Kajian Pustaka KAJIAN PUSTAKA

7

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

1. Persepsi a. Pengertian Persepsi Persepsi adalah proses bagaimana seseorang menyeleksi, mengatur, dan menginterpretasikan masukan-masukan informasi untuk menciptakan gambaran keseluruhan yang berartiBelch Belch,2007: 113. Persepsi pada hakekatnya adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang dalam memahami setiap informasi tentang lingkungannya baik melalui penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan, dan penciumanThoha, 2011:141. Departemen Pendidikan Nasional 2003 mendefinisikan persepsi sebagai kesan seseorang terhadap objek persepsi tertentu yang dipengaruhi faktor internal, yakni perilaku yang berada di bawah kendali pribadi dan faktor eksternal, yakni perilaku yang dipengaruhi oleh situasi di luarnya. Melaui pengertian pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah proses seseorang menanggapi masukan informasi- informasi yang diterimanya melalui panca indera dan dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b. Tahap Pembentukan Persepsi Belch 2007: 114 menyatakan terdapat sejumlah tahapan seseorang dalam membentuk sebuah persepsi pada suatu informasi.Tahapan-tahapan tersebut terdiri atas: Exposure, Attention, Comprehension, dan Retention. 1 Exposure: tahap dimana seseorang mulai menerima informasi melalui panca indera yang dimiliki. 2 Attention: seseorang mulai menempatkan informasi- informasi yang diterima ke dalam sebuah stimulus. 3 Comprehension: seseorang mulai menginterpretasikan informasi yang masuk tersebut menjadi sebuah arti yang spesifik. 4 Retention: tahap dimana seseorang sudah mulai tidak mengingat lagi keseluruhan dari apa yang mereka baca, lihat atau dengar meskipun mereka sudah tertarik dan dapat menginterpretasikan informasi tersebut. Melalui uraian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa pembentukan persepsi melalui beberapa tahap yaitu: Exposure tahap menerima informasi , Attention tahap menstimuluskan informasi , Comprehension tahap menginterpretasikan informasi , Retention tahap tidak mengingat informasi . 2. Sistem Informasi Akuntansi a. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu tujuan tertentu Jogiyanto, 1999:1. Hall 2001 dalam Abdul Kadir 2014:9 menjelaskan bahwa sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur-prosedur dimana data dikelompokkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada pemakai. Gelinas 2004:23 mendefinisikan sistem informasi adalah sebuah sistem buatan manusia yang terdiri atas serangkaian komponen terpadu berbasis komputer dan manual yang ditetapkan untuk mengumpulkan, menyimpan, dan mengelola data, informasi sehingga menjadi output yang berguna bagi pengguna. Sedangkan untuk pengertian sistem informasi akuntansi terdapat berbagai definisi dari para ahli seperti: Azhar Susanto 2008:3 menyatakan sistem informasi akuntansi merupakan kumpulan dari sub-sub sistemkomponen baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan dan bekerja sama satu sama lain secara harmonis untuk mengelola data tranksaksi yang berkaitan dengan masalah keuangan menjadi informasi keuangan. Samiaji Sarosa 2009:5 mendefinisikan sistem informasi akuntansi sebagai sebuah sistem yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan memproses data sehingga menghasilkan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan. Sistem informasi akuntansi menyediakan cara mengolah dan menyajikan informasi berguna, informasi tersebut merupakan bagian terpenting dari seluruh informasi yang diperlukan manajemen untuk membuat keputusan. Dapat disimpulkan definisi sistem informasi akuntansi merupakan kumpulan sub-sub sistem yang saling berkaitan dan berhubungan untuk mengelola data tranksaksi hingga nantinya menghasilkan informasi keuangan dan informasi keuangan tersebut dipergunakan manajemen dalam membuat suatu keputusan. b. Komponen Sistem Informasi Komponen sistem informasi merupakan aspek-aspek yang di dalamnya berfungsi untuk membentuk suatu informasi yang berguna bagi penggunanya. Menurut Azhar Susanto 2008 : 7 terdapat beberapa komponen yang membentuk suatu sistem informasi: 1 Hardware Perangkat Keras Perangkat keras merupakan aspek dalam bentuk fisik yang berfungsi untuk mengumpulkan, memasukkan, memproses, dan mengeluarkan informasi yang berguna bagi pengguna akhir. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2 Software Perangkat Lunak Perangkat lunak berisikan aplikasi-aplikasi guna mengolah data mentah yang telah dimasukkan ke perangkat keras untuk kemudian dengan aplikasi yang ada mengolah informasi menjadi data yang berguna bagi pengguna. 3 Brainware Manusiapengoperasi Merupakan aspek yang mengoperasikan aplikasi di dalam perangkat keras, sebagai pengguna yang membutuhkan informasi dari data mentah. Merupakan komponen yang tidak dapat di pisahkan dari komponen lainnya, karena komponen Brainware yang membutuhkan informasi dari data yang dimasukkan. 4 Procedure Prosedur Prosedur merupakan kumpulan perintah-perintah yang berisikan aktivitas yang ada di dalam sistem dan aktivitas tersebut dilakukan secara berulang-ulang sesuai dengan perintah pengguna. 5 Database Basis Data Basis data merupakan sekumpulan datum yang siap di olah guna memperoleh suatu informasi yang berguna dan data tersebut tersimpan di dalam media penyimpanan. 6 Communication Network Jaringan Komunikasi Komunikasi dipergunakan untuk memudahkan dalam pengambilan dan pengumpulan data, selain itu pula berguna dalam pemindahan data dari satu ke lokasi menuju ke lokasi yang lainnya terutama bila dalam pengambilan data terdapat keterbatasan geografis dan waktu. Romney dan Steinbart 2014:11 menyebutkan terdapat enam komponen dari sistem informasi akuntansi, yaitu: 1 Orang yang menggunakan sistem. 2 Prosedur dan instruktur yang digunakan untuk mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data. 3 Data mengenai organisasi dan aktivitas bisnisnya. 4 Perangkat lunak yang digunakan untuk mengolah data. 5 Infrastruktur teknologi informasi meliputi komputer, perangkat periferal, dan perangkat jaringan komunikasi yang digunakan dalam SIA. 6 Pengendalian internal dan pengukuran keamanan yang menyimpan data SIA. c. Fungsi Sistem Informasi Akuntansi Dengan adanya ke enam komponen dalam Sistem Informasi Akuntansi, Romney dan Steinbart 2014:11 lalu berpendapat bahwa SIA dapat memenuhi 3 fungsi penting yaitu 1 Mengumpulkan dan menyimpan data mengenai aktivitas, sumber daya, dan personel organisasi. 2 Mengubah data menjadi informasi sehingga manajemen dapat merencanakan, mengeksekusi, mengendalikan, dan mengevaluasi aktivitas, sumber daya, dan personel. 3 Memberikan pengendalian yang memadai untuk mengamankan aset dan data organisasi. Melalui penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa fungsi penting sistem informasi akuntansi bagi suatu aktivitas adalah mulai dari fungsi pengumpulan dan penyimpanan data untuk kemudian di ubah menjadi sebuah informasi yang berguna bagi manajemen selain itu pula dengan adanya SIA memungkinkan untuk pemberian pengendalian yang memadai untuk aset dan organisasi. 3. Kinerja Sistem Informasi Akuntansi a. Pengertian Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Kamus Besar Bahasa Indonesiamendifinisikan kinerja sebagai sesuatu yang dicapai atau prestasi yang diperlihatkan. Sedangkan menurut Trisnantoro dan Agastya 1996 dalam Ryan 2015:36 kinerja merupakan proses yang dilakukan dan hasil yang dicapai oleh PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI suatu organisasi dalam memberikan jasa dan produk kepada pelanggan. Soegiharto 2001 dalam Nur Sari 2014: 25 mengartikan kinerja sistem sebagai sebuah penilaian terhadap pelaksanaan kegiatan dibandingkan dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dari pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa penilaian kinerja sistem informasi merujuk pada apakah pelaksanaan suatu kegiatan sudah sesuai atau belum dengan tujuan yang sebelumnya telah ditetapkan. Melalui pemaparan pengertian kinerja sistem di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian kinerja sistem informasi akuntansi adalah kesatuan penilaian sistem yang di dalamnya memuat pelaporan keuangan dalam suatu perusahaan, penilaian keberhasilan suatu sistem dilihat berdasarkan tujuan yang sebelumnya telah diterapkan. Kinerja sistem informasi yang baik adalah sebuah sistem yang mampu memenuhi kebutuhan pemakai sistem di dalam menyelesaikan pekerjaannya. b. Mengukur Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Soegiharto 2001 dan Tjhai Fung Jen2002 dalam Nur Sari 2014: 25 membagi pengukuran kinerja sistem informasi menjadi dua dimensi: 1 Kepuasan pemakai sistem informasi 2 Pemakai sistem informasi akuntansi c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Tjhai Fung Jen 2002 dalam Nur Sari 2014:26 menemukanterdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja suatu sistem informasi akuntansi, adalah sebagai berikut: 1 Keterlibatan pemakai sistem Seringnya pemakai sistem terlibat maka akan semakin meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi hal tersebut dikarenakan adanya hubungan positif antara keterlibatan pemakai dengan kinerja sistem informasi akuntansi. 