Analisis persepsi partisipasi pemakai sistem dan dukungan Manajemen terhadap kinerja sistem informasi Akuntansi studi kasus di PT. PLN Persero area Klaten

(1)

ANALISIS PERSEPSI PARTISIPASI PEMAKAI SISTEM DAN DUKUNGAN MANAJEMEN TERHADAP KINERJA SISTEM

INFORMASI AKUNTANSI

Studi Kasus di PT PLN (Persero) Area Klaten

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh: Adhitya Putra W NIM : 132114112

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(2)

i

ANALISIS PERSEPSI PARTISIPASI PEMAKAI SISTEM DAN DUKUNGAN MANAJEMEN TERHADAP KINERJA SISTEM

INFORMASI AKUNTANSI

Studi Kasus di PT PLN (Persero) Area Klaten

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh: Adhitya Putra W NIM : 132114112

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(3)

(4)

iii .


(5)

iv MOTTO

“Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam

perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara besar.” (Lukas 16: 10-11)

“Bukan karena apa yang telah orang lain berikan kepada kita, tetapi apa yang telah kita berikan kepada orang lain.”

Kupersembahkan untuk:

Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria Bapak dan Mamah Adikku Ryan Monica Felicia Mutiarasari Putri Bapak Ibu Dosen, Sahabat serta Teman-teman


(6)

v

UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul: ANALISIS PERSEPSI PARTISIPASI PEMAKAI SISTEM DAN DUKUNGAN

MANAJEMEN TERHADAP KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Studi Kasus di PT PLN (Persero) Area Klaten

dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 15 Juni 2017 adalah hasil karya saya. Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

Apabila saya melakukan hal tersebut diatas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.

Yogyakarta,31 Mei 2017 Yang membuat pernyataan,


(7)

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Adhitya Putra W

Nomor Mahasiswa :132114112

Demi mengembangkan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

ANALISIS PERSEPSI PARTISIPASI PEMAKAI SISTEM DAN DUKUNGAN MANAJEMEN TERHADAP KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

Studi Kasus di PT. PLN (Persero) Area Klaten

Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpang, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 31 Mei 2017 Yang menyatakan


(8)

vii KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D selaku Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian kepada penulis.

2. Albertus Yudi Yuniarto, S,E., M.B.A. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Dr. FA Joko Siswanto, M.M., Ak., QIA., CA selaku dosen pembimbing akademik yang telah senantiasa menyertai selama 4 tahun kuliah di Universitas ini.

5. Lisia Apriani, SE., M.Si., Ak., QIA., CA selaku pembimbing, yang telah sabar membantu dan membimbing penulis menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak Aris Edi Susangkiyono selaku pimpinan PT. PLN (Persero) Area Klaten yang memberikan ijin untuk melakukan penelitian. Dan segenap karyawan PT. PLN (Persero) Area Klaten yang telah bersedia memberikan data yang diperlukan.

7. Bapak dan Mamah yang peduli pada pendidikan anaknya, dan banyak mendorong dan mendoakan penulis hingga skripsi ini dapat selesai.

8. Adhetya Ryan W adikku yang senantiasa memberikan semangat dan dorongan pada penulis dalam penyelesaian skripsi.

9. Monica Felicia Mutiarasari Putri yang senantiasa mendampingi dan memberikan motivasi kepada penulis dalam mengerjakan skripsi.


(9)

viii

10. Teman-teman seperjuangan mulai dari teman-teman C Class, kelas MPAT, genk Gaje, genk Bakul Jawaban yang mendoakan kelancaran penulisan skripsi ini.

11. Pengurus HIMAKS 15 yang memberikan dukungan dan doa. 12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 31 Mei 2017


(10)

ix DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO ... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii

HALAMAN DAFTAR ISI ... ix

HALAMAN DAFTAR TABEL ... xii

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xiii

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

ABSTRAK ... xv

ABSTRACT ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah... 4

C. Batasan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 5

F. Sistematika Penulisan ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

A. Kajian Pustaka ... 7

1. Persepsi ... 7

2. Sistem Informasi Akuntansi ... 9

3. Kinerja Sistem Informasi Akuntansi ... 13

B. Penelitian Terdahulu ... 20

C. Pengembangan Hipotesis Penelitian ... 23

1. Partisipasi Pemakai Sistem Informasi (X1) dalam Kinerja Sistem Informasi Akuntansi... 23

2. Dukungan Manajemen (X2) dalam Kinerja Sistem Informasi Akuntansi... 24

D. Kerangka Konseptual Penelitian ... 25

BAB III METODE PENELITIAN ... 26

A. Jenis Penelitian ... 26

B. Objek dan Subjek Penelitian... 26

C. Tempat dan Waktu Penelitian... 26

D. Populasi Penelitian ... 27

E. Teknik Pengumpulan Data ... 27

F. Variabel Penelitian ... 29

1. Variabel Independen ... 29

a. Persepsi Partisipasi Pemakai Sistem (X1) ... 29


(11)

x

Halaman

2. Variabel Dependen ... 31

G. Teknik Analisis Data ... 31

1. Analisis Data... 31

2. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 35

a. Uji Validitas ... 35

b. Uji Reliabilitas ... 35

3. Uji Asumsi Klasik ... 36

a. Uji Normalitas ... 36

b. Uji Multikolinieritas ... 37

c. Uji Heteroskedastisitas ... 38

4. Pengujian Hipotesis ... 39

a. Uji Parsial (Uji Statistik t) ... 39

b. Uji Simultan (Uji Statistik F)... 40

c. Uji Koefisien Determinan (R2) ... 41

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 42

A. Sejarah Singkat PT. PLN (Persero) ... 42

B. Sejarah Singkat PT. PLN (Persero) Area Klaten ... 44

C. Visi, Misi, Nilai-nilai dan Motto PT. PLN (Persero) ... 45

D. Bisnis PLN ... 46

E. Logo PT. PLN (Persero) ... 48

F. Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) Area Klaten ... 50

G. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi ... 51

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 63

A. Deskripsi Responden ... 63

B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi ... 69

1. Partisipasi Pemakai Sistem Informasi Akuntansi ... 69

2. Dukungan Manajemen ... 77

3. Kinerja Sistem Informasi Akuntansi ... 78

C. Analisis Data... 82

1. Perhitungan dan Penilaian Kuesioner ... 82

2. Uji Kualitas Data ... 87

a. Uji Validitas ... 87

b. Uji Reliabilitas ... 90

3. Uji Asumsi Klasik ... 92

a. Uji Normalitas ... 92

b. Uji Multikolinieritas ... 93

c. Uji Heteroskedastisitas ... 94

4. Hasil Pengujian Hipotesis ... 96

a. Uji Parsial (Uji Statistik t) ... 98

b. Uji Simultan (Uji Statistik f) ... 100


(12)

xi

Halaman

D. Pembahasan Hasil Analisis Data ... 103

1. Persepsi Partisipasi Pemakai Sistem terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi ... 103

2. Faktor Dukungan Manajemen terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi ... 105

BAB VI PENUTUP ... 107

A. Kesimpulan ... 107

B. Keterbatasan Penelitian ... 107

C. Saran ... 108

DAFTAR PUSTAKA ... 109


(13)

xii DAFTAR TABEL

No. Judul Tabel Halaman

3.1 Skala Likert... 28

5.1 Jenis Kelamin Responden ... 64

5.2 Umur Responden ... 65

5.3 Departemen Responden ... 67

5.4 Lama Bekerja Responden ... 68

5.5 Jenjang Pendidikan Responden ... 69

5.6 Dimensi Hubungan ... 70

5.7 Dimensi Wawasan ... 71

5.8 Dimensi Tanggung Jawab ... 72

5.9 Dimensi Waktu ... 73

5.10 Dimensi Keinginan Pemakai ... 74

5.11 Dimensi Nilai Kepuasan, Kepercayaan, dan Dukungan Manajemen ... 75

5.12 Dimensi Biaya ... 76

5.13 Dimensi Kemahiran, Keaktifan, dan Perhatian Manajer ... 78

5.14 Dimensi Kepuasan Pemakai Sistem Informasi ... 79

5.15 Dimensi Pemakai Sistem Informasi ... 81

5.16 Perhitungan Kuesioner Variabel Partisipasi Pemakai Sistem Informasi Akuntansi (X1) ... 82

5.17 Perhitungan Kuesioner Variabel Dukungan Manajemen (X2) 84

5.18 Perhitungan Kuesioner Variabel Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y) ... 85

5.19 Hasil Uji Validitas Variabel X1 ... 87

5.20 Hasil Uji Validitas Variabel X2 ... 88

5.21 Hasil Uji Validitas Variabel Y ... 89

5.22 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X1 ... 90

5.23 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X2 ... 91

5.24 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y ... 91

5.25 Hasil Uji Multikolinieritas ... 94

5.26 Hasil Uji Regresi Linier berganda ... 97

5.27 Tabel Anova Uji Regresi Linier Berganda ... 101


(14)

xiii DAFTAR GAMBAR

No. Judul Gambar Halaman

2.1 Gambar Kerangka Penelitian ... 25

4.1 Logo PT. PLN... 48

4.2 Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) Area Klaten ... 50

5.1 Normal Probabilty Plots ... 93


(15)

xiv DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Lampiran Halaman

1 Kuesioner Penelitian ... 113

2 Hasil Uji Validitas Variabel X1 ... 120

3 Hasil Uji Validitas Variabel X2 ... 122

4 Hasil Uji Validitas Variabel Y... 123

5 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X1 ... 126

6 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X2 ... 126

7 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y ... 127

8 Hasil Uji Multikolinieritas ... 128

9 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 131

10 Hasil Uji Regresi Linier ... 134

11 Tabulasi Kuesioner Partisipasi Pemakai Sistem ... 136

12 Tabulasi Kuesioner Dukungan Manajemen ... 138

13 Tabulasi Kuesioner Kinerja Sistem Informasi Akuntansi . 140 14 Surat Ijin Penelitian ... 143


(16)

xv ABSTRAK

ANALISIS PERSEPSI PARTISIPASI PEMAKAI SISTEM DAN DUKUNGAN MANAJEMEN TERHADAP KINERJA SISTEM

INFORMASI AKUNTANSI

Studi Kasus di PT. PLN (Persero) Area Klaten

Adhitya Putra W NIM : 132114112 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2017

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh partisipasi pemakai sistem dan dukungan manajemen terhadap kinerja sistem informasi akuntansi yang diperoleh berdasarkan persepsi dari karyawan. Kinerja dari sistem informasi sendiri dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor agar sistem informasi tersebut dapat menyajikan informasi yang baik.

Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Data diperoleh dengan melakukan penyebaran kuesioner. Teknik analisa data yang digunakan adalah regresi linier berganda.

Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh positif antara persepsi partisipasi pemakai sistem dan faktor dukungan manajemen terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Koefisien determinan diperoleh 0,752 menunjukkan adanya kontribusi dari persepsi partisipasi pemakai dan faktor dukungan manajemen terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Jadi, persepsi pemakai sistem dan faktor dukungan manajemen berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Kata kunci: persepsi partisipasi pemakai, persepsi dukungan manajemen, kinerja sisten informasi akuntansi.


(17)

xvi ABSTRACT

THE PERCEPTION ANALYSIS OF USER PARTICIPATION, MANAGEMENT SUPPORT TO ACCOUNTING INFORMATION

SYSTEM PERFORMANCE Adhitya Putra W NIM : 132114112 Sanata Dharma University

Yogyakarta 2017

The aim of this study is to find out the influence of perception of user participationt and the perception of management support to accounting information system performance based on the perception of employees.The performance of the information system is affected by several factors that can make good information.

This study is case study. This data was obtained by spreading the questionnaire. The data analysis technique of this study was multiple linear regression.

The result of the research shows that there is a positive influence between the perception of the user participation and the perception of the management support to accounting information system performance. The value of the determination coefficient was 0,752, the valueshowed that there was 75,2 % contribution of the perception of the user participation and the perception of the management support to accounting information system performance. So, the perception of the user participation and the perception of the management support influence to accounting information system performance.

Keyword: the perception of the user participation, the perception of the management support, accounting information system performance.


(18)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pengelolaan sistem informasi merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan perusahaan. Romney dan Steinbart (2014:5) menyatakan semua organisasi membutuhkan informasi untuk membuat keputusan yang efektif. Baridwan (2002:4) menyatakan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) merupakan suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, menggolongkan, mengolah, menganalisa, dan mengkomunikasikan informasi keuangan yang relevan untuk pengambilan keputusan kepada pihak luar dan pihak dalam.

Penerapan teknologi informasi merupakan salah satu elemenyang mendukung sistem informasi akuntansi pada perusahaan.Romney dan Steinbart (2014:7) menyatakan pada perusahaan-perusahaan modern saat ini penerapan Sistem Informasi Akuntansi menjadi hal yang wajib dilakukan untuk mendapatkan nilai tambah sebagai berikut: meningkatkan kualitas, mengurangi biaya produksi dan jasa, meningkatkan efisiensi perusahaan, mendistribusikan pengetahuan, meningkatkan efisiensi dan efektifitas rantai pasokan, meningkatkan struktur kontrol internal, meningkatkan kemampuan dalam mengambil keputusan.

Anggraini (2012) menyatakan kinerja sistem informasi akuntansi menunjukkan efektifitas/keberhasilan sistem informasi yang diukur oleh variabel kepuasan pengguna SIA dan variabel penggunaan SIA. Almilia dan


(19)

Irmaya (2008) menyatakan bahwa ukuran efektifitas kinerja sistem informasi akuntansi dapat dilihat melalui dua pendekatan yaitu kepuasan pemakai informasi dan pemakaian SIA oleh pegawai bagian keuangan dalam membantu menyelesaikan pekerjaannya mengolah data keuangan menjadi informasi akuntansi.

Beberapa riset yang dilakukan berkaitan dengan bidang Sistem Informasi memberikan pandangan bahwa terdapat sejumlah faktor yang mempengaruhi kinerja SIA. Penelitian Soegiharto (2001) dan penelitian Tjhai Fung Jen (2002) mengemukakan bahwa ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi, diantaranya: keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem, kemampuan teknik personal sistem informasi, ukuran organisasi, dukungan manajemen, formalisasi pengembangan sistem informasi, program pelatihan dan pendidikan pemakai, keberadaan dewan pengarah sistem informasi, dan lokasi departemen sistem informasi.

Nur Sari Dewi (2014) melalui hasil risetnya menemukan bahwa faktor keterlibatan pemakai sistem dan faktor dukungan manajemen berpengaruh positif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi dengan objek penelitian koperasi syariah. Penelitian tersebut berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Fein Suwira (2014) dengan objek penelitian perusahaan pendanaan, pada hasil penelitiannya faktor dukungan manajemen tidak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi sedangkan untuk faktor-faktor lain seperti kapabilitas personel sistem informasi, keterlibatan


(20)

pemakai dan formalisasi pengembangan sistem tetap berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.

Oleh karena itu penulis tertarik untuk menilai kinerja Sistem Informasi Akuntansi melalui persepsi karyawan pada PT. PLN (Persero) Area Klaten dengan mengacu pada faktor partisipasi pengguna sistem dan dukungan manajemen. PT. PLN (Persero) Area Klaten pada saat ini menerapkan dua aplikasi utama dalam mendukung operasi perusahaannya yaitu AP2T dan SAP. Aplikasi AP2T lebih berfokus pada pelayanan pelanggan dengan penggunanya adalah divisi niaga dan divisi pelayanan pelanggan sedangkan aplikasi SAP merupakan aplikasi yang mengatur hal internal perusahaan dengan penggunanya adalah divisi akuntansi, divisi keuangan, dan divisi logistik. Penerapan kedua sistem tersebut dilakukan baik yang ada di cabang maupun yang ada di rayon.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penulis tertarik untuk mengambil judul penelitian “Analisis Persepsi Partisipasi Pemakai Sistem dan Dukungan Manajemen terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada PT. PLN (Persero) Area Klaten.”


(21)

B. Rumusan Masalah

Beberapa pertanyaan yang muncul dan akan dibahas dalam penelitian ini guna melihat permasalahan yang akan terjadi dalam penerapan sistem informasi akuntansi adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah persepsi partisipasi pemakai sistem terhadap kinerja sistem informasi akuntansi di perusahaan PT. PLN (Persero) Area Klaten?

2. Bagaimanakah pengaruh faktordukungan manajemen terhadap kinerja sistem informasi akuntansi pada PT PLN (Persero)Area Klaten?

3. Apakah faktor partisipasi pemakai sistem dan faktor dukungan manajemen secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi pada PT PLN (Persero) Area Klaten?

C. Batasan Masalah

Penilaian kinerja sistem informasi akuntansi dinilai melalui beberapa faktor seperti: partisipasi pemakai sistem, kemampuan teknik personal sistem informasi, ukuran organisasi, dukungan manajemen, formalisasi pengembangan sistem informasi, program pelatihan dan pendidikan pemakai, keberadaan dewan pengarah sistem informasi, dan lokasi departemen sistem informasi. Penelitian iniberfokus pada penilaian kinerja sistem informasi akuntansi pada perusahaan PT. PLN (Persero) Area Klaten yang didasarkan pada dua faktor yaitu partisipasi pemakai sistem dan dukungan manajemen.Karena subjek penelitian adalah karyawan PT. PLN (Persero)


(22)

Area Klaten maka penelitian ini hanya berpengaruh pada karyawan-karyawan perusahaan tersebut.

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui pengaruh persepsi partisipasi pemakai sistem terhadap kinerja sistem informasi akuntansi di perusahaan PT. PLN (Persero) Area Klaten. 2. Mengetahui pengaruhfaktor dukungan manajemen terhadap kinerja sistem

informasi akuntansi pada PT PLN (Persero)Area Klaten?

3. Mengetahui apakah secara bersama-sama faktorpartisipasi pemakai sistem dan faktordukungan manajemen berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi pada PT PLN (Persero) Area Klaten.

E. Manfaat Penelitian

Melalui penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:

1. Memberikan kontribusi bagi pengembangan teori dalam Sistem Informasi Akuntansi, terkhusus dalam penilaian kinerja suatu Sistem Informasi Akuntansi dalam suatu perusahaan.

2. Memberikan kontribusi bagi perusahaan melalui faktor-faktor penghambat maupun pendukung dalam pengembangan sistem informasi akuntansi, sehingga perusahaan dapat meminimalkan terjadinya kegagalan dalam penerapan sistem informasi akuntansi.


(23)

F. Sistematika penulisan

Sistematika penulisan pada penelitian ini dibagi menjadi beberapa bagian:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi uraian tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Bab ini berisi uraian mengenai teori-teori yang mendukung penelitian, penelitian-penelitian terdahulu, pengembangan hipotesis penelitian serta kerangka konseptual penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisi uraian jenis penelitian, objek dan subjek penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi penelitian, teknik pengumpulan data penelitian, variabel penelitian, dan teknik analisis data.

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

Bab ini berisi uraian gambaran umum dari objek penelitian, dalam penelitian ini objek penelitiannya adalah PT. PLN (Persero) Area Klaten. BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi pembahasan mengenai analisis hipotesis dan hasil dari kuisioner.

BAB VI PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dari penelitian, saran, dan keterbatasan penelitian.


(24)

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka 1. Persepsi

a. Pengertian Persepsi

Persepsi adalah proses bagaimana seseorang menyeleksi, mengatur, dan menginterpretasikan masukan-masukan informasi untuk menciptakan gambaran keseluruhan yang berarti(Belch & Belch,2007: 113).

Persepsi pada hakekatnya adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang dalam memahami setiap informasi tentang lingkungannya baik melalui penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan, dan penciuman(Thoha, 2011:141).

Departemen Pendidikan Nasional (2003) mendefinisikan persepsi sebagai kesan seseorang terhadap objek persepsi tertentu yang dipengaruhi faktor internal, yakni perilaku yang berada di bawah kendali pribadi dan faktor eksternal, yakni perilaku yang dipengaruhi oleh situasi di luarnya.

Melaui pengertian pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah proses seseorang menanggapi masukan informasi-informasi yang diterimanya melalui panca indera dan dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal.


(25)

b. Tahap Pembentukan Persepsi

Belch (2007: 114) menyatakan terdapat sejumlah tahapan seseorang dalam membentuk sebuah persepsi pada suatu informasi.Tahapan-tahapan tersebut terdiri atas: Exposure, Attention, Comprehension, dan Retention.

1) Exposure:tahap dimana seseorang mulai menerima informasi melalui panca indera yang dimiliki.

2) Attention:seseorang mulai menempatkan informasi-informasi yang diterima ke dalam sebuah stimulus.

3) Comprehension:seseorang mulai menginterpretasikan informasi yang masuk tersebut menjadi sebuah arti yang spesifik.

4) Retention:tahap dimana seseorang sudah mulai tidak mengingat lagi keseluruhan dari apa yang mereka baca, lihat atau dengar meskipun mereka sudah tertarik dan dapat menginterpretasikan informasi tersebut.

Melalui uraian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa pembentukan persepsi melalui beberapa tahap yaitu: Exposure (tahap menerima informasi), Attention (tahap menstimuluskan informasi), Comprehension (tahap menginterpretasikan informasi), Retention (tahap tidak mengingat informasi).


(26)

2. Sistem Informasi Akuntansi

a. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu tujuan tertentu (Jogiyanto, 1999:1).

Hall (2001) dalam Abdul Kadir (2014:9) menjelaskan bahwa sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur-prosedur dimana data dikelompokkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada pemakai.

Gelinas (2004:23) mendefinisikan sistem informasi adalah sebuah sistem buatan manusia yang terdiri atas serangkaian komponen terpadu berbasis komputer dan manual yang ditetapkan untuk mengumpulkan, menyimpan, dan mengelola data, informasi sehingga menjadi output yang berguna bagi pengguna.

Sedangkan untuk pengertian sistem informasi akuntansi terdapat berbagai definisi dari para ahli seperti:

Azhar Susanto (2008:3) menyatakan sistem informasi akuntansi merupakan kumpulan dari sub-sub sistem/komponen baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan dan bekerja sama satu sama lain secara harmonis untuk mengelola data tranksaksi yang berkaitan dengan masalah keuangan menjadi informasi keuangan.


(27)

Samiaji Sarosa (2009:5) mendefinisikan sistem informasi akuntansi sebagai sebuah sistem yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan memproses data sehingga menghasilkan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan. Sistem informasi akuntansi menyediakan cara mengolah dan menyajikan informasi berguna, informasi tersebut merupakan bagian terpenting dari seluruh informasi yang diperlukan manajemen untuk membuat keputusan.

Dapat disimpulkan definisi sistem informasi akuntansi merupakan kumpulan sub-sub sistem yang saling berkaitan dan berhubungan untuk mengelola data tranksaksi hingga nantinya menghasilkan informasi keuangan dan informasi keuangan tersebut dipergunakan manajemen dalam membuat suatu keputusan.

b. Komponen Sistem Informasi

Komponen sistem informasi merupakan aspek-aspek yang di dalamnya berfungsi untuk membentuk suatu informasi yang berguna bagi penggunanya. Menurut Azhar Susanto (2008 : 7) terdapat beberapa komponen yang membentuk suatu sistem informasi:

1) Hardware (Perangkat Keras)

Perangkat keras merupakan aspek dalam bentuk fisik yang berfungsi untuk mengumpulkan, memasukkan, memproses, dan mengeluarkan informasi yang berguna bagi pengguna akhir.


(28)

2) Software (Perangkat Lunak)

Perangkat lunak berisikan aplikasi-aplikasi guna mengolah data mentah yang telah dimasukkan ke perangkat keras untuk kemudian dengan aplikasi yang ada mengolah informasi menjadi data yang berguna bagi pengguna.

3) Brainware (Manusia/pengoperasi)

Merupakan aspek yang mengoperasikan aplikasi di dalam perangkat keras, sebagai pengguna yang membutuhkan informasi dari data mentah. Merupakan komponen yang tidak dapat di pisahkan dari komponen lainnya, karena komponen Brainware yang membutuhkan informasi dari data yang dimasukkan.

4) Procedure (Prosedur)

Prosedur merupakan kumpulan perintah-perintah yang berisikan aktivitas yang ada di dalam sistem dan aktivitas tersebut dilakukan secara berulang-ulang sesuai dengan perintah pengguna.

5) Database (Basis Data)

Basis data merupakan sekumpulan datum yang siap di olah guna memperoleh suatu informasi yang berguna dan data tersebut tersimpan di dalam media penyimpanan.


(29)

6) Communication Network (Jaringan Komunikasi)

Komunikasi dipergunakan untuk memudahkan dalam pengambilan dan pengumpulan data, selain itu pula berguna dalam pemindahan data dari satu ke lokasi menuju ke lokasi yang lainnya terutama bila dalam pengambilan data terdapat keterbatasan geografis dan waktu.

Romney dan Steinbart (2014:11) menyebutkan terdapat enam komponen dari sistem informasi akuntansi, yaitu:

1) Orang yang menggunakan sistem.

2) Prosedur dan instruktur yang digunakan untuk mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data.

3) Data mengenai organisasi dan aktivitas bisnisnya. 4) Perangkat lunak yang digunakan untuk mengolah data. 5) Infrastruktur teknologi informasi meliputi komputer,

perangkat periferal, dan perangkat jaringan komunikasi yang digunakan dalam SIA.

6) Pengendalian internal dan pengukuran keamanan yang menyimpan data SIA.


(30)

c. Fungsi Sistem Informasi Akuntansi

Dengan adanya ke enam komponen dalam Sistem Informasi Akuntansi, Romney dan Steinbart (2014:11) lalu berpendapat bahwa SIA dapat memenuhi 3 fungsi penting yaitu

1) Mengumpulkan dan menyimpan data mengenai aktivitas, sumber daya, dan personel organisasi.

2) Mengubah data menjadi informasi sehingga manajemen dapat merencanakan, mengeksekusi, mengendalikan, dan mengevaluasi aktivitas, sumber daya, dan personel.

3) Memberikan pengendalian yang memadai untuk mengamankan aset dan data organisasi.

Melalui penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa fungsi penting sistem informasi akuntansi bagi suatu aktivitas adalah mulai dari fungsi pengumpulan dan penyimpanan data untuk kemudian di ubah menjadi sebuah informasi yang berguna bagi manajemen selain itu pula dengan adanya SIA memungkinkan untuk pemberian pengendalian yang memadai untuk aset dan organisasi.

3. Kinerja Sistem Informasi Akuntansi

a. Pengertian Kinerja Sistem Informasi Akuntansi

Kamus Besar Bahasa Indonesiamendifinisikan kinerja sebagai sesuatu yang dicapai atau prestasi yang diperlihatkan. Sedangkan menurut Trisnantoro dan Agastya (1996) dalam Ryan (2015:36) kinerja merupakan proses yang dilakukan dan hasil yang dicapai oleh


(31)

suatu organisasi dalam memberikan jasa dan produk kepada pelanggan.

Soegiharto (2001) dalam Nur Sari (2014: 25) mengartikan kinerja sistem sebagai sebuah penilaian terhadap pelaksanaan kegiatan dibandingkan dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dari pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa penilaian kinerja sistem informasi merujuk pada apakah pelaksanaan suatu kegiatan sudah sesuai atau belum dengan tujuan yang sebelumnya telah ditetapkan.

Melalui pemaparan pengertian kinerja sistem di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian kinerja sistem informasi akuntansi adalah kesatuan penilaian sistem yang di dalamnya memuat pelaporan keuangan dalam suatu perusahaan, penilaian keberhasilan suatu sistem dilihat berdasarkan tujuan yang sebelumnya telah diterapkan. Kinerja sistem informasi yang baik adalah sebuah sistem yang mampu memenuhi kebutuhan pemakai sistem di dalam menyelesaikan pekerjaannya.

b. Mengukur Kinerja Sistem Informasi Akuntansi

Soegiharto (2001) dan Tjhai Fung Jen(2002) dalam Nur Sari (2014: 25) membagi pengukuran kinerja sistem informasi menjadi dua dimensi:

1) Kepuasan pemakai sistem informasi 2) Pemakai sistem informasi akuntansi


(32)

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi

Tjhai Fung Jen (2002) dalam Nur Sari (2014:26) menemukanterdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja suatu sistem informasi akuntansi, adalah sebagai berikut:

1) Keterlibatan pemakai sistem

Seringnya pemakai sistem terlibat maka akan semakin meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi hal tersebut dikarenakan adanya hubungan positif antara keterlibatan pemakai dengan kinerja sistem informasi akuntansi.

2) Kemampuan teknik personal sistem informasi

Semakin tingginya kemampuan teknik individu dalam pengoperasian sistem informasi akan semakin meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi, hal ini dikarenakan adanya hubungan positif antara standar kemampuan teknik personal sistem informasi dengan kinerja sistem informasi akuntansi.

