sejarahnya,  keutuhan  aslinya,  keindahankenyamanan,  kebersihan  kompleks museum dan variasi kegiatan  upacara, studi, apresiasi, seni budaya, atraksi seni dan
lain sebagainya.
2.4 Pengertian Sarana dan Prasarana Pariwisata
2.4.1 Pengertian Sarana
Sarana  pariwisata  adalah  perusahaan-perusahaan  yang  memberikan pelayanan kepada wisatawan, baik secara langsung maupun tidak langsung dan
hidup  serta  kehidupannya  tergantung  pada  kedatangan  wisatawan, Yoeti, 1996:184.
Sarana kepariwisataan tersebut adalah : a.    Sarana Akomodasi
Menurut  surat  Keputusan  Menteri  Pariwisata  Pos  dan  telekomunikasi No.37PW.304MPT86 tanggal 17 Juni 1986, yang dimaksud dengan pengertian
akomodasi  adalah  wahana  yang  menyediakan  pelayanan  jasa  penginapan  yang dilengkapi dengan pelayanan makan dan minum serta jasa lainnya seperti : hotel,
losmen, bungalow, mess dan sebagainya. Adapun wisatawan yang mengunjungi Museum  Negeri Provinsi  Sumatera  Utara dapat  juga  menggunakan  sarana
akomodasi yang terdapat di Kota Medan yaitu seperti Hotel JW. Marriot, Hotel Ina Darma Deli dan sebagainya. Hotel  akomodasi di Kota Medan memiliki hotel
hotel yang mempunyai fasilitas yang baik dan dilengkapi sarana olah raga dan hiburan.  Hotel  tersebut  tersebar  di dalam  kota,  dan  khusunya  hotel-hotel
berbintang berlokasi di pusat Kota Medan dengan aksibilitas yang mudah. Seperti
Universitas Sumatera Utara
layaknya  hotel  berbintang  lainnya,  banyak  fasitlias  yang  disediakan  sesuai dengan kelasnya untuk memenuhi kebutuhan wisatawan mancanegara dengan
standar layananan internasional. b. Sarana transportasi
Peranan  transportasi  dalam  industri  pariwisata  sangat  vital sekali,mengingat  mobilisasi  wisatawan  dari  suatu  tempat  ke  tempat  lainnya.
Wisatawan  yang datang  untuk mengunjungi Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara dapat menggunakan sarana transportasidi Kota Medan.  Sarana transportasi
yang  terdapat  di  Kota  Medan  yaitu becak  bermotornya  becak  mesin  becak motor  yang  dapat  ditemukan  hampir  di  seluruh Kota Medan.  Berbeda  dengan
becak biasa becak dayung, becak motor dapat membawa penumpangnya kemana pun di dalam kota. Pengemudi becak berada di samping becak, bukan di belakang
becak  seperti  halnya  di  Jawa,  yang  memudahkan  becak Kota Medan  untuk melalui  jalan yang  berliku-liku  dan  memungkinkan  untuk  diproduksi  dengan
harga  yang  minimal. Selain  becak,  dalam  Kota  Medan  juga  tersedia  angkutan umum berbentuk minibus angkotoplet dan taksi.
c. Biro Perjalanan Wisata BPW Sarana  Kepariwisataan  berupa  Biro Perjalanan  Wisata. Biro  Perjalanan
Wisata BPW merupakan usaha atau kegiatan yang memberikan informasi atau pelayanan bagi orang orang yang akan melakukan perjalanan pada umumnya,
dan perjalanan wisata pada khusunya. Saat ini terdapat 117 BPW di Kota Medan Sumber  :  Dinas  Kebudayaan  dan  pariwisata  Kota  Medan,  2003  yang  menjadi
penggerak promosi dan menjual paket perjalanan wisata.
Universitas Sumatera Utara
d. Toko penjual cinderamata Toko-toko penjual cinderamata dari objek wisata yang dikunjungi tersebut
hanya  mendapat  penghasilan dari penjualan  barang-barang  cinderamata objek tersebut Yoeti, 1996:185.
Komponen-komponen    ini  identik  dengan  buah  tangan,  oleh-oleh  atau kenang-kenangan  dari  suatu  tempat  kunjungan  dalam  bentuk  barang  tertentu.
