Kesamaan Kesempatan Pengarusutamaan Gender

harus berubah. Skema yang dibuat oleh Aruna dan David Kelleher sangat membantu untuk memandu kita menjalankan perubahan di tingkat institusi. Menurut mereka, PUG beroperasi di tiga tingkat yaitu : makro, pembuatan kebijakan; tingkat organisasi; dan mikro, pada satu program tertentu. Transformasi institusi, berarti juga mengubah aturan main. Jika aturan-aturan ini meliputi yang tertulis, misalkan Undang-Undang dan tidak tertulis misalkan siapa yang biasanya bicara di perempuan desa, siapa yang dianggap layak menjadi politikus, maka menurut Rao dan Kelleher PUG harus terjadi di empat tingkat, yaitu individupersonal, pada tingkat kesadaran pengetahuan, ketrampilan, komitmen perempuan dan laki-laki, sosial, dimana kepentingan dan tujuan untuk meningkatkan kondisi perempuan dan laki- laki harus menjadi bagian dari agenda sosial, seperti meningkatkan akses pada layanan kesehatan dan keamanan dan akses pada sumber daya; nilai-nilai informal yang terbentuk dalam budaya dan praktik-praktik agama; dan aturan formal institusi, misalnya hukum dan kebijakan. Seringkali PUG dijalankan hanya melalui pengembangan kapasitas individu, jangan lupa bahwa perubahan pada aturan formal dan informal sebuah institusi sebenarnya lebih penting.

6. Kesamaan Kesempatan

Pengakuan atas persamaan kesempatan antara laki-laki dan perempuan dalam kehidupan bermasyarakat, menurut S.P. Siagian 2000: 100 merupakan fenomena sosial yang relatif baru. Di banyak masyarakat, emansipasi wanita bahkan belum terjadi. Pandangan tradisional yang sangat prevalen menempatkan perempuan pada posisi “warga negara kelas dua” dengan peranan yang sudah jelas, yaitu “tinggal di rumah, mengurus rumah tangga, melayani suami, dan membesarkan anak-anak”. Di lingkungan masyarakat modern pandangan tersebut telah banyak berubah, antara lain karena sekitar 50 umat manusia terdiri dari perempuan, gerakan emansipasi yang dipelopori oleh kaum perempuan sendiri dan karena terbukanya akses bagi kaum perempuan untuk menikmati pendidikan formal sampai ke strata yang paling tinggi sekalipun. Akibatnya, dalam semua segi kehidupan masyarakat, berbangsa, dan bernegara, makin banyak perempuan yang memainkan peranan yang semakin penting dan menduduki semua eselon jabatan pimpinan hingga yang tertinggi. Dalam dunia politik, misalnya, dunia mengenal perempuan yang menjadi presiden, perdana Menteri, Menteri, duta besar, dan para pejabat senior dalam lingkungan birokrasi pemerintahan. Banyak perusahaan yang sudah memperlakukan perempuan sama dengan laki-laki, termasuk dalam promosi jabatan manajerial yang paling senior sekalipun. Perkembangan serupa terlihat dalam organisasi sosial, organisasi nirlaba, organisasi keagamaan, lembaga-lembaga pendidikan dan berbagai profesi. Gerakan emansipasi adalah sebuah nama untuk memberi istilah kepada gerakan perempuan, sudah dimulai sejak abad pertengahan di Negara Eropa, khususnya di Inggris. Hal ini terlihat dengan dibukanya sekolah untuk kaum perempuan bahwa pada masa sebelum sekolah hanya diperuntukkan kaum laki-laki. Gerakan emansipasi di Inggris Mary Wollatonecraft dengan melancarkan berbagai kritik atas perlakuan tidak adil terhadap akum perempuan. Kritik itu dituangkan lewat tulisannya yang berjudul “Avindication of Right of Women” yang diterbitkan pada tahun 1792. Tulisan itu ternyata mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap kaum perempuan. Dengan pendidikan, maka perempuan dapat mengembangkan rasiony dan oleh karena itu mereka bisa menjadi warga Negara yang berpotensi, sehingga dengan demikian kemajuan seluruh umat manusia dapat semakin terbuka dan terjamin Sukanti Suryochondro, 1995 : 31 Perjuangan perempuan di Inggris pada waktu itu disebut gerakan perempuan “Suffragette” yang bergerak dibidang emansipasi politik dan hokum. Kekurangan dalam kehidupan kaum perempuan dapat disingkirkan bila perempuan diberi hak untuk bersuara suffrage. Diawali dari perjuangan perempuan itulah sehingga muncul wanita yang memegang pucuk pimpinan sebagai orang yang nomor satu di Negara Inggris yang bernama Margaret Thatcher. Margaret Thatcher adalah perdana menteri wanita pertama Inggris, dengan masa jabatanterpanjang kedua didalam sejarah Negara tersebut. Ia adalah wanita pertama yang pernah mengepalai demokrasi Barat yang utama. Ia adalah politisi Inggris paling terkenal sejak Wingston Churchill, namanya identik dengan filosofi politik Thatcherisme yang kebijaksanaan serta nilai kepemimpinannya tetap dikagumi hingga kini, meski kadang menimbulkan perdebatan. Selain di Inggris gerakan emansipasi juga muncul di Amerika Serikat. Hak pilih perempuan dalam bidang politik mulai disuarakan pada tahun 1647 oleh Margareth Bren. Kemudian dilanjutkan oleh Abigail Adam, istri Presiden JohnAdam. Ia memaksakan suaminya untuk memperhatikan hak suara perempuan. Kemudian pada abad ke 19 muncul berbagai organisasi dan perkumpulan untuk kaum perempuan. Tetapi, meskipun demikian undang-undang tentang hak suara perempuan baru diratifikasi pada tanggal 20 Agustus 1920. Sejak saat itu perempuan mempunyai hak suara penuh untuk ikut serta dalam pemilihan presiden Amerika Serikat. Dan yang sedang hangat-hangatnya sekarang ini adalah pencalonan Hillary Clinton sebagai pemilihan presiden Amerika Serikat. Ia adalah istri mantan presiden Amerika Serikat Bill Clinton yang menurut prediksi para pengamat politik kemenangannya sudah diambang pintu. Ia bersaing dengan seorang kandidat laki-laki Barack Obama, laki-laki berasal dari kulit hitam yang berusaha mendobrak sistem pencalonan presiden Amerika Serikat yang selama ini terpelihara dengan baik. Gerakan perempuan ini terus berlanjut karena persoalan persamaan hak perempuan terus digulirkan dan seakan-akan tidak akan pernah berakhir. Namun gerakan perempuan ditiupkan lagi sebagai gerakan emansipasi yang memiliki paradigma atau tolok ukur kaum laki-laki, melainkan dalam perkembangan selanjutnya berubah menjadi gerakan perempuan yang menjadikan perempuan sendirilah yang menjadi paradigma perjuangannya.

C. Perempuan dan Rekrutmen Politik