2. Variabel Dependen variabel terikat
Variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen Indriantoro 2001:63. Variabel
dependen dalam penelitian ini adalah kinerja sistem informasi akuntansi Y.Dalam kuesioner penelitian ini terdapat 25 pernyataan yang tujuannya
untuk mengukur 10 indikator variabel kinerja sistem informasi akuntansi Jogiyanto 2007:41, yaitu:
1 Informasi sesuai dengan kebutuhan.
2 Informasi yang akurat, relevan, detail, lengkap.
3 Sesuai dengan kenyataan atau kejadian yang sesungguhnya terjadi.
4 Format sesuai kebutuhan.
5
Easy to use.
6 Tepat waktu.
7 Penyelesaian dari suatu masalah.
8 Kesempatan yang harus di ambil.
9 Kebutuhan informasi terpenuhi.
10 Batasan-batasan bisnis yang harus termuat dalam sistem informasi.
G. Teknik Analisis Data
1. Analisis Data
Sugiyono 2008:206 dalam Nur Sari 2014 menyatakan langkah- langkah yang dilakukan dalam analisis data adalah sebagai berikut:
a. Kuesioner akan disebarkan ke kantor cabang dan masing-masing
kantor rayon yang telah ditentukan. Setiap item pernyataan dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Untuk Variabel X
̅
Untuk Variabel Y
̅ kuesioner merupakan pernyataan positif mempunyai nilai masing-
masing yang berbeda diukur dengan skala Likert yaitu: Jawaban
Sangat Setuju
, memiliki nilai 5 Jawaban
Setuju
, memiliki nilai 4 Jawaban
Ragu-ragu
, memiliki nilai 3 Jawaban
Tidak Setuju
, memiliki nilai 2 Jawaban
Sangat Tidak Setuju
, memiliki nilai 1 b.
Setelah data terkumpul maka akan dilakukan pengolahan data, disajikan, dan dianalisis. Dalam penelitian ini penulis menggunakan
uji statistik dengan bantuan
softwatre
SPSS versi 23,0. Untuk menilai variabel X dan Y, maka analisis yang digunakan berdasarkan rata-rata
dari masing-masing variabel. Nilai rata-rata didapat dengan menjumlah data keseluruhan dalam setiap variabel kemudian dibagi
dengan jumlah responden. Bila dijabarkan dengan rumus maka akan menjadi:
Keterangan: ̅ = Rata-rata X
̅ = Rata-rata Y Xi = Nilai X ke i sampai ke-n
Yi = Nilai Y ke i sampai ke-n n = Jumlah responden
Setelah didapat rata-rata masing-masing variabel kemudian dibandingkan dengan kriteria yang penulis tentukan berdasar nilai
tertinggi dan terendah dari hasil kuesioner. Nilai tertinggi dan nilai terendah didapat dari banyaknya pernyataan dalam kuesioner dikali
dengan nilai tertinggi 5 dan nilai terendah 1 yang telah penulis terapkan.
