50 Siswa wajib menggunakan badge atau pin bendera merah putih di atas
saku. Siswa diwajibkan menggunakan ikat pinggang dan kaus kaki yang
berlogo atau bertuliskan SMP N 4 Purworejo. Rambut harus rapi dan bagi putra tidak boleh gondrong.
Siswa tidak perlu menggunakan perhiasan yang berlebihan.
3 Kegiatan Belajar Mengejar [Lampiran 8: 22
Setiap hari kegiatan belajar mengajar dimulai pukul 07.00 dan jika ada pelajaran tambahan di pagi hari untuk kelas IX, maka kegiatan belajar
mengajar dimulai pukul 07.15 untuk kelas VII dan VIII. Jam efektif belajar setiap harinya dimulai pukul 07.00 sampai dengan
pukul 12.30, kecuali hari Jumat dimulai pukul 07.00 sampai dengan pukul 11.00.
Saat pelajaran olah raga siswa menggunakan seragam olah raga atau kaos yang ditentukan.
Setiap siswa berhak menggunakan fasilitas media yang disediakan, namun tidak diperbolehkan untuk penggunaan di luar jam pel
B. KEADAAN SISWA KATOLIK DI SEKOLAH
1. Jumlah Siswa [Lampiran 8: 21]
Jumlah siswa keseluruhan di SMP Negeri 4 Purworejo pada tahun pelajaran 20142015 berjumlah 714 orang. Kelas VII berjumlah 238, kelas VIII berjumlah
238 dan kelas IX berjumlah 238, dimana masing-masing kelas berjumlah 34 siswa.
51
Awalnya jumlah siswa setiap kelasnya berjumlah 40 siswa, namun sejak tahun 2011 jumlah siswa setiap kelasnya dikurangi menjadi 34 siswa untuk efektifitas
belajar. Data ini penulis dapatkan melalui pengamatan dan wawancara dengan bu Murni.
2. Agama
Melalui pengamatan dan wawancara dengan bu Murni, siswa SMP Negeri 4 Purworejo sebagian besar beragama Islam. Dari 714 siswa, siswa yang beragama
Katolik hanya berjumlah 15 orang dan Kristen berjumlah 12 orang [Lampiran 8: 21].
3. Gambaran Hubungan Komunikasi Siswa Katolik
PAK di SMP N 4 Purworejo diberikan setiap hari Jumat setelah jam pulang sekolah. Biasanya PAK dilakukan di salah satu ruang kelas dan pengajarannya
dicampur antara kelas VII, VIII dan IX. PAK disini diberikan oleh bapak Fran Jumino, yaitu seorang Katekis Voluntir di Gereja Santa Perawan Maria Purworejo.
PAK di sekolah tidak diajarkan pada saat jam efektif, karena kesibukan dari pendidik yang juga bekerja sebagai asisten Romo di pengobatan Romo Lukman
Purworejo. Pelajaran PAK hanya diberikan kurang lebih enam puluh menit setiap Minggunya. Selama pelajaran PAK relasi antara siswa di kelas terjalin cukup baik.
Setiap satu tahun sekali siswa Katolik di SMP N 4 bersama-sama merayakan Natal bersama dengan siswa Katolik dari SMP-SMP lainnya di Purworejo
[Lampiran 8: 21].
52
C. PENELITIAN TENTANG SUMBANGAN PAK DI SEKOLAH
NEGERI TERHADAP KETERLIBATAN HIDUP MENGGEREJA SISWA DI SMP NEGERI 4 PURWOREJO
1. Latar Belakang Penelitian
Sebagai alumni yang pernah mengenyam pendidikan di SMP Negeri 4 Purworejo, penulis merasa prihatin terhadap PAK yang ada di sekolah. Oleh
karena itu melalui penelitian ini penulis ingin mencari data untuk mengetahui seberapa jauh PAK sudah dilakukan di sekolah saat ini dengan menyebarkan
kuisioner di sekolah. Dengan demikian penulis dapat menyumbangkan pikiran untuk pengajaran PAK di SMP Negeri 4 Purworejo.
2. Tujuan Penelitian
a. Mengetahui gambaran pelaksanaan PAK di SMP Negeri 4 Purworejo
b. Mengetahui sejauh mana PAK mampu mendorong keterlibatan menggereja
siswa c.
Mengetahui sumbangan PAK dalam hidup menggereja di SMP Negeri 4 Purworejo
3. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan digunakan oleh penulis adalah penelitian kualitatif
dengan metode
deskriptif, yaitu
penelitian yang
berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa yang terjadi saat sekarang Nana Sudjana,
2004: 91. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya,
pelaku, persepsi, motivasi, tindakan secara holistik dan dengan cara deskriptif
53
dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah Meleong, 2012: 6.
4. Instrumen Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang akurat, penulis menggunakan kuisioner. Dapiyanta 2008: 23 menyatakan kuisioner adalah serangkaian daftar pertanyaan
atau daftar isian yang harus dijawab atau diisi oleh responden untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti. Jenis
kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner terbuka dan tertutup.
5. Responden
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa siswi Katolik di SMP Negeri 4 Purworejo yang berjumlah 15 orang, sedangkan samplenya adalah semua siswa
Katolik di SMP Negeri 4 Purworejo, karena semua siswa Katolik menjadi responden.
6. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan di SMP Negeri 4 Purworejo. Waktu penelitian diadakan pada bulan Desember 2014.
