Analisis Data PELAKSANAAN PENELITIAN, ANALISIS DATA, PEMBAHASAN,
Rendah R 50 x
50 +13,67 Sedang S
50 + 13,67 x 50 + 2 13,67
Tinggi T 50 + 2
13,67 x 50 + 3 13,67 Berdasarkan kriteria diatas, maka rincian efikasi diri siswa kelas VIII C
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.10 Rincian Kriteria Efikasi Diri Siswa NO NAMA SISWA KRITERIA
1 Siswa 1
Rendah 2
Siswa 2 Sedang
3 Siswa 3
Sedang 4
Siswa 4 Rendah
5 Siswa 5
Tinggi 6
Siswa 6 Sedang
7 Siswa 7
Rendah 8
Siswa 8 Tinggi
9 Siswa 9
Sedang 10
Siswa 10 Tinggi
11 Siswa 11
Rendah 12
Siswa 12 Rendah
13 Siswa 13
Sedang 14
Siswa 14 Tinggi
15 Siswa 15
Sedang 16
Siswa 16 Sedang
17 Siswa 17
Sedang 18
Siswa 18 Sedang
19 Siswa 19
Rendah 20
Siswa 20 Rendah
21 Siswa 21
Sedang 22
Siswa 22 Sedang
23 Siswa 23
Sedang 24
Siswa 24 Rendah
25 Siswa 25
Sedang
Dari data diatas dapat diperoleh presentasi kriteria efikasi diri siswa kelas VIII C adalah sebagai berikut :
a Tinggi T
b Sedang S
c Rendah R
Histogram efikasi diri siswa pada presentasi di atas adalah sebagai berikut:
Diagram 4.1 Histogram Efikasi Diri Siswa
Dilihat dari histogram di atas, terlihat bahwa terdapat banyak siswa-siswi kelas VIII C yang memiliki efikasi diri sedang S sehingga dapat di ambil
kesimpulan bahwa siswa-siswi kelas VIII C termasuk kategori efikasi diri yang cukup.
10 20
30 40
50 60
Tinggi Sedang
Rendah
Kriteria Efikasi Diri Siswa
3. Analisis Keaktifan Siswa terkait keterlaksanaan model STAD
1 Keaktifan kelompok secara keseluruhan
Dari data Tabel 4.4 dan Tabel 4.5 diperoleh data keaktifan
keseluruhan siswa dalam kelompok adalah sebagai berikut:
Tabel 4.11 Keaktifan Kelompok Kelas VIII C Nama
Kelompok Pertemuan ke-
Jumlah 2
3
A 34
27
61
B 36
30 66
C 27
23 50
D 39
26 65
E 32
37
69
F 33
42 75
Pada Tabel 4.7 dapat diperoleh nilai maksimum B adalah 75 dan
nilai minimum A adalah 50 sehingga . Maka
diperoleh kriteria efikasi diri kelas VIII C adalah sebagai berikut: Rendah R
50 x 50 +8,33
Sedang S 50 + 8,33 x
50 + 2 8,33 Tinggi T
50 + 2 8,33 x 50 + 3 8,33
Berdasarkan kriteria diatas, maka rincian keaktifan diri siswa didalam kelompok di kelas VIII C adalah sebagai berikut:
Tabel 4.12 Rincian Kriteria Keaktifan Kelompok Kelas VIII C NO NAMA KELOMPOK KRITERIA
1 A
Sedang 2
B Sedang
3 C
Rendah 4
D Sedang
5 E
Tinggi 6
F Tinggi
Dari data diatas dapat diperoleh presentasi kriteria keaktifan siswa kelas VIII C adalah sebagai berikut :
a Tinggi T
b Sedang S
c Rendah R
Histogram efikasi diri siswa pada presentasi di atas adalah sebagai berikut:
Diagram 4.2 Histogram Keaktifan Siswa
Dilihat dari histogram di atas, terlihat bahwa terdapat banyak siswa- siswi kelas VIII C yang memiliki keaktifan sedang S sehingga dapat
di ambil kesimpulan bahwa siswa-siswi kelas VIII C termasuk kategori cukup aktif.
10 20
30 40
50 60
Tinggi Sedang
Rendah
Kriteria Keaktifan Siswa
Berikut rincian keaktifan siswa secara individu berdasarkan Tabel 4.12:
Tabel 4.13 Rincian Keaktifan Individu Siswa Kelas VIII C NO NAMA SISWA KRITERIA
1 Siswa 1
Sedang 2
Siswa 2 Rendah
3 Siswa 3
Sedang 4
Siswa 4 Tinggi
5 Siswa 5
Tinggi 6
Siswa 6 Sedang
7 Siswa 7
Tinggi 8
Siswa 8 Tinggi
9 Siswa 9
Tinggi 10
Siswa 10 Sedang
11 Siswa 11
Rendah 12
Siswa 12 Sedang
13 Siswa 13
Rendah 14
Siswa 14 Rendah
15 Siswa 15
Sedang 16
Siswa 16 Sedang
17 Siswa 17
Sedang 18
Siswa 18 Sedang
19 Siswa 19
Sedang 20
Siswa 20 Sedang
21 Siswa 21
Tinggi 22
Siswa 22 Sedang
23 Siswa 23
Tinggi 24
Siswa 24 Rendah
25 Siswa 25
Tinggi
2 Kegiatan yang dilakukan siswa berdasarkan data observasi adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.14 Data Kegiatan Dilakukan Siswa POIN
Pertemuan ke- Jumlah
II III
1 82
77 159
2 41
51 92
3 56
32 88
4 12
12
24
5 8
13 21
Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa siswi kelas VIII C SMP Bopkri 3 Yogyakarta lebih banyak
melakukan poin 1 dengan jumlah sebanyak 159 siswa mengajukan pertanyaan pada anggota kelompok dan jarang melakukan poin 5
dengan poin sebanyak 21 siswa mencatat hal-hal penting yang diajarkan gurupembimbing di buku masing-masing.
4. Analisis Tes Kemampuan Awal TKA dan Tes Hasil Belajar THB
Hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Student Team Achievement Division STAD
diperoleh melalui perhitungan data Tes Hasil Belajar THB dengan menggunakan rumus
Likert 3
pada 24 siswa. Berdasarkan Tabel 4.8 diperoleh nilai maksimum
B adalah 100 dan nilai minimum A adalah 20 sehingga . Sehingga diperoleh kriteria sebagai berikut:
Rendah R 20 x
20 + 26,67 Sedang S
20 + 26,67 x 20 + 2 26,67
Tinggi T 20 + 2
26,67 x 20 + 3 26,67 Dengan melihat kriteria tersebut maka diperoleh rincian kriteria hasil
belajar siswa sebagai berikut:
Tabel 4.15 Rincian Kriteria Hasil Belajar Siswa NO NAMA SISWA NILAI KRITERIA
1 Siswa 1
53 Sedang
2 Siswa 2
20 Rendah
3 Siswa 3
75 Tinggi
4 Siswa 4
93 Tinggi
5 Siswa 5
45 Rendah
6 Siswa 6
68 Sedang
7 Siswa 7
93 Tinggi
8 Siswa 8
98 Tinggi
9 Siswa 9
98 Tinggi
10 Siswa 10
90 Tinggi
11 Siswa 11
48 Sedang
12 Siswa 12
100 Tinggi
13 Siswa 14
100 Tinggi
14 Siswa 15
68 Sedang
15 Siswa 16
60 Sedang
16 Siswa 17
95 Tinggi
17 Siswa 18
30 Rendah
18 Siswa 19
98 Tinggi
19 Siswa 20
63 Sedang
20 Siswa 21
53 Sedang
21 Siswa 22
70 Sedang
22 Siswa 23
50 Sedang
23 Siswa 24
25 Rendah
24 Siswa 25
40 Rendah
Sehingga diperoleh presentasi kriteria hasil belajar sebagai berikut: 1
Tinggi T
2 Sedang S
3 Rendah R
Histogram hasil belajar siswa pada presentasi di atas adalah sebagai berikut:
Diagram 4.3 Histogram Hasil Belajar Siswa
Dari persentase Diagram 4.3 dapat disimpulkan bahwa penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe
Student Team Achievement Division STAD
memberikan pengaruh positif terhadap hasil belajar siswa terlihat pada 41,67 siswa kelas VIII C SMP BOPKRI 3
Yogyakarta berada pada kriteria hasil belajar tinggi T. 5.
Penghargaan Kelompok Pada akhir pertemuan keempat, peneliti memberikan penghargaan
pada masing-masing kelompok yang dilihat dari nilai Tes Kemampuan Awal, kuis 1 dan kuis 2. Sehingga diperoleh:
Tabel 4.16 Peningkatan Kelompok A No. Absen
Peningkatan 1
2
12 5
20 3
5 30
19 5
20 20
5 30
Skor total 20
100
Rata-rata tim 5
25
Penghargaan tim Good team
10 20
30 40
50
Tinggi Sedang
Rendah
Kriteria Hasil Belajar Siswa
Tabel 4.17 Peningkatan Kelompok B No. Absen
Peningkatan 1
2
17 5
30 22
5 30
16 5
30 1
5 30
Skor total 20
120
Rata-rata tim 5
30
Penghargaan tim Good Team
Tabel 4.18 Peningkatan Kelompok C No. Absen
Peningkatan 1
2
14 5
30 13
30 30
11 5
30 2
5 20
24 5
20
Skor total 50
130
Rata-rata tim 10
26
Penghargaan tim Good Team
Tabel 4.19 Peningkatan Kelompok D No. Absen
Peningkatan 1
2
6 5
30 10
5 30
15 20
30 18
5 30
Skor total 35
120
Rata-rata tim 8,75
30
Penghargaan tim Good Team
Tabel 4.20 Peningkatan Kelompok E No. Absen
Peningkatan 1
2
7 5
20 8
5 10
21 5
20 25
20 30
Skor total 35
80
Rata-rata tim 8,75
20
Penghargaan tim Good Team
Tabel 4.21 Peningkatan Kelompok F No. Absen
Peningkatan 1
2
4 5
30 5
5 20
23 5
30 9
5 30
Skor total 20
110
Rata-rata tim 5
27,5
Penghargaan tim Good Team
Dengan demikian dapat diperoleh penghargaan kelompok sebagai berikut:
Tabel 4.22 Penghargaan kelompok No.
Kelompok Skor
Peringkat Penghargaan
1 A
15 V
Good Team 2
B 17,5
III Good Team
3 C
18 II
Good Team 4
D 19,38
I Good Team
5 E
14,38 VI
Good Team 6
F 16,25
IV Good Team
6. Korelasi antara Efikasi Diri dan Keaktifan
Analisis korelasi ini digunakan untuk melihat hubungan antara efikasi diri dan keaktifan siswa, dimana sebelum melakukan hal tersebut
keduanya diuji normalitas dahulu dengan menggunakan uji normalitas
Kolmogorov-Smirnov
Irianto, 2010 : 272. Perhitungan uji normalitas ini
terdapat pada Lampiran C.3, dengan hasil bahwa keduanya adalah
berdistribusi normal. Kemudian dilakukan uji korelasi rank berdasarkan
Tabel 4.10 dan Tabel 4.13 dengan kriteria tinggi T dengan skor 3,
sedang S dengan skor 2 dan rendah R dengan skor 1 Masidjo : 149 sehingga diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.23 Korelasi antara Efikasi Diri dan Keaktifan NO NAMA SISWA Efikasi Diri x Keaktifan y x-y
2
1 Siswa 1
1 2
1 2
Siswa 2 2
1 1
3 Siswa 3
2 2
4 Siswa 4
1 3
4 5
Siswa 5 3
3 6
Siswa 6 2
2 7
Siswa 7 1
3 4
8 Siswa 8
3 3
9 Siswa 9
2 3
1 10
Siswa 10 3
2 1
11 Siswa 11
1 1
12 Siswa 12
1 2
1 13
Siswa 13 2
1 1
14 Siswa 14
3 1
4 15
Siswa 15 2
2 16
Siswa 16 2
2 17
Siswa 17 2
2 18
Siswa 18 2
2 19
Siswa 19 1
2 1
20 Siswa 20
1 2
1 21
Siswa 21 2
3 1
22 Siswa 22
2 2
23 Siswa 23
2 3
1 24
Siswa 24 1
1 25
Siswa 25 2
3 1
Jumlah D
i 2
23
Dengan menggunakan korelasi jenjang, maka dapat diperoleh koefisien korelasi sebagai berikut:
∑
Nilai r
s
tabel pada dengan adalah 0,415.
Ternyata r
s hitung
lebih besar dari r
s tabel
yaitu 0,77 0,415 maka dapat disimpulkan efikasi diri dan keaktifan berkorelasi secara signifikan.