3) Ukuran organisasi

Semakin besar ukuran suatu organisasi akan semakin meningkatkan juga kinerja sistem informasi akuntansi, hal ini dikarenakan adanya hubungan


(33)

positifantara ukuran organisasi dengan kinerja sistem informasi akuntansi.

4) Dukungan manajemen puncak

Semakin besar dukungan dari manajemen puncak maka akan semakin meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi, hal ini dikarenakan adanya hubungan positif antara dukungan dari manajemen puncak terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.

5) Formalisasi pengembangan sistem informasi

Semakin tinggi tingkat formalisasi pengembangan sistem informasi akan semakin meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi, hal ini dikarenakan adanya hubungan positif antara formalisasi pengembangan sistem informasi dengan kinerja sistem informasi akuntansi. 6) Program pelatihan dan pendidikan pemakai

Kinerja sistem informasi akuntansi akan lebih maksimal jika adanya program pelatihan dan pendidikan pemakai sistem informasi.

7) Keberadaan dewan pengarah sistem informasi

Keberadaan dewan pengarah sistem informasi akan meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi.


(34)

8) Lokasi departemen sistem informasi

Kinerja sistem informasi akuntansi akan lebih maksimal bila departemen sistem informasi berdiri sendiri dan terpisah dari departemen lain.

Namun dalam penelitian ini penulis hanya akan mengambil dua faktor yaitu partisipasi pemakai sistem dan dukungan manajemen: 1. Partisipasi Pemakai Sistem

Davis dan Newstrom (2004:72) mendefinisikan partisipasi sebagai keterlibatan mental dan emosional orang-orang dalam situasi kelompok sehingga mendorong mereka untuk memberikan suatu kontribusi demi tujuan kelompok dan juga sebagai tanggung jawab dalam pencapaian tujuan. Berdasarkan definisi partisipasi tersebut, maka partisipasi pemakai sistem dapat diartikan sebagai keterlibatan pemakai sistem untuk memberikan suatu kontribusi dalam pengembangan sistem sehingga sistem yang digunakan sesuai dengan tujuan perusahaan.

Suwira (2014:14) menyatakan pemakai atau pengguna merupakan bagian yang tidak dapat dilepaskan dari keberhasilan penerapan suatu sistem dan teknologi. Menyadari bahwa operasionalisasi teknologi komputer menyangkut aspek manusia dan perubahan yang disebabkannya maka penting untuk memperhatikan keberadaan manusia dalam pemanfaatan suatu teknologi. Azhar Susanto (2008:254) menyatakan bahwa para


(35)

pemakai sistem informasi sebagian besar merupakan orang-orang yang akan menggunakan sistem informasi yang telah dikembangkan, seperti operator dan manajer (end user).

Soegiharto dalam Rivaningrum (2015:24) menyatakan secanggih apapun sistem informasi yang dibuat, bila dalam perancangan maupun pengoperasian sistemnya tidak memperhatikan faktor manusia maka dapat dipastikan terjadinya beberapa hambatan yang disebabkan karena ketidaksesuaian antar sistem penggunanya. Pengguna sistem informasi akuntansi dinilai sebagai orang yang paham mengenai seluk beluk sistem informasi yang digunakannya, kendala teknis dan non teknis pasti dialami oleh pemakai sistem. Oleh sebab itu pemakai harus dilibatkan dalam suatu proses pengembangan sistem. Adanya partisipasi pengguna dalam pengembangan SIA dapat diartikan sebagai bentuk keterlibatan mental dan emosi pegawai dalam situasi kelompok yang menggiatkan mereka untuk menyumbang pada tujuan kelompok serta bertanggungjawab di dalam pengembangan SIA.

2. Dukungan Manajemen

Kuntjoro (2002) menjelaskan dukungan sebagai segala bentuk informasi verbal maupun non verbal yang bersifat saran, bantuan nyatamaupun tingkah laku dilakukan oleh sekelompok orang yang dekat dan akrab dengan subjek di dalam


(36)

lingkungannya. Atau dalam bentuk lainjuga bisa berupa kehadiran atau segala sesuatu hal yang dapat memberikan keuntungan emosional yang berpengaruh terhadap tingkah laku penerimanya.

Komara (2004:65) memberikan beberapa alasan mengenai betapa pentingnya dukungan manajemen dalam pengembangan sistem. Diantaranya adalah bahwa pengembangan sistem merupakan bagian yang terintegrasi dengan perencanaan korporat yang diketahui manajemen puncak karenanya pengembangan juga diharuskan sejalan dengan perencanaan korporat, sehingga mendukung tujuan yang hendak dicapai korporat. Dengan demikian, maka akan dijadikan pembuatan dan pengambilan keputusan dalam pengembangan sistem menjadi lebih baik.

Soegiharto (2001) dalam Rivaningrum (2015: 27)Manajer puncak merupakan titik sentral dari sebuah sistem informasi, dimana manajer tersebut menggunakan sistem informasi untuk dijadikan sebagai pengambilan keputusan tertentu. Karenanya dalam setiap aktivitas pengembangan sistem, manajemen puncak memiliki andil yang besar mengenai bagaimana sistem informasi tersebut nantinya diarahkan. Selain itu pimpinan bagian juga bertugas untuk mensosialisasikan pengembangan sistem informasi yang digunakan, sehingga akan memotivasi pemakai untuk berpartisipasi dalam pengembangan sistem untuk keberhasilan suatu sistem.


(37)

B. Penelitian Terdahulu

1. Beriyaman Adventri (2008) dengan judul penelitian Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Survei terhadap Tiga Ba dan Usaha Milik Negara di Bandung).

Penelitian dengan subjek tiga badan usaha milik negara ini lebih jauh menganalisa mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi beserta seberapa besar pengaruh dari faktor-faktor tersebut. Melalui penelitian yang dilakukan pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk., PT. Jaminan Sosial (Persero), PT. Pos Indonesia (Persero) ini menunjukkan bahwa faktor-faktor partisipasi pemakai sistem informasi, kemampuan pemakai sistem informasi, pelatihan dan pendidikan pemakai sistem informasi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi di tiga badan usaha milik negara tersebut.

2. Nur Sari Dewi (2014) dengan judul penelitian Analisis Persepsi Keterlibatan Pemakai Sistem dan Dukungan Manajemen terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi Kasus pada KJKS BMT BIMA Magelang).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh persepsi keterlibatan pemakai sistem dan dukungan manajemen terhadap kinerja sistem informasi akuntansi pada perusahaan yang bergerak di bidang koperasi yaitu KJKS BMT BIMA. Penelitian ini menyimpulkan bahwa variabel independen persepsi


(38)

keterlibatan pemakai dan persepsi dukungan manajemen berpengaruh positif terhadap variabel independen yaitu kinerja sistem informasi akuntansi.

3. Fein Suwira (2014) dengan judul penelitian Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada Perusahaan Pendanaan di Yogyakarta.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapabilitas personil sistem informasi, keterlibatan pemakai, dan formalisasi pengembangan sistem berpengaruh terhadap pengembangan sistem informasi akuntansi, sedangkan untuk variabel manajemen puncak tidak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi pada perusahaan pendanaan yang menjadi subjek penelitian. Tingginya dukungan manajemen puncak menyebabkan pemakai sistem menjadi puas dengan sistem yang ada namun di lain sisi rating dari departemen-departemen pemakai masih rendah.

4. Ajeng Rivaningrum (2015) dengan judul penelitian Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada Rumah Sakit Saras Husada Purworejo.

Melalui variabel keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem, program pendidikan dan pelatihan pengguna, dan dukungan manajemen puncak peneliti ingin mengukur pengaruhnya terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Hasil penelitian yang telah dilakukan secara parsial menunjukkan dengan semakin tingginya


(39)

keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem, program pendidikan dan pelatihan pengguna, dan dukungan manajemen puncak akan meningkatkan kepuasan pengguna terhadap sistem informasi akuntansi.

5. Alfonsus Ryan (2015) dengan penelitian yang berjudul Analisis Dukungan Manajemen Puncak, Partisipasi Pemakai Sistem Informasi, dan Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Studi Kasus pada PT. Berlico Mulia Farma.

Melalui penelitian kualitatif deskriptifnya peneliti ingin mengetahui persepsi karyawan terhadap dukungan manajemen puncak, partisipasi pemakai sistem informasi, dan kinerja sistem informasi akuntansi. Penelitian ini dilatar belakangi oleh bergantinya kepemilikan sistem informasi akuntansi di PT Berlico Mulia Farma dikarenakan akuisisi oleh PT industri Jamu dan Farmasi Sidomuncul. Hasil penelitian menunjukkan walaupun adanya perubahan kepemilikan persepsi karyawan terhadap dukungan manajemen puncak dan partisipasi pemakai sistem informasi adalah baik, di lain sisi persepsi kinerja sistem informasi akuntansi sudahlah baik namun masih kurang optimal.


(40)

C. Pengembangan Hipotesis Penelitian

1. Partisipasi Pemakai Sistem Informasi (X1) dalam Kinerja Sistem Informasi Akuntansi

Partisipasi pemakai sistem informasi sangat berhubungan erat dengan keberhasilan penerapan sistem informasi dalam sebuah perusahaan.Hal ini dikarenakan operasional sebuah sistem informasi menyangkut aspek manusia sebagai pihak yang mengoperasikannya.Melalui hubungan tersebut maka aspek manusia mengetahui permasalahan-permasalahan yang ada pada sebuah sistem yang dioperasikannya.Maka timbal balik berupa masukan maupun solusi permasalahan dari sebuah sistem sangat berguna bagi pengembangan kinerja sistem informasi di dalam perusahaan.

Bruwer (1984), Hirschheim (1985), Soegiharto (2001) dalam Acep Komara (2004:24) menyatakan bahwa partisipasi pemakai secara signifikan berpengaruh pada kinerja sistem informasi akuntansi.Banyak penelitian yang membuktikan bahwa faktor individu atau perilaku pemakai sistem berpengaruh terhadap keberhasilan teknologi informasi karena tanggapan pemakai terhadap sistem sangatlah berpengaruh terhadap keberhasilan sistem tersebut.

H1: Persepsi partisipasi pemakai sistem memiliki pengaruh positif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.


(41)

2. Dukungan Manajemen (X2) dalam Kinerja Sistem Informasi Akuntansi

Kemampuan manajemen mendukung karyawan di dalam perusahaan dapat menjadi salah satu pendukung baiknya kinerja sistem informasi yang ada dalam perusahaan.Keterampilan dan kemampuan manajemen dalam memberikan motivasidapat berpengaruh terhadap kepuasan karyawan.

Menurut Komara (2004) dalam Fein Suwira (2014:12) dukungan manajemen bertanggung jawab atas penyediaan pedoman umum bagi kegiatan sistem informasi.Tingkat dukungan yang diberikan oleh manajemen bagi sistem informasi organisasi dapat menjadi faktor yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan semua kegiatan yang berkaitan dengan sistem informasi. Soegiharto (2001) dalam Rivaningrum (2015:27) menyatakan manajemen memiliki andil yang besar mengenai bagaimana sistem informasi tersebut nantinya akan diarahkan. Selain itu pimpinan bagian juga bertugas untuk mensosialisasikan pengembangan sistem informasi yang digunakan, sehingga akan memotivasi pemakai untuk berpartisipasi dalam pengembangan sistem untuk keberhasilan suatu sistem.

H2: Faktordukungan manajemen memliki pengaruh positif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.


(42)

D. Kerangka Konseptual Penelitian

Berdasarkan uraian dalam pengembangan hipotesis maka variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini dapat dirumuskan melalui suatu kerangka pemikiran seperti di bawah ini:

Gambar 2.1 Gambar Kerangka Konseptual Penelitian H3

H2 H1 Persepsi Partisipasi

Pemakai Sistem dalam Pengembangan SIA

(X1)

Faktor Dukungan Manajemen

(X2)

Kinerja Sistem Informasi Akuntansi


(43)

26 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah studi kasus, dengan melakukan pengamatan pada semua sampel yang terbatas pada dua faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi pada PT. PLN (Persero) Area Klaten. Kesimpulan di dalam penelitian ini hanya akan berlaku pada perusahaan tersebut.

B. Objek dan Subjek Penelitian

Objek penelitian pada skripsi ini adalah dua faktor yaitu persepsi partisipasi pemakai sistem (X1) dan faktor dukungan manajemen (X2) terhadap kinerja sistem informasi akuntansi (Y). Sedangkan subjek pada penelitian ini adalah karyawan PT. PLN (Persero)Area Klaten yang menggunakan aplikasi Sistem Informasi Akuntansi.

C. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian

Penelitian inidilaksanakan di kantor cabang PT. PLN (Persero) Area Klaten yang beralamatkan di Jalan Raya Solo, Jonggrangan, Klaten Utara, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

2. Waktu penelitian


(44)

D. Populasi Penelitian

Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah karyawan PT. PLN (Persero) Area Klaten yang menggunakan aplikasi sistem informasi akuntansi di dalamnya terbagi ke dalam1 cabang dan 5 wilayah rayon dengan perincian jumlah karyawan pengguna sistem informasi akuntansi di kantor cabang Area Klaten 24 responden,rayon Klaten Kota sebanyak 12 responden, rayon Boyolali sebanyak 11 responden, rayon Pedan sebanyak 7 responden, rayon Tulung sebanyak 8 responden, dan rayon Delanggu sebanyak 11 responden dengan begitu maka jumlah populasi pengguna sistem informasi dalam PT. PLN (Persero) Area Klaten adalah sebanyak 74 responden. Karena jumlah populasi kurang dari 100 orang maka jumlah responden yang digunakan diambil dari seluruh populasi sebanyak 74 responden, hal tersebut diambil dari penjelasan dari sampling jenuh. Sampling jenuh merupakan teknik penentuan sampel bila semua populasi digunakan sebagai sampel, pengambilan sampling jenuh dilakukan bila jumlah populasi penelitian relatif kecil atau kurang dari 100 (Sarwono 2010: 54).

E. Teknik Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah jenis data primer dimana cara memperoleh data primer tersebut melaluicara:

1. Kuesioner

Kuesioner atau angket adalah suatu alat pengumpul informasi dengan cara membuat daftar pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis pula oleh responden berkaitan dengan objek


(45)

yang akan diteliti. Kuesioner akan diberikan kepada pihak yang berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti.

Jenis kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup dimana responden hanya akan memberikan tanda centang (

) pada kolom yang disediakan. Setiap item pertanyaan di dalam kuesioner merupakan pernyataan positif yang diukur dalam skala Likert.Riduwan (2014:20) menjelaskan bahwa skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang suatu kejadian atau gejala. Penggunaan pernyataan-pernyataan dalamkuesioner ini mengadopsi dari Nur Sari (2014).

Tabel 3.1 Skala Likert Sangat setuju 5

Setuju 4

Ragu-ragu 3 Tidak setuju 2 Sangat tidak setuju 1


(46)

F. Variabel Penelitian

1. Variabel Independen (variabel bebas)

Variabel independen adalah tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain (Indriantoro 2001:63). Variabel independen pada penelitian ini adalah persepsi partisipasi pemakai sistem (X1) dan faktor dukungan manajemen (X2).

a. Persepsi partisipasi pemakai sistem (X1)

Partisipasi memiliki arti sebagai kegiatan ikut turut serta dalam suatu kegiatan. Dalam penelitian ini partisipasi yang dimaksud adalah bagaimana pemakai sistem ikut berperan dalam pengembangan dan pemeliharaan sistem informasi dalam perusahaan. Dalam kuesioner penelitian ini terdapat 14 pernyataan yang tujuannya untuk mengukur 13 indikator variabel persepsi partisipasi pemakai sistem (Azhar Susanto 2008:367) yaitu:

1) Diikutsertakan dalam berpartisipasi.

2) Meningkatkan hubungan antara pemakai, manajemen dan ahli sistem informasi.

3) Memperluas wawasan pemakai dan manajemen dalam bidang komputer.

4) Mengusulkan bagaimana dan apa dari sistem yang harus dibangun. 5) Meringankan pemakai sistem dan manajemen.

6) Merasa memiliki dan turut menjaga sistem informasi yang dibangun.


(47)

7) Ikut menjalankan sistem informasi yang dibangun. 8) Mempersingkat waktu pengembangan sistem. 9) Keinginan pemakai lebih tepat.

10) Sistem informasi lebih bernilai.

11) Meningkatkan kepercayaan pemakai dan manajemen terhadap proyek pengembangan sistem informasi.

12) Meningkatkan dukungan pemakai dan manajemen terhadap proyek pengembangan sistem informasi.

13) Mengurangi biaya pemeliharaan sistem. b. Faktor dukungan manajemen (X2)

Dukungan adalah segala bentuk informasi verbal ataupun non verbal yang bersifat saran, bantuan yang nyata maupun tingkah laku diberikan oleh orang yang dekat dan akrab dengan subjek di dalam lingkungan sosialnya, pemberian dukungan tersebut dapat memberikan keuntungan emosional bagi tingkah laku penerimanya. Dalam kuesioner penelitian ini terdapat 4 pernyataan yang tujuannya untuk mengukur 3 indikator variabel dukungan manajemen (Nur Sari 2012: 47), yaitu:

1) Kemampuan manajer menggunakan komputer. 2) Perhatian manajer terhadap kinerja sistem informasi.


(48)

2. Variabel Dependen (variabel terikat)

Variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen (Indriantoro 2001:63). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja sistem informasi akuntansi (Y).Dalam kuesioner penelitian ini terdapat 25 pernyataan yang tujuannya untuk mengukur 10 indikator variabel kinerja sistem informasi akuntansi (Jogiyanto 2007:41), yaitu:

1) Informasi sesuai dengan kebutuhan.

2) Informasi yang akurat, relevan, detail, lengkap.

3) Sesuai dengan kenyataan atau kejadian yang sesungguhnya terjadi. 4) Format sesuai kebutuhan.

5) Easy to use. 6) Tepat waktu.

7) Penyelesaian dari suatu masalah. 8) Kesempatan yang harus di ambil. 9) Kebutuhan informasi terpenuhi.

10) Batasan-batasan bisnis yang harus termuat dalam sistem informasi. G. Teknik Analisis Data

1. Analisis Data

Sugiyono (2008:206) dalam Nur Sari (2014) menyatakan langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis data adalah sebagai berikut:

a. Kuesioner akan disebarkan ke kantor cabang dan masing-masing kantor rayon yang telah ditentukan. Setiap item pernyataan dalam


(49)

Untuk Variabel X

̅

Untuk Variabel Y

̅

kuesioner merupakan pernyataan positif mempunyai nilai masing-masing yang berbeda diukur dengan skala Likert yaitu:

 Jawaban Sangat Setuju, memiliki nilai 5  Jawaban Setuju, memiliki nilai 4

 Jawaban Ragu-ragu, memiliki nilai 3  Jawaban Tidak Setuju, memiliki nilai 2

 JawabanSangat Tidak Setuju, memiliki nilai 1

b. Setelah data terkumpul maka akan dilakukan pengolahan data, disajikan, dan dianalisis. Dalam penelitian ini penulis menggunakan uji statistik dengan bantuan softwatre SPSS versi 23,0. Untuk menilai variabel X dan Y, maka analisis yang digunakan berdasarkan rata-rata dari masing-masing variabel. Nilai rata-rata didapat dengan menjumlah data keseluruhan dalam setiap variabel kemudian dibagi dengan jumlah responden. Bila dijabarkan dengan rumus maka akan menjadi:

Keterangan:

̅ = Rata-rata X

̅ = Rata-rata Y

Xi = Nilai X ke i sampai ke-n Yi = Nilai Y ke i sampai ke-n n = Jumlah responden


(50)

Setelah didapat rata-rata masing-masing variabel kemudian dibandingkan dengan kriteria yang penulis tentukan berdasar nilai tertinggi dan terendah dari hasil kuesioner. Nilai tertinggi dan nilai terendah didapat dari banyaknya pernyataan dalam kuesioner dikali dengan nilai tertinggi (5) dan nilai terendah (1) yang telah penulis terapkan.

1) Nilai variabel persepsi partisipasi pemakai (X1) terdapat 14 pernyataan, nilai tertinggi X1 adalah (5x14)=70 dan nilai terendah adalah (1x14)=14

2) Nilai variabel dukungan manajemen (X2) terdapat 4 pernyataan, nilai tertinggi X1 adalah (5x4)=20 dan nilai terendah adalah (1x4)=4

3) Nilai variabel kinerja sistem informasi akuntansi (Y) terdapat 25 pernyataan, nilai tertinggi X1 adalah (5x25)=125 dan nilai terendah adalah (1x25)=25

Berdasarkan nilai tertinggi dan terendah di atas, maka dapat ditentukan rentang interval yaitu nilai tertinggi dikurangi nilai terendah dibagi jumlah kriteria. Maka akan dapat ditentukan panjang interval kelas masing-masing variabel:

1) Untuk menilai partisipasi pemakai sistem informasi akuntansi (X1), rentang 70-14=56 jadi 56:5=11,2, maka nilai interval akan ditetapkan sebagai berikut:


(51)

a) Nilai 14-25,2 masuk ke dalam kriteria “Tidak Berpartisipasi” b) Nilai 25,3-36,4 masuk ke dalam kriteria “Kurang

Berpartisipasi”

c) Nilai 36,5-47,6 masuk ke dalam kriteria “Cukup Berpartisipasi”

d) Nilai 47,7-58,8 masuk ke dalam kriteria “Berpartisipasi” e) Nilai 58,9- 70 masuk ke dalam kriteria “Sangat Berpartisipasi” 2) Untuk menilai dukungan manajemen (X2), rentang 20-4=16 jadi

16:5=3,2, maka nilai interval akan ditetapkan sebagai berikut: a) Nilai 4-7,2 masuk ke dalam kriteria “Tidak Mendukung” b) Nilai 7,3-10,4 masuk ke dalam kriteria “Kurang Mendukung” c) Nilai 10,5-13,6 masuk ke dalam kriteria “Cukup Mendukung” d) Nilai 13,7-16,8 masuk ke dalam kriteria “Mendukung”

e) Nilai 16,9- 20 masuk ke dalam kriteria “Sangat Mendukung” 3) Untuk menilai kinerja sistem informasi akuntansi (Y), rentang

125-25=100 jadi 100:5=20, maka nilai interval akan ditetapkan sebagai berikut:

a) Nilai 25-45 masuk ke dalam kriteria “Tidak Baik” b) Nilai 46-65 masuk ke dalam kriteria “Kurang Baik” c) Nilai 66-85 masuk ke dalam kriteria “Cukup Baik” d) Nilai 86-105 masuk ke dalam kriteria “Baik”


(52)

2. Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran untuk menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau keabsahan dari suatu instrumen. Pengujian validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasiPearson Product Moment. Setiap instrumen dikatakan valid bila mampu mengukur apa yang diinginkan dan mengungkap data variabel yang diteliti secara tepat. Hasil korelasi lalu dibandingkan dengan rtabel pada tingkat signifikansi 0,05. Instrumen dikatakan valid apabila rhitung positif dan rhitung > dari rtabel (P > 0,05). Perhitungan korelasi pearson product moment dengan rumus (Arikunto 1998: 326) :

∑ ∑ ∑

√{ ∑ ∑ } { ∑ ∑ }

Keterangan:

r = koefisien korelasi

XY = jumlah perkalian item dengan total item

X=tingkat skor indikatro yang diuji/nilai dari setiap pertanyaan Y = total skor indikator

n = jumlah sampel b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat pengukur yang menunjukkan stabilitas dan konsistensi dari suatu instrumen yang mengukur suatu konsep dan berguna untuk mengakses kebaikan dari suatu pengukur. Suatu kuisioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban terhadap


(53)

pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali 2005 : 41). Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan koefisien Cronbach Alpha. Jika dari hasil perhitungan diperoleh ralpha positif dan ralpha> 0,7 maka instrumen penelitian yang digunakan dinilai reliabel. Penghitungan tingkat reliabilitas menggunakan Cronbach Alpha (α) dengan rumus:

Keterangan:

α = koefisien reliabilitas K = jumlah item reliabilitas r = rata-rata korelasi antar item 1 = bilangan konstan

3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual mempunyai distribusi normal. Uji t dan F mengamsusikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Cara dalam mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Dalam penelitian ini penulis akan menguji normalitas dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari data


(54)

normal, dasar pengambilan keputusan untuk uji normalitas data adalah (Ghozali 2011:160):

1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen (Ghozali 2001:91).

Uji asumsi klasik ini dapat dilakukan dengan cara meregresikan model analisis dan melakukan uji korelasi antar variabel independen, dengan menggunakan Variance Inflation Factor (VIF). Batas dari VIF adalah 10 dan nilai tolerance value kurang dari 0,1. Jika nilai VIF < 10 dan nilai tolerance value > 0,1 maka tidak terjadi multikolinieritas (Ghozali 2011:105).


(55)

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap maka disebut homokedastisitas. Model regresi yang baik adalah terjadi homokedastisitas dalam model atau dengan kata lain tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara mendeteksi adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik Scatterplot antara SRISED dan ZPRED, dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah distudentized. Dasar pengambilan keputusan untuk uji heteroskedastisitas adalah (Ghozali 2011:139):

1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka mengidentifikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.


(56)

4. Pengujian Hipotesis

Hipotesis dari penelitian ini diuji dengan menggunakan analisis regresi linier berganda dengan menggunakan uji-F, uji-t dan koefisien determinan. Riduwan (2014: 110) menyatakan analisis regresi digunakan untuk mengetahui bagaimana variabel dependen dapat diprediksikasn melalui variabel independen secara parsial maupun simultan. Metode analsis regresi linier berganda berfungsi untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas (partisipasi pemakai sistem dan dukungan manajemen) dengan variabel terikat (kinerja sistem informasi akuntansi). Model persamaan regresi untuk menguji hipotesis, dengan formula:

Y = a +b1X1 + b2X2+ e Keterangan:

Y = Skors dimensi variabel kinerja sistem informasi akuntansi a = Konstanta, titik perpotongan dengan sumbu y, bila x = 0 X1 = Skors dimensi variabel partisipasi pemakai

X2 = Skors dimensi variabel dukungan manajemen b1 = Koefisien regresi persepsi keterlibatan pemakai b2 = Koefisien regresi faktor dukungan manajemen e = Error Term

a. Uji Parsial (Uji statistik t)

Uji parsial menggunakan uji t untuk menguji seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual


(57)

dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali 2011:98). Langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut:

1) Merumuskan hipotesis

a) Variabel X1 persepsi partisipasi pemakai dalam pengembangan sistem

H0 : X1 = 0, berarti tidak ada pengaruh partisipasi pemakai terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Ha : X1 ≠ 0, berarti ada pengaruh partisipasi pemakai terhadap

kinerja sistem informasi akuntansi. b) Variabel X2 faktor dukungan manajemen

H0 : X2 = 0, berarti tidak ada pengaruh dukungan manajemen terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Ha : X2 ≠ 0, berarti ada pengaruh dukungan manajemen

terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. 2) Menentukan tingkat signifikansi α = 5%

3) Menghitung thitung dengan rumus:

thitung= keterangan:

b = koefisien variabel independen

σb = deviasi standar koefisien variabel independen b. Uji Simultan (Uji Statistik F)

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah seluruh variabel independen yang digunakan dalam model regresi secara bersama-sama


(58)

atau simultan berpengaruh terhadap variabel dependen. Langkah-langkah pengujian statistik F adalah sebagai berikut:

1) Merumuskan hipotesis

H0 : X1 = X2 = 0, berarti secara simultan tidak ada pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Ha : X1≠ X2 ≠ 0, berarti secara simultan ada pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen. 2) Menentukan tingkat signifikansi α = 5%

3) Menghitung Fhitung dengan rumus:

Fhitung = = keterangan:

R2 = explained sum of squares (ESS) (1-R2) = residual sum of squares (RSS) n = jumlah sampel

k = jumlah variabel c. Uji Koefisien Determinan (R2)

Uji koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar variasi dalam variabel independen dalam menjelaskan bersama-sama variabel dependen. Semakin besar koefisien determinasi semakin baik variabel independen dalam menjelaskan variabel dependennya.


(59)

42 BAB IV

GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

A. Sejarah Singkat PT. PLN (Persero)

Tonggak awal sejarah ketenagalistrikan di Indonesia berawal pada akhir abad ke 19 di mana saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak di bidang pabrik gula dan pabrik teh mendirikan pembangkit listrik untuk keperluannya sendiri. Kemanfaatan listrik secara umum baru mulai ada pada saat perusahaan swasta milik Belanda yaitu NV.NIGN memperluas bidang usahanya yang semula adalah di bidang gas memperluas menjadi di bidang listrik.

Antara tahun 1942-1945 terjadi perpindahaan pengelolaan perusahaan-perusahaan yang awalnya milik Belanda menjadi milik Jepang setelah pihak Belanda menyerah pada tentara pasukan Jepang, hal ini terjadi pada saat awal perang dunia II.

