Identifikasi dan Perumusan Masalah Tujuan dan Manfaat Penelitian

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Selama beberapa periode keterwakilan perempuan dalam keanggotaan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta masih kurang terlihat, karena presentasenya sangat rendah apabila dibandingkan dengan jumlah penduduk perempuan yang ada. Fenomena ini menimbulkan beberapa pertanyaan antara lain : 1. Mengapa jumlah anggota DPRD belum menunjukkan kesetaraan antara laki-laki dan perempan? 2. Apakah keberadaan perempuan sebagai wakil rakyat dengan jumlah yang sangat minim telah dapat dikatakan representatif? 3. Apakah kondisi tersebut dipengaruhi oleh faktor internal maupun faktor eksternal perempuan? Berdasarkan kenyataan di atas, maka masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana Persepsi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta terhadap Kesetaraan Gender? 2. Bagaimana Partisipasi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta terhadap Kesetaraan Gender?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui dan menjelaskan persepsi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta terhadap kesetaraan gender. b. Untuk mengetahui dan menjelaskan partisipasi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta terhadap kesetaraan gender.

2. Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat penelitian ini adalah : a. Studi tentang persepsi dan partisipaasi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta terhadap kesetaraan gender. Permasalahan tersebut dipilih karena adanya pemahaman selama ini bahwa segala warga negara baik laki-laki maupun perempuan memiliki kedudukan yang sama dalam berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. b. Untuk memberikan sumbangan pemikiran bagi anggota DPRD Propinsi DIY dalam membuat agenda setting dan untuk bahan pertimbangan serta referensi dalam membuat kebijakan terhadap masalah kesetaraan gender.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA