Pengujian Pada Pengaturan Suhu 40

Berdasarkan tabel 4.10 error terbesar terjadi pada pengujian ke-4, yaitu sebesar 13,3. Error terjadi karena sensor tidak menempel pada lilitan kumparan motor, sehingga menyebabkan terdapat selisih atau perbedaan antara pengukuran dengan perhitungan suhu yang terdapat pada lilitan kumparan motor. Rata-rata persentase error pengujian sebesar 7,9. Jadi, rata-rata persentase keberhasilan alat pada pengujian suhu 45°C sebesar 100 - 7,9 = 92,1.

4.3. Analisa Hasil Pengujian

Persentase keberhasilan alat dalam memutus sumber tegangan motor saat suhu melebihi suhu pengaturan, secara keseluruhan ditunjukkan pada Tabel 4.11. Berdasarkan Tabel 4.11 kondisi alat dalam memutus sumber tegangan yang memiliki persentase keberhasilan paling besar adalah pada pengujian suhu 35°C. Jika user memasukkan angka 35 melalui keypad sebagai pengaturan batas suhu maksimal dan suhu terukur melebihi suhu pengaturan maka motor akan mati. Tabel 4.11. Persentase Keberhasilan Pengujian Untuk Tiap Pengaturan Suhu Pengujian Persentase Pada Suhu °C Keberhasilan 30 92.6 35 90.7 40 93.2 45 92.1 Perhitungan persentase rata-rata keberhasilan alat : Persentase rata-rata = 92,6+90,7+93,2+92,1 4 = 92,1 Berdasarkan tabel persentase keberhasilan alat, diperoleh persentase rata- rata keberhasilan yaitu 92.1. Nilai persentase rata-rata 92.1 menunjukkan bahwa alat pengaman motor listrik suhu lebih dapat bekerja dengan baik.

4.4. Pengujian Rangkaian Catu Daya

Pengujian ini meliputi pengukuran tegangan keluaran catu daya 5V dan 12V. Tujuan dari pengamatan ini untuk mengetahui tegangan keluaran dari catu daya sudah sesuai dengan perancangan atau belum. Hasil pengujian catu daya ditunjukan pada tabel 4.12. Tabel 4.12. Tegangan Keluaran Catu Daya Perancangan Vout Catu Daya 5 Volt 5 Volt 12 Volt 12 Volt Rangkaian catu daya menghasilkan tegangan keluaran yang sesuai dengan perancangan, hal ini diperlihatkan pada tabel 4.12.

4.5. Pengujian Sensor LM35

Pengujian ini meliputi pengukuran tegangan output sensor LM35. Tujuan dari pengamatan ini untuk mengetahui karakteristik sensor LM35. Pengujian dilakukan dengan cara mengukur tegangan output pada sensor LM35 dan membandingkannya dengan alat pengukur suhu yang sudah ada. Panas yang digunakan dalam pengujian sensor adalah panas yang dihasilkan oleh lampu 5W. Cara pengukurannya diperlihatkan pada gambar 4.8. Tabel 4.13 menunjukkan hasil pengukuran Vo sensor dan pengukuran dengan thermometer. Gambar 4.8. Pengujian Sensor Sensor LM35 thermometer thermometer Vo Sensor LM35 Tabel 4.13. Pengukuran Tegangan Output Sensor LM35 No Suhu °C Vo mV Thermometer Sensor 1 Sensor 2 Sensor 3 1 25 239 242 245 2 26 254 255 256 3 27 269 263 268 4 28 281 275 278 5 29 290 288 287 6 30 306 298 300 7 31 316 308 310 8 32 325 320 319 9 33 333 329 327 10 34 340 340 340 11 35 355 352 353 12 36 362 366 364 13 37 371 375 376 14 38 383 384 383 15 39 394 392 395 16 40 398 398 399 Perhitungan suhu dapat dilakukan dengan cara: suhu = Vo sensor 10 �� Pada nomor enam, saat pengukuran thermometer sebesar 30°C, suhu perhitungan suhu pada sensor ke-3 adalah: = 300 �� 10 �� = 30 Melalui perhitungan dapat diketahui pada waktu suhu terukur pada thermometer sebesar 30°C, suhu pengukuran pada sensor 3 juga menunjukkan 30°C. Hasil perhitungan suhu diperlihatkan pada tabel 4.14.