Lingkungan Implementasi Pengumpulan dan Pengolahan Data Pencarian Arsitektur Jaringan Terbaik

BAB 4 PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN Pada bab ini akan dilakukan implementasi dan pengujian sistem. Sistem dibuat dengan menggunakan Matlab R2008b. Pengujian sistem untuk memrepresentasikan review akhir dari analisis dan implementasi.

4.1. Lingkungan Implementasi

Lingkungan implementasi yang akan dijelaskan merupakan lingkungan perangkat keras hardware dan perangkat lunak software yang digunakan dalam penulisan skripsi ini. Spesifikasi perangkat keras hardware yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Prosesor IntelR core TM i3 CPU M380 2.53GHz 4CPUs, ~2.5GHz. 2. RAM 2048 MB. 3. Hard disk 500 GB. 4. Keyboard. 5. Mouse. Spesifikasi perangkat lunak software yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Operating System Windows 7 Ultimate 64-bit 6.1, Build 7600. 2. Software Matlab R2008b. Universita Sumatera Utara

4.2. Pengumpulan dan Pengolahan Data

Data yang digunakan yaitu daftar harga saham yang dimulai dari Januari 2012 sd Desember 2012. Tabel 4.1. Daftar Harga Saham Date Open High Low Close 122012 610 610 600 610 132012 610 620 600 610 142012 620 630 610 620 152012 630 630 620 630 162012 620 630 610 620 192012 630 630 610 630 1102012 630 630 620 630 1112012 620 640 620 620 1122012 610 620 600 610 Sumber : www.idx.co.id

4.3. Pencarian Arsitektur Jaringan Terbaik

Untuk mencari arsitektur jaringan terbaik dengan menggunakan metode Resilient Backpropagation, maka penulis melakukan serangkaian percobaan dengan memodifikasi jumlah hidden layer dan hidden neuron untuk masing-masing layer beserta parameter-parameter yang digunakan. Adapun langkah-langkah yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut: 1. Dilakukan serangkaian percobaan untuk variasi jumlah hidden layer dan jumlah hidden neuron untuk mencari arsitektur jaringan terbaik. Dari seluruh variasi jumlah neuron pada hidden layer yang dicoba akan dipilih satu variasi yang memberikan nilai MSE pelatihan paling minimum. Universita Sumatera Utara 2. Setelah arsitektur jaringan terbaik diperoleh, kemudian dilakukan beberapa kali percobaan untuk mencari bobot terbaik pelatihan yang menghasilkan nilai MSE paling minimum sesuai dengan iterasi yang telah ditetapkan. 3. Nilai bobot terbaik disimpan untuk diuji kembali dengan menggunakan nilai learning rate antara 0.1 sampai dengan 0.9. 4. Menampilkan hasil prediksi menggunakan data testing yang pernah dilatih kedalam jaringan. 4.3.1. Variasi Jumlah Neuron dan Hidden Layer Percobaan yang dilakukan yaitu dengan menggunakan beberapa jumlah hidden layer dengan beberapa variasi jumlah neuron. Nilai learning rate yang digunakan adalah 0.2 dan epoch maksimal adalah 10000 dengan error maksimal 0.001. Hasil percobaan dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini: Tabel 4.2 Percobaan Beberapa Variasi Neuron dan Hidden Layer Jumlah Neuron Learning Rate MSE Epoch Hidden Layer 1 Hidden Layer 2 22 22 0.2 0.00105 10.000 0.5 0.00105 10.000 25 35 0.2 0.00101 10.000 0.5 0.00105 10.000 50 35 0.2 0.00106 10.000 0.5 0.00100 10.000 50 50 0.2 0.00104 10.000 0.5 0.00103 10.000 75 75 0.2 0.00109 10.000 Universita Sumatera Utara 0.5 0.00111 10.000 100 75 0.2 0.00107 10.000 0.5 0.00103 10.000 100 100 0.2 0.00109 10.000 0.5 0.00105 10.000 100 125 0.2 0.00105 10.000 0.5 0.00109 10.000 100 150 0.2 0.00100 10.000 0.5 0.00100 10.000 Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, maka didapatkan arsitektur terbaik dengan menggunakan jumlah neuron pada hidden layer pertama sebanyak 100 neuron dan pada hidden layer kedua sebanyak 150 neuron. 4.3.2. Pengolahan Data dengan Menggunakan Resilient Backpropagation Peramalan dilakukan dengan menggunakan metode jaringan Syaraf Tiruan JST dengan menggunakan software MATLAB Matrix Laboratory. Peramalan dilakukan untuk bulan Januari 2013 dengan menggunakan data dari bulan Januari 2012 sampai dengan Desember 2012. Peramalan akan menggunakan salah satu metode dalam JST yaitu algoritma Resilient Backpropagation dengan bantuan program yang menunjang yaitu MATLAB dimana spesifiknya menggunakan toolbox Artificial Neural Network. Uji coba peramalan ini akan menggunakan metode traingdx. Traingdx adalah fungsi penurunan gradient dengan momentum dan Adaptive Learning Rate. Fungsi ini akan memperbaiki bobot – bobot berdasarkan gradient descent dengan Learning rate yang Universita Sumatera Utara bersifat Adaptive seperti traingdx dan juga dengan menggunakan momentum seperti traingdm.

4.4. Algoritma dalam MATLAB