1 Uji Relibialitas Tes Kemampuan Awal
∑
Dari perhitungan diperoleh maka tes tersebut reliabel
dengan intrepretasi tinggi. 2
Uji Relibialitas Skala Efikasi Diri ∑
Dari perhitungan diperoleh maka skala tersebut reliabel
dengan intrepretasi sangat tinggi. Setelah instrumen tersebut dinyatakan valid dan reliabel maka
instrumen tersebut siap digunakan pada kelas sampling. Berdasarkan anjuran guru pembimbing, peneliti akhirnya memilih kelas VIII C
sebagai kelas sampling.
H. Teknik Analisis Data
Analisis terhadap data yang diperoleh dapat dilakukan apabila terdapat 80 siswa yang hadir mengikuti proses pembelajaran.
1. Analisis data ketelaksanaan RPP
Analisisnya adalah sebagai berikut:
Keterangan: Skor 1 : tanda cek √ pada kolom “ya”
Skor 0 : tanda cek √ pada kolom “tidak” Model pembelajaran tipe STAD dapat dikatakan terlaksana dengan
baik jika terlaksana 2.
Analisis data efikasi diri, keaktifan siswa dan tes hasil belajar Peneliti menggunakan skala Likert 3 untuk menganalisis data
efikasi diri, keaktifan dan tes hasil belajar siswa. Analisis akan dibagi menjadi tiga kriteria, yaitu tinggi T, sedang S, dan rendah R.
Rumus skala Likert 3 Masidjo : 132:
Keterangan: A : skor minimum yang diperoleh
B : skor maksimum yang diperoleh
Kriteria: Rendah R
Sedang S Tinggi T
3. Penghargaan Kelompok
Penghargaan kelompok dihitung dengan cara:
a. Memberikan nilai pada tes kemampuan awal, kuis 1 dan kuis 2.
b. Menghitung skor peningkatan dilakukan dengan berdasarkan
ketiga nilai tersebut dengan menggunakan ketentuan sebagai berikut :
Tabel 3.9 Kriteria Skor Peningkatan SKOR KUIS
SKOR PENINGKATAN
Nilai kuis turun lebih dari 10 poin dibawah skor dasar Nilai kuis turun 1 sampai dengan 10 poin dibawah skor
dasar Nilai kuis sama dengan skor dasar sampai dengan naik
10 poin diatas skor dasar Nilai kuis lebih dari 10 poin diatas dasar.
Nilai kuis mendapatkan nilai sempurna misal 100, tanpa memperhatikan skor dasar.
5 10
20 30
30
c. Menjumlahkan skor peningkatan tiap anggota kelompok di
kelompok masing-masing. d.
Penghargaan kelompok berdasarkan rata-rata nilai peningkatan kelompok yang diperoleh.
Tabel 3.10 Kriteria Penghargaan Kelompok Rata-rata Skor Kelompok Penghargaan
Kelompok Penghargaan Kelompok
15 ≤ rata-rata skor 20 Kelompok baik good team
20 ≤ rata-rata skor 25 Kelompok hebat great team
25 ≤ rata-rata skor ≤ 30 Kelompok super super Kelompok Baik Good Team
Kelompok Hebat Great Team Kelompok Super Super Team
59
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, ANALISIS DATA, PEMBAHASAN,
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PENELITIAN
Pada bab IV ini, peneliti akan mendiskripsikan tentang pelaksanaan penelitian, menyajikan dan menganalisis data yang diperoleh selama penelitian tentang
penerapan pembelajaran kooperatif tipe
Student Team Achievement Division
STAD, serta pembahasan terhadap data yang sudah dianalisis.
A. Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian terbagi menjadi tiga tahap yaitu: 1.
Tahap I Pada tahap awal, peneliti melakukan observasi pada bulan Oktober
2012 mengenai lingkungan sekolah, proses pembelajaran matematika, dan karakteristik siswa kelas VIII semester ganjil tahun ajaran 20122013.
Observasi dilakukan dengan cara pengamatan sendiri dan wawancara dari guru pembimbing yang bersangkutan.
