Rumusan Masalah Batasan Penelitian Tujuan Penelitian Teori

5 Berdasarkan pemaparan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada UMKM batik karena industri yang memiliki banyak konsumen ini menghasilkan limbah dalam jumlah banyak dan beraneka ragam yang dapat merusak lingkungan. UMKM batik juga diharapkan memiliki kepedulian kepada kesejahteraan tenaga kerja. Selain itu, penulis juga tertarik untuk melihat sejauh mana implementasi CSR dalam menunjang kinerja UMKM batik. Oleh karena itu, penulis akan melakukan penelitian ini dengan judul “IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY CSR DALAM MENUNJANG KINERJA UMKM BATIK” dengan studi kasus pada UKM batik di Kampoeng Batik Laweyan Solo.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: “Apakah implementasi Corporate Social Responsibility CSR menunjang kinerja UMKM batik di Kampoeng Batik Laweyan Solo? ” PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6

C. Batasan Penelitian

Batasan penelitian terletak pada variabel penelitian, yaitu pada item pernyataan Corporate Social Responsibility CSR. Penelitian ini menggunakan implementasi CSR terkait dengan tiga kategori, yaitu kategori ekonomi, lingkungan, dan sosial tetapi pada kategori sosial dimensi yang digunakan adalah dimensi praktik tenaga kerja dan kenyamanan bekerja. Kategori sosial dengan dimensi praktik tenaga kerja dan kenyamanan bekerja digunakan sebagai batasan masalah karena CSR pada kategori dan dimensi tersebut merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan oleh pemilik UMKM kepada tenaga kerjanya untuk menjaga loyalitas dan hubungan baik dengan tenaga kerja.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini sebagai berikut: Mengetahui apakah implementasi CSR menunjang kinerja dari UMKM batik yang ada di Kampoeng Batik Laweyan Solo.

E. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan yang telah diuraikan di atas, maka manfaat dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Bagi UMKM batik kawasan Kampoeng Batik Laweyan Solo Penelitian ini dapat memberikan saran untuk pemilik UMKM batik di kawasan Kampoeng Batik Laweyan mengenai implementasi CSR 7 dalam menunjang kinerja UMKM. Hal ini dapat dijadikan sebagai acuan pemilik dalam menunjang kinerja. 2. Bagi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi tentang implementasi CSR dalam menunjang kinerja UMKM batik dan dapat dijadikan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya. 3. Bagi Peneliti Penyusunan skripsi ini diharapkan dapat memperluas wawasan dan pengetahuan penulis dalam mengembangkan ilmu pengetahuan yang sudah diperoleh untuk dilaksanakan di lapangan. F. SISTEMATIKA PENULISAN Untuk mempermudah dalam proses penulisan, penulis menggunakan sistematika penulisan sebagai berikut :

Bab I : Pendahuluan

Uraian tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penelitian.

Bab II : Landasan Teori

Uraian tentang teori –teori yang mendukung topik penelitian yang akan digunakan peneliti dalam membahas permasalahan yang ada. 8

Bab III : Metode Penelitian

Pada bab ini menjelaskan tentang metode penelitian yang digunakan meliputi jenis penelitian, populasi dan sampel, tempat dan waktu penelitian, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data.

Bab IV : Gambaran Umum Perusahaan

Pada bab ini, penulis akan menggambarkan secara umum perusahaan yang diambil sebagai sampel penelitian dan gamabaran umum data yang akan digunakan dalam penelitian.

Bab V : Analisis Data dan Pembahasan

Uraian analisis data dan pembahasan sesuai dengan temuan yang ada di lapangan.

Bab VI : Penutup

Dalam bab ini berisi kesimpulan dari penelitian, keterbatasan penelitian, dan saran bagi penelitian selanjutnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9 BAB II LANDASAN TEORI A. Corporate Social Responsibility CSR 1. Pengertian Corporate Social Responsibility CSR Perusahaan dalam menjalankan bisnisnya selalu berusaha untuk meningkatkan citra perusahaan, salah satunya dengan melaksanakan program Corporate Social Responsibility CSR yang berkelanjutan. Tidak hanya mengejar kepentingan bisnis untuk pencapaian profit yang optimal, tetapi perusahaan dituntut juga untuk menjaga hubungan baik dengan lingkungan dan sosial. Selain untuk memenuhi tanggung jawab sosialnya, CSR juga digunakan sebagai salah satu upaya untuk menunjang kinerja perusahaan dan sebagai upaya dalam memenangkan persaingan bisnis. Selain itu, perusahaan yang memberikan program – program CSR akan memiliki citra yang baik dan konsumen akan loyal sehingga penjualan meningkat yang diikuti dengan adanya peningkatan profit . Elkington 1998 dalam Mardikanto 2014 untuk menjalankan tanggung jawab sosial, perusahaan memfokuskan perhatiannya pada 3 hal yaitu keuntungan profit , masyarakat people , dan lingkungan planet . Achda 2007 dalam Harmoni dan Ade Andriyani 2008 menyatakan CSR adalah komitmen perusahaan untuk mempertanggungjawabkan dampak operasinya dalam dimensi sosial, 10 ekonomi, dan lingkungan serta terus-menerus menjaga agar dampak tersebut menyumbang manfaat kepada masyarakat dan lingkungan hidupnya. Menurut Suharto 2008 dalam Azizah 2011 menyatakan CSR adalah operasi bisnis yang berkomitmen tidak hanya untuk meningkatkan keuntungan perusahaan secara finansial, melainkan pula untuk pembangunan sosial-ekonomi kawasan secara holistik, melembaga, dan berkelanjutan. Definisi CSR menurut World Business Council for Sustainable Development WBCSD adalah komitmen bisnis untuk berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, bekerja dengan karyawan, keluarga mereka dan masyarakat lokal. Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya tanggung jawab sosial perusahaan, maka dirilis ISO 26000 tentang International Guidance for Social Responsibility . Definisi CSR dari ISO 26000 adalah tanggung jawab organisasi terkait dengan dampak, keputusan, dan kegiatan di masyarakat dan lingkungan, melalui perilaku yang transparan dan etis yang memberikan kontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat; memperhitungkan harapan pemangku kepentingan, adalah sesuai dengan hukum yang berlaku dan konsisten dengan norma –norma perilaku internasional, dan terintegrasi di seluruh organisasi dan dipraktikkan dalam hubungannya Mardikanto, 2014:97. Dari beberapa definisi mengenai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11 CSR di atas, dapat disimpulkan bahwa CSR merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk menjaga lingkungan dan menjamin kesejahteraan karyawan serta masyarakat sekitar. 2. Implementasi Program CSR Dalam pelaksanaannya, penerapan program CSR melibatkan beberapa pihak yaitu perusahaan, LSM, masyarakat, dan pemerintah. Menurut Solihin 2011, terdapat 3 kondisi yang akan menjamin terlaksananya program CSR, yaitu : a. Implementasi CSR memperoleh persetujuan dan dukungan dari manajemen puncak perusahaan. Apabila program CSR mendapat persetujuan dari manajemen puncak, maka pelaksanaan program CSR akan secara penuh memperoleh sumber daya dari perusahaan. Sumber daya yang diperoleh ini meliputi sumber daya finansial dan sumber daya manusia. b. Ditetapkannya pola hubungan relationship di antara pihak – pihak yang terlibat secara jelas. Hal ini akan meningkatkan kualitas koordinasi pelaksanaan program CSR. c. Adanya pengelolaan program yang baik. Terwujudnya pengelolaan program yang baik akan terwujud apabila terdapat kejelasan tujuan program dan terdapat kesepakatan mengenai strategi yang akan digunakan untuk mencapai tujuan