Sistem Informasi Akuntansi KAJIAN PUSTAKA

Dalam aktivitas yang tidak sesuai dengan yang telah direncanakan, terkoordinasi dan diawasi dengan baik akan berpengaruh ketidaksesuaian terhadap setiap subsistem, sistem harus saling adanya keterkaitan maupun hubungan dan saling berintegrasi membentuk komponen berupa input , proses, dan output untuk hasil pencapaian tujuan yang telah ditetapkan dan direncanakan sehingga akan mudah bagi organisasi dalam pengambilan keputusan. 2. Karakteristik Sistem Menurut Jogiyanto 2005: 3-6, suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat – sifat tertentu, sebagai berikut: a. Komponen – komponen Sistem components Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen – komponen sistem atau elemen – elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian – bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai karakteristik dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang disebut dengan supra system. b. Batasan Sistem boundary Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup scope dari sistem tersebut. c. Lingkungan Luar Sistem environment Lingkungan di luar sistem adalah segala sesuatu yang ada di luar batas sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut. Lingkungan luar sistem ada yang bersifat menguntungkan merupakan energi dari sistem yang harus dijaga dan dipelihara dan ada pula yang bersifat merugikan merupakan pengganggu sistem yang harus ditahan dan dikendalikan. d. Penghubung Sistem interface Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini kemungkinan sumber – sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran output dari satu subsistem akan menjadi masukan input untuk subsistem yang lainnya dengan melaui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan. e. Masukan Sistem input Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat dibagi dua, yaitu: 1 Masukan perawatan maintenance input yaitu energi yang dimasukkan ke dalam sistem agar sistem tersebut dapat beroperasi. 2 Masukan sinyal signal input yaitu energi yang diproses untuk mendapatkan hasilkeluaran. f. Keluaran Sistem output Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasfikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran juga dapat berupa masukan bagi sistem yang lain. g. Pengelolaan Sistem process Suatu sistem harus memiliki suatu bagian pengolahan yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah data – data transaksi menjadi laporan – laporan keuangan dengan laporan – laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen. h. Sasaran Sistem objective Suatu sistem pasti mempunyai sasaran atau tujuan, kalau sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasional suatu sistem tidak ada berguna. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Sasaran dari sistem sangat berpengaruh pada masukan dan keluaran yang dihasilkan dari sistem. Suatu sistem akan dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan. 3. Pengertian Informasi Romney dan Steinbart 2014 : 4, “Informasi Information adalah data yang telah dikelola dan diproses untuk memberikan arti dan memperbaiki proses pengambilan keputusan. Sebagaimana perannya, pengguna membuat keputusan yang lebih baik sebagai kuantitas dan kualitas dari peningkatan informasi”. Menurut Hall 2010: 14, “Informasi adalah data yang diproses dan pemakai melakukan suatu tindakan yang dapat ia lakukan atau tidak dilakukan”. Winarno 2006: 1.6 mengemukakan bahwa, “Informasi adalah data yang diolah sehingga berguna untuk pembuatan keputusan”. 4. Karakteristik Informasi Karakteristik informasi yang berguna, Romney dan Steinbart 2014: 15, menyajikan tujuh karakteristik yang membuat informasi berguna dan berarti, sebagai berikut: a. Relevan Mengurangi ketidakpastian, meningkatkan pengambilan keputusan, serta menegaskan atau memperbaiki ekspektasi sebelumnya. b. Reliabel Bebas dari kesalahan atau bias; menyajikan kejadian atau aktivitas organisasi secara akurat. c. Lengkap Tidak menghilangkan aspek penting dari suatu kejadian atau aktivitas yang diukur. d. Tepat waktu Diberikan pada waktu yang tepat bagi pengambil keputusan dalam keputusan. e. Dapat dipahami Disajikan dalam format yang dapat dimengerti dan jelas. f. Dapat diverifikasi Dua orang yang independen dan berpengetahuan di bidangnya, dan masing – masing menghasilkan informasi yang sama. g. Dapat diakses Tersedia untuk pengguna ketika mereka membutuhkannya dan dalam format yang dapat digunakan. Sedangkan Winarno 2006: 1.7 mengemukakan bahwa, Karakteristik informasi yang baik, menyajikan delapan karakteristik informasi yang baik, sebagai berikut: a. Akurat Menggambarkan kondis objek yang sesungguhnya. b. Tepat Waktu Informasi harus tersedia sebelum keputusan dibuat. Seringkali informasi tidak diperlukan lagi setelah keputusan dibuat. c. Lengkap Mencakup semua yang diperlukan oleh pembuat keputusan. Lengkap tidak berarti memberi semua informasi. d. Relevan Berhubungan dengan keputusan yang akan diambil. Kualitas informasi ini sangat berhubungan dengan “lengkap”. e. Terpercaya Isi informasi dapat dipercaya istilah lainnya: reliable . Hal ini tergantung kepada pemberi informasi. f. Terverifikasi Dapat dilacak ke sumber aslinya verifiable . Apabila pemakai laporan tidak yakin dengan informasi yang diterimanya, dia ingin mendapatkan sumber informasi yang diperolehnya, untuk memeriksa apakah benar informasi yang telah diterimanya itu. g. Mudah dipahami Informasi harus siap dipahami oleh pembacanya. Pemakai laporan tidak ingin berfikir lagi dalam menerima informasi, dia hanya ingin tahu kesimpulannya saja, apakah informasi yang diperlukannya benar. h. Mudah diperoleh Informasi yang sulit diperoleh bisa tidak berguna. Pemakai tidak ingin bersusah payah mencari informasi. Bahkan, bila perlu dia tidak perlu membaca informasi agar tahu isinya, misalnya saja dalam bentuk grafik atau suara atau warna. 5. Pengertian Akuntansi 1. Menurut Warren 2008: 10, “Akuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak – pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan. Pihak – pihak yang berkepentingan yaitu kreditor, pemasok, invest or, karyawan, pemilik”. 2. Horngren Harrison 2007: 4 berpendapat bahw, “Akuntansi adalah sistem informasi yang mengukur aktivitas bisnis, memproses data menjadi laporan keuangan, dan mengkomunikasikan hasilnya kepada para pengambil keputusan”. 3. Winarno 2006: 1.8 mengemukakan bahwa, “Akuntansi adalah proses mencatat dan mengolah data transaksi dan menyajikan informasi kepada pihak – pihak yang berhak dan berkepentingan. Selain itu akuntansi juga menginterpretasikan atau “membaca” informasi akuntansi yang d iterimanya”. 6. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menuru t Romney dan Steinbart 2014: 10, “Sistem Informasi Akuntansi SIA – accounting information system adalah suatu sistem yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan mengolah data untuk menghasilkan informasi bagi pengambil keputusan.” Sistem ini meliputi orang, prosedur dan instruksi, data, perangkat lunak, infrastruktur teknologi informasi, serta pengendalian internal dan ukuran keamanan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Diana dan Lilis 2011: 4 berpendapat bahwa , “Sistem Informasi Akuntansi adalah sistem yang bertujuan untuk mengumpulkan dan memproses data serta melaporkan informasi yang berkaitan dengan transaksi keuangan”. Menurut Bodnar dan Hopwood 2006: 3, “Sistem Informasi Akuntansi merupakan kumpulan sumber daya seperti manusia dan peralatan yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya ke dalam informasi. Salah satu komponen dari sistem informasi akuntansi yaitu teknologi. Hadirnya teknologi, dapat membantu manajer perusahaan d alam kegiatan organisasi bisnis”. Winarno 2006: 1.6 mengemukakan bahwa , “Sistem Informasi Akuntansi adalah sekumpulan perangkat sistem yang berfungsi untuk mencatat data transaksi, mengolah data, dan menyajikan informasi akuntansi kepada pihak internal manajemen perusahaan dan pihak eksternal pembeli, pemasok, pemerintah, kreditur, dan sebagainya”. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi merupakan komponen organisasi yang sangat berperan penting dalam mengumpulkan, mengolah, menyusun dan menyimpan data dari seluruh aktivitas yang terjadi, yang selanjutnya digunakan dalam pengambilan keputusan yang relevan dan dapat berguna bagi organisasi dalam mendapatkan informasi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7. Komponen Utama Sistem Informasi Akuntansi Menurut Romney dan Steinbart 2014: 11 Ada enam komponen Sistem Informasi Akuntansi, yaitu: 1. Orang yang menggunakan sistem; 2. Prosedur dan instruksi yang digunakan untuk mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data; 3. Data mengenai organisasi dan aktivitas bisnisnya; 4. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengolah data; 5. Infrastruktur teknologi informasi, meliputi computer, perangkat peripheral, dan perangkat jaringan komunikasi yang digunakan dalam SIA; 6. Pengendalian internal dan pengukuran keamanan yang menyimpan data SIA. Sedangkan, Winarno 2006: 2-3 mengemukakan bahwa, yang menjelaskan bahwa komponen – komponen sistem informasi akuntansi adalah: a. Basis data, baik basis data internal berada di bawah kendali perusahaan sepenuhnya, maupun basis data eksternal tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan. b. Perangkat keras komputer dan berbagai perangkat pendukungnya, yang semuanya berfungsi untuk mencatat data, mengolah data, dan menyajikan informasi, baik secara hardcopy tercetak maupun softcopy tidak tercetak. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI c. Perangkat lunak komputer, yang berfungsi untuk menjalankan komputer beserta perangkat pendukungnya. d. Jaringan komunikasi, baik dengan kabel, gelombang radio, maupun sarana lain, yang berfungsi untuk menghantarkan data dan informasi dari suatu tempat ke tempat lain. e. Dokumen dan laporan baik bersifat hardcopy maupun softcopy , yaitu media untuk mencatat data atau menyajikan laporan. f. Prosedur, atau kumpulan langkah-langkah buku untuk menangani suatu peristiwa atau transaksi yang setiap hari terjadi di dalam perusahaan. g. Pengendalian, yang berfungsi menjamin agar setiap komponen sistem dapat berfungsi dengan baik. 8. Tujuan Sistem Informasi Akuntansi, menurut Diana dan Lilis 2011: 5- 7, Lingkup Sistem Informasi Akuntansi dapat dijelaskan dari manfaat yang didapat dari informasi akuntansi. Manfaat atau tujuan Sistem Informasi Akuntansi tersebut adalah sebagai berikut: 1. Mengamankan hartakekayaan perusahaan. 2. Menghasilkan beragam informasi untuk pengambilan keputusan. 3. Menghasilkan informasi untuk pihak eksternal. 4. Menghasilkan informasi untuk penilaian kinerja karyawan atau divisi. 5. Menyediakan data masa lalu untuk kepentingan audit. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. Menghasilkan informasi untuk penyusunan dan evaluasi anggaran perusahaan. 7. Menghasilkan informasi yang diperlukan dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian. Dengan demikian, dari tujuan sistem informasi akuntansi diatas, bahwa suatu sistem informasi akuntansi dapat menjadi faktor utama yang sangat penting guna menghasilkan berbagai informasi yang dibutuhkan oleh setiap organisasi yang sesuai dan terstruktur.

B. Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas

Menurut James A Hall 2010: 239,” Penerimaan kas merupakan ruang penerimaan dokumen menerima cek dari pelanggan bersama dengan permintaan pembiayaan, dimana dokumen ini berisi informasi utama yang diperlukan untuk akun pelanggan”. Penerimaan kas merupakan suatu sumber utama dalam setiap aktivitas yang dilakukan dalam menjalankan usaha dan menjadi sorotan penting untuk dipertanggungjawabkan serta pengambilan keputusan, karena dalam penerimaan kas memungkinkan terjadinya kecurangan yang dapat memberikan sumber informasi yang tidak sesuai dan tidak relevan. Berikut penjelasan mengenai sistem informasi akuntansi atas penerimaan kas. 1. Fungsi atas Penerimaan Kas Menurut Mulyadi 2016: 407, Fungsi yang terkait dalam sistem informasi akuntansi penerimaan kas adalah sebagai berikut: a. Fungsi Penerimaan Kas Fungsi ini berkaitan dengan penerimaan kas baik secara tunai maupun kredit. Fungsi Penerimaan Pembayaran dilakukan oleh Bagian Kassa yang selanjutnya diserahkan ke Fungsi Kas untuk di-input ke dalam komputer dan dicatat ke dalam dokumen sebagai bukti penerimaan kas. Penerimaan kas berupa uang muka dicatat oleh Fungsi Piutang sebagai bukti atas piutang yang belum tertagih. Fungsi Piutang ini bertanggung jawab atas penerimaan dan pencatatan piutang yang dilakukan oleh Bagian Kassa. b. Fungsi Kas Fungsi ini berkaitan dengan penerimaan kas baik secara tunai maupun transfer melalui bank. Selain itu memiliki tanggung jawab atas penerimaan kas dari piutang. Fungsi kas berada di tangan Bagian Kassa. c. Fungsi Akuntansi Fungsi ini bertanggung jawab sebagai pencatat pembukuan transaksi penerimaan kas dan pencatatan penerimaan kas dari piutang ke dalam jurnal penerimaan kas dan berkurangnya piutang ke dalam kartu piutang. Fungsi ini berada di Bagian Jurnal. d. Fungsi Pemeriksaan Intern Fungsi Pemeriksa Internal bertanggung jawab dalam melaksanakan perhitungan kas yang ada di tangan Fungsi Kas secara periodik dan melakukan pengecekan ketelitian catatan kas PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI yang diselenggarakan oleh Fungsi Akuntansi. Dalam struktur organisasi Fungsi Pemeriksaan Internal berada di tangan Bagian Pemeriksa Intern. 2. Dokumen atas Penerimaan Kas Menurut Mulyadi 2016: 407, Dokumen yang terkait dalam sistem informasi akuntansi penerimaan kas adalah sebagai berikut: a. Kuitansi Dokumen ini merupakan bukti penerimaan sejumlah uang yang ditandatangani oleh penerima uang dan diserahkan kepada yang membayar sejumlah uang tersebut untuk kemudian dijadikan bukti transaksi. b. Pita Register kas cash register tape Dokumen ini dihasilkan oleh fungsi kas dengan cara mengoperasikan oleh penerima uang dan diserahkan kepada yang membayar sejumlah uang tersebut untuk kemudian dijadikan bukti transaksi. c. Bukti Setor Bank Dokumen ini dibuat oleh fungsi kas sebagai bukti penyetoran kas ke bank. Bukti setor bank diserahkan oleh fungsi kas kepada fungsi akuntansi, dan dipakai oleh fungsi akuntansi sebagai dokumen sumber untuk mencatat transaksi penerimaan kas ke dalam jurnal penerimaan kas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI