8. Mendukung pengembangan ilmu keperawatan. Profesi keperawatan dewasa ini masih dalam masa peralihan untuk menuju pengembangan profesionalisme.
Penerapan proses keperawatan akan mengantar perawat ke jenjang perkembangan ini, apabila setiap perawat dapat menentukan secara jelas dan
mendokumentasikan keperawatan secara baik dan benar maka akan menunjang proses keperawatan sehingga catatan tersebut berfungsi informatif
dan komunikatif bagi tenaga kesehatan. 9. Meningkatkan peran dan upaya perawat dalam perencanaan dan pengambilan
keputusan. Dengan pengetahuan yang mendalam dan luas terhadap masalah pasien
melalui penggunaan proses keperawatan, membuktikan bahwa perawat dapat berperan serta dalam pembahasan, perencanaan dan pengambilan keputusan
atas hal-hal yang menyangkut perawatan pasien. 10. Meningkatkan kepuasan kerja. Kegiatan dan kelambatan dalam pekerjaan
menimbulkan rasa bosan dan frustrasi bagi perawat. Penerapan proses keperawatan menuntut kemampuan intelektual, inisiatif dan kreatifitas yang
tinggi dari seorang perawat, hal ini merupakan tantangan. Bila seorang perawat mampu menerapkan proses keperawatan dengan baik, berarti
perawat dapat mengatasi tantangan, sehingga pada akhirnya menimbulkan kepuasan kerja.
2.6. Landasan Teori
2.6.1. Konsep Penerapan Proses Keperawatan
Henderson 1966 menyatakan proses keperawatan adalah suatu tahapan desain tindakan yang ditujukan untuk memenuhi tujuan keperawatan.
Universita Sumatera Utara
Keperawatan sebagai proses terdiri dari pengkajian assessment, penetapan diagnosa diagnosis, perencanaan hasil planning outcomes, implementasi
implementasi, dan evaluasi evaluation Nurjannah, 2010.
2.6.2. Teori Keperawatan
Keperawatan sebagai suatu profesi mengharuskan pelayanan keperawatan diberikan secara profesional berdasarkan pelaksanaan proses keperawatan dengan
menggunakan pengetahuan, komunikasi interpersonal, dan keterampilan teknik yang baik.
Perawat dituntut untuk mempunyai pengetahuan tentang konsep dan teori sebagai dasar interaksi dalam mengartikan suatu informasi yang diterima serta
dapat menjalin komunikasi yang efektif Nursalam, 2007. Mencari data dan bekerjasama dengan pasien sangat diperlukan dalam pelaksanaan proses
keperawatan, untuk itu sangat penting menyediakan lingkungan yang aman secara emosional yang mengijinkan pasien untuk merasa di dukung dan diterima.
Komunikasi memainkan peran kunci dalam mempertahankan lingkungan ini Sieh dan Brentin, 1997. Komunikasi disini diartikan sebagai komunikasi
interpersonal, dimana keterampilan komunikasi interpersonal memungkinkan perawat untuk menciptakan dan menjaga hubungan terapeutik yang baik yang
akan memfasilitasi tercapainya tujuan. Keterampilan berkomunikasi yang baik sangat dibutuhkan dalam semua bidang. Setiap perawat yang ingin menjadi
seorang pemberi pelayanan yang efektif pertama-tama harus belajar berkomunikasi. Keterampilan komunikasi juga memungkinkan perawat untuk
mengenal pasien, membuat diagnosa dan memenuhi kebutuhan mereka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di dalam unit keperawatan dimana perawat
Universita Sumatera Utara
bertukar informasi dan ide, pemecahan masalah dilakukan bersama-sama, moral pegawai tinggi, pasien mendemonstrasikan peningkatan kesehatan dan
peningkatan kerjasama dalam prosedur keperawatan Taylor et al, 1993. Menurut Soenarto 2000, dari hasil penelitian yang sudah dikerjakan selama 30 tahun
menunjukkan bahwa komunikasi yang jelek merupakan penyebab terbesar ketidakpuasan pasien. Melakukan tindakan keperawatan atau implementasi harus
menggunakan keterampilan teknik yang bagus. Kepercayaan pasien juga terletak pada bagaimana kemampuan perawat melakukan tindakan-tindakan keperawatan.
Menurut Henderson, 1966 dalam Tomey, 2002 keterampilan teknik perawat mengacu kepada 14 komponen keperawatan dasar meliputi: pemenuhan
kebutuhan oksigen; pemenuhan kebutuhan nutrisi, keseimbangan cairan dan elektrolit; pemenuhan kebutuhan eliminasi; pemenuhan kebutuhan keamanan,
pemenuhan kebutuhan kebersihan dan kenyamanan fisik, pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur; pemenuhan kebutuhan gerak dan kegiatan jasmani;
pemenuhan kebutuhan spiritual; pemenuhan kebutuhan emosional; pemenuhan kebutuhan komunikasi, mencegah dan mengatasi reaksi fisiologis, pemenuhan
kebutuhan pengobatan dan membantu proses penyembuhan, pemenuhan kebutuhan penyuluhan, pemenuhan kebutuhan rehabilitasi. Keterampilan teknik
yang baik memungkinkan perawat untuk memanipulasi peralatan yang ada dengan terampil sesuai dengan prosedur untuk mencapai tujuan yang diinginkan, meliputi
penggunaan alat-alat yang tersedia sesuai dengan kompetensi sehingga menimbulkan stress minimum terhadap klien dan melaksanakan prosedur
tindakan dengan benar Taylor et al, 1993.
Universita Sumatera Utara
2.7. Kerangka Konsep Penelitian