SMP BOPKRI 3 terletak di Jln. Cik Di Tiro No 39 , Yogyakarta 55223 yang berada tepat di pinggir jalan raya dan bersebelahan dengan swalayan
Mirota Kampus UGM. Lingkungan sekolah tersebut terlihat kurang memberikan rasa nyaman. Selain keadaan lingkungan di depan sekolah
yang ramai kendaraan bermotor, area sekolahan juga tergolong sempit. Jadi ruangan-ruangan yang ada tidak tertata dengan rapi, terutama untuk
ruang tata usaha, guru, halaman parkir dan kantin. Meskipun demikian, fasilitas di ruang kelas tergolong cukup baik karena sudah terdapat
white board, black board
, alat-alat tulis yang lengkap jangka, busur, penggaris segitiga dll, gambar-gambar pendukung pendidikan gambar pahlawan,
motto hidup pelajar, dan hasil karya siswa, buku paket, buku jurnal dan
viewer
. Keadaan siswa pada keseluruhan kelas VIII tergolong ramai dan sulit untuk dikendalikan sehingga pembelajaran menjadi kurang kondusif.
Hanya terdapat beberapa siswa saja yang terlihat berminat dengan pembelajaran, itupun banyak dari mereka yang baru bisa mengerjakan soal
jika sudah benar-benar dibimbing oleh gurunya. Pengetahuan mereka tentang matematika terkhusus untuk bentuk aljabar dirasa juga sangat
kurang, sehingga banyak dari mereka salah menjabarkan bahkan tidak melakukan apapun untuk mengerjakan soal yang diberikan.
Berdasarkan wawancara dari guru yang bersangkutan didapat bahwa para siswa di kelas VIII SMP tersebut kemampuan rata-ratanya adalah
menengah kebawah. Hanya beberapa siswa saja yang mau belajar matematika, itupun kurang dari sepuluh anak tiap kelasnya. Bahkan
banyak dari para siswa yang melupakan begitu saja materi pembelajaran setelah materi tersebut selesai diberikan, apalagi pada saat selesai liburan.
Sehingga pengetahuan mereka tentang materi seperti kembali lagi ke nol. Guru mengaku bahwa metode yang digunakan adalah metode campuran
antara tanya jawab dan diskusi kelas tergantung pada keadaan siswa yang akan diampu, sesekali beliau juga menggunakan
power point
saat
mengajar supaya siswa tidak merasa bosan. Sedangkan untuk model pembelajaran, guru masih menggunakan model pembelajaran klasikal
dimana proses pembelajaran berpusat pada guru. Menurutnya, RPP merupakan suatu formalitas semata sehingga praktek di lapangannya
kembali lagi tergantung pada keadaan siswa pada saat itu. Ulangan harian biasa dilakukan setiap habis satu bab, sedangkan untuk tugas diberikan
sehabis sub pokok bahasan selesai diajarkan. Tugas tersebut biasanya dikumpulkan pada pertemuan berikutnya, kemudian membahasnya
bersama-sama di dalam kelas. Beliau juga memberikan kisi-kisi soal ulangan sebagai tugas dirumah, kemudian membahasnya bersama untuk
soal-soal yang memang dirasa sulit. Remidial biasanya dilakukan dengan pemberian tugas
take home
, dikarenakan melihat kondisi siswa yang tidak memungkinkan diberikannya soal-soal remedial di kelas.
Peneliti juga mempersiapkan beberapa instrumen antara lain instrumen pembelajaran dan pengumpulan data, tidak lupa peneliti juga
mempersiapkan alat perekam data seperti kamera digital dan beberapa observer yang bertugas mengisi lembar observasi pada saat penelitian
nanti. Intrumen tersebut dikonsultasikan pada guru dan dosen pembimbing kemudian melakukan uji coba instrumen di kelas uji coba. Instrumen yang
dapat diuji cobakan antara lain Tes Kemampuan Awal TKA dan skala efikasi diri di dua kelas yang berbeda. Hal ini dilakukan atas masukan dari
guru pembimbing sendiri.