39 selatan yaitu Kabupaten Sukoharjo, dan batas timur adalah Kelurahan Bumi.
Wilayah Kampoeng Batik Laweyan meliputi Kelurahan Laweyan sebagai wilayah inti dan Kelurahan Bumi, Purwosari, Sondakan, dan Pajang sebagai
wilayah pengembangan. Eksistensi Kampoeng Batik Laweyan yang sudah ada sejak zaman
Kerajaan Pajang sampai sekarang tak lepas dari ketekunan masyarakat Laweyan yang turut serta secara aktif dalam menjaga warisan budaya ini.
Masyarakat Laweyan menganggap batik tidak hanya terbatas pada motif saja, tetapi batik juga memiliki arti atau nilai disetiap motifnya. Selain itu,
Kampoeng Batik Laweyan memiliki paguyuban yang turut menjaga dan mengembangkan kelestarian kawasan ini. Peran yang besar dari masyarakat
dan paguyuban Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan menjadikan kawasan batik ini sebagai sentra batik dan destinasi wisata
budaya di Kota Solo.
B. Tujuan, Visi, dan Misi Kampoeng Batik Laweyan
Perkembangan pesat yang dialami oleh kawasan batik Kampoeng Batik Laweyan tidak lepas dari peran penting Forum Pengembangan Kampoeng
Batik Laweyan FPKBL. Organisasi ini berdiri pada tanggal 25 September 2004 berdasarkan Surat Penunjukan dan Penugasan dari Bappeda Kota Solo
Nomor: 050I 250. FPKBL memiliki kegiatan dalam pengembangan di sektor pariwisata dan industri batik.
40 FPKBL memiliki tujuan dalam pendiriannya, yaitu menciptakan dan
mengembangkan: 1.
Tingkat sosial ekonomi yang berkeadilan 2.
Iklim usaha yang kondusif 3.
Pelestarian lingkungan di kawasan cagar budaya 4.
Kawasan Pusat Pengembangan Batik Terpadu 5.
Hubungan yang harmonis antar berbagai unsur masyarakat 6.
Kawasan tujuan wisata kreatif yang unik dan spesifik
Dalam mencapai tujuan tersebut, FPKBL memiliki visi dan misi sebagai berikut:
Visi FPKBL: Menjadikan Laweyan sebagai kawasan pusat industri batik dan cagar budaya
yang dikembangkan dengan konsep kepariwisataan melalui pembangunan yang ramah lingkungan dan berkesinambungan.
Misi FPKBL: 1.
Mengembangkan kawasan berbasis industri batik dan non batik yang ramah lingkungan
2. Memelihara situs-situs bersejarah, arsitektur khas Laweyan dan tradisi
budaya lokal 3.
Mengembangkan kawasan Laweyan sebagai kawasan edukatif 4.
Mengembangkan kawasan Laweyan sebagai daerah tujuan wisata kreatif di tingkat nasional dan internasional
41 5.
Mengembangkan kawasan Laweyan sebagai pusat penelitian dan pengembangan industri batik
6. Mewujudkan kawasan Sapta Pesona Pariwisata
C. Struktur Organisasi Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan
FPKBL
Struktur organisasi merupakan hal yang penting dalam sebuah organisasi. Dalam struktur organisasi garis komando, tugas, wewenang, dan
tanggung jawab digambarkan secara jelas. Struktur organisasi dapat berjalan dengan baik apabila pelaku organisasi melaksanakan tugas, wewenang, dan
tanggung jawab sesuai dengan posisinya. Dalam kepengurusan FPKBL, terdapat suatu struktur organisasi.
FPKBL dipimpin oleh ketua forum, wakil ketua, dua orang sekretaris, dua orang bendahara, dan lima orang ketua bidang. Organisasi ini memiliki lima
bidang kerja, yaitu bidang industri, bidang teknologi dan informasi, bidang pariwisata, bidang Penelitian dan Pengembangan Litbang, dan bidang
Batik Development Center
BDC. Kepengurusan FPKBL memiliki masa jabatan 5 tahun dan dalam pemilihan pengurus akan dilakukan Rembug Kampoeng
Batik Laweyan atau Rapat Luar Biasa. Hak dan kewajiban dari pengurus diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ART.
D. Bidang Usaha Kampoeng Batik Laweyan