Analisis Data ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Tabel 7. Nilai muatan outer loading dari setiap indikator lanjutan IQ3 0,733 0,735 0,735 IQ4 0,830 0,833 0,832 IQ5 0,881 0,880 0,879 IQ6 0,748 0,745 0,746 Kualitas Pelayanan Service Quality SEQ1 0,780 0,780 0,779 SEQ2 0,787 0,788 0,788 SEQ3 0,831 0,831 0,831 SEQ4 0,904 0,903 0,903 SEQ5 0,817 0,817 0,818 Penggunaan Use U1 0,859 0,893 0,939 U2 0,893 0,927 0,965 U3 0,717 0,685 - U4 0,748 0,719 0,607 U5 0,657 - - Kepuasan Pengguna User Satisfaction US1 0,827 0,826 0,826 US2 0,868 0,867 0,867 US3 0,875 0,876 0,876 US4 0,909 0,909 0,909 US5 0,812 0,813 0,813 Manfaat Bersih Net Benefits NB1 0,870 0,874 0,875 NB2 0,918 0,921 0,922 NB3 0,853 0,853 0,853 NB4 0,931 0,930 0,930 NB5 0,732 0,725 0,723 Keterangan: = tidak valid Sumber: Data diolah 2017 Dari hasil di atas peneliti melakukan pengujian mulai dari uji 1, uji 2, dan uji 3. Semua indikator memiliki muatan loading yang lebih besar dari 0,70 namun, dari tabel uji 1 terlihat bahwa kualitas sistem pada item SQ4 yakni sebesar 0,587 , SQ5 yakni sebesar 0,591 dan penggunaan pada item U5 yakni sebesar 0,657. Tabel uji 2 terlihat bahwa penggunaan pada item U3 yakni sebesar 0,685 dan dari tabel PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI uji 3 terlihat bahwa penggunaan pada penggunaan item U4 yakni sebesar 0,607. Nilai tersebut mengindikasikan bahwa item tersebut memiliki validitas yang rendah karena tidak sesuai dengan yang dipersyaratkan yakni di atas 0,70. Item-item yang kurang dari 0,70 terdiri dari SQ4 dan SQ5 untuk konstruk Kualitas Sistem System Quality , indikator U5,U3, dan U4 untuk konstruk Penggunaan Use , harus dihapusdilakukan dropping dari model sebelum dilakukan uji tahap berikutnya. Setelah dilakukan dropping pada item-item yang memiliki nilai dibawah standar, kemudian dilakukan estimasi ulang untuk memberikan keyakinan bahwa semua item telah memiliki nilai lebih dari 0,70. Hasil estimasi ulang penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 8. Nilai muatan outer loading setelah Estimasi Ulang Variabel Indikator Outer Loading Validitas 0,70 Ghozali 2008, Chin 1998 Kualitas Sistem System Quality SQ1 0,879 Valid SQ2 0,880 Valid SQ3 0,766 Valid SQ6 0,789 Valid SQ7 0,742 Valid Kualitas Informasi Information Quality IQ1 0,894 Valid IQ2 0,801 Valid IQ3 0,734 Valid IQ4 0,831 Valid IQ5 0,880 Valid IQ6 0,747 Valid Tabel 8. Nilai muatan outer loading setelah Estimasi Ulang Lanjutan Kualitas Pelayanan Service Quality SEQ1 0,777 Valid SEQ2 0,790 Valid SEQ3 0,831 Valid SEQ4 0,903 Valid SEQ5 0,818 Valid Penggunaan Use U1 0,968 Valid U2 0,967 Valid Kepuasan Pengguna User Satisfaction US1 0,824 Valid US2 0,866 Valid US3 0,877 Valid US4 0,910 Valid US5 0,815 Valid Manfaat Bersih Net Benefits NB1 0,878 Valid NB2 0,924 Valid NB3 0,851 Valid NB4 0,930 Valid NB5 0,718 Valid Sumber: Data diolah 2017 Hasil estimasi ulang di atas, didapatkan bahwa semua muatan indikator lebih besar dari 0,70 hal ini menunjukkan bahwa semua indikator telah memenuhi syarat validitas konvergen. b. Validitas Diskriminan Discriminant Validity Ghozali 2008 berpendapat bahwa discriminant validity dari model pengukuran dengan refleksif indikator dinilai berdasarkan cross loading pengukuran dengan konstruk. Nilai ini merupakan nilai cross loading faktor yang berguna untuk mengetahui apakah konstruk memiliki diskriminan yang memadai yaitu dengan membandingkan nilai loading pada konstruk yang dituju harus lebih besar dibandingkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dengan