Peralihan kekuasaan pun terjadi lagi pada akhir perang dunia II tepatnya pada bulan Agustus 1945 pada saat pasukan Jepang menyerah pada pasukan sekutu. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh para pemuda dan buruh-buruh listrik pada bulan September 1945 melalui delegasi buruh-buruh listrik dan gas yang bersama dengan pimpinan KNI Pusat yang waktu itu diketuai oleh Mr. Kasman Singodimejo berinisiatif menghadap Presiden Soekarno guna menyerahkan perusahaan-perusahaan tersebut kepada pemerintah Indonesia. Penyerahan tersebut dirterima oleh Presiden Soekarno kemudianpada 27


(60)

Oktober 1945 melalui Penetapan Pemerintah tahun 1945 No. 1 tertanggal 27 Oktober 1945 membentuk Jawatan Listrik dan Gas di bawah Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga dengan kapasitas pembangkit tenaga listrik sebesar 157,5 MW.Tanggal 27 Oktober setiap tahunnya kemudian dijadikan sebagai hari listrik nasional.

Pada tanggal 1 Januari 1961, Jawatan Listrik dan Gas diubah menjadi BPU-PLN (Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara) yang bergerak di bidang listrik, gas dan kokas yang kemudian dibubarkan pada tanggal 1 Januari 1965. Pada saat yang sama, dua perusahaan negara yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai pengelola tenaga listrik milik negara dan Perusahaan Gas Negara (PGN) sebagai pengelola gas diresmikan.Pada saat itu kapasitas pembangkit listrik PLN adalah sebesar 300 MW.

Pada tahun 1972, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.17, status Perusahaan Listrik Negara (PLN) ditetapkan sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara dan sebagai Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan (PKUK) dengan tugas menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum.

Seiring dengan kebijakan Pemerintah yang memberikan kesempatan kepada sektor swasta untuk bergerak dalam bisnis penyediaan listrik, maka sejak tahun 1994 status PLN beralih dari Perusahaan Umum menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dan juga sebagai PKUK dalam menyediakan listrik bagi kepentingan umum hingga sekarang.Peralihan bentuk perusahaan menjadi persero memiliki maksud dan tujuan, maksud dan tujuan dari perseroan adalah untuk menyelenggarakan usaha penyediaan tenaga listrik


(61)

bagi kepentingan umum dalam jumlah dan mutu yang memadai serta memupuk keuntungan dan melaksanakan penugasan Pemerintah di bidang ketenagalistrikan dalam rangka menunjang pembangunan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.

B. Sejarah Singkat PT. PLN (Persero) Area Klaten

Pada awal terbentuknya PT. PLN (Persero) Area Klaten memiliki nama PT. PLN (Persero) Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) Klaten yang merupakan salah satu ranting dari PT. PLN (Persero) Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) Surakarta. Melalui Keputusan Direksi No. 103.K/023/DIR/1996 tertanggal 26 Oktober 1996, maka dibentuklah unit area pelayanan baru dengan nama PT. PLN (Persero) Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) Klaten dengan persmian operasionalnya pada tanggla 21 Juli 1997. Maksud dan tujuan dari didirikannya PT. PLN (Persero) APJ Klaten ini adalah untuk mengusahakan penyediaan listrik bagi kepentingan umum dan sekaligus untuk memupuk keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan. Selain adanya tujuan tersebut, pemisahan PT. PLN (Persero) APJ Klaten dikarenakan adanya beberapa aspek yang ditinjau di antaranya adalah jumlah pelanggan, KVA (daya terpasang) dan jarak dari pusat pelayanan yang dalam hal ini pusat pelayanannya adalah PT. PLN (Persero) APJ Surakarta. Kantor PT. PLN (Persero) APJ Klaten berlokasi di Jl. Raya Solo, Jonggrangan, Klaten Utara, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

PT. PLN (Persero) APJ Klaten kedudukannya di bawah PT. PLN (Persero) Unit Bisnis Distribusi Jawa Tengah dan DIY dan juga PT. PLN


(62)

(Persero) Kantor Pusat yang berkedudukan di Jakarta. Wilayah kerja PT. PLN (Persero) APJ Klaten meliputi seluruh wilayah Klaten dan sebagian Boyolali. Untuk mempermudah pelaksanaan kegiatan penyedian dan pendistribusian listrik bagi masyarakat, maka PT PLN (Persero) APJ Klaten dibagi ke dalam lima Rayon. Berikut ini adalah Rayon-rayon yang dibawahi oleh PT. PLN (Persero) APJ Klaten:

1. Rayon Klaten Kota, 2. Rayon Pedan, 3. Rayon Delanggu, 4. Rayon Tulung, 5. Rayon Boyolali.

C. Visi, Misi, Nilai-nilai dan Motto PT. PLN (Persero)

Dalam menjalankan tugas kelistrikannya PT. PLN (Persero) memiliki visi, misi, nilai-nilai dan motto, yaitu:

1. Visi:

Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang, unggul dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani. 2. Misi:

a. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham,

b. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat,


(63)

c. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi,

d. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan. 3. Nilai-nilai:

a. Saling percaya, b. Integritas, c. Peduli, d. Pembelajar. 4. Motto:

“Listrik untuk kehidupan yang lebih baik.” D. Bisnis PLN

Sesuai Undang-undang RI No. 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan dan berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, rangkaian kegiatan perusahaan adalah:

1. Menjalankan usaha penyediaan tenaga listrik yang mencakup: a. Pembangkitan tenaga listrik,

b. Penyaluran tenaga listrik, c. Distribusi tenaga listrik,

d. Perencanaan dan pembangunan sarana penyediaan tenaga listrik,

e. Pengembangan penyediaan tenaga listrik, f. Penjualan tenaga listrik.


(64)

2. Menjalankan usaha penunjang listrik yang mencakup: a. Konsultasi ketenagalistrikan,

b. Pembangunan dan pemasangan peralatan ketenagalistrikan, c. Pemeriksaan dan pengujian peralatan ketenagalistrikan, d. Pengoperasian dan pemeliharaan peralatan ketenagalistrikan, e. Laboratorium pengujian peralatan dan pemanfaatan tenaga

listrik,

f. Sertifikasi peralatan dan pemanfaatan tenaga listrik, g. Sertifikasi kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan. 3. Kegiatan-kegiatan lainnya mencakup:

a. Pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam dan sumber energi lainnya untuk tenaga listrik,

b. Jasa operasi dan pengaturan (dispatcher) pada pembangkitan, penyaluran, distribusi dan retail tenaga listrik,

c. Industri perangkat keras, lunak dan lainnya di bidang ketenagalistrikan,

d. Kerja sama dengan pihak lain atau badan penyelenggara bidang ketenagalistrikan di bidang pembangunan, operasional, telekomunikasi dan informasi terkait dengan ketenagalistrikan, e. Usaha jasa ketenagalistrikan.


(65)

E. Logo PT. PLN (Persero)

Gambar 4.1 Logo PT. PLN

Gambar diatas adalah logo PT. PLN (Persero) yang bentuk, warna, dan makna lambang perusahaan sesuai yang tercantum pada Lampiran Surat Keputusan Direksi Perusahaan Umum Listrik Negara No: 031/DIR/76 tertanggal 1 Juni 1976 mengenai pembakuan Lambang Perusahaan Listrik Negara. Lambang Perusahaan Listrik Negara terdiri dari beberapa elemen dasar lambang yang di dalamnya memiliki makna-makna yaitu:

1. Bidang persegi panjang vertikal

Elemen ini menjadi dasar dari logo PLN karena melambangkan bahwa PT PLN (Persero) merupakan wadah atau organisasi yang terorganisir dengan sempurna.Berwarna kuning untuk menggambarkan pencerahan, seperti yang diharapkan PLN dimana listrik dapat menciptakan pencerahan bagi kehidupan masyarakat.Warna kuning juga melambangkan semangat yang menyala-nyala yang dimiliki tiap insan yang berkarya pada perusahaan ini.


(66)

2. Petir atau kilat

Melambangkan tenaga listrik yang terkandung di dalamnya sebagai produk jasa utama yang dihasilkan oleh perusahaan.Petir juga menggambarkan kerja cepat dan tepat para insan PT PLN (Persero) dalam memnberikan solusi terbaik bagi pelanggannya.Warna petir yang merah melambangkan kedewasaan PLN sebagai perusahaan listrik pertama di Indonesia dan kedinamisan gerak laju perusahaan beserta tiap insan perusahaan serta keberanian dalam menghadapi tantangan perkembangan jaman.

3. Tiga gelombang

Memiliki arti gaya rambat listrik yang dialirkan oleh tiga bidang usaha utama yang digeluti oleh PT PLN (Persero) yaitu pembangkitan, penyaluran dan distribusi yang seiring sejalan dengan kerja keras para insan PT PLN (Persero) guna memberikan layanan terbaik bagi pelanggan. Warnanya yang biru menampilkan kesan konstan (sesuatu yang tetap) seperti halnya listrik yang tetap diperlukan dalam kehidupan manusia.Warna biru juga melambangkan keandalan yang dimiliki insan-insan perusahaan dalam memberikan layanan yang terbaik bagi pelanggan.


(67)

F. Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) Area Klaten

G.