1 Nilai variabel persepsi partisipasi pemakai X
1
terdapat 14 pernyataan, nilai tertinggi X
1
adalah 5x14=70 dan nilai terendah adalah 1x14=14
2 Nilai variabel dukungan manajemen X
2
terdapat 4 pernyataan, nilai tertinggi X
1
adalah 5x4=20 dan nilai terendah adalah 1x4=4
3 Nilai variabel kinerja sistem informasi akuntansi Y terdapat 25
pernyataan, nilai tertinggi X
1
adalah 5x25=125 dan nilai terendah adalah 1x25=25
Berdasarkan nilai tertinggi dan terendah di atas, maka dapat ditentukan rentang interval yaitu nilai tertinggi dikurangi nilai terendah
dibagi jumlah kriteria. Maka akan dapat ditentukan panjang interval kelas masing-masing variabel:
1 Untuk menilai partisipasi pemakai sistem informasi akuntansi X
1
, rentang 70-14=56 jadi 56:5=11,2, maka nilai interval akan
ditetapkan sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a Nilai 14-
25,2 masuk ke dalam kriteria “Tidak Berpartisipasi” b
Nilai 25,3-
36,4 masuk ke dalam kriteria “Kurang Berpartisipasi”
c Nilai
36,5- 47,6 masuk ke dalam kriteria “Cukup
Berpartisipasi” d
Nilai 47,7- 58,8 masuk ke dalam kriteria “Berpartisipasi”
e Nilai 58,9- 70 m
asuk ke dalam kriteria “Sangat Berpartisipasi” 2
Untuk menilai dukungan manajemen X
2
, rentang 20-4=16 jadi 16:5=3,2, maka nilai interval akan ditetapkan sebagai berikut:
a Nilai 4-7
,2 masuk ke dalam kriteria “Tidak Mendukung” b
Nilai 7,3-10,4 masuk ke dal am kriteria “Kurang Mendukung”
c Nilai 10,5-13
,6 masuk ke dalam kriteria “Cukup Mendukung” d
Nilai 13,7-16 ,8 masuk ke dalam kriteria “Mendukung”
e Nilai 16,9- 2
0 masuk ke dalam kriteria “Sangat Mendukung” 3
Untuk menilai kinerja sistem informasi akuntansi Y, rentang 125- 25=100 jadi 100:5=20, maka nilai interval akan ditetapkan sebagai
berikut: a
Nilai 25- 45 masuk ke dalam kriteria “Tidak Baik”
b Nilai 46-
65 masuk ke dalam kriteria “Kurang Baik” c
Nilai 66- 85 masuk ke dalam kriteria “Cukup Baik”
d Nilai 86-105 masuk ke
dalam kriteria “Baik” e
Nilai 106- 125 masuk ke dalam kriteria “Sangat Baik”
2. Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran untuk menunjukkan tingkat- tingkat kevalidan atau keabsahan dari suatu instrumen. Pengujian
validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi
Pearson Product Moment.
Setiap instrumen dikatakan valid bila mampu mengukur apa yang diinginkan dan mengungkap data variabel yang
diteliti secara tepat. Hasil korelasi lalu dibandingkan dengan r
tabel
pada tingkat signifikansi 0,05. Instrumen dikatakan valid apabila r
hitung
positif dan r
hitung
dari r
tabel
P 0,05. Perhitungan korelasi
pearson product moment
dengan rumus Arikunto 1998: 326 : ∑ ∑ ∑
√{ ∑ ∑
} { ∑ ∑
} Keterangan:
r = koefisien korelasi
XY = jumlah perkalian item dengan total item X=tingkat skor indikatro yang diujinilai dari setiap pertanyaan
Y = total skor indikator n = jumlah sampel
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat pengukur yang menunjukkan stabilitas dan konsistensi dari suatu instrumen yang mengukur suatu konsep dan
berguna untuk mengakses kebaikan dari suatu pengukur. Suatu kuisioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban terhadap
pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu Ghozali 2005 : 41. Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan koefisien
Cronbach Alpha
. Jika dari hasil perhitungan diperoleh r
alpha
positif dan r
alpha
0,7 maka instrumen penelitian yang digunakan dinilai reliabel. Penghitungan tingkat reliabilitas menggunakan
Cronbach Alpha
α dengan rumus:
Keterangan: α = koefisien reliabilitas
K = jumlah item reliabilitas r
= rata-rata korelasi antar item 1 = bilangan konstan
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau
residual
mempunyai distribusi normal. Uji t dan F mengamsusikan bahwa nilai
residual
mengikuti distribusi normal. Cara dalam mendeteksi apakah
residual
berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Dalam penelitian ini penulis akan menguji normalitas dengan
melihat
normal probability plot
yang membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari data
normal, dasar pengambilan keputusan untuk uji normalitas data adalah Ghozali 2011:160:
1 Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas. 2
Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya tidak menunjukkan
pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
b. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen Ghozali 2001:91.
