Pengecekan Keabsahan Data

H. Pengecekan Keabsahan Data

Keabsahan data merupakan konsep penting yang diperbaharui dari konsep kesahihan (validitas) dan keandalan (reliabilitas) menurut versi Positivesme dan disesuaikan dengan tuntutan pengetahuan, kriteria dan paradigmanya sendiri (Moleong, 2000: 171).

Untuk membuktikan keabsahan dari data yang diperoleh hasil penelitian di lapangan benar-benar valid sehingga dapat dipertanggungjawabkan, maka peneliti menggunakan teknik kredibilitas data sebagai berikut:

1. Triangulasi

Sebagaimana dipahami bahwa triangulasi adalah “Teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan data sesuatu

yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik Triangulasi yang paling banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber

lainnya.” (Moleong, 2000: 178). Menggunkan

trianggulasi/multianggulasi berarti mengecek dan membandingkan tingkat kepercayaan dan kebenaran suatu informasi/data yang diperoleh dengan menggunakan berbagai metode pengumpulan data, yaitu dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil ini dapat dilakukan, diantaranya dengan (1) membandingkan data hasil pengamatan/observasi dengan data hasil wawancara, (2) membandingkan hasil wawancara dengan isi dokumen yang diperoleh dari studi/metode dokumentasi. (Riyanto,2007:18 )

Menciptakan suatu istilah untuk prosedur ini yang digunakan secara tetap. Triangulasi sebagai tambahan penggambaran proses tersebut sesuai, mereka berbicara mengenai pembenaran satu temuan dengan merendahkan

Dalam penelitian ini, menggunakan dua macam triangulasi, yaitu: Triangulasi data, yaitu cara mengumpulkan sebuah informasi yang diperoleh dari beberapa sumber data atau subjek penelitian kemudian mengkaji dan mengujinya sehingga menjadi data yang absah. Misalnya; data mengenai pola kepemimpinan ketua terhadap kayawan dan mahasiswa. Dalam hal ini peneliti pertama-tama mencari data kepada rektor Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

1. Kemudian peneliti mengadakan perbandingan melalui cross chek kepada karyawan dan mahasiswa.

2. Triangulasi metodologi, yaitu upaya untuk memecahkan masalah penelitian dengan menggunakan metode yang berbeda. Misalnya; untuk mendapatkan data tentang mitode kepemimpinan yang digunakan oleh rektor Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Pertama-tama, peneliti mengadakan wawancara dengan Rektor Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, sedang untuk membuktikan kebenaran perkataan rektor Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang tersebut peneliti datang langsung ke lokasi guna mengamati metode manajerial yang digunakan di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang tersebut.

2. Pemeriksaan sejawat melalui diskusi

Teknik ini dilakukan dengan cara mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi analitik dengan rekan-rekan sejawat.

Teknik ini mengandung beberapa maksud sebagai salah satu teknik pemeriksaan keabsahan data. Pertama untuk membuat agar peneliti tetap mempertahankan sikap terbuka dan kejujuran. Kedua, diskusi dengan sejawat ini memberikan

Pemeriksaan melalui diskusi dan bedah hasil penelitian dengan teman sejawat dan dosen.

3. Ketekunan pengamatan

Keikutsertaan ialah untuk memungkinkan peneliti terbuka terhadap pengaruh ganda, yaitu faktor-faktor kontekstual dan pengaruh bersama pada peneliti dan subjek yang akhirnya mempengaruhi fenomena yang diteliti (Moleong, 2000: 177). Berbeda dengan hal itu, ketekunan pengamatan bermaksud menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci. Dengan kata lain, jika perpanjangan keikutsertaan menyediakan

maka ketentuan pengamatan menyediakan kedalaman. Hal itu berarti bahwa peneliti hendaknya mengadakan pengamatan dengan teliti dan rinci secara berkesinambungan terhadap faktor-faktor yang menonjol. Kemudian ditelaah secara rinci sampai pada suatu titik sehingga pada pemeriksaan tahap awal tampak salah satu atau seluruh faktor yang ditelaah sudah dipahami dengan cara yang biasa. Untuk keperluan itu teknik ini untuk menuntut agar peneliti mampu menguraikan secara rinci bagaimana proses penemuan secara tentatif dan penelaahan secara rinci tersebut dapat dilakukan.

lingkup,