Barang-barang  yang  dijual  ciri  khusus  sesuai  dengan  kondisi  dan  karakteristik daerah tempat cenderamata tersebut berada. Beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam komponen ini antara lain jenis barang, kapasitas, lokasi, harga, kualitas dan keunikannya.
2.4.2 Prasarana Pariwisata
Menurut  Yoeti prasarana  pariwisata  adalah  semua  fasilitas  yang memungkinkan agar sarana kepariwisataan dapat hidup dan berkembang sehingga
dapat  memberikan  pelayanan  untuk  memuaskan  kebutuhan  wisatawan  yang beranekaragam .
Prasarana  yang  digunakan  menuju  Museum  Negeri  Provinsi  Sumatera Utara yaitu seperti jalan raya, di mana jalan raya menuju Museum Negeri Provinsi
Sumatera Utara sangat  baik. Dari  Bandar Udara  Internasional Polonia  kita juga dapat menuju objek wisata Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara yang terletak
di  jalan  H.M.  Joni  No.51  Medan.  Selain  Bandara  Udara  Polonia,  ada  juga prasarana lainnya seperti pelayanan keamanan baik itu pos satpam penjaga objek
wisata maupun pos-pos polisi untuk menjaga keamanan di sekitar objek wisata.
Universitas Sumatera Utara
Demikian  juga  mengenai  pelayanan  wistawan  baik  itu  berupa  pusat  informasi ataupun  kantor  pemandu  wisata  sangat  baik.  Sistem  telekomunikasi,  baik  itu
telepon, telegraf, radio, televisi dan kantor pos juga mendukung prasarana pada museum tersebut.
Dalam pengembangan sebuah objek wisata sarana dan prasarana tersebut harus  dilaksanakan  sebaik  mungkin  karena  apabila  suatu  objek  wisata  dapat
membuat wisatawan untuk berkunjung dan betah untuk melakukan wisata disana maka  akan  menyedot  banyak  pengunjung  yang  kelak  akan  berguna  juga  untuk
peningkatan  ekonomi  baik  untuk  komunitas  di  sekitar  objek  wisata  tersebut maupun pemerintah daerah.
Adapun prasarana kepariwisataan berupa : 1. Jaringan Jalan Raya
Keadaan jalan di dalam Kota Medan pada umumnya sangat baik, jalan jalan  protokol  yang  lebar  dan  mulus  banyak  terdapat  di  kota  itu.  Beberapa
jalan tersebut dibangun oleh belanda pada era kolonial, khusunya ketika Kota Medan  menjadi pemasok tembakau ke Belanda dan Kota Medan dihuni oleh
orang orang  mancanegara  pada  abad  ke-19,  oleh  sebab  itu  kualitas  jalan sangat  baik.  Selain  membangun  jalan  di  dalam  Kota  Medan,  Belanda  juga
membangun  jalan  di  luar  Kota  Medan  yang  menghubungkan Kota Medan dengan objek wisata  yang mereka kunjungi pada akhir pekan. Kondisi jalan
peninggalan Belanda itu pada umumnya masih dalam keadaan baik.
Universitas Sumatera Utara
2. Telekomunikasi Sebagai  sebuah  kota  besar,  di  Kota  Medan  banyak  ditemukan  jaringan
telekomunikasi  berupa warung telekomunikasi wartel dan warung internet warnet. Hampir di pelosok kota tersedia fasilitas telekomunikasi.
3. Pelabuhan Udara Di Kota  Medan terdapat  sebuah  pelabuhan  udara  Polonia, yang  dapat
dilandasi  oleh  pesawat-pesawat  berbadan  lebar  dari  dalam  dan  luar  negeri. Kondisi  pelabuhan  udara  sangat  baik  dan  juga  merupakan  peninggalan
kolonial  Belanda.  Nama  Polonia  diberikan  oleh  Baron  Michalsy,  seorang bangsa Polandia yang mendapat konsesi membuka perkebunan tembakau pada
tahun  1872  dan  menamakan  konsesinya  itu  Polonia   yaitu  nama  tempat kelahirannya. Konsesi tersebut berpindah tangan kepada Deli Mij pada tahun
1879 dan dijadikan sebagai pelabuhan udara yang pertama untuk Kota Medan.
Universitas Sumatera Utara
BAB III GAMBARAN UMUM KOTAMADYA MEDAN
3.1 Letak Geografis