2 Kemampuan teknik personal sistem informasi Semakin tingginya kemampuan teknik individu dalam pengoperasian sistem informasi akan semakin meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi, hal ini dikarenakan adanya hubungan positif antara standar kemampuan teknik personal sistem informasi dengan kinerja sistem informasi akuntansi. 3 Ukuran organisasi Semakin besar ukuran suatu organisasi akan semakin meningkatkan juga kinerja sistem informasi akuntansi, hal ini dikarenakan adanya hubungan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI positifantara ukuran organisasi dengan kinerja sistem informasi akuntansi. 4 Dukungan manajemen puncak Semakin besar dukungan dari manajemen puncak maka akan semakin meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi, hal ini dikarenakan adanya hubungan positif antara dukungan dari manajemen puncak terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. 5 Formalisasi pengembangan sistem informasi Semakin tinggi tingkat formalisasi pengembangan sistem informasi akan semakin meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi, hal ini dikarenakan adanya hubungan positif antara formalisasi pengembangan sistem informasi dengan kinerja sistem informasi akuntansi. 6 Program pelatihan dan pendidikan pemakai Kinerja sistem informasi akuntansi akan lebih maksimal jika adanya program pelatihan dan pendidikan pemakai sistem informasi. 7 Keberadaan dewan pengarah sistem informasi Keberadaan dewan pengarah sistem informasi akan meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8 Lokasi departemen sistem informasi Kinerja sistem informasi akuntansi akan lebih maksimal bila departemen sistem informasi berdiri sendiri dan terpisah dari departemen lain. Namun dalam penelitian ini penulis hanya akan mengambil dua faktor yaitu partisipasi pemakai sistem dan dukungan manajemen: 1. Partisipasi Pemakai Sistem Davis dan Newstrom 2004:72 mendefinisikan partisipasi sebagai keterlibatan mental dan emosional orang-orang dalam situasi kelompok sehingga mendorong mereka untuk memberikan suatu kontribusi demi tujuan kelompok dan juga sebagai tanggung jawab dalam pencapaian tujuan. Berdasarkan definisi partisipasi tersebut, maka partisipasi pemakai sistem dapat diartikan sebagai keterlibatan pemakai sistem untuk memberikan suatu kontribusi dalam pengembangan sistem sehingga sistem yang digunakan sesuai dengan tujuan perusahaan. Suwira 2014:14 menyatakan pemakai atau pengguna merupakan bagian yang tidak dapat dilepaskan dari keberhasilan penerapan suatu sistem dan teknologi. Menyadari bahwa operasionalisasi teknologi komputer menyangkut aspek manusia dan perubahan yang disebabkannya maka penting untuk memperhatikan keberadaan manusia dalam pemanfaatan suatu teknologi. Azhar Susanto 2008:254 menyatakan bahwa para PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pemakai sistem informasi sebagian besar merupakan orang-orang yang akan menggunakan sistem informasi yang telah dikembangkan, seperti operator dan manajer end user . Soegiharto dalam Rivaningrum 2015:24 menyatakan secanggih apapun sistem informasi yang dibuat, bila dalam perancangan maupun pengoperasian sistemnya tidak memperhatikan faktor manusia maka dapat dipastikan terjadinya beberapa hambatan yang disebabkan karena ketidaksesuaian antar sistem penggunanya. Pengguna sistem informasi akuntansi dinilai sebagai orang yang paham mengenai seluk beluk sistem informasi yang digunakannya, kendala teknis dan non teknis pasti dialami oleh pemakai sistem. Oleh sebab itu pemakai harus dilibatkan dalam suatu proses pengembangan sistem. Adanya partisipasi pengguna dalam pengembangan SIA dapat diartikan sebagai bentuk keterlibatan mental dan emosi pegawai dalam situasi kelompok yang menggiatkan mereka untuk menyumbang pada tujuan kelompok serta bertanggungjawab di dalam pengembangan SIA.

2. Dukungan Manajemen

Kuntjoro 2002 menjelaskan dukungan sebagai segala bentuk informasi verbal maupun non verbal yang bersifat saran, bantuan nyatamaupun tingkah laku dilakukan oleh sekelompok orang yang dekat dan akrab dengan subjek di dalam lingkungannya. Atau dalam bentuk lainjuga bisa berupa kehadiran atau segala sesuatu hal yang dapat memberikan keuntungan emosional yang berpengaruh terhadap tingkah laku penerimanya. Komara 2004:65 memberikan beberapa alasan mengenai betapa pentingnya dukungan manajemen dalam pengembangan sistem. Diantaranya adalah bahwa pengembangan sistem merupakan bagian yang terintegrasi dengan perencanaan korporat yang diketahui manajemen puncak karenanya pengembangan juga diharuskan sejalan dengan perencanaan korporat, sehingga mendukung tujuan yang hendak dicapai korporat. Dengan demikian, maka akan dijadikan pembuatan dan pengambilan keputusan dalam pengembangan sistem menjadi lebih baik. Soegiharto 2001 dalam Rivaningrum 2015: 27Manajer puncak merupakan titik sentral dari sebuah sistem informasi, dimana manajer tersebut menggunakan sistem informasi untuk dijadikan sebagai pengambilan keputusan tertentu. Karenanya dalam setiap aktivitas pengembangan sistem, manajemen puncak memiliki andil yang besar mengenai bagaimana sistem informasi tersebut nantinya diarahkan. Selain itu pimpinan bagian juga bertugas untuk mensosialisasikan pengembangan sistem informasi yang digunakan, sehingga akan memotivasi pemakai untuk berpartisipasi dalam pengembangan sistem untuk keberhasilan suatu sistem. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Penelitian Terdahulu

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI PEMAKAI DAN KEPUASAN PEMAKAI TERHADAP KINERJA SISTEM INFORMASI

0 2 63

ANALISIS DUKUNGAN MANAJEMEN PUNCAK, PARTISIPASI PEMAKAI SISTEM INFORMASI, DAN KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI STUDI KASUS PADA PT BERLICO MULIA FARMA.

0 3 14

ANALISIS DUKUNGAN MANAJEMEN PUNCAK, PARTISIPASI PEMAKAI SISTEM INFORMASI, ANALISIS DUKUNGAN MANAJEMEN PUNCAK, PARTISIPASI PEMAKAI SISTEM INFORMASI, DAN KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI STUDI KASUS PADA PT BERLICO MULIA FARMA.

0 5 14

STUDI KEPUSTAKAAN ANALISIS DUKUNGAN MANAJEMEN PUNCAK, PARTISIPASI PEMAKAI SISTEM INFORMASI, DAN KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI STUDI KASUS PADA PT BERLICO MULIA FARMA.

1 4 34

PENUTUP ANALISIS DUKUNGAN MANAJEMEN PUNCAK, PARTISIPASI PEMAKAI SISTEM INFORMASI, DAN KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI STUDI KASUS PADA PT BERLICO MULIA FARMA.

0 5 31

PENGARUH KECANGGIHAN TEKNOLOGI INFORMASI, PARTISIPASI MANAJEMEN, DAN KEMAMPUAN TEKNIK PEMAKAI SISTEM Pengaruh Kecanggihan Teknologi Informasi, Partisipasi Manajemen, Dan Kemampuan Teknik Pemakai Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Individu (Studi

0 5 17

PENGARUH PARTISIPASI PEMAKAI DAN DUKUNGAN ATASAN TERHADAP KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA BANK UMUM PEMERINTAH

0 0 7

ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI PEMAKAI, KAPABILITAS PERSONIL, DUKUNGAN MANAJEMEN PUNCAK, FORMALISASI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DAN PROGRAM PELATIHAN TERHADAP KINERJA SISTEM INFORMASI

0 0 16

PENGARUH KECANGGIHAN TEKNOLOGI INFORMASI, PARTISIPASI PENGGUNA, KEMAMPUAN PENGGUNA, PARTISIPASI MANAJEMEN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (Studi Empiris pada PT PLN (Persero) Area Kudus)

0 5 152

ANALISIS PERSEPSI KETERLIBATAN PEMAKAI SISTEM DAN DUKUNGAN MANAJEMEN TERHADAP KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (Studi Kasus pada KJKS BMT BIMA Magelang)

0 0 172