Komponen –komponen Penerimaan Diri

melihat dirinya sebagaimana mereka adanya dan menilai diri sendiri secara realistis Comb dalam Hurlock, 1973. Seseorang yang penerimaan dirinya positif memiliki sikap positif terhadap diri, mau mengakui dan menerima beberapa aspek pada dirinya termasuk sifat yang baik dan buruk. Sedangkan, orang yang penerimaan dirinya negatif akan merasa tidak puas dengan diri sendiri Ryff Singer, 1996. Menurut ahli lain, seseorang yang penerimaan dirinya negatif akan merendahkan dirinya sendiri, mengucilkan dirinya sendiri dan mengingkari kebutuhannya sendiri untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan orang lain Hurlock, 1973. Dari beberapa uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa penerimaan diri adalah keyakinan akan karakteristik dirinya, termasuk kelemahannya, serta mampu berfungsi secara optimal dan matang.

2. Komponen –komponen Penerimaan Diri

Menurut Sheerer dalam Cronbach, 1963 komponen –komponen penerimaan diri terdiri dari: a. Memiliki keyakinan akan kemampuan dirinya sendiri dalam menjalani kehidupan. b. Menganggap dirinya berharga sebagai seorang manusia yang setara dengan orang lain. c. Menyadari dan tidak merasa malu akan keadaan dirinya. d. Menempatkan dirinya seperti individu yang lainnya, sehingga individu lain dapat menerima dirinya. e. Berani bertanggungjawab atas perilaku yang telah dilakukannya. f. Mampu menerima pujian atau celaan atas dirinya secara objektif. g. Percaya akan prinsip –prinsip hidupnya tanpa dipengaruhi oleh pendapat orang lain. h. Mampu mengenali kelemahan –kelemahannya tanpa harus menyalahkan diri sendiri. i. Tidak mengingkari atau merasa bersalah atas dorongan –dorongan dan emosi –emosi yang ada pada dirinya. Pada penelitian ini akan menggunakan komponen penerimaan diri menurut Sheerer dalam Cronbach, 1963 sebagai indikator penerimaan diri, indikator tersebut dipersempit menjadi 7 komponen. Hal tersebut dikarenakan ada beberapa komponen yang memiliki kesamaan, sehingga komponen –komponen tersebut digabungkan. Komponen yang digabungkan yaitu, komponen c dengan h, karena tidak merasa malu dengan keadaan dirinya berarti mampu mengenali keadaannya yang buruk atau kelemahannya. Selain itu, komponen yang digabungkan yaitu, komponen b dan d, karena ketika seseorang menganggap dirinya berharga sebagai seorang yang setara dengan orang lain, maka mereka juga akan mampu menempatkan dirinya seperti orang lain. Oleh karena itu, komponen tersebut terdiri dari: a. Memiliki keyakinan akan kemampuan dirinya sendiri dalam menghadapi masa pensiun nantinya. b. Menganggap dirinya berharga dan sederajat dengan orang lain meskipun sebentar lagi akan menghadapi masa pensiun. c. Berani bertanggungjawab atas perilaku yang telah dilakukannya menjelang pensiun. d. Mampu menerima pujian atau celaan atas dirinya secara objektif meskipun sebentar lagi akan pensiun. e. Percaya akan prinsip –prinsip hidupnya menjelang pensiun tanpa dipengaruhi oleh pendapat orang lain. f. Mampu mengenali kelemahan –kelemahannya menjelang pensiun tanpa harus menyalahkan diri sendiri. g. Tidak mengingkari atau merasa bersalah atas dorongan –dorongan dan emosi –emosi yang dirasakan menjelang pensiun.

3. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Penerimaan Diri