7. Definisi Operasional Variabel
Dalam penelitian yang berjudul “
Sumbangan PAK di Sekolah Negeri Terhadap Keterlibatan Hidup Menggereja Siswa di SMP Negeri 4 Purworejo
” terdapat dua
54
variabel yaitu Pendidikan Agama Katolik dan Hidup Menggereja, maka definisi operasionalnya yaitu:
PAK di sekolah berbeda dengan mata pelajaran yang lain di sekolah, karena
PAK mengarahkan peserta didik akan kesadaran sebagai umat beriman. PAK memberikan pengajaran dan bimbingan bahwa mereka adalah anggota Gereja
yang nantinya ikut berperan dalam mengembangkan Gereja. PAK di sekolah mengarah pada tujuan utamanya, yaitu mewujudkan Kerajaan Allah di tengah-
tengah siswa.
Keterlibatan hidup menggereja dimana seseorang terlibat aktif dalam kegiatan-kegiatan di Gereja. Keterlibatan hidup menggereja siswa tidak hanya
berhenti pada koinonia saja, melainkan dalam ketiga kegiatan inti Gereja yang lain, yaitu liturgia, kerygma dan diakonia. Siswa dapat memberikan pelayanan di
tengah masyarakat untuk sesamanya sebagai wujud keterlibatan aktif sebagai anggota Gereja.
8. Variabel Penelitian
NO Variabel
No. Item Jumlah
1 Gambaran pelaksanaan PAK di SMP
Negeri 4 Purworejo 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,
9 9
2 Sejauh mana PAK di SMP Negeri 4
Purworejo terhadap keterlbatan menggereja siswa
10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17
8
3 Sumbangan PAK di SMP Negeri 4
Purworejo terhadap keterlibatan hidup menggereja siswa
18, 19, 20, 21 4
Jumlah 21
55
D. LAPORAN HASIL PENELITIAN SUMBANGAN PAK DI SEKOLAH NEGERI TERHADAP KETERLIBATAN HIDUP MENGGEREJA
SISWA DI SMP NEGERI 4 PURWOREJO JAWA TENGAH 1. Laporan Umum
Penelitian ini ditujukan pada seluruh siswa Katolik di SMP Negeri 4 Purworejo. Penelitian ini dilaksanakan sesuai jadwal mata pelajaran Pendidikan
Agama Katolik. Jumlah responden yang ditargetkan untuk penelitian ini dapat tercapai yaitu seluruh siswa Katolik di sekolah yang berjumlah 15 orang. Jumlah
responden tersebut terdiri dari 6 siswa kelas VII, 2 siwa kelas VIII dan 7 siswa kelas IX. Responden yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 5 orang 33,3.
Responden yang berjenis kelamin perempuan berjumlah 10 orang 66,6. Pada
2. Laporan dan Pembahasan Penelitian Menurut Variabel
a. Gambaran Pelaksanaan Pendidikan Agama Katolik di SMP Negeri 4
Purworejo Pada bagian ini akan dibahas mengenai laporan hasil penelitian dan
pembahasan penelitian. Penulis akan melaporkan hasil pembahasan melalui sebuah tabel. Dalam pembahasan penulis mengelompokan alternatif jawaban
menjadi dua kelompok, yaitu positif dan negatif. Alternatif jawaban sangat setuju dan setuju akan dikelompokkan menjadi hasil positif, sedangkan alternatif kurang
setuju dan tidak setuju akan menjadi hasil negatif. Tabel 1: Pemahaman pengertian dan hakekat PAK N=15
No Item
Pernyataan Jawaban
Jumlah Persen
1 PAK memberikan
inspirasi dalam bertindak sebagai murid Yesus
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Kurang setuju
d. Tidak setuju
9 6
60 40
56
Tabel di atas 9 orang 60 mengatakan sangat setuju dan 6 orang 40 mengatakan setuju bahwa PAK memberikan inspirasi pada siswa dalam bertindak
sebagai murid Yesus. Hasil penelitian memberi gambaran bahwa siswa di SMP Negeri 4
Purworejo telah memahami pengertian dari PAK. Hal tersebut ditunjukkan dengan seluruh siswa menjawab sangat setuju dan setuju yang menunjukkan hasil
positif. Tabel 2 : Pemahaman pengertian dan hakekat PAK N=15
No Item
Pernyataan Alternatif Jawaban
Jumlah Persen
2 PAK memberi
kesempatan mengembangkan iman
melalui kegiatan yang dilakukan sehari-hari baik
di lingkungan sekolah, masyarakat maupun
Gereja a.
Sangat setuju b.
Setuju c.
Kurang setuju d.
Tidak setuju 7
6 2
46,7 40
13,3
Tabel di atas 7 orang 46,7 menyatakan sangat setuju, 6 orang 40 menyatakan setuju dan 2 orang 13,3 menyatakan kurang setuju dengan
pernyataan bahwa PAK di sekolah memberi kesempatan mengembangkan iman melalui kegiatan yang dilakukan sehari-hari baik di lingkungan sekolah,
masyarakat maupun Gereja. Hasil penelitian di atas menunjukkan persentase tertinggi sebanyak 47
responden mengatakan sangat setuju, karena mereka menyadari bahwa PAK di sekolah memang memberi kesempatan bagi mereka untuk mengembangkan iman
melalui kegiatan sehari-hari baik di lingkungan sekolah, masyarakat maupun Gereja. Sejumlah 2 responden mengatakan kurang setuju, karena mereka
57
merasakan PAK belum memberi kesempatan mereka untuk mengembangkan iman. Disini terlihat sangat jelas bahwa sebagian besar responden merasa bahwa
PAK memberi kesempatan siswa untuk mengembangkan iman melalui kegiatan yang dilakukan baik di lingkungan sekolah, masyarakat maupun Gereja.
Tabel 3 : Tujuan PAK N=15 No
Item Pernyataan
Alternatif Jawaban Jumlah
Persen 3
PAK membuat yakin pada iman
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Kurang setuju
d. Tidak setuju
9 4
2 60
26,7 13,3
Tabel diatas 9 orang 60 mengatakan sangat setuju, 4 orang 26,7 mengatakan setuju dan 2 orang 13,3 mengatakan kurang setuju bahwa PAK di
sekolah membuat siswa semakin yakin pada iman mereka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tujuan PAK untuk membuat yakin
siswa pada imannya telah terwujud. Hal itu dibuktikan dengan presentase tertinggi bahwa 60 responden menyatakan setuju bahwa PAK telah membantu mereka
semakin yakin pada iman yang diyakini. Akan tetapi sangat disayangkan masih adanya responden yang kurang memahami tujuan tersebut. Dalam hal ini
dikatakan bahwa siswa dengan sendirinya mampu mengembangkan iman yang mereka yakini melalui PAK di sekolah.
Tabel 4 : Tujuan PAK N=15 No
Item Pernyataan
Alternatif Jawaban Jumlah
Persen 4
Siswa mewujudkan Kerajaan Allah dalam
keluarga, sekolah dan masyarakat melalui PAK
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Kurang setuju
d. Tidak setuju
5 8
2 33,3
53,4 13,3
58
Tabel di atas menunjukkan dari 15 responden sebanyak 5 orang 33,4 menyatakan sangat setuju, 8 orang 53,3 menyatakan setuju dan dua orang
13,3 menyatakan kurang setuju bahwa PAK mewujudkan Kerajaan Allah dalam keluarga, sekolah dan masyarakat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 53,3 responden setuju dengan pernyataan bahwa melalui PAK di sekolah siswa mampu mewujudkan Kerajaan
Allah dalam keluarga, sekolah dan masyarakat. Mewujudkan Keraajan Allah merupakan tujuan utama PAK. Nilai-nilai Kerajaan Allah terwujud dengan
adanya cinta kasih, kerukunan dan ketentraman. Terwujudnya Kerajaan Allah dalam kehidupan siswa menjadi arah dalam hidup menggereja siswa.
Tabel 5 : Konteks PAK N=15 No
Item Pernyataan
Alternatif Jawaban Jumlah
Persen 5
PAK tidak hanya memberikan informasi,
melainkan mendidik dan membentuk sikap sosial
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Kurang setuju
d. Tidak setuju
9 6
60 40
Tabel di atas 9 orang 60 responden mengatakan sangat setuju dan 6 orang responden 40 mengatakan setuju dengan pernyataan bahwa PAK di
sekolah tidak hanya memberikan informasi, melainkan mendidik dan membentuk sikap sosial.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase tertinggi ditunjukkan dengan 9 responden yang menyatakan sangat setuju bahwa PAK tidak hanya
sekedar memberikan informasi saja, melainkan mendidik dan membentuk sikap sosial. Siswa menyadari bahwa pembelajaran PAK tidak hanya memberikan dan
menjelaskan tentang sebuah materi saja, melainkan di dalam materi tersebut
59
terdapat ajakan untuk memiliki sikap sosial di tengah-tengah masyarakat, sekolah dan Gereja dari cerita yang diberikan oleh guru.
Tabel 6 : Model PAK N=15 No
Item Pernyataan
AlternatifJawaban Jumlah
Persen 6
PAK tidak hanya mendalami materi dari
buku dan Kitab Suci a.
Sangat setuju b.
Setuju c.
Kurang setuju d.
Tidak setuju 7
5 1
2 46,7
33,3 6,7
13,3
Tabel di atas menunjukkan bahwa 7 orang 46,7 mengatakan sangat setuju, 5 orang 33,3 mengatakan setuju, 1 orang 7 mengatakan kurang
setuju dan 2 orang 13,3 tidak setuju bahwa PAK tidak hanya mendalami materi dari buku dan Kitab Suci saja.
Hasil penelitian menunjukkan persentase tertinggi adalah responden yang mengatakan sangat setuju. Mereka menyadari dan mampu menerima bahwa
materi PAK yang mereka dapatkan di sekolah tidak selalu mendalami materi melalui buku dan Kitab Suci saja, melainkan dari pengalaman mereka
menghadapi masalah hidup sehari-hari. Ada sebagian peserta yang belum menyadari bahwa PAK tidak hanya mendalami materi dari buku dan Kitab Suci
saja, karena mereka merasa PAK yang diajarkan oleh guru masih sebatas dalam pemberian materi saja.
Tabel 7 : Model PAK N=50 No
Item Pernyataan
Alternatif Jawaban
Jumlah Persen
7 Siswa bersama-sama
mencari jalan untuk menghadapi persoalan
yang ada a.
Sangat setuju b.
Setuju c.
Kurang setuju d.
Tidak setuju 6
7 2
40 46,7
13,3
60
Tabel di atas 6 orang 40 mengatakan sangat setuju, 7 orang 46,7 mengatakan setuju dan 2 orang 13,3 mengatakan kurang setuju dengan
pernyataan dalam PAK siswa bersama-sama mencari jalan untuk menghadapi persoalan yang ada.
Siswa bersama-sama mencari jalan untuk menghadapi persoalan yang ada. Sebagian besar responden menyadari melalui PAK di sekolah siswa secara
bersama-sama mampu mencari jalan untuk menghadapi persoalan yang ada. Hal ini memberikan gambaran bahwa siswa Katolik di SMP Negeri 4 Purworejo
mampu mencari jalan untuk menghadapi persoalan yang ada melalui PAK, karena dalam pembelajaran PAK mereka tidak hanya menjadi pendengar saja. Sedangkan
2 responden belum mampu mencari jalan untuk menghadapi persoalan yang ada dan masih merasa sebagai pendengar saja dalam pembelajaran PAK di sekolah.
Tabel 8 : Sarana pembelajaran PAK N=15 No
Item Pernyataan
Alternatif Jawaban
Jumlah Persen
8 Memutar film atau
tayangan singkat membuat siswa semakin
memahami akan materi yang diberikan oleh guru
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Kurang setuju
d. Tidak setuju
12 2
1 80
13.3 6.7
Tabel di atas 12 orang 80 mengatakan sangat setuju, 2 orang 13,3 mengatakan setuju dan 1 orang 6,7 mengatakan kurang setuju bahwa memutar
film atau tayangan singkat membuat siswa semakin memahami akan materi yang diberikan oleh guru.
Hasil penelitian menunjukkan persentase tertinggi adalah 12 orang responden yang setuju bahwa dengan memutar film atau tayangan singkat akan
61
materi yang diberikan membuat mereka semakin mudah untuk memahami materi yang diberikan tersebut. Sarana yang bervariasi dan kreatif memang sangat
mempengaruhi siswa dalam menerima materi yang diberikan oleh guru. Di usia remaja contohnya, mereka akan merasa bosan jika hanya mendapatkan informasi
saja, melainkan lewat media yang menarik yang mampu memberikan semangat dalam proses belajar. Dengan semangat maka akan dengan mudah mereka
memahami materi yang diberikan. Sangat disayangkan karena masih ada 1 responden yang mengatakan kurang setuju. Responden merasakan bahwa guru
PAK di sekolah tidak pernah menayangkan atau menampilkan film dalam proses belajar.
Tabel 9 : Tanggapan mengenai proses pembelajaran PAK N=15 No
Item Pernyataan
Alternatif Jawaban Jumlah
Persen 9
Tanggapan siswa mengenai proses
pembelajaran PAK a.
Sangat Menarik b.
Menarik c.
Cukup menarik d.
Kurang menarik 2
10 3
13,3 66,7
20
Tabel di atas 2 orang 13,3 mengatakan sangat menarik, 10 orang 66,7 mengatakan menarik dan 3 orang 20 mengatakan cukup menarik
dengan proses pembelajaran PAK di sekolah. Hasil penelitian menunjukkan persentase tertinggi adalah 66,7 responden
mengatakan proses pembelajaran PAK menarik, karena siswa merasa guru sering bercerita tentang pengalaman-pengalamannya yang menjadi inspirasi untuk
mereka. Alasan lain mereka mengatakan setuju adalah karena PAK berbeda dengan pelajaran yang lain, tidak terlalu sepaneng serta dapat dikembangkan
dalam hidup sehari-hari. Sedangkan 3 responden yang merasa proses
62
pembelajaran PAK kurang menarik, karena siswa merasa dalam memberikan materi guru hanya memberikannya terlalu singkat dan sering belajar sendiri.
b. Sejauh Mana PAK Mampu Mendorong Keterlibatan Menggereja Siswa
Pada bagian ini penulis ingin mengetahui sejauh mana Pendidikan Agama Katolik berpengaruh positif terhadap keterlibatan menggereja siswa . Hal ini dapat
dilihat dari jawaban responden dalam bentuk tabel di bawah ini: Tabel 10 : Pengertian Hidup Menggereja N=15
No Item
Pernyataan Alternatif Jawaban
Jumlah Persen
10 Hidup menggereja adalah
ambil bagian dalam tugas perutusan Gereja
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Kurang setuju
d. Tidak setuju
6 9
40 60
Tabel di atas 6 orang 40 mengatakan sangat setuju dan 9 orang 60 mengatakan setuju dengan pernyataan bahwa hidup menggereja Aadalah ambil
bagian dalam tugas perutusan Gereja. Hasil penelitian menunjukkan persentase tertinggi adalah 9 orang responden
yang menyatakan setuju dengan pengertian hidup menggereja adalah ambil bagian dalam tugas perutusan Gereja. Melalui pembelajaran PAK di sekolah siswa
mampu memahami akan apa itu hidup menggereja. Tabel 11 : Pengertian Hidup Menggereja N=15
No Item
Pernyataan Alternatif Jawaban
Jumlah Persen
11 Hidup Menggereja
diwujudkan oleh setiap umat Katolik kapan pun
dan dimana pun a.
Sangat setuju b.
Setuju c.
Kurang setuju d.
Tidak setuju 7
6 1
1 46,6
40 6,7
6,7
63
Dari tabel dan diagram di atas 7 orang 46,6 mengatakan sangat setuju, 6 orang 40 mengatakan setuju, 1 orang 6,7 mengatakan kurang setuju dan 1
orang 6,7 mengatakan tidak setuju dengan pernyataan bahwa hidup menggereja diwujudkan oleh setiap umat Katolik kapan pun dan dimana pun.
Hidup menggereja diwujudkan oleh setiap umat Katolik kapan pun dan dimana pun. Sebagian besar responden setuju dengan pernyataan tersebut, karena
mereka telah menyadari bahwa setiap umat Katolik dapat melaksanakan hidup menggereja dimana saja mereka berada. Hal ini memberikan gambaran bahwa
siswa Katolik di SMP Negeri 4 Purworejo memiliki pemahaman akan hidup menggereja. Sedangkan 2 orang responden tidak menyetujui dengan pernyataan
tersebut. Tabel 12 : Empat Kegiatan Inti Gereja N=15
No Item
Pernyataan Alternatif Jawaban
Jumlah Persen
12 Terlibat dalam kegiatan
pewartaan a.
Sangat setuju b.
Setuju c.
Kurang setuju d.
Tidak setuju 4
8 3
26,7 53,3
20
Tabel di atas 4 orang 26,7 mengatakan sangat setuju, 8 orang 53,3 mengatakan setuju dan 3 orang 20 mengatakan kurang setuju dengan
keterlibatan mereka dalam pewartaan. Responden mengatakan sangat setuju, karena sudah terlibat dalam kegiatan pewartaan di Gereja. Responden yang
mengatakan kurang setuju, dikarenakan belum begitu terlibat dalam kegiatan pewartaan.
Hasil penelitian menunjukkan persentase tertinggi adalah 53 responden mengatakan setuju bahwa mereka sudah terlibat dalam kegiatan pewartaan
64
melalui kesaksian, tindakan dan pengakuan iman akan Yesus Kristus. Pewartaan Kerygma adalah segala bentuk pewartaan, pengajaran iman dan komunikasi
iman untuk saling meneguhkan, berbagi pengalaman iman dan saling meluruskan pandangan iman.
Tabel 13 : Empat Kegiatan Inti Gereja N-15 No
Item Pernyataan
Alternatif Jawaban Jumlah
Persen 13
Terlibat dalam kegiatan liturgi seperti misdinar,
lektor dan pemazmur a.
Sangat setuju b.
Setuju c.
Kurang setuju d.
Tidak setuju 4
7 1
3 26,7
46,6 6,7
20
Tabel di atas 4 orang 26,7 mengatakan sangat setuju, 7 orang 46,6 mengatakan setuju, 1 orang 6,7 mengatakan kurang setuju dan 3 orang 20
mengatakan tidak setuju mengenai keterlibatan yang dilakukan dalam bidang liturgi seperti misdinar, lektor dan pemazmur.
Hasil penelitian menunjukkan persentase tertinggi 48 responden setuju bahwa mereka sudah terlibat dalam hidup menggereja dalam kegiatan liturgi di
Gereja. Partisipasi aktif dalam bidang ini diwujudkan dalam menjadi lektor, pemazmur, organis, misdinar, paduan suara, dan mengambil bagian secara aktif
dalam setiap perayaan dengan berdoa bersama, menjawab aklamasi, bernyanyi dan sikap badan. Dengan menjadi misdinar, lektor dan pemazmur di Gereja, siswa
telah ikut terlibat dalam kegiatan liturgi di Gereja. Tabel 14: Empat Kegiatan Inti Gereja N=15
No Item
Pernyataan Alternatif Jawaban
Jumlah Persen
14 Aktif dalam PIR di
Gereja sebagai persekutuan murid Yesus
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Kurang setuju
d. Tidak setuju
4 7
1 3
26,7 46,6
6,7 20
65
Tabel di atas 4 orang 26,7 mengatakan sangat setuju, 7 orang 46,6 mengatakan setuju, 1 orang 6,7 mengatakan kurang setuju dan 3 orang 20
mengatakan tidak setuju dengan pernyataan aktif dalam PIR di Gereja sebagai persekutuan murid Yesus.
Hasil penelitian menunjukkan persentase terbesar sebanyak 46,7 responden yang setuju bahwa aktif dalam PIR sebagai wujud perkembangan iman.
Aktif dalam kegiatan PIR merupakan salah satu kegiatan aktif menggereja dalam kegiatan koinonia atau persekutuan. Siswa mengikuti kegiatan PIR karena
mampu menambah iman dan teman serta dapat berkumpul bersama, karena menjadi murid Yesus harus aktif di Gereja, sebagai remaja harus menjadi bagian
dari Gereja. Tabel 15 : Empat Kegiatan Inti Gereja N=15
No Item
Pernyataan Alternatif Jawaban
Jumlah Persen
15 Remaja dapat menjadi
garam dan ragi dalam lingkungannya
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Kurang setuju
d. Tidak setuju
8 7
53,4 46,6
Tabel di atas 8 orang 53,4 mengatakan sangat setuju dan 7 orang 46,6 mengatakan setuju bahwa remaja dapat menjadi garam dan ragi dalam
lingkungannya. Dari hasil penilitian persentase tertinggi 8 orang 53,3 responden menyadari bahwa tugasnya sebagai remaja adalah dapat ambil bagian
sebagai perwujudan dan tanggung jawab sebagai anggota Gereja. Selain itu siswa setuju bahwa dirinya harus menjadi garam dan ragi, karena harus bisa memberi
manfaat yang baik bagi masyarakat dan lingkungan, agar lebih maju dan lebih dekat dengan lingkungan masyarakat dan Gereja.
66
Tabel 16 : Kegiatan Menggereja yang Diikuti Siswa No
Item Pernyataan
Alternatif Jawaban Jumlah
Persen 16
Kegiatan yang diikuti di Gereja dan yang
mengembangkan niat dalam hidup
menggereja a.
Misdinar dan PIR b.
Lektor dan koor c.
Mengajar PIA d.
Belum mengikuti 9
2 1
3 60
13,3 6,7
20
Tabel di atas 9 orang 60 mengatakan misdinar dan PIR, 2 orang 13,3 mengatakan lektor dan koor, 1 orang 6,7 mengatakan mengajar PIA dan 3
orang 20 mengatakan belum mengikuti kegiatan menggereja. Dari hasil penelitian persentase tertinggi adalah kegiatan misdinar dan PIR yang mampu
mengembangkan niat siswa dalam hidup menggereja. Melalui aktif menjadi misdinar siswa dapat mengetahui bagaimana liturgi yang baik dan menambah
pengetahuan mereka. Melalui PIR siswa dapat mendapatkan banyak teman seiman dan berkumpul bersama. Akan tetapi sayangnya masih ada siswa yang belum
mengikuti sama sekali kegiatan di gereja. Tabel 17 : Kegiatan yang Mewujudkan Hidup Menggereja
No Iteam
Pernyataan Alternatif Jawaban
Jumlah Persen
1 2
3 4
5 17
Kegiatan yang mewujudkan hidup
menggereja di lingkungan sekolah
dan masyarakat baik liturgi, pewartaan,
persekutuan dan pelayanan
a. Menjadi misdinar,
lektor, pertemuan PPA dan PIR,
membantu sesama
b. Mengajar sekolah
minggu, pendalaman iman di
sekolah dan lingkungan,
menengok dan menyumbang orang
sakit 7
2 46,7
13,3
67
1 2
3 4
5 c.
Membantu teman yang kesulitan
belajar, menyumbang dana
PMI
d. Belum ada
2 4
13,3 26,7
Dari tabel di atas 7 orang 46,7 mengatakan misdinar, lektor, pertemuan PPA dan PIR, membantu sesama, 2 orang 13,3 mengatakan mengajar sekolah
minggu, pendalaman iman di sekolah dan lingkungan, menengok dan menyumbang orang sakit, 2 orang 13,3 mengatakan membantu teman yang
kesulitan belajar, menyumbang dana PMI sebagai wujudd hidup mengereja di lingkungan sekolah dan masyarakat baik dalam liturgi, pewartaan, persekutuan
dan pelayanan. Hasil penelitian menunjukkan persentase tertinggi dari kegiatan yang telah
diikuti siswa adalah menjadi misdinar, lektor, ikut dalam pertemuan PPA dan PIR serta membantu sesama. Kegiatan menggereja memang tidak semata-mata hanya
sebatas dilakukan di dalam Gereja saja, melainkan dapat dilakukan di sekolah dan lingkungan masyarakat tempat tinggal kita. Siswa mengikuti kegiatan tersebut
untuk menambah pengetahuan serta menambah jumlah teman, karena siswa senang bila berkumpul dengan teman-teman dan dapat cerita berbagi pengalaman.
Berkumpul di Gereja bersama teman menjadi semangat mereka dalam hidup menggereja.
c. Sumbangan PAK dalam Hidup Menggereja di SMP Negeri 4 Purworejo
Pada bagian ini penulis ingin mengetahui sumbangan yang telah diberikan oleh Pendidikan Agama Katolik dalam hidup menggreja siswa SMP Negeri 4
68
Purworejo. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden dalam bentuk tabel dibawah ini:
Tabel 18 : Sumbangan PAK dalam Hidup Menggereja N=15 No
Item Pernyataan
Alternatif Jawaban Jumlah
Persen 18
Pengaruh proses pembelajaran PAK di
sekolah terhadap Hidup Menggereja
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Kurang setuju
d. Tidak setuju
3 7
5 20
46,7 33,3
Dari tabel di atas 3 orang 20 mengatakan sangat setuju, 7 orang 46,7 mengatakan setuju dan 5 orang 33,3 mengatakan kurang setuju bahwa hidup
menggereja diketahui melalui proses pembelajaran PAK di sekolah. Hasil penelitian menunjukkan persentase tertinggi bahwa 46,7 siswa setuju bahwa
PAK membantu mereka memahami akan hidup menggereja. Hal ini menunjukkan bahwa Proses pembelajaran PAK berpengaruh pada pemahaman dan pengetahuan
siswa akan hidup menggereja. PAK seharusnya memang membantu siswa untuk memahami tentang hidup menggereja agar siswa lebih mantap lagi untuk terlibat
aktif dalam menggereja. Tabel 19 : Sumbangan PAK dalam Hidup Menggereja
No Item
Pernyataan Alternatif Jawaban
Jumlah Persen
1 2
3 4
5 19
PAK dalam menyemangati
hidup menggereja siswa
a. Ya, dengan PAK
menjadi lebih tertarik dan semangat dalam
Hidup Menggereja
b. Ya, banyak diberi saran
yang tepat dan diminta untuk mencatat
khotbah romo, sehingga semangat
5 3
33,3 20
69
1 2
3 4
5 c.
Ya, memberi semangat pada pelayanan dan
agar dapat menjadi rasul Yesus yang baik.
untuk ke Gereja
d. Biasa saja, karena
jarang ada guru dan masih kurang kegiatan
yang melibatkan peran iman
4 3
26,7 20
Dari tabel di atas 5 orang 33,3 mengatakan ya, 3 orang 20 mengatakan ya, banyak diberi saran yang tepat dan diminta untuk mencatat
khotbah romo, sehingga semangat untuk ke Gereja, 4 orang 27 mengatakan ya, memberi semangat pada pelayanan dan agar dapat menjadi rasul Yesus yang baik
dan 3 orang 20 mengatakan biasa saja, karena jarang ada guru dan masih kurang kegiatan yang melibatkan peran iman.
Hasil penelitian menunjukkan persentase tertinggi menyatakan bahwa PAK telah memberikan semangat bagi siswa untuk hidup menggereja. Siswa merasakan
bahwa PAK telah menyemangati mereka dalam hidup menggereja, karena dengan PAK lebih tertarik dan semangat dalam hidup mnggereja, disadarkan menjadi
rasul Yesus yang baik dengan terlibat hidup menggereja. Tabel 20 : Sumbangan PAK dalam Hidup Menggereja N=15
No Item
Pernyataan Alternatif Jawaban
Jumlah Persen
1 2
3 4
5 20
Proses pembelajaran dan
metode PAK membantu dalam
mendorong keterlibatan hidup
menggereja siswa a.
Ya, menyadarkan diri untuk aktif hidup
menggereja b.
Ya, dapat memahami arti keterlibatan dalam
Gereja, sehingga terdorong melakukan
sesuatu yang benar 6
3 40
20
70
1 2
3 4
5 c.
Ya, karena ikut aktif dalam hidup
menggereja dapat memperkuat iman
d. Kurang, pelajaran
dibuat lebih menarik lagi dengan film yang
mendukung kegiatan menggereja
3 3
20 20
Dari tabel di atas mengenai proses pembelajaran dan metode PAK dalam mendorong keterlibatan hidup menggereja siswa menunjukkan 6 orang 40
mengatakan ya, menyadarkan diri untuk aktif hidup menggereja, 3 orang 20 mengatakan ya, banyak diberi saran yang tepat dan diminta untuk mencatat
khotbah romo, sehingga semangat untuk ke Gereja, 3 orang 20 mengatakan ya, memberi semangat pada pelayanan dan agar dapat menjadi rasul Yesus yang
baik, dan 3 orang 20 mengatakan Biasa saja, karena jarang ada guru dan masih kurang kegiatan yang melibatkan peran iman.
Hasil penelitian menunjukkan persentase tertinggi bahwa 40 siswa menyadari bahwa proses dan metode pembelajaran PAK di sekolah mampu
mendorong mereka untuk terlibat dalam hidup menggereja dengan alasan dapat memahami arti keterlibatan dalam gereja, sehingga terdorong melakukan sesuatu
yang baik untuk memperkuat iman. Tabel 21 : Harapan dari Metode Pembelajaran PAK
No Item
Pernyataan Alternatif Jawaban
Jumlah Persen
1 2
3 4
5 21
Harapan dari metode
pembelajaran PAK di sekolah
a. Lebih menarik lagi da
mampu menumbuhkan, mengembangkan iman dan
kepercayaan menggereja di masyarakat, sekolah
dan lingkungan 8
53.3
71
1 2
3 4
5 b.
Lebih bervariasi sepertimenonton video
atau film c.
Cerita untuk memperkuat iman siswa diri dalam
hidup 4
3 26,7
20
Siswa tentunya mengharapkan metode pembelajaran PAK yang lebih baik lagi. Sejumlah 8 responden menginginkan metode yang lebih menarik lagi dan
mampu menumbuhkan, mengembangkan iman dan kepercayaan diri dalam hidup menggereja di masyarakat, sekolah dan lingkungan 53.3. Sedangkan 4
responden mengharapkan metode pembelajaran yang lebih bervariasi
sepertimenonton video atau film 26.7. Ada 3 responden yang mengatakan harapannya untuk metode pembelajaran PAK, yaitu dengan cerita untuk
memperkuat iman siswa 20.
3. Catatan Keterbatasan Penelitian
Dari penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, masih adanya keterbatasan dari data yang didapatkan untuk mengetahui sejauh mana sumbangan
PAK di sekolah negeri terhadap keterlibatan hidup menggereja siswa. Keterbatasan tersebut meliputi dua point, yaitu hanya menggunakan kuesioner dan
kecurigaan pada jawaban responden.
a. Hanya Menggunakan Kuesioner
Dalam melakukan penelitian dan pencarian data penulis hanya menggunakan kuesioner untuk mendapatkan data dari responden tanpa ada
72
wawancara pada responden, sehingga terjadi salah persepsi pada data yang di dapatkan.
b. Kecurigaan Pada Jawaban Responden
Adanya kecurigaan penulis terhadap jawaban responden, karena hampir seluruh jawaban dari responden menunjukkan hasil yang positif. Penulis menaruh
kecurigaan pada responden apakah dalam memberikan jawaban responden hanya memilih jawaban yang baik saja tanpa melihat situasi yang sesungguhnya.
Responden memilih jawaban hanya berdasarkan yang benar saja, bukan seperti apa yang mereka alami di sekolah. Oleh karena itu, penulis memberikan alternatif
melalui wawancara dan berbincang-bincang dengan guru PAK yang dilaksanakan pada saat pra penelitian dan sesudah penelitian untuk mendapatkan fakta yang
lebih valid. Selain itu penulis juga mendapatkan peneguhan dari pengamatan yang penulis lakukan saat pra penelitian di SMP Negeri 4 Purworejo.
Pada saat pra penelitian penulis berbincang dengan guru Pendidikan Agama Katolik mengenai proses pembelajaran PAK di sekolah. Guru PAK di SMP
Negeri 4 Purworejo menerangkan bahwa proses pembelajaran PAK di sekolah dengan menerangkan materi melalui memberi informasi dan bercerita dari
pengalaman yang dialami oleh guru. Guru hanya memberikan penjelasan materi secara singkat. Setelah itu siswa diminta untuk mengerjakan lembar kerja siswa.
Jika ada pertanyaan yang kurang dipahami oleh siswa, maka siswa memiliki kesempatan untuk menanyakannya pada guru. Guru terkadang pergi keluar disaat
jam mengajar, karena terikat dengan tanggung jawabnya di luar. Oleh karena itu
73
guru merasakan proses pembelajaran yang kurang maksimal. Dari wawancara tersebut penulis mengambil kesimpulan bahwa proses pembelajaran PAK di SMP
Negeri 4 Purworejo penulis rasakan masih sama seperti yang penulis alami saat masih mengenyam pendidikan di sana.
4. Kesimpulan Hasil Penelitian
Melalui penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, penulis dapat mengetahui gambaran pelaksanaan PAK di SMP Negeri 4 Purworejo.
Pelaksanaan PAK di SMP Negeri 4 Purworejo sudah cukup baik dilakukan, terlihat dari siswa yang memahami akn arti, hakekat dan tujuan dari PAK. Model
PAK yang berpusat pada pengalaman hidup peserta dan praksis sudah cukup dilakukan di sekolah. Akan tetapi sarana pembelajaran PAK masih kurang
menarik, karena guru jarang menggunakan sarana seperti film atau tayangan singkat yang diinginkan oleh siswa untuk menambah semangat siswa dalam
proses pembelajaran. Proses pembelajaran PAK cukup menarik, karena guru sering berbagi pengalaman yang bermanfaat kepada siswa, walaupun pemberian
materi dirasakan sangat singkat. PAK mampu mendorong keterlibatan menggereja siswa, namun masih
sebatas pada pengertian akan hidup menggereja saja, karena belum semua siswa telah terlibat dalam hidup menggereja. Siswa yang belum ikut kegiatan
menggereja dikarenakan karena merasa belum adanya dorongan dalam keterlibatan menggereja melalui PAK. Keaktifan siswa dalam hidup menggereja
74
hanya sebatas senang berkumpul dengan teman seiman dan belum mendalami sungguh-sungguh akan apa itu hidup menggereja.
Sumbangan PAK dalam hidup menggereja siswa di SMP Negeri 4 Purworejo ditunjukkan melalui proses pembelajaran PAK yang membantu siswa
mengetahui akan hidup menggereja. PAK juga mampu menyemangati siswa untuk terlibat aktif dalam hidup menggereja. Hal tersebut dibuktikan dengan
sebagian besar siswa yang sudah mengikuti kegiatan menggereja.
75
BAB IV REKOLEKSI SEBAGAI USULAN MEMBANGKITKAN
SEMANGAT HIDUP MENGGEREJA
Pada bab III sebelumnya telah dibahas mengenai penelitian dan hasil dari penelitian mengenai bagaimana sumbangan PAK terhadap keterlibatan hidup
menggereja siswa di SMP Negeri 4 Purworejo. Dari hasil penelitian yang diberikan oleh responden diambil kesimpulan bahwa PAK mampu mendorong
keterlibatan hidup menggereja, namun masih sebatas pada pengertian akan hidup menggereja saja, karena belum semua siswa telah terlibat dalam hidup
menggereja. Oleh karena itu pada bagian ini akan dibahas mengenai usulan rekoleksi yang dapat diberkan pada siswa Katolik di SMP Negeri 4 Purworejo.
Rekoleksi ini dengan tujuan membantu siswa untuk lebih semangat lagi akan hidup menggereja dan menyadari tugasnya sebagai anggota Gereja.
Pada bab ini akan diuraikan mengenai rekoleksi dalam rangka meningkatkan semangat hidup menggereja, program rekoleksi sebagai usaha
meningkatkan semangat hidup menggereja, latar belakang rekoleksi, tujuan rekoleksi, tema dan s
esi rekoleksi. Dimana tema besar rekoleksi adalah “Dugem Bersama Yesus dengan Teman-
teman Untuk Meningkatkan Hidup Menggereja”. Tema utama akan dibagi lagi menjadi tiga sub tema, yaitu beriman bersama
Yesus, meneladani Yesus dalam tanggung jawabku dan aku semakin mantap bersama Yesus.
76
A. REKOLEKSI DALAM RANGKA MENINGKATKAN SEMANGAT
HIDUP MENGGEREJA
Rekoleksi sebagai usaha untuk memperkembangkan kehidupan iman atau rohani sudah merupakan hal yang lazim di lingkungan Gereja Katolik Indonesia,
karena rekoleksi sudah umum dijalankan oleh segala macam anggota Gereja: umat, biarawan-biarawati, para imam diosesan dan religius Mangunhardjana,
1984: 7. Untuk itu rekoleksi bagi siswa Katolik di SMP Negeri 4 Purworejo dirasakan bermanfaat untuk mengembangkan iman siswa.
Perubahan dan perkembangan zaman yang semakin modern membawa dampak positif dan negatif pada penerimanya. Rekoleksi akan membantu siswa
untuk memperkembangkan iman mereka. Banyak kegiatan di Gereja yang bisa diikuti
oleh siswa
untuk memperkembangkan
iman sekaligus
juga mengembangkan Gereja.
B. PROGRAM REKOLEKSI SEBAGAI USAHA MENINGKATKAN