nilai loading kontruk lainnya. Berikut ini disajikan hasil dari discriminant validity pada tabel nilai cross loading sebagai berikut: Tabel 9. Nilai Cross Loading Indikator SQ IQ SEQ U US NB SQ1 0,879 0,642 0,600 0,487 0,687 0,540 SQ2 0,880 0,731 0,655 0,549 0,600 0,583 SQ3 0,766 0,687 0,471 0,407 0,580 0,443 SQ6 0,789 0,585 0,676 0,404 0,543 0,464 SQ7 0,742 0,534 0,604 0,537 0,497 0,724 IQ1 0,633 0,894 0,750 0,573 0,788 0,542 IQ2 0,788 0,801 0,599 0,532 0,612 0,472 IQ3 0,575 0,734 0,559 0,307 0,445 0,254 IQ4 0,736 0,831 0,671 0,556 0,643 0,504 IQ5 0,646 0,880 0,811 0,477 0,790 0,481 IQ6 0,473 0,747 0,668 0,506 0,708 0,588 SEQ1 0,606 0,618 0,777 0,572 0,662 0,534 SEQ2 0,636 0,647 0,790 0,308 0,590 0,400 SEQ3 0,619 0,646 0,831 0,317 0,680 0,399 SEQ4 0,566 0,814 0,903 0,479 0,830 0,532 SEQ5 0,633 0,702 0,818 0,816 0,633 0,799 U1 0,602 0,581 0,618 0,968 0,532 0,813 U2 0,537 0,608 0,611 0,967 0,613 0,794 US1 0,824 0,644 0,564 0,638 0,824 0,620 US2 0,866 0,705 0,722 0,597 0,866 0,650 US3 0,877 0,778 0,749 0,441 0,877 0,457 US4 0,910 0,708 0,782 0,442 0,910 0,553 US5 0,815 0,736 0,779 0,421 0,815 0,405 NB1 0,574 0,563 0,695 0,774 0,580 0,878 NB2 0,520 0,495 0,570 0,825 0,572 0,924 NB3 0,717 0,529 0,474 0,704 0,483 0,851 NB4 0,599 0,574 0,663 0,712 0,647 0,930 NB5 0,543 0,394 0,468 0,528 0,400 0,718 Sumber: Data diolah 2017 Berdasarkan tabel 9 merupakan hasil estimasi cross loading yang menunjukkan bahwa nilai korelasi konstruk dengan indikator lebih besar daripada nilai yang lainnya dan menunjukkan perbedaan nilai atau loading dari tiap indikator dengan variabel laten masing- masing maupun variabel laten lainnya. Dapat disimpulkan bahwa semua variabel laten dapat dikatakan sudah valid dan dapat digunakan dengan nilai loading lebih besar dari 0,70 dan telah memenuhi validitas diskriminan. c. Average Variance Extracted AVE Metode unuk menilai discriminant validity selain dengan melihat nilai cross loading adalah dengan melihat akar kuadrat dari AVE untuk setiap konstruk apakah lebih besar daripada korelasi antara konstruk dengan konstruk lainnya. Tabel 10. Average Variance Extracted AVE Variabel Jumlah Akar AVE Keterangan Kualitas Sistem System Quality 0,662 0,814 Valid Kualitas Informasi Information System 0,667 0,817 Valid Kualitas Pelayanan Service Quality 0,681 0,825 Valid Penggunaan Use 0,936 0,967 Valid Kepuasan Pengguna User Satisfaction 0,738 0,859 Valid Manfaat Bersih Net Benefits 0,746 0,864 Valid Sumber: Data diolah 2017 Dilihat dari tabel 10 di atas merupakan nilai average variance extracted , yaitu nilai yang menunjukkan bahwa tiap variabel laten dengan indikator memiliki hubungan yang sesuai dan lebih besar dari 0,50. Nilai akar kuadrat AVE untuk setiap korelasi lebih besar dari korelasi antar konstruk di dalam model, sehingga memiliku validitas diskriminan yang baik. Berdasarkan tabel dan grafik di atas mengindikasikan indikator-indikator yang digunakan dalam penelitian ini telah memenuhi validitas konvergen dan dapat digunakan untuk analisis selanjutnya. d. Uji Reliabilitas Composite Reliability Uji reliabilitas yaitu melihat dari composite reliability . Composite reliability menguji nilai reliabilitas indikator-indikator pada suatu konstruk. Uji reliabilitas pada penelitian ini memiliki tujuan untuk menilai sejauh mana alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini dapat diandalkan atau dapat dipercaya. Selain itu, validitas diskriminan juga dapat dilihat dari nilai cronbach alpha . Konstruk dinyatakan reliabel jika nilai composite reliability dan