Hipotesis Penelitian KAJIAN PUSTAKA

Berdasarkan pada uraian-uraian sebelumnya, kerangka pikir yang digunakan dalam penelitian ini digambarkan dalam model konsep berikut: Gambar III. Hipotesis Penelitian Mengacu pada model kesuksesan sistem informasi DeLone dan McLean, manfaat individu dipengaruhi oleh penggunaan sistem dan kepuasan pemakai. Penggunaan sistem dan kepuasan pemakai tergantung dari sistem yang digunakan. Pada gambar III dijelaskan tentang kerangka konsep DeLone dan McLean 2003 yaitu terdapat beberapa variabel yang mempengaruhi variabel penggunaan dan kepuasan pengguna yaitu variabel kualitas sistem, kualitas informasi dan kualitas pelayanan. Selanjutnya variabel penggunaan dan kepuasan pengguna akan mempengaruhi pada manfaat bersih sistem informasi. Maksud dari model gambar III adalah untuk mengukur kesuksesan sistem informasi akuntansi, yang pertama kali dilakukan adalah ditentukan oleh: Kualitas Sistem, Kualitas Informasi, Kualitas Pelayanan yang dihasilkan. Keberadaan sistem informasi akuntansi akan mempengaruhi perilaku pengguna. Untuk mengetahui perilaku pengguna dinilai dari penggunaan sistem dan kepuasan pengguna terhadap sistem. Berdasarkan kerangka konsep pengaruh antar variabel, maka disusunlah hipotesis sebagai berikut: 1. Kualitas Sistem informasi biasanya berfokus pada karakteristik kinerja sistem. Jika pemakai sistem informasi percaya bahwa kualitas sistem informasi dari sistem yang digunakan adalah baik, maka pengguna sistem informasi akuntansi akan meningkat. Semakin tinggi kualitas sistem, maka semakin tinggi penggunaan sistem informasi akuntansi. Sehingga sistem dikatakan sukses apabila, kualitas sistem yang dihasilkan sistem dapat memberikan informasi yang berguna dan dapat meningkatkan penggunaan sistem informasi. Menurut hasil penelitian Hudin dan Riana 2016 menyatakan bahwa Kualitas Sistem berpengaruh signifikan terhadap Penggunaan. Berdasarkan penelitian terdahulu, maka muncul hipotesis sebagai berikut: H1 Kualitas Sistem system quality berpengaruh terhadap Penggunaan use sistem informasi akuntansi. 2. Kualitas Sistem biasanya berfokus pada karakteristik kinerja sistem. Jika pemakai sistem informasi percaya bahwa sistem yang digunakan adalah baik, maka pengguna akan merasa puas. Semakin tinggi kualitas sistem, maka semakin tinggi kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi. Sehingga sistem dikatakan sukses apabila, kualitas sistem yang dihasilkan sistem dapat memberikan kenyamanan yang akan meningkatkan rasa puas pengguna sistem informasi akuntansi. Menurut hasil penelitian Jumardi 2015, menyatakan bahwa Kualitas Sistem berpengaruh secara signifikan terhadap Kepuasan Pengguna. Berdasarkan penelitian terdahulu, maka muncul hipotesis sebagai berikut: H2 Kualitas sistem system quality berpengaruh terhadap Kepuasan pengguna user satisfaction sistem informasi akuntansi. 3. Kualitas Informasi yang bersifat lengkap, relevan, akurat, tepat waktu dan memiliki penyajian informasi yang baik, akan meningkatkan kepercayaan pengguna sistem tersebut. Semakin tinggi kualitas informasi, maka semakin tinggi penggunaan sistem informasi akuntansi. Sehingga sistem dikatakan sukses apabila, kualitas informasi mampu menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna untuk pengambilan keputusan yang diharapkan akan meningkatkan kegunaan sistem informasi. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Subchan et. al ., 2012 yang menyatakan Kualitas Informasi yang disediakan portal akademik SIAM mempunyai pengaruh yang signifikan secara langsung terhadap Penggunaan sistem. Berdasarkan penelitian terdahulu, maka muncul hipotesis sebagai berikut: H3 Kualitas informasi information system berpengaruh terhadap Penggunaan use sistem informasi akuntansi. 4. Kualitas Informasi mengukur kualitas keluaran dari sistem informasi. Semakin tinggi kualitas informasi, maka semakin tinggi penggunaan sistem informasi akuntansi. Sehingga sistem dikatakan sukses apabila, informasi yang dihasilkan memiliki kualitas yaitu karakteristik, bernilai dan bermanfaat bagi pengguna yang akan memberikan rasa puas dalam menggunakan sistem informasi. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Jumardi et. al ., 2015 yang menyatakan bahwa Kualitas Informasi berpengaruh secara signifikan terhadap Kepuasan Pengguna. Berdasarkan penelitian terdahulu, maka muncul hipotesis sebagai berikut: H4 Kualitas informasi information system berpengaruh terhadap Kepuasan pengguna user satisfaction sistem informasi akuntansi. 5. Kualitas pelayanan berfokus pada usaha pemenuhan kebutuhan dan keinginan pengguna sistem informasi. Semakin tinggi kualitas pelayanan, maka semakin tinggi penggunaan sistem informasi akuntansi. Sehingga sistem dikatakan sukses apabila, kualitas pelayanan dapat memberikan respon dan pemenuhan kebutuhan bagi pengguna jika terjadi masalah pada sistem informasi, yang akan meningkatkan penggunaan sistem informasi. Menurut hasil penelitian Groho et. al ., 2014, menyatakan bahwa Kualitas Pelayanan berpengaruh positif terhadap niat penggunaan. Berdasarkan penelitian terdahulu, maka muncul hipotesis sebagai berikut: H5 Kualitas pelayanan service quality berpengaruh terhadap Penggunaan use sistem informasi akuntansi. 6. Kualitas Pelayanan yang baik adalah kualitas yang memberikan tanggapan, jaminan dan empati untuk memenuhi harapan penggunaan sistem. Semakin tinggi kualitas pelayanan, maka semakin tinggi kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi. Sehingga sistem dikatakan sukses apabila, kualitas pelayanan yang diberikan oleh pihak pengembang sistem dapat memberikan respon dan memenuhi kebutuhan pengguna, dimana pengguna akan puas menggunakan sistem informasi. Menurut hasil penelitian Hudin dan Riana 2016 menyatakan bahwa Kualitas Pelayanan berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Pengguna. Berdasarkan penelitian terdahulu, maka muncul hipotesis sebagai berikut: H6 Kualitas pelayanan service quality berpengaruh terhadap Kepuasan pengguna user satisfaction sistem informasi akuntansi. Kualitas sistem berarti kualitas dari kombinasi hardware dan software dalam sistem informasi DeLone dan McLean 1992. Semakin baik kualitas sistem dan kualitas output sistem yang diberikan, misalnya dengan cepatnya waktu untuk mengakses dan kegunaan dari output sistem akan menyebabkan pengguna tidak merasa enggan untuk melakukan pemakaian kembali reuse , sehingga intensitas pemakaian sistem akan meningkat. Pemakaian yang berulang-ulang ini dapat dimaknai bahwa pemakaian yang dilakukan bermanfaat bagi pemakai. Tingginya derajat manfaat yang diperoleh mengakibatkan pemakai akan lebih puas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DeLone dan McLean 2003 Pemakaian use dan kepuasan pemakai user satisfaction sangat erat berhubungan. Pemakaian use harus mendahului kepuasan pemakai user satisfaction sebagai suatu proses, tetapi pengalaman yang positip karena menggunakan use akan mengakibatkan kepuasan pemakai yang lebih tinggi sebagai suatu kausal. Jika manfaat-manfaat bersih net benefits positif akan menguatkan penggunaan serta tingkat kepuasan pemakai. Adanya sistem yang berkualitas dan kualitas atas informasi yang dihasilkan, pemakai menjadi mau menggunakan secara intensif yang pada akhirnya menyebabkan kepuasan pengguna. Penggunaan use dan kepuasan pengguna user satisfaction tersebut menyebabkan meningkatnya manfaat bersih net benefits oleh pengguna sistem informasi. 7. Penggunaan use sistem informasi yang telah dikembangkan mengacu pada seberapa sering pengguna memakai sistem informasi. Semakin tinggi penggunaan sistem informasi akuntansi, maka semakin tinggi manfaat bersih. Sehingga sistem dikatakan sukses apabila penggunaan sistem informasi akuntansi dapat memenuhi kebutuhan dan sistem berjalan dengan baik. Adanya timbal balik manfaat yang diberikan oleh pengguna sistem informasi. Hal ini sejalan dengan penelitian Hudin dan Riana 2016, yang menyatakan bahwa Penggunaan berpengaruh terhadap Manfaat Bersih. Berdasarkan penelitian terdahulu, maka muncul hipotesis sebagai berikut: H7 Penggunaan use berpengaruh terhadap Manfaat Bersih net benefit sistem informasi akuntansi. 8. Semakin tinggi kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi, maka semakin tinggi manfaat bersih. Sehingga sistem dikatakan sukses apabila sistem yang digunakan memberikan rasa puas dan respon cepat terhadap pengguna sistem informasi. Adanya timbal balik yang diberikan pengguna sistem informasi yang puas menggunakan sistem tersebut. Hal ini sejalan dengan penelitian Hudin dan Riana 2016, yang menyatakan bahwa Kepuasan Penggunaan berpengaruh terhadap Manfaat Bersih. Berdasarkan penelitian terdahulu, maka muncul hipotesis sebagai berikut: H8 Kepuasan Pengguna user satisfaction berpengaruh terhadap Manfaat Bersih net benefit sistem informasi akuntansi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63

BAB III METODE PENELITIAN

A. Objek Penelitian

Menurut Sugiyono 2012: 38 pengertian objek penelitian yaitu “Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Objek penelitian yang digunakan di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta sebagai berikut: a. Dokumen-dokumen yang berhubungan dengan penerimaan kas Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta. b. Catatan-catatan akuntansi penerimaan kas pasien Pasien Rawat Inap. c. Pengguna sistem informasi akuntansi penerimaan kas.

B. Subjek Penelitian

Subjek yang dimaksud adalah orang – orang yang dijadikan responden yang akan ditanyai untuk memperoleh informasi. Subjek penelitian ini adalah Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta, seperti: a. Kepala Bagian Akuntansi. b. Bagian Akuntansi dan Bagian Keuangan.

C. Beberapa data yang diperlukan untuk penelitian

Data yang diperlukan dalam penelitian ini meliputi: a. Sejarah Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b. Struktur Organisasi beserta uraian tugasnya Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta. c. Prosedur penerimaan kas di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.

D. Tempat dan Waktu Penelitian

a. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta di Jl. Cik Tiro No.30, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55223. b. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan selama bulan Februari 2017 hingga Mei 2017 di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.

E. Metode dan Desain Penelitian

1. Metode Penelitian menggunakan kuantitatif Pembagian kuesioner. 2. Pendekatan studi kasus di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta. 3. Metode analisis yang digunakan adalah Partial Least Square PLS dengan perangkat lunak SmartPLS. Untuk menguji model kesuksesan sistem informasi pada sistem informasi akuntansi penerimaan kas, peneliti menggunakan kuesioner yang akan dibagikan kepada pengguna sistem informasi akuntansi penerimaan kas.

F. Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi “Populasi dalam penelitian ini adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kemudian ditarik kesimpulannya” Sugiyono 2012: 61. Populasi merupakan keseluruhan dari orang, kejadian atau segala hal yang menjadi perhatian peneliti. Populasi penelitian ini adalah pengguna sistem informasi akuntansi di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta. Populasi yang dipilih memiliki hubungan erat dengan masalah yang diteliti, yaitu pengguna sistem informasi akuntansi yang terdiri dari seluruh pegawai Bagian Akuntansi sebanyak 13 orang dan seluruh pegawai Bagian Keuangan sebanyak 48 orang. Sehingga didapatkan total keseluruhan populasi sebanyak 61 orang. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi Sugiyono 2012: 62. Sampel merupakan bagian dari populasi atau beberapa elemen dari populasi. Pemilihan sampel dengan metode yang tepat dapat menggambarkan kondisi populasi sesungguhnya yang akurat, dan dapat menghemat biaya penelitian secara efektif. Sampel penelitian ini adalah pengguna dari sistem informasi akuntansi penerimaan kas sebagai responden seperti bagian akuntansi, bagian keuangan, dan kasir di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta. Alasan memilih pengguna dari sistem informasi akuntansi sebagai responden dalam penelitian ini adalah karena pengguna sudah pernah dan masih menggunakan sistem informasi akuntansi ini sehingga nantinya sampel penelitian dapat memberikan data yang lebih akurat.