Jenis Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian

Skala psikologi efikasi diri terdiri dari 20 soal yang akan dikerjakan oleh masing-masing peserta didik dengan alokasi waktu kurang lebih 20 menit. Berikut aspek-aspek efikasi diri berdasarkan indikator-indikator efikasi diri yang dapat diukur: Tabel 3.3 Kisi-kisi instrumen efikasi diri No Aspek Indikator Perilaku Jumlah Soal 1. Aspek keyakinan diri merupakan kemampuan untuk menilai diri sendiri secara positif dalam hal potensi yang dimiliki untuk melakukan suatu tugas, kendala, atau tuntutan sosial. -Merasa mampu untuk melakukan tugas yang diemban dengan baik. -Menganggap kesulitan dalam tugas pembelajaran adalah cobaan yang bisa ia lalui. -Merasa mampu menghadapi kendala yang terjadi dengan baik. -Memiliki keyakinan bahwa ia mampu meraih hasil yang ia harapkan dari sesuatu yang ia harapkan untuk diri sendiri dan orang lain. 15 2. Aspek Afeksi Merupakan kemampuan untuk mengelola dan mengekpresikan isyarat atau gejolak mental, termasuk perasaan, emosi, maupun suasana hati. -Menghindari mengatakan, memikirkan hal-hal yang bermotif kegagalan. -Merasa tidak ada gunanya meratapi nasib hidup yang hanya akan membuat sedih. 6 3. Aspek Motivasional Merupakan keinginan untuk melakukan suatu tugas, kendala, maupun tuntutan sosial dalam rangka pencapaian hasil yang maksimal. -Lebih menonjolkan kisah-kisah keberhasilan dirinya ketimbang kegagalan. -Mampu melihat gambaran sisi kehidupan secara positive thinking. -Menganggap kegagalan dalam prestasi sebagai motivasi untuk lebih maju. -Merasa kesuksesan orang lain sebagai cambuk untuk membuat dirinya lebih berprestasi. -Mampu melihat saran dan kritik dari orang sekitar sebagai pendukungnya dalam meraih sukses. 12 4. Aspek Seleksi Kemampuan untuk memilah situasi sosial yang dihadapi dan menyesuaikan diri dengan situasi tersebut secara tepat. -Bersemangat dalam menghadapi tugas yang dirasakan cukup berat. -Jika menghadapi tugas yang sulit cenderung memikirkan cara-cara untuk meraih kesuksesan. 7 3 Keaktifan terkait keterlaksanaan model STAD Keterlaksanaan model pembelajaran tersebut dapat dilihat dari keaktifan siswa dalam melakukan diskusi kelompok dengan teman sebayanya. Lembar keaktifan digunakan untuk mencatat setiap perilaku aktif yang dilakukan siswa saat diskusi kelompok pada proses pembelajaran tersebut. Pengamatan dilakukan oleh tiga observer dengan memberikan tanda turus setiap 10 menit pada kolom yang tersedia pada masing-masing kelompok. Adapun aspek-aspek keaktifan berdasarkan indikator-indikator yang dapat diukur adalah sebagai berikut: Tabel 3.4 Kisi-kisi instrumen keaktifan siswa No Aspek Indikator A Bertanya 1. Siswa mengajukan pertanyaan pada anggota kelompok. 2. Siswa mengajukan pertanyaan pada guru atau pembimbing. B Menjawab atau menanggapi 1. Siswa menjawab pertanyaaan dari guru kelompok. 2. Siswa memberikan kritik saran kepada kelompok atau guru atas pembahasan pelajaran yang keliru. C Perhatian Siswa mencatat hal-hal penting yang diajarkan oleh gurupembimbing. Contoh lembar observasi keaktifan siswa terdapat pada Lampiran B.1.

Dokumen yang terkait

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH PADA SUB POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS X SMK SE

1 22 182

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL MELALUI Perbandingan Hasil Belajar Matematika Pada Pokok Bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Melalui Strategi Guided Discovery Dan Strategi Pembelajara

0 1 15

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL MELALUI STRATEGI GUIDED Perbandingan Hasil Belajar Matematika Pada Pokok Bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Melalui Strategi Guided Discovery Dan Stra

0 2 13

PENINGKATAN MOTIVASI DAN KOMUNIKASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF Peningkatan Motivasi Dan Komunikasi Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Pokok Bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (PTK PadaSisw

0 1 17

PENINGKATAN MOTIVASI DAN KOMUNIKASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF Peningkatan Motivasi Dan Komunikasi Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Pokok Bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (PTK PadaSisw

0 2 13

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL ELABORASI DITINJAU DARI KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (Siswa Kelas VIII MTs N I Gondangrejo).

0 1 7

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (PTK Pembelajaran Matematika di Kelas VIII SMP N 1Wonosari).

0 0 10

Efikasi diri dan hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP BOPKRI 3 Yogyakarta dalam pembelajaran sub pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel dengan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD).

0 0 256

Keefektifan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dalam pembelajaran matematika pada materi sistem persamaan linear dua variabel terhadap hasil belajar dan keaktifan siswa di kelas X

0 11 215

PERBEDAAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF- KOLABORATIF DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABELTERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VIII SMP PGRI 1 PURI MOJOKERTO

0 0 25