Uji asumsi klasik ini dapat dilakukan dengan cara meregresikan model analisis dan melakukan uji korelasi antar variabel
independen, dengan menggunakan
Variance Inflation Factor
VIF. Batas dari VIF adalah 10 dan nilai tolerance value kurang dari 0,1. Jika
nilai VIF 10 dan nilai tolerance value 0,1 maka tidak terjadi multikolinieritas Ghozali 2011:105.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap maka disebut
homokedastisitas. Model
regresi yang
baik adalah
terjadi homokedastisitas dalam model atau dengan kata lain tidak terjadi
heteroskedastisitas. Cara mendeteksi adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik
Scatterplot
antara SRISED dan ZPRED, dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu
X adalah residual Y prediksi – Y sesungguhnya yang telah
distudentized
. Dasar
pengambilan keputusan
untuk uji
heteroskedastisitas adalah Ghozali 2011:139: 1
Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka mengidentifikasikan telah terjadi
heteroskedastisitas. 2
Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Pengujian Hipotesis
Hipotesis dari penelitian ini diuji dengan menggunakan analisis regresi linier berganda dengan menggunakan uji-F, uji-t dan koefisien
determinan. Riduwan 2014: 110 menyatakan analisis regresi digunakan untuk mengetahui bagaimana variabel dependen dapat diprediksikasn
melalui variabel independen secara parsial maupun simultan. Metode analsis regresi linier berganda berfungsi untuk mengetahui pengaruh dari
variabel bebas partisipasi pemakai sistem dan dukungan manajemen dengan variabel terikat kinerja sistem informasi akuntansi. Model
persamaan regresi untuk menguji hipotesis, dengan formula: Y = a +b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ e Keterangan:
Y = Skors dimensi variabel kinerja sistem informasi akuntansi
a = Konstanta, titik perpotongan dengan sumbu y, bila x = 0
X
1
= Skors dimensi variabel partisipasi pemakai X
2
= Skors dimensi variabel dukungan manajemen b
1
= Koefisien regresi persepsi keterlibatan pemakai b
2
= Koefisien regresi faktor dukungan manajemen e
= Error Term a.
Uji Parsial Uji statistik t Uji parsial menggunakan uji t untuk menguji seberapa jauh
pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dalam menerangkan variasi variabel dependen Ghozali 2011:98. Langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut:
1 Merumuskan hipotesis
a Variabel
X
1
persepsi partisipasi
pemakai dalam
pengembangan sistem H
: X
1
= 0, berarti tidak ada pengaruh partisipasi pemakai terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.
H
a
: X
1
≠ 0, berarti ada pengaruh partisipasi pemakai terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.
b Variabel X
2
faktor dukungan manajemen H
: X
2
= 0, berarti tidak ada pengaruh dukungan manajemen terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.
H
a
: X
2
≠ 0, berarti ada pengaruh dukungan manajemen terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.
2 Menentukan tingkat signifikansi α = 5
3 Menghitung t
hitung
dengan rumus: t
hitung
= keterangan:
b = koefisien variabel independen
σb = deviasi standar koefisien variabel independen
b. Uji Simultan Uji Statistik F
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah seluruh variabel independen yang digunakan dalam model regresi secara bersama-sama
atau simultan berpengaruh terhadap variabel dependen. Langkah- langkah pengujian statistik F adalah sebagai berikut:
1 Merumuskan hipotesis
H : X
1
= X
2
= 0, berarti secara simultan tidak ada pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.
H
a
: X
1
≠ X
2
≠ 0, berarti secara simultan ada pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.
2 Menentukan
tingkat signifikansi α = 5 3
Menghitung F
hitung
dengan rumus: F
hitung
= =
keterangan: R
2
=
explained sum of squares
ESS 1-R
2
=
residual sum of squares
RSS n
= jumlah sampel k
= jumlah variabel c.
Uji Koefisien Determinan R
2
Uji koefisien determinasi R
2
digunakan untuk mengukur seberapa besar variasi dalam variabel independen dalam menjelaskan
bersama-sama variabel dependen. Semakin besar koefisien determinasi semakin baik variabel independen dalam menjelaskan variabel
dependennya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN