Batasan Masalah Metodelogi Penelitian

Gangguan-gangguan eksternal itu antara lain [1]: 1. Gangguan mekanik, meliputi: a. Bantalan bearing yang sudah aus. b. Salah satu tegangan fasa terbuka akibat kontaktor yang rusak. c. Kumparan stator yang terhubung singkat. 2. Gangguan fisik sekeliling, meliputi: a. Terjadi kerusakan akibat terbentur sesuatu sehingga terjadi perubahan fisik pada motor listrik. b. Suhu ruangan di tempat motor listrik tersebut dioperasikan. c. Pendinginan kipas motor yang tidak baik. 3. Gangguan dalam operasi dari sistem keseluruhan a. Akibat pembebanan lebih. b. Akibat pengasutan motor listrik.

2.1.4. Kelas Isolasi dan Batas Kenaikan Suhu Pada Kumparan

Bila arus listrik I mengalir dalam rangkaian dengan tahanan R selama t detik, nilai kalorifik atau panas J Joule adalah [1]: J= I² . R . t Joule ... ……………………...…..……………….....…………...2.1 Oleh karena itu, bila motor listrik dijalankan, suhu motor akan naik sebanding dengan waktu kerjanya sehingga jika motor beroperasi kenaikan suhunya dapat diketahui dengan mengukur tahanan kumparan sebelum dan sesudah dioperasikan selama beberapa jam dengan menggunakan persamaan [1]: � � = 1+ ��1 1+ ��2 ...............................................................................................2.2 dengan: � � = Tahanan kumparan sebelum dioperasikan Ohm. Rh = Tahanan kumparan sesudah dioperasikan Ohm. α = Koefisien temperatur tahanan dari tembaga 0,00428 Ohm Ohm °C. t1 = Temperatur ruang awal ° C. t2 = Temperatur setelah beroperasi ° C. Saat motor listrik dalam kondisi mati, keadaan suhu kumparan motor sama dengan suhu ruangan. Ketika motor listrik berjalan stabil, suhu kumparannya sekitar 60°C[1]. Suhu maksimum kumparan motor listrik saat beroperasi adalah 95,2°C[2].

2.2. Sensor Suhu

LM 35 adalah sensor suhu yang terkemas dalam bentuk rangkaian terpadu Integrated Circuit. Tegangan keluaran dari sensor tersebut linier dengan perubahan suhu. Sensor ini mempunyai koefisien sebesar 10 mV°C yang berarti bahwa setiap kenaikan suhu 1°C maka akan menyebabkan kenaikan tegangan sebesar 10 mV[3]. LM 35 tidak memerlukan pengkalibrasian dari luar karena pada suhu 25°C kesalahan pengukurannya lebih kurang 0,5°C. Sensor suhu ini mempunyai jangkauan range pengukuran suhu yang cukup besar, yaitu dari suhu -55°C sampai 150°C, serta tingkat ketelitian pengukuran cukup tinggi[3]. Setiap perubahan suhu 1°C tegangan keluaran berubah sebesar 0,01 volt 10 mV. Sensor ini bekerja pada tegangan sumber sebesar 4volt sampai 30volt dan arus pada 60µA. Impedansi output pada LM 35 kurang dari 1 Ω.

2.3. Optoisolator

Relay adalah komponen listrik yang dioperasikan sebagai saklar. Terdapat banyak jenis relay, salah satunya adalah optoisolator. Optoisolator merupakan komponen semikonduktor yang tersusun dari LED light emitting diode inframerah dan sebuah photo triac yang digunakan sebagai pengendali triac. Optoisolator digunakan sebagai antar muka interface antara rangkaian pengendali dengan rangkaian daya triac. Optoisolator juga digunakan sebagai pengaman rangkaian kendali, karena antara LED inframerah dan photo triac tidak terhubung secara elektrik. Dalam penggunannya, jika terjadi kerusakan pada rangkaian daya triac maka rangkaian pengendali tidak ikut rusak[4]. Optoisoltor terdiri dari dua macam, yaitu optoisolator yang terintegrasi dengan rangkaian zero crossing detector dan optoisolator yang tidak memiliki rangkaian zero crossing detector. Optoisolator yang terintegrasi dengan rangkaian zero crossing detector biasanya menggunakan triac sebagai solid state relay SSR, sedangkan optoisolator yang tidak memiliki rangkaian zero crossing detector biasanya menggunkan triac untuk mengendalikan tegangan[4]. Simbol dari optoisolator ini terlihat pada gambar 2.4. Gambar 2.4. Simbol Optoisolator [4] Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan optoisolator adalah besarnya arus pada dioda infra merah untuk membuat photo triac terkunci latch dan juga besarnya arus maksimum yang mampu dilewati photo triac untuk mengalirkan arus gate pada triac daya. Karakteristik optoisolator tipe MOC302x dan MOC 304x dalam mengisolasi tegangan antara rangkaian kontrol dan rangkaian daya dapat dilihat pada tabel 2.1[4]. Tabel 2.1. Karakteristik Optoisolator Tipe MOC302x dan MOC 304x [4]

2.4. Mikrokontroler Atmega8535

Mikrokontroler adalah sebuah sistem microprocessor yang di dalamnya sudah terdapat CPU, ROM, RAM, IO, clock dan peralatan internal lainya yang