program dari para pihak yang terlibat dalam pelaksanaan CSR. 12 3. Pengukuran CSR dengan Menggunakan GRI Global Reporting Initiative G4 Pengukuran CSR dapat dilakukan dengan beberapa metode seperti CSP Corporate Social Performance dan ISO 26000. Pengukuran CSR dengan menggunakan CSP ini dapat diukur dengan menggunakan elemen individual dan elemen kolektif. Namun, pada elemen kolektif, CSP cenderung akan terpengaruh oleh perbedaan yang disebabkan industri Mardikanto, 2014. Sementara, berdasarkan ISO 26000, penerapan CSR sebaiknya terintegrasi di seluruh aktivitas organisasi yang mencakup 7 isu pokok dari ISO 26000. Apabila suatu industri sangat peduli terhadap salah satu isu tetapi tidak mempedulikan isu lain, maka sesuai konsep ISO 26000 industri tersebut belum melaksanakan tanggung jawab sosial secara utuh Forum CSR Kessos RI. Oleh karena itu, pengukuran CSR dapat dilakukan dengan menggunakan metode pengukuran lain yaitu GRI G4. Metode ini dikeluarkan oleh Global Reporting Initiative GRI. Variabel dalam pengukuran metode GRI G4 terdiri dari: a. Kategori ekonomi b. Kategori lingkungan c. Kategori sosial, yang memiliki sub kategori sebagai berikut : 1 Praktik ketenagakerjaan dan kenyamanan bekerja 2 Hak Asasi Manusia HAM 3 Masyarakat 13 4 Tanggung jawab atas produk Pengukuran Corporate Social Responsibility dilakukan dengan melakukan checklist item-item yang terdapat pada GRI G4. Setelah checklist dilakukan, maka dapat dihitung indeks dari pengungkapan program CSR yang dilakukan dengan menggunakan CSRi Corporate Social Responsibility Index Angela, 2015. 4. Manfaat Corporate Social Responsibility Tanggung jawab sosial merupakan hal yang penting dalam suatu perusahaan baik dalam skala bisnis besar, menengah, kecil, maupun unit usaha mikro. Implementasi CSR merupakan komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pelestarian lingkungan melalui praktik bisnis. CSR dilakukan bukan sebagai bentuk amal industri tetapi lebih dari itu, CSR merupakan strategi bisnis baru bagi suatu industri seperti untuk meningkatkan citra positif perusahaan di mata masyarakat. Selain itu, CSR juga sebagai salah satu bentuk tanggung jawab perusahaan kepada stakeholder . Mardikanto 2014 menguraikan 3 manfaat CSR untuk stakeholder sebagai berikut: a. Manfaat CSR bagi masyarakat Perusahaan yang memperhatikan masyarakat dan lingkungan dapat berkontribusi terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat serta ikut berpartisipasi dalam usaha pelestarian lingkungan. CSR memberikan manfaat kepada masyarakat dalam bentuk: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14 1 Peluang penciptaan kesempatan kerja, pengalaman kerja, dan pelatihan 2 Pendanaan investasi komunitas dan pengembangan infrastruktur 3 Keahlian komersial 4 Kompetensi teknis dan personal individual pekerja yang terlibat 5 Representasi bisnis sebagai promosi bagi prakarsa–prakarsa komunitas b. Manfaat CSR bagi pemerintah CSR yang dilakukan oleh perusahaan memberikan kontribusi kepada pemerintah sebagai berikut: 1 Dukungan pembiayaan karena keterbatasan anggaran pemerintah untuk membiayai pembangunan yang berkaitan dengan kemiskinan 2 Dukungan sarana dan prasarana yang dimiliki maupun dibangun melalui kegiatan CSR 3 Dukungan keahlian yang diwujudkan dalam program pengembangan kapasitas masyarakat 4 Keterlibatan LSM dalam kegiatan CSR merupakan sumber belajar dalam menumbuhkan, menggerakkan, dan memelihara partisipasi masyarakat dalam pembangunan c. Manfaat CSR bagi korporasi Manfaat CSR bagi korporasi sebagai berikut : 15 1 Mempertahankan dan mendongkrak reputasi serta citra merek perusahaan 2 Mendapatkan lisensi untuk beroperasi secara sosial 3 Melebarkan akses sumber daya bagi operasi sosial 4 Membuka peluang pasar yang lebih luas 5 Mereduksi biaya, misalnya terkait dampak pembuangan limbah 6 Meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan 7 Peluang mendapatkan penghargaan

B. Teori

Stakeholder Dalam perkembangannya, terdapat teori –teori yang melandasi pemikiran tentang CSR, salah satunya adalah teori stakeholder . Perusahaan harus memperhatikan kepentingan pihak-pihak berkepentingan stakeholder, karena stakeholder memiliki pengaruh yang besar bagi keberlangsungan hidup seluruh perusahaan Azizah, 2011. Menurut Freeman 1984 dalam Mardikanto 2014, CSR sebagai strategi memuaskan stakeholder merupakan praktik bisnis yang terus menerus menjaga kepuasan dan loyalitas pelanggan eksternal. Menurut Lako 2011 dalam Heryani dan Zunaidah 2013 menyatakan bahwa teori ini juga mengatakan bahwa kesuksesan dan hidup mati perusahaan tergantung pada kemampuan perusahaan dalam menyeimbangkan kepentingan dari para stakeholder . Selanjutnya, peningkatan aksesibilitas dalam memperoleh permodalan, aksesibilitas PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16 pemasaran produk, serta aksesibilitas kebijakan untuk memperoleh dukungan politik dari pemerintah dan tokoh –tokoh masyarakat. Dalam teori ini, perusahaan tidak hanya bertanggung jawab pada pemilik modal saja shareholder , tetapi juga harus memperhatikan tanggung jawab kepada seluruh pemangku kepentingan stakeholder baik stakeholder internal maupun eksternal Heryani dan Zunaidah, 2013. Stakeholder internal meliputi pemilik, karyawan, pelanggan dan pemasok, sedangkan stakeholder eksternal meliputi masyarakat dan pemerintah. Menurut Mardikanto 2014, teori stakeholder memberikan beberapa manfaat, yaitu : a. Organisasi dapat menggunakan CSR sebagai instrumen untuk mencapai tujuan stakeholder . b. Pendekatan stakeholder memungkinkan perusahaan untuk memaksimalkan kekayaan pemegang saham, sementara juga meningkatkan total nilai tambah. c. Kemampuan manajemen pemangku kepentingan akan terkait secara positif dengan pengembangan strategi lingkungan yang proaktif oleh UKM.

C. Pembangunan Berkelanjutan

Dokumen yang terkait

Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Perkebunan Nusantara III Dalam Pemberdayaan UMKM Kabupaten Asahan (Studi pada program kemitraan PT. Perkebunan Nusantara IIIDistrik Asahan)

10 119 140

Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Empiris Padaperusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei Periode 2008-2010)

1 67 129

Pengaruh Sikap Konsumen dalam Penerapan Program Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Brand Loyalty Air Mineral Merek Aqua (Studi Kasus Pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU)

2 47 121

Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governace dan profitabilitas Terhadap Harga Saham Dengan corporate Social Responsibility Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Sektor Industri Barang Industri yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 46 93

Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (Csr) Pt. Perkebunan Nusantara Iiidalam Pemberdayaan Umkm Kabupaten Asahan (Studi Pada Program Kemitraan Pt. Perkebunan Nusantara Iiidistrik Asahan)

4 63 140

Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan dengan Struktur Kepemilikan Sebagai Variable Moderating: Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 56 121

Persepsi pelaku UMKM dalam penerapan konsep Akuntansi akrual berdasarkan SAK ETAP (studi kasus pada sentra industri Kampoeng Batik Laweyan Solo).

0 2 112

Analisis penerapan corporate social responsibility dan hambatan penerapan corporate social responsibility pada UMKM Batik (studi kasus pada UMKM Batik di Kampung Batik Giriloyo Imogiri Bantul).

1 5 164

Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) dalam menunjang kinerja UMKM (studi kasus pada sentra industri Kampoeng Batik Laweyan Solo).

3 28 120

Persepsi pelaku UMKM dalam penerapan konsep Akuntansi akrual berdasarkan SAK ETAP (studi kasus pada sentra industri Kampoeng Batik Laweyan Solo)

3 9 110