Gambar 4.2 Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) Area Klaten Manajer Area Asisten Manajer Perencanaan dan Evaluasi Asisten Manajer Jaringan Asisten Manajer Transaksi Energi Asisten Manajer Pelayanan dan Administrasi Asisten Kontruksi Supv. Operasi Distribusi dan Pelayanan Teknik Supv. Pemeliharaan Supv. PDKB Supv. Transaksi Energi Supv. Pengendalian Susut Supv. Pemeliharaan Meter Supv. Administrasi Umum Supv. Pelayanan Pelanggan Manajer Rayon


(68)

G. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi 1. Manajer Area

Rincian tugas pokok dan fungsi manajer area PT. PLN (Persero) Area Klaten adalah sebagai berikut:

a. Menetapkan kebijakan strategis terkait pengelolaan pengusahaan pembangkit, pendistribusian, dan penjualan tenaga listrik.

b. Menganalisa sasaran kerja unit berdasarkan target perusahaan dengan berpedoman pada ketentuan PT. PLN Pusat.

c. Mengkaji laporan-laporan yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan pelayanan untuk mengetahui hambatan-hambatan dan usaha penyesuaiannya.

d. Menjamin pengelolaan kegiatan pengusahaan pembangkit, pendistribusian, dan penjualan tenaga listrik dalam jumlah dan mutu yang yang baik dalam upaya peningkatan pelayanan pelanggan.

e. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya sesuai kewajiban tanggung jawab pokoknya.

f. Mengembangkan dan memelihara kompetensi anggota organisasi.


(69)

2. Asisten Manajer Perencanaan dan Evaluasi

Rincian tugas pokok dan fungsi asisten manajer perencanaan dan evaluasi PT. PLN (Persero) Area Klaten adalah sebagai berikut:

a. Mengkoordinasi rencana kegiatan perusahaan tahun berikutnya mulai dari Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL), Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP), prakiraan beban, Master Plan jaringan distribusi dan kelayakan pembangunannya untuk menunjang kegiatan operasional dalam melaksanakan rencana jangka pendek dan panjang.

b. Melaksanakan evaluasi kinerja serta sosialisasi penerapannya kepada organisasi proyek.

c. Mengolah dan membina sistem manajemen mutu.

d. Merencanakan dan mengelola kegiatan pembebasan tanah dan mengelola kegiatan soil investigation.

e. Menyiapkan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UPL), dan Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) serta perijinan. f. Merumuskan standar produk/materi, serta membina


(70)

3. Asisten Manajer Jaringan

Rincian tugas pokok dan fungsi asisten manajer jaringan PT. PLN (Persero) Area Klaten adalah sebagai berikut:

a. Menyusun Program Rencana Kerja (PRK) untuk kegiatan Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Distribusi.

b. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Distribusi.

c. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan anggaran Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Distribusi sesuai Standar Operasional Prosedur.

d. Melakukan analisis dan evaluasi kinerja Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Distribusi.

e. Melakukan monitoring dan evaluasi kinerja produksi distribusi dan pelayanan teknik.

Asisten manajer jaringan dibagi dalam melaksanakan tugas pokoknya dibantu oleh sub bagianyang juga memiliki tugas-tugas yaitu:

a. Supervisor Operasi Distribusi dan Pelayanan Teknik 1) Menyusun PRK operasi.

2) Merencanakan dan melaksanakan kegiatan operasi dan jaringan distribusi sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP)

3) Melaksanakan pemuktahiran data asset distribusi secara berkala.


(71)

4) Melakukan pengendalian pengoperasian jaringan distribusi.

5) Mengendalikan dan memonitoring pelaksanaan operasional pelayanan teknik.

6) Mengevaluasi kinerja operasi. b. Supervisor Pemeliharaan

1) Menyusun PRK pemeliharaan.

2) Merencanakan dan mengevaluasi kegiatan pemeliharaan jaringan distribusi sesuai dengan SOP dan anggaran yang telah ditetapkan.

3) Merencanakan kebutuhan material operasi dan pemeliharaan untuk meningkatkan keandalan dan keamanan jaringan distribusi.

4) Melaksanakan koordinasi dengan Rayon dan bagian terkait dalam pelaksanaan pemeliharaan jaringan distribusi. 5) Menyiapkan peralatan kerja untuk operasi dan

pemeliharaan jaringan distribusi.

c. Supervisor PDKB (Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan) 1) Merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi PDKB. 2) Mengendalikan pelaksanaan PDKB sesuai dengan SOP. 3) Mengusulkan Surat Perintah Pekerjaan Dalam Keadaan


(1)

LAMPIRAN 12

Tabulasi Kuesioner Dukungan Manajemen (Variabel X2) Pernyataan 15 16 17 18 JML

Responden 1 4 4 4 4 16

2 5 5 4 4 18

3 4 4 4 4 16

4 4 4 4 4 16

5 3 3 3 4 13

6 4 2 4 4 14

7 4 4 4 4 16

8 5 4 4 4 17

9 4 4 4 4 16

10 4 4 5 4 17

11 4 4 4 4 16

12 4 4 5 4 17

13 4 4 4 4 16

14 4 3 4 4 15

15 4 4 4 4 16

16 4 4 4 4 16

17 4 4 4 4 16

18 4 4 4 4 16

19 4 4 4 4 16

20 5 5 5 5 20

21 4 4 4 4 16

22 3 4 4 4 15

23 5 5 4 4 18

24 5 4 4 3 16

25 4 2 4 4 14

26 5 4 4 4 17

27 4 4 4 4 16

28 4 3 4 4 15

29 5 5 5 5 20

30 4 4 4 4 16

31 4 4 4 4 16

32 4 4 4 4 16

33 4 4 4 4 16

34 4 4 4 4 16


(2)

Lanjutan Tabulasi Kuesioner Dukungan Manajemen (Variabel X2)

36 4 4 4 4 16

37 4 3 3 3 13

38 2 3 3 4 12

39 3 3 3 4 13

40 5 4 4 4 17

41 4 4 4 4 16

42 4 4 4 4 16

43 4 4 4 4 16

44 4 4 4 4 16

45 4 4 4 4 16

46 4 4 4 4 16

47 4 4 4 4 16

48 4 3 4 4 15

49 5 4 4 4 17

50 4 4 4 4 16

51 4 4 5 4 17

52 4 5 4 4 17

53 4 4 4 4 16

54 4 4 4 4 16

55 4 4 4 4 16

56 5 5 5 4 19

57 4 4 4 4 16

58 5 5 5 5 20

59 4 4 4 3 15


(3)

LAMPIRAN 13

Tabulasi Kuesioner Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Variabel Y)

Pernyataan 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 JML

Responden 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 132

2 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 159

3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 130

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 132

5 4 2 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 115

6 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 126

7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 141

8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 133

9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 132

10 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 146

11 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 131

12 4 3 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 130

13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 132

14 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 120

15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 132

16 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 127

17 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 136

18 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 132

19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 132


(4)

LanjutanTabulasi Kuesioner Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Variabel Y)

21 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 126

22 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 122

23 4 3 3 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 142

24 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 129

25 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 2 3 4 4 4 4 4 120

26 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 146

27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 132

28 4 4 4 2 3 2 2 4 2 2 1 1 4 2 2 3 3 2 2 2 3 4 4 4 4 100

29 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 165

30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 132

31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 132

32 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 123

33 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 128

34 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 123

35 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 136

36 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 123

37 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 2 2 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 112

38 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 114

39 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 116

40 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 126

41 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 134


(5)

LanjutanTabulasi Kuesioner Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Variabel Y)

43 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 132

44 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 128

45 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 132

46 4 4 5 4 4 4 4 2 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 132

47 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 133

48 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 128

49 2 2 2 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 124

50 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 132

51 5 4 4 5 4 4 4 2 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 5 4 4 4 2 5 4 134

52 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 144

53 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 139

54 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 132

55 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 132

56 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 146

57 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 132

58 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 143

59 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 132


(6)

LAMPIRAN 14 Surat Ijin Penelitian


Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI PEMAKAI DAN KEPUASAN PEMAKAI TERHADAP KINERJA SISTEM INFORMASI

0 2 63

ANALISIS DUKUNGAN MANAJEMEN PUNCAK, PARTISIPASI PEMAKAI SISTEM INFORMASI, DAN KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI STUDI KASUS PADA PT BERLICO MULIA FARMA.

0 3 14

ANALISIS DUKUNGAN MANAJEMEN PUNCAK, PARTISIPASI PEMAKAI SISTEM INFORMASI, ANALISIS DUKUNGAN MANAJEMEN PUNCAK, PARTISIPASI PEMAKAI SISTEM INFORMASI, DAN KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI STUDI KASUS PADA PT BERLICO MULIA FARMA.

0 5 14

STUDI KEPUSTAKAAN ANALISIS DUKUNGAN MANAJEMEN PUNCAK, PARTISIPASI PEMAKAI SISTEM INFORMASI, DAN KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI STUDI KASUS PADA PT BERLICO MULIA FARMA.

1 4 34

PENUTUP ANALISIS DUKUNGAN MANAJEMEN PUNCAK, PARTISIPASI PEMAKAI SISTEM INFORMASI, DAN KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI STUDI KASUS PADA PT BERLICO MULIA FARMA.

0 5 31

PENGARUH KECANGGIHAN TEKNOLOGI INFORMASI, PARTISIPASI MANAJEMEN, DAN KEMAMPUAN TEKNIK PEMAKAI SISTEM Pengaruh Kecanggihan Teknologi Informasi, Partisipasi Manajemen, Dan Kemampuan Teknik Pemakai Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Individu (Studi

0 5 17

PENGARUH PARTISIPASI PEMAKAI DAN DUKUNGAN ATASAN TERHADAP KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA BANK UMUM PEMERINTAH

0 0 7

ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI PEMAKAI, KAPABILITAS PERSONIL, DUKUNGAN MANAJEMEN PUNCAK, FORMALISASI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DAN PROGRAM PELATIHAN TERHADAP KINERJA SISTEM INFORMASI

0 0 16

PENGARUH KECANGGIHAN TEKNOLOGI INFORMASI, PARTISIPASI PENGGUNA, KEMAMPUAN PENGGUNA, PARTISIPASI MANAJEMEN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (Studi Empiris pada PT PLN (Persero) Area Kudus)

0 5 152

ANALISIS PERSEPSI KETERLIBATAN PEMAKAI SISTEM DAN DUKUNGAN MANAJEMEN TERHADAP KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (Studi Kasus pada KJKS BMT BIMA Magelang)

0 0 172