cronbach alpha diatas 0,70. Hasil dapat dilihat dalam tabel berikut Tabel 11. Composite Reliability dan Cronbach Alpha Variabel Laten Composite Reliability Cronbach Alpha Kualitas Sistem System Quality 0,907 0,871 Kualitas Informasi Information System 0,923 0,900 Kualitas Pelayanan Service Quality 0,914 0,883 Penggunaan Use 0,967 0,932 Kepuasan Pengguna User Satisfaction 0,934 0,911 Manfaat Bersih Net Benefits 0,936 0,913 Sumber: Data diolah 2017 Berdasarkan hasil tabel 11 di atas menunjukkan bahwa nilai dari composite reliabilty dan cronbach alpha yang lebih besar dari 0,70. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kuesioner yang digunakan sudah konsisten dan memiliki reliabilitas yang baik. 2. Model struktur Inner Model Model struktur Inner Model menggambarkan hubungan antar variabel laten dalam model. Menilai inner model dapat dilakukan dengan cara melihat model struktural yang terdiri dari hubungan yang dihipotesiskan di antara konstruk laten dalam model penelitian. Pada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI inner model ada dua variabel, yaitu variabel independen tidak memiliki nilai R 2 karena variabel tersebut tidak dipengaruhi oleh variabel lain dalam model. Dapat dilihat nilai R- Square R 2 dari konstruk-konstruk endogen atau variabel dependen yakni: variabel kepuasan pengguna, variabel penggunaan, variabel manfaat bersih. Hasil uji R- Square dapat dilihat pada tabel 12 untuk variabel-variabel dependen: Tabel 12. R- Square Variabel R- Square Kepuasan Pengguna 0,761 Penggunaan 0,441 Manfaat Bersih 0,718 Sumber: Data diolah 2017 Nilai R- square untuk Kepuasan Pengguna adalah sebesar 0,761 memiliki arti bahwa presentasi besarnya pengaruh kualitas sistem, kualitas informasi dan kualitas layanan adalah sebesar 76,1 sedangkan sisanya yaitu 23,9 dipengaruhi oleh pihak lain. Nilai R- square untuk penggunaan adalah sebesar 0,441 memiliki arti bahwa presentasi besarnya pengaruh terhadap kualitas sistem, kualitas informasi dan kualitas layanan adalah sebesar 44,1 sedangkan sisanya yaitu 55,9 dipengaruhi oleh faktor lain. Nilai R- square untuk Manfaat bersih adalah sebesar 0,718 memiliki arti bahwa presentasi besarnya pengaruh terhadap penggunaan dan kepuasan pengguna adalah 71,8 sedangkan sisanya yaitu 28,2 dipengaruhi oleh faktor lain. Pada penelitian ini, selain menguji nilai r- square dapat juga dilakukan tahap pengujian dengan goodness of fit , yang bisa diketahui PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI melalui nilai Q 2 . Nilai Q 2 memiliki arti yang sama dengan koefisien determinasi R- Square pada analisis regresi, di mana semakin tinggi R- Square , maka model dapat dikatakan semakin fit dengan data. Tabel 12 R- Square dapat dihitung nilai Q 2 sebagai berikut: Nilai Q 2 = 1 – 1-0,762 x 1-0,441 x 1-0,718 = 1 – 0,238 x 0,559 x 0,282 = 0,962 Hasil perhitungan diketahui nilai Q 2 sebesar 0,962 artinya besarnya keberagaman dari data penelitian yang dapat dijelaskan oleh model struktural yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah sebesar 96. Berdasarkan hasil ini, model struktural pada penelitian telah memiliki goodness of fit yang baik. Dapat dilihat pada grafik path diagram dari hasil olah data. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Berikut adalah grafik path diagram di mana menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel independen pada variabel dependen. Gambar VII. Path Diagram Sumber: Data diolah 2017 3. Pengujian Hipotesis Peneliti menggunakan metode Bootstrapping pada SmartPLS, dapat diperoleh kesalahan standar standard errors , koefisien jalur path coefficients β, dan nilai T-Statistik. Peneliti dapat menilai signifikan statistik model penelitian menggunakan teknik ini, dengan menguji hipotesis untuk tiap jalur PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI hubungan. Berikut tabel yang menunjukkan koefisien untuk tiap jalur hipotesis dan nilai T-Statistiknya: Tabel 13. Nilai Koefisien Jalur Path Koefisien dan Nilai T Statistics Hubungan Original Sampel O Sampel Mean M Standard Deviation STDEV T- Statistics p- values H1: KS-PG 0,204 0,194 0,302 0,676 0,499 H2: KS-KP 0,076 0,114 0,195 0,389 0,698 H3: KI-PG 0,163 0,184 0,366 0,444 0,657 H4: KI-KP 0,392 0,383 0,151 2,595 0,010 H5: KL-PG 0,349 0,318 0,285 1,225 0,221 H6: KL-KP 0,455 0,434 0,138 3,300 0,001 H7: PG-MB 0,706 0,677 0,148 4,779 0,000 H8: KP-MB 0,210 0,246 0,140 1,498 0,135 Sumber: Data diolah 2017 Pengujian hipotesis dalam hipotesis ini mempergunakan tingkat signifikansi significant level 5 dan tingkat keyakinan confidence level 95 sehingga t-statistik harus 1,96. Jika T-statistik lebih tinggi dibandingkan nilai T-tabel, berarti hipotesis terdukung atau diterima. Berdasarkan data dari tabel di atas menunjukkan T-statistik lebih besar dari 1,96 yang membuktikan bahwa tiga hipotesis dalam penelitian ini diterima dan lima hipotesis ditolak. Selain itu nilai p- values lebih kecil dari 0,5 menunjukkan pengaruh yang signifikan. Berikut didapatkan hasil pengujian hipotesis dari tiap variabel: a. H1: Kualitas sistem berpengaruh terhadap Penggunaan sistem informasi akuntansi. Tabel 13 menunjukkan bahwa kualitas sistem terhadap penggunaan, memberikan nilai koefisien jalur sebesar 0,204 dengan nilai T-statistik 0,676 dan memiliki nilai p- values sebesar 0,499 T- PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI statistik T tabel 1,96. Menunjukkan bahwa, kualitas sistem tidak berpengaruh terhadap penggunaan sistem informasi akuntansi, maka dapat dinyatakan bahwa hipotesis 1 tidak didukung. Karena nilai T-statistik tidak memenuhi persyaratan yaitu T-statistik T- tabel 1,96. b. H2: Kualitas sistem berpengaruh terhadap Kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi. Kualitas sistem terhadap Kepuasan pengguna, memberikan nilai koefisien jalur sebesar 0,076 dan memiliki nilai p- values sebesar 0,698 serta nilai T-statistik sebesar 0,389 T-statistik T tabel 1,96. Menunjukkan bahwa, kualitas sistem tidak berpengaruh terhadap kepuasan penggunaan sistem informasi akuntansi, maka dapat dinyatakan bahwa hipotesis 2 tidak didukung. Karena nilai T- statistik tidak memenuhi persyaratan yaitu T-statistik T-tabel 1,96. c. H3: Kualitas informasi berpengaruh terhadap Penggunaan sistem informasi akuntansi. Kualitas informasi terhadap Penggunan memberikan nilai koefisien jalur sebesar 0,163 dan memiliki nilai p- values sebesar 0,657 dengan T-statistik sebesar 0,444 T-statistik T tabel 1,96. Menunjukkan bahwa, kualitas informasi tidak berpengaruh terhadap penggunaan sistem informasi akuntansi, maka dapat dinyatakan bahwa hipotesis 3 tidak didukung. Karena nilai T- PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI statistik tidak memenuhi persyaratan yaitu T-statistik T-tabel 1,96. d. H4: Kualitas informasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi. Kualitas informasi terhadap kepuasan pengguna memberikan nilai koefisien jalur sebesar 0,392 dan menunjukkan nilai p- values yaitu 0,010 dengan nilai T-statistik sebesar 2,595 T- statistik T tabel 1,96. Berdasarkan nilai di atas menunjukkan bahwa hipotesis 4 didukung. e. H5: Kualitas pelayanan berpengaruh terhadap penggunaan sistem informasi akuntansi. Kualitas pelayanan terhadap penggunaan memiliki nilai koefisien jalur sebesar 0,349 dan nilai p- values sebesar 0,221 dengan T-statistik sebesar 1,225 T-statistik T tabel 1,96. Menunjukkan bahwa, kualitas pelayanan tidak berpengaruh terhadap penggunaan sistem informasi akuntansi, maka dapat dinyatakan bahwa hipotesis 5 tidak didukung. Karena nilai T- statistik tidak memenuhi persyaratan yaitu T-statistik T-tabel 1,96. f. H6: Kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi. Kualitas pelayanan terhadap kepuasan pengguna memiliki nilai koefisien jalur sebesar 0,455 dan nilai p- values sebesar 0,001. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dengan nilai T-statistik sebesar 3,300 T-statistik T tabel 1,96. Berdasarkan nilai di atas menunjukkan bahwa hipotesis 6 didukung. g. H7: Penggunaan berpengaruh terhadap manfaat bersih sistem informasi akuntansi. Penggunaan terhadap Manfaat bersih memiliki nilai koefisien jalur sebesar 0,706 dan signifikan terhadap nilai p- values sebesar 0,000 dengan nilai T-statistik sebesar 4,779 T-statistik T- tabel 1,96. Berdasarkan nilai di atas menunjukkan bahwa hipotesis 7 didukung. h. H8: Kepuasan pengguna berpengaruh terhadap manfaat bersih sistem informasi akuntansi. Kepuasan pengguna terhadap Manfaat bersih memiliki nilai koefisien jalur sebesar 0,210 dengan menunjukkan nilai p- values sebesar 0,135 dan nilai T-statistik sebesar 1,498 T-statistik T- tabel 1,96. Menunjukkan bahwa kepuasan pengguna tidak berpengaruh terhadap manfaat bersih sistem informasi akuntansi, maka dapat dinyatakan bahwa hipotesis 8 tidak didukung. Karena nilai T-statistik tidak memenuhi persyaratan yaitu T-statistik T- tabel 1,96. Hasil uji hipotesis tersebut dirangkum dalam tabel seperti yang ditunjukkan pada tabel di bawah dan menghasilkan data sebagai berikut: Tabel 14. Kesimpulan Pengujian Hipotesis Hipotesis Nilai T- statistik 1,96 p- value Kesimpulan H1: Kualitas sistem berpengaruh terhadap penggunaan sistem informasi akuntansi. 0,676 0,499 Tidak terbukti tidak diterima H2: Kualitas sistem berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi. 0,389 0,698 Tidak terbukti tidak diterima H3: Kualitas informasi berpengaruh terhadap penggunaan sistem informasi akuntansi. 0,444 0,657 Tidak terbukti tidak diterima H4: Kualitas informasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi. 2,595 0,010 Terbukti diterima H5: Kualitas pelayanan berpengaruh terhadap penggunaan sistem informasi akuntansi. 1,225 0,221 Tidak terbukti tidak diterima H6: Kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi. 3,300 0,001 Terbukti diterima H7: Penggunaan berpengaruh terhadap manfaat bersih sistem informasi akuntansi. 4,779 0,000 Terbukti diterima H8: Kepuasan pengguna berpengaruh terhadap manfaat bersih sistem informasi akuntansi. 1,498 0,135 Tidak terbukti tidak diterima Sumber: Data diolah 2017

C. Pembahasan

Pengujian terhadap delapan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini terdapat tiga hipotesis diterima dan lima hipotesis ditolak. Pembahasan ini bertujuan menjelaskan secara teoritis hasil pengujian hipotesis dan analisis pengaruhnya. Penelitian ini mengadaptasi teori tentang kesuksesan sistem informasi oleh DeLone dan McLean yang telah diperbarui tahun 2003. Penelitian ini menggunakan beberapa variabel yaitu kualitas sistem, kualitas informasi, penggunaan, kepuasan pengguna dan manfaat-manfaat bersih. 