7. Korelasi antara Efikasi Diri dan Hasil Belajar
Analisis ini bertujuan untuk melihat hubungan antara efikasi diri dan hasil belajar. Dimana sebelumnya kedua hal tersebut diuji normalitas
terlebih dahulu, kemudian dihitung berdasarkan Tabel 4.10 dan Tabel 4.15 dengan jumlah siswa keseluruhan adalah 25 siswa. Uji normalitas
keduanya terdapat di dalam Lampiran C.3, berikut adalah data
perhitungan korelasinya dengan menggunakan analisis regresi dimana X adalah nilai efikasi diri dan Y adalah nilai hasil belajar:
a. H
a
: terdapat hubungan fungsional linier dan signifikan antara variabel X dengan Y
H : tidak terdapat hubungan fungsional yang linier dan signifikan
antara variabel X dengan Y b.
Hipotesis statistiknya. H
a
: r ≠ 0 H
: r = 0
c. Tabel penolong.
Tabel 4.24 Penolong untuk menghitung regresi tunggal
NO SISWA
X
i
Y
i
X
i
Y
i
X
2 i
Y
2 i
1 50
53 2650
2500 2809
2 74
20 1480
5476 400
3 75
75 5625
5625 5625
4 61
93 5673
3721 8649
5 88
45 3960
7744 2025
6 73
68 4964
5329 4624
7 51
93 4743
2601 8649
8 91
98 8918
8281 9604
9 69
98 6762
4761 9604
10 78
90 7020
6084 8100
11 56
48 2688
3136 2304
12 55
100 5500
3025 10000
13 68
70 4760
4624 4900
14 88
100 8800
7744 10000
15 74
68 5032
5476 4624
16 74
60 4440
5476 3600
17 76
95 7220
5776 9025
18 68
30 2040
4624 900
19 61
98 5978
3721 9604
20 59
63 3717
3481 3969
21 66
53 3498
4356 2809
22 68
70 4760
4624 4900
23 68
50 3400
4624 2500
24 60
25 1500
3600 625
25 76
40 3040
5776 1600
n = 25 ΣX
i
= 1727 ΣY
i
=1703 ΣX
i
Y
i
= 118168
ΣX
2 i
= 122185
Σ Y
2 i
= 131449
d. Memasukkan nilai-nilai diatas dalam rumus a :
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
e. Memasukkan nilai-nilai diatas ke dalam rumus b :
∑ ∑
∑ ∑
∑
f. Memasukkan nilai a dan b ke dalam persamaan regresi:
sehingga persamaan regresinya adalah Y = 55,55 + 0,182X g.
Menguji signifikansi dan linieritas persamaan regresi tersebut dengan menggunakan tabel anova:
1 n = 25
2 ΣY
2
= 131449 3
∑
4 ∑
∑ ∑
5 ∑
6 7
8 9
; dimana ∑ ∑
∑
Tabel 4.25 Penolong menghitung JK
E
NO X
n Y
1 50
k
1
53 2
51 k
2
93 3
55 k
3
100 4
56 k
4
48 5
59 k
5
63 6
60 k
6
25 7
61 k
7
93 8
61 98
9 66
k
8
53 10
68 k
9
70 11
68 30
12 68
70 13
68 50
14 69
k
10
98 15
73 k
11
68 16
74 k
12
20 17
74 68
18 74
60 19
75 k
13
75 20
76 k
14
95 21
76 40
22 78
k
15
90 23
88 k
16
45 24
88 100
25 91
k
17
98
∑ ∑ ∑
i. [no.1] sampai dengan [no.6] → hasilnya nol
ii. → [no.7 dan 8]
iii. →[no.9]
iv. →[no.10 sampai no.13]
v. [no.14 dan no.15] → hasilnya nol
vi. →[no.16
sampai dengan no.18] vii.
→[no.19] viii.
→ [no.20 dan no.21] ix.
→ [no.22] x.
→ [no.23 dan no.24] xi.
→ [no.25]
Sehingga →
10 11
12 13
h. Taraf signifikansi
i. Kriteria untuk pengujian H
yaitu: H
: linier H
a
: tidak signifikan linier Jika F
sign hitung
≤ F
sign tabel
, maka H diterima.
Jika F
line hitung
≤ F
line tabel
, maka H diterima.
j. F
sign tabel
dengan rumus:
k. F
line tabel
dengan rumus:
l. Ternyata atau
sehingga H ditolak signifikan
Ternyata atau
sehingga H diterima linier
m. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa efikasi diri dan hasil
belajar siswa berkorelasi secara signifikan dan linier.