Kemampuan Siswa Taman Kanak-Kanak Tkit Yaa Bunayya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini akan mengungkap masalah tentang kemampuan menggunakan sinonim bahasa Indonesia pada anak secara natural pada Siswa Taman Kanak-Kanak Tkit Yaa Bunayya Kabupaten Aceh Tenggara melalui cerita Upin dan Ipin pada episode Terima Kasih Cikgu yang ditayangkan melalui media televisi.

4.1 Kemampuan Siswa Taman Kanak-Kanak Tkit Yaa Bunayya

Kabupaten Aceh Tenggara Menggunakan Sinonim Bahasa Indonesia yang Diperoleh dari Cerita Upin dan Ipin di Media Televisi Selanjutnya setelah subjek mendapatkan sinonim pada cerita di atas, peneliti menguji kembali subjek dengan memintanya subjek menjawab pertanyaan. Hal ini ditujukan untuk mengetahui apakah subjek mengetahui makna dari kata sinonim yang diberikannya pada saat sesi perekaman cerita. Berikut ini adalah paparan data yang disajikan berupa tanya jawab peneliti dengan 24 siswa yang dijadikan subjek penelitian. Pertanyaan yang diajukan diambil dari hasil data tahap pertama: 1. Peneliti : Ibu mau putar filem Upin dan Ipin apakah anak-anak suka menonton cerita Upin dan Ipin? Jawaban siswa sebagai berikut : ya 11 siswa mau 8 siswa ingin 3 siswa lagi 1 siswa Universitas Sumatera Utara senang 1 siswa Usia 4-5 tahun adalah usia yang cukup baik dianalisis terhadap perkembangan bahasa anak. Bahasa anak dalam hal ini sudah masuk pada tahap Linguistik IV tahap tata bahasa pradewasa. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Krashen 1978 menyatakan bahwa pemahaman hubungan antara pemerolehan dan belajar itu penting untuk memahami periode kritis, karena setelah periode kritis berakhir, peranan belajar menjadi lebih berarti. Pemerolehan mengacu keperkembangan kemampuan dalam suatu bahasa secara bertahap dan tidak disadari dengan disertai kemampuan penggunaan secara alamiah dalam situasi-situasi komunikatif. Kegiatan pemerolehan ialah kegiatan yang dialami oleh anak-anak dan mereka yang memperoleh bahasa karena mereka cukup lama dalam interaksi sosial bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari di negara lain. Pemerolehan terjadi dalam lingkungan yang tidak formal. Berikut adalah nama-nama subjek dan hasil data yang diperoleh dari kosa kata suka: a. Sebanyak 11 subjek mengatakan suka bersinonim dengan kata mau subjek yang bernama Resya, Nazla, Rizky, Nurul, Aditya, Fitria, Bharata, Afdal, Sakinatul, Pratiwi, Nazwa b. Sebanyak 8 subjek mengatakan suka bersinonim dengan kata ya subjek yang bernama Hari, Ara, Karisma, Sandi, Melin, Zihan, Fauzan, Zahra c. Sebanyak 3 subjek mengatakan suka bersinonim dengan kata ingin subjek yang bernama Lia, Nikita, Teuku d. Sebanyak 1 subjek mengatakan suka bersinonim dengan kata lagi subjek yang bernama Risqi Universitas Sumatera Utara e. Sebanyak 1 subjek mengatakan suka bersinonim dengan kata senang subjek yang bernama Ahmad 2. Peneliti : Anak-anak kita sudah menonton filem Upin dan Ipin filem itu menyebutkan Cikgu mau pindah dari sekolah Tadika Mesra. Cikgu itu siapa ya nak? Jawaban siswa sebagai berikut : ibu guru 13 siswa ummi 6 siswa usdjah 3 siswa mualimah 2 siswa Berikut adalah nama-nama subjek dan hasil data yang diperoleh dari kosa kata Cekgu: a. Sebanyak 13 subjek mengatakan Cekgu bersinonim dengan kata Ibu guru subjek yang bernama Nazwa, Nikita, Teuku, Sandi, Melin, Zihan, Fauzan, Zahra, Resya, Nazla, Rizky, Nurul, Aditya, b. Sebanyak 6 subjek mengatakan Cekgu bersinonim dengan kata Ummi subjek yang bernama Ahmad, Risqi, Ara, Karisma, Hari, Lia c. Sebanyak 3 subjek mengatakan Cekgu sebagai Ustadjah subjek yang bernama Fitria, Bharata, Afdal, d. Sebanyak 2 subjek mengatakan Cekgu sebagai sinonim Mualimah Sakinatul, Pratiwi Usia 4-5 tahun adalah usia yang cukup baik dianalisis terhadap perkembangan bahasa anak. Bahasa anak dalam hal ini sudah masuk pada tahap Linguistik IV tahap tata bahasa pradewasa. Hal ini sesuai dengan pendapat yang Universitas Sumatera Utara dikemukakan oleh Krashen 1978 menyatakan bahwa pemahaman hubungan antara pemerolehan dan belajar itu penting untuk memahami periode kritis, karena setelah periode kritis berakhir, peranan belajar menjadi lebih berarti. Pemerolehan mengacu keperkembangan kemampuan dalam suatu bahasa secara bertahap dan tidak disadari dengan disertai kemampuan penggunaan secara alamiah dalam situasi-situasi komunikatif. Kegiatan pemerolehan ialah kegiatan yang dialami oleh anak-anak dan mereka yang memperoleh bahasa karena mereka cukup lama dalam interaksi sosial bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari di negara lain. Pemerolehan terjadi dalam lingkungan yang tidak formal. 3. Peneliti : Ada bingkisan yang dikasih Upin dan teman-temannya untuk Cikgu Jasmin sebelum pergi? Apakah bingkisan itu? Jawaban siawa sebagai berikut : kado 10 siswa hadiah 11 siswa oleh-oleh 3 siswa Berikut adalah nama-nama subjek dan hasil data yang diperoleh dari kosa kata Bingkisan: a. Sebanyak 10 subjek mengatakan Bingkisan bersinonim dengan kata kado subjek yang bernama Ahmad, Risqi, Ara, Karisma, Hari, Lia, Nazwa, Nikita, Teuku, Sandi b. Sebanyak 11 subjek mengatakan Bingkisan bersinonim dengan kata hadiah subjek yang bernama Melin, Zihan, Fauzan, Zahra, Reisya, