliki
peran penting sebagai bagian untuk mengganti sebuah adegan, yaitu Tirai. Tirai utama yang digunakan di panggung adalah tirai Hanamichi. Tetapi, disamping itu
ada sejumlah tirai-tirai kecil yang memiliki berbagai kegunaan. Seperti tirai bercahaya biru Asagi Maku yang berfungsi sebagai tirai penutup sementara. Ada
juga tirai Joshiki Maku, tirai yang ditarik kesamping. Untuk meningkatkan tontonan yang dramatis, Asagi Maku dijatuhkan dari atas dan dibawa dari
panggung. Ada juga Keshi Maku yaitu tirai hitam yang dipegan oleh asisten yang berpakain hitam untuk menyembunyikan diri, dan mengeluarkan aktor dari
panggung, jika ada adegan aktor yang tewas, dan versi berwarna merah digunakan untuk menutupi sebuah pintu masuk atau menutupi aktor melakukan perubahan
kostum. Selain itu ada Kasumi Maku yang digunakan dalam drma tertentu untuk menyembunyikan pelantun dan pemain Shamisen sebelum mereka diminta untuk
bermain. Lainnya adalah Anten Maku berwarna hitam, yang berfungsi untuk menyembunyikan seluruh set panggung.
3.4 Kostum Pemain Kabuki