1. Kualitas sistem berpengaruh terhadap Penggunaan sistem informasi akuntansi. Penolakan H1 yang menyatakan kualitas sistem tidak berpengaruh terhadap penggunaan sistem informasi akuntansi. Mengindikasikan bahwa kualitas sistem yang rendah akan mempengaruhi intensitas penggunaan sistem informasi akuntansi yang rendah. Jika kualitas sistem handal maka akan meningkatkan niat dalam penggunaan sistem informasi akuntansi. Kualitas sistem tidak berpengaruh terhadap penggunaan sistem informasi akuntansi, didukung oleh data lapangan berdasarkan kuesioner yang telah diisi oleh responden. Berdasarkan respon terhadap pernyataan untuk konstruk kualitas sistem yang terdiri dari tujuh pernyataan yang mewakili indikator kenyamanan akses, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI keluwesan sistem flexibility , realisasi dari ekspektasi-ekspektasi pemakai, kegunaan dari fungsi-fungsi spesifik, keandalan sistem reliability , dan kecepatan akses response time . Indikator kegunaan dari fungsi-fungsi spesifik, keandalan sistem reliability , dan kecepatan akses response time menjadi prediktor yang lemah terhadap penggunaan sistem informasi akuntansi. Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta perlu meningkatkan kegunaan dari fungsi-fungsi spesifik, keandalan sistem reliability , dan kecepatan akses response time terhadap penggunaan sistem informasi akuntansi. Sistem informasi akuntansi memiliki fungsi- fungsi spesifik belum sesuai dengan kebutuhan, masih mengalami kerusakan error dan belum dapat merespon cepat permintaan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna. Indikator tersebut belum mampu memberikan kebutuhan pada responden dalam meningkatkan penggunaan sistem informasi akuntansi. Namun, untuk indikator kenyamanan akses, keluwesan sistem dan realisasi dari ekspektasi- ekspektasi pemakai harus tetap dipertahankan pada sistem informasi akuntansi yang sekarang berjalan. 2. Kualitas sistem berpengaruh terhadap Kepuasan Pengguna sistem informasi akuntansi. Penolakan H2 yang menyatakan bahwa kualitas sistem tidak berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi. Mengindikasikan bahwa kualitas sistem rendah akan mempengaruhi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI rendahnya tingkat kepuasan pengguna. Jika kualitas sistem tidak handal maka pengguna akan merasa tidak nyaman menggunakan sistem informasi akuntansi yang akan mengakibatkan pengguna tidak puas terhadap sistem informasi akuntansi. Kualitas sistem tidak berpengaruh terhadap kepuasan pengguna, hal ini didukung data lapangan dalam pengisian kuesioner oleh responden. Berdasarkan pernyataan konstruk kualitas sistem yang terdiri dari tujuh pernyataan, maka diperoleh hasil bahwa indikator kegunaan dari fungsi-fungsi spesifik, keandalan sistem reliability , dan kecepatan akses response time menjadi prediktor yang lemah terhadap penggunaan sistem informasi akuntansi. Kualitas sistem yang disediakan sistem informasi akuntansi tidak mempunyai pengaruh secara langsung terhadap kepuasan pengguna. Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta harus meningkatkan dan memperbaiki kegunaan dari fungsi-fungsi spesifik, keandalan sistem reliability , dan kecepatan akses response time dari sistem informasi akuntansi tersebut. Diharapkan dengan meningkatkan dan memperbaiki kualitas sistem, pengguna akan puas menggunakan sistem informasi akuntansi dan meningkatkan penggunaan sistem tersebut. 3. Kualitas informasi berpengaruh terhadap penggunaan sistem informasi akuntansi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI