PENELITIAN KOMPARATIF

PENELITIAN KOMPARATIF

A. Identitas Penulis

Nama

: Obay Sobari

Tempat/Tgl. Lahir

: Karawang, 10 Agustus 1986

NIM

Jurusan / Prodi

: Pendidikan IPA/Kimia

Perguruan Tinggi : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

B. Judul Penelitian

“Perbedaan Hasil Belajar Kimia Antara Siswa Yang Menggunakan Metode Make A Match dengan metode Snowball Throwing ”

C. Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi yang semakin berkembang dan ditemukannya berbagi teori baru sebagi senjata cangih untuk mengatasi berbagai tantangan zaman, tentu harus didukung oleh perkembangan diberbagai bidang khususnya dibidang pendidikan. Namun, dewasa ini dunia pendidikan secara uumum terpengaruhi oleh adanya perkembangan dan penemuan-penemuan dalam bidang keterampilan, ilmu dan teknologi. Pengaruh perkembangan pendidikan tersebut tampak jelas tehadap upaya- upaya pembaharuan sistem pendidikan. Pembaharuan itu bukan hanya berupa sarana fisik atau fasilitas pendidikan saja, melainkan juga saran non-fisik seperti pengembangan kualitas tenaga pengajar yang memiliki kemampuan, keterampilan, dan pengetahuan memanfaatkan fasilitas yang ada, cara kerja yang inovatif, serta sikap positif terhadap tugas-tugas kenpendidikan yang diembannya, dan salah satu bagian yang integral dari upaya pembaharuan pendidikan tersebut adalah media pembelajaran.

Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan, maka diperlukan berbagai terobosan, baik dalam pengembanagan kurikulum, inovasi pembelajaran, dan pemenuhan srana prasaran pendidikan. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa guru dituntut untuk membuat pembelajaran menjadi lebih inovatif yang mendorong siswa dapat belajar secara optimal. Variasi penggunaan metode ataupun model-model pembelajaran sangata diperlukan dan sangat mendesak terutama dalam menghasilkan model pembelajaran baru yang dapat memberikan asil belajar lebih baik, peningkatan efisiensi dan efektivitas pemebelajaran menuju pembaharuan. Agar pembelajaran Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan, maka diperlukan berbagai terobosan, baik dalam pengembanagan kurikulum, inovasi pembelajaran, dan pemenuhan srana prasaran pendidikan. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa guru dituntut untuk membuat pembelajaran menjadi lebih inovatif yang mendorong siswa dapat belajar secara optimal. Variasi penggunaan metode ataupun model-model pembelajaran sangata diperlukan dan sangat mendesak terutama dalam menghasilkan model pembelajaran baru yang dapat memberikan asil belajar lebih baik, peningkatan efisiensi dan efektivitas pemebelajaran menuju pembaharuan. Agar pembelajaran

Hakikat ilmu IPA menurut frank dalan Yanti Herlanti (2008) adalah membangun system sederhana prinsip-prinsip keilmuan, yang dari padanya fakta-fakta yang telah terobservasi yang dapat dijabarkan secara matematis. Oleh karena itu, untuk dapat menyesuaikan perkembangan tersebut menuntut kreatifitas dan kualitas sumber daya manusia dalam hal ini siswa yang harus ditingkatkan melalui jalur pendidikan. Perkembangan IPA tidak hanya ditunjukkan ole kumpulan fakta saja (produk ilmiah) tetapi juga ole timbulnya metode ilmiah dan sikap ilmiah. Jadi, metode ilmiah itu merupakan bagian dari IPA termasuk salah satunya IPA-Kimia. Selam belajar mengajar sejalan dengan hakikat IPA maka pemahaman siswa terhadp IPA menjadi lebih bermakna.

Kimia menjadi momok karena adanya pandangan yang sala tentang kimia itu sendiri. Selama ini, para siswa menganggap konsep-konsep yang ada dalam pelajaran kimia sebagai konsep-konsep ynag abstrak dan sulit, serta kurangnya pemahaman dan penguasaan konsep dasar dalam kimia. Dengan demikian pembelajaran kimia disekola merupakan masalah, jika konsep daasar yang diterima murid salah, maka sangat sukar memperbaili kembali terutama jika sudah diterapkan dalam menyelesaikan soal-soal kimia. Untuk mengantisipasi masalah tersebut, maka perlu dicarikan formula pembelajaran yang tepat, seingga dapat meningkatkan keaktifan dan pemahaman konsep siswa dalam pembelajaran kimia. Para guru terus berupaya menyusun dan menerapkan berbagai metode pembelajaran yang bervariasi agar siswa tertarik dan lebih aktif dalam belajar kimia. Diantarannya menggunakan metode pembelajaran misalnya, make a match ataupun snowball throwing.

Metode make a match atau metode mencari pasangan merupakan metode alternative yang dapat diterapkan kepada siswa. Penerapan metode ini dimulai dari teknik yaitu siswa mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban/soal sebelum batas waktunya, siswa yang dapat mencocokkan kartunya diberi poin. Sedangkan metode snowball throwing merupakan metode belajar dengan cara siswa berkreatifitas membuat soal dan menyelesaikan soal yang tela dibuat oleh temannya dengan sebaik- baiknya (Tarmizi;2009).

Berdasarkan uraian di atas penulis mencoba melakukan penelitian dengan mengangkat judul “Perbedaan Hasil Belajar Kimia Antara Siswa Yang Menggunakan Metode make A match dengan Metode Snowball Throwing ”.

D. Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, beberapa masalah yang dapat dijadikan alasan penulis untuk membaas judul penelitian di atas adalah sebagai berikut:

1. Adanya konsep-konsep yang abstrak dalam pelajaran kimia, sehingga belajar kimia bagi sebagian siswa merupakan pelajran yang dianggap sulit.

2. Ketika Kegiatan Belajar-Mengajar (KBM) berlangsung, Nampak beberapa atau sebagian besar siswa belum belajar sewaktu guru mengajar.

3. Kurangnya pemahaman dan penguasaan konsep dasar dalam kimia menjadi alasan utama kenapa materi kimia dianggap sulit oleh sebagian siswa.

4. Keterbatasan akan metode pembelajaran dan lemahnya kemampuan guru menerapkan berbagai macam metode, yang pada akhirnya penerapan metode ceramah menjadi alternative yang selalu dipilih.

5. Perbedaan hasil belajar kimia yang menggunakan metode make a match dengan yang menggunakan metode snowball throwing.

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini dalah untuk mengetahui secara empiric perbedaan hasil belajar kimia antara siswa yang menggunakan metode make a match dengan siswa yang menggunakan metode snowball throwing dalam pembelajaran kimia.