Gambaran Umum Museum Pengembangan Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara Sebagai Objek Dan Daya Tarik Wisata Di Kota Medan

4.2 Gambaran Umum Museum

4.2.1 Sejarah Museum

Dahulu pada masa zaman Jepang telah ada suatu bentuk museum di Kota Medan, yang sekarang tempat bangunanya Hotel Granada. Tetapi lama kelamaan museum ini semakin tidak berfungsi lagi. Maka pada tahun 1954 almarhum Presiden Pertama Republik Indonesia yaitu Presiden Soekarno meresmikan Gedung Arca yang terletak di jalan H.M. Joni Medan, sekarang terkenal dengan Pasar Merah. Koleksi pertamanya adalah Makara yaitu batu yang berbentuk ikan berkepala gajah untuk menolak bala. Pada waktu itu bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1954 dan juga berketepatan pula dilangsungkannya Kongres Bahasa Indonesia yang ke III di Medan. Di sana ada sebuah patung yang ukurannya cukup besar yang terlantar tidak terurus lagi dan ini lah lokasi museum sekarang. Gedung Arca tersebut semula dimaksudkan oleh Jawatan Kebudayaan Provinsi Sumatera Utara sebagai tempat penyimpanan benda-benda peninggalan sejarah dan purbakala daerah Provinsi Sumatera Utara tetapi rencana hanya tinggal rencana, namum realisasinya tidak terwujud. Hari terus berlalu di mana rakyatpemerintah daerah Provinsi Sumatera Utara khususnya, masih belum begitu serius akan soal-soal kebudayaan. Rencana untuk mendirikan gedung museum masih terpendam bahkan hampir terlupakan, hingga suatu ketika munculah Pemerintah Orde Baru di bawah pimpinan Presiden Soeharto. Pada tahun 1971 Kantor Pembinaan Permuseuman Perwakilan Departemen Pendidikan dan Kebudayan Provinsi Sumatera Utara mulai meneliti, Universitas Sumatera Utara membuka arsip tentang Gedung Arca serta mempelajari kemungkinan- kemungkinan untuk kelanjutan pembangunannya. Maka pada tanggal 14 Febuari 1975 dimulailah pembangunan tahap pertama oleh Ditjen Kebudayaan dengan luas tanah bangunannya adalah kira-kira 1Ha sedangkan luas bangunanya kira- kira 3000 m². Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa dan disertai oleh kerjasama antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Kebudayaan Sumatera Utara, maka berdirilah Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara yang berlokasi di Jalan H.M. Joni No. 51 Medan. Jarak dari Bandara Udara Polonia sekitar 3 km, dan dari pelabuhan laut Belawan sekitar 25 km. Sedangkan dari pusat pemerintahan kantor Gubernur Sumatera Utara berkisar 30 m. Pada tanggal 19 April 1982 diresmikanlah Museum Negeri Sumatera Utara oleh Bapak Menteri Pendidkan dan Kebudayaan Bapak DR. Daoed Yosoef. Bangunan museum berdiri di atas lahan seluas 10.468 m², yang terdiri dari bangunan induk 2 lantai yang difungsikan untuk ruang pameran tetap, ruang pameran temporer, ruang audio visualceramah, ruang kepala museum, tata usaha, ruang seksi bimbingan, perpustakaan, ruang mikro film, ruang komputer, serta gudang. Secara arsitektur, bentuk bangunan induk museum ini menggambarkan rumah tradisional daerah Sumatera Utara. Pada bagian atap depan dipenuhi dengan ornamen dari etnis Melayu, Batak Toba, Simalungun, Karo, Mandailing, Pakpak dan Nias. Pada dinding kiri dan kanan di dekat pintu masuk museum terdapat ornamen yang menggambarkan potensi sejarah budaya Sumatera Utara, pahlawan nasional seperti Raja Sisingamangaraja XII, komponis lagu Djaga Universitas Sumatera Utara Depari, Lili Suheri, Sastrawan Tengku Amir Hamzah, pencipta lagu Nahum Situmorang dan tokoh pendidikan Willem Iskandar. Bangunan lain di luar bangunan induk adalah bangunan seksi koleksi, ruang seksi konservasi, ruang preparasi, laboratorium, mess, tempat penjualan tiket masuk, benda-benda pos dan pos jaga.

4.2.2 Visi dan Misi Museum

Museum merupakan tempat yang penting dan mempunyai peran yang sangat strategis dalam memperkenalkan kebudayaan, khususnya budaya materi kepada masyarakat agar mereka memahami dinamika dan keanekaragaman budaya yang multieknik. Pemahaman keanekaragaman budaya sangat diperlukan dengan harapan dapat menghargai dan mengerti budaya dari kelompok etnik yang lain sehingga konflik antar masyarakat dapat dihindari. Visi Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara adalah terwujudnya museum sebagai pusat studi dan pengembangan kebudayaan yang dinamis dan kreatif serta menjadi andalan pariwisata daerah. Misi Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara yaitu mengoptimalisasikan tugas dan fungsi museum, meningkatkan sumber daya manusia yang profesional, membina kerjasama antar berbagai kelompok kalangan guna meningkatkan performansi dan informasi tentang kekayaan budaya bangsa.

4.2.3 Struktur Organisasi Museum

Setiap organisasi tercipta akibat adanya sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Di antaranya sekelompok orang Universitas Sumatera Utara tersebut terdapat pimpinan yang memimpin sekelompok orang tersebut, agar keharmonisan kerja dapat tercipta. Dengan demikian pembagian tugas, pelaksana tugas, pelimpahan wewenang dan tanggung jawab dapat mencerminkan tata hubungan antara bawahan secara rasional dan jelas. Hal ini digambarkan dalam suatu bagan struktur orgaisasi yang mengatur tentang pembangian tugas, wewenang, dan tanggungjawab dari setiap pekerja dengan jenis dan jabatannya. Dengan struktur organisasi yang jelas dapatlah diketahui dan dimengerti sampai sejauh mana tugas dan fungsinya dalam suatu organisasi. Adapun struktur organisasi kepegawaian yang terdapat di Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai berikut: Sumber: Museum Negeri Prov. Sumut, 2011 KEPALA MUSEUM Dra. Sri Hartini, M.Si KEPALA SUBBAGIAN TATA USAHA Drs. Sepakat Sebayang KEPALA SEKSI KOLEKSI Drs. Hasanuddin KEPALA SEKSI KONSERVASI DAN PREPARASI Dra. Hernauli Sipayung KEPALA SEKSI BIMBINGAN EDUKASI Martina Silaban, SH KELOMPOK FUNGSIONAL Universitas Sumatera Utara Untuk mengetahui tugas dan tanggungjawab dari masing-masing seksi dan bagian lainnya, maka berikut ini penulis menguraikan secara garis besar tugas dan tanggungjawab yang terdapat dalam struktur organisasi Museum Negeri sebagai berikut perincian tugas menurut SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 04280981. 1. Kepala Museum Direktur Kepala museum adalah seorang yang mengepalai seluruh bagianseksi yang ada di Museum Negeri Sumatera Utara itu. 2. Bagian Tata Usaha Perincian tugas sub bagian tata usaha adalah:  Menyusun program kerja tahunan sub bagian dan mempersiapkan penyusunan program kerja tahunan,  Melakukan urusan surat menyurat yang meliputi pengetikan, penggandaan, agenda, ekspedisi, dan kearsipan,  Melakukan urusan barang perlengkapan yang meliputi perencanaan, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, penggunaan, perawatan, investarisasi dan usul penghapusan,  Melakukan urusan keamanan, ketertiban, kebersihan, keindahan kantor dan sekelilingnya,  Melakukan urusan penerimaan tamu dan upacara,  Mengatur tata ruangan, Universitas Sumatera Utara  Mengurus, mencatat dan menyusun rencana rapat dinas di lingkungan,  Menyusun usul formasi pegawai,  Mempersiapkan usul mutasi pegawai,  Mempersiapkan usaha pengembangan kepegawaian,  Mempersiapakn ujian dinas pegawai,  Mempersiapkan usaha peningkatan disiplin pegawai,  Melakukan registrasi dan kearsipan pegawai termasuk NIP,  Melakukan usaha peningkatan kesejahteraan pegawai antara lain asuransi, kesehatan, tabungan pegawai negeri dan koperasi pegawai,  Mengurus cuti pegawai,  Menyusun usul rencana anggaran museum,  Melakukan tata usaha pengurusan keuangan dan pertanggungjawaban penggunaan keuangan,  Melakukan pengurusan gaji, uang lembur, dan honorarium,  Menyusun lapoaran sub bagian dan mempersiapkan penyusunan laopran. 3. Seksi Koleksi Perincian tugas seksi koleksi adalah :  Menyusun program kerja tahunan seksi,  Menyusun rencana dan program penyusunanpengumpulan, penelitian dan pengelolahan koleksi sejarah kebudayaan dan sejarah alam daerah,  Melakukan kegiatan pegumpulan, penelitian, dan pegelolaan koleksi sejarah kebudayaan dan sejarah alam dan daerah, Universitas Sumatera Utara  Mencatat dan menyajikan hasil pengolahan dan analisa koleksi sejarah kebudayaan dan sejarah alam daerah,  Mengelolah dan menganalisa hasil pengumpulan dan penelitian koleksi sejarah kebudayaan dan sejarah alam daerah,  Menyusun laporan seksi. 4. Seksi Konservasi Perincian tugas seksi konservasi dan preparasi adalah:  Menyusun program tahunan seksi,  Menyusun rencana dan program konservasi, preparasi, restorasi dan tata pameran,  Melakuakan kegiatan dan usaha konservasi dan preparasi koleksi yang meliputi konservasi preventif dan kuratif serta pemeliharaan kelembaban suhu dan penyiraman di dalam ruang pameran dan studi koleksi,  Melakukan kegiatan dan usaha restorasi dan reproduksi koleksi yang meliputi perbaikan koleksi, pembuatan replika, reproduksi foto, pembuatan slide, film dan rekaman-rekaman koleksi,  Melakukan kegiatan usaha reparasi tata pameran yang meliputi pembuatan rancangan vitrin dan panel pameran, tata cahaya, ilustrasi, musik, penataan pameran tetap, pameran temporer, restorasi dan pengemasan koleksi,  Menyusun laporan seksi. Universitas Sumatera Utara 5. Seksi Edukasi Perincian tugas seksi edukasi adalah:  Menyusun program kerja tahunan seksi,  Menyusun rencana dan program bimbingan edukatif kultural dan publikasi museum,  Melakukan kegiatan usaha bimbingan dengan metode dan sistem edukasi kultural tentang koleksi museum terhadap pengunjung museum siswa, mahasiswa dan umum, untuk pengenalan koleksi dalam rangka menanamkan daya apresiasi dan penghayatan nilai warisan budaya dan ilmu pengetahuan,  Melakukan kegiatan dan usaha publikasi yang meliputiu penertiban, koleksi, pelayanan dan pemberi informasi tentang kegiatan museum,  Meyusun laporan.

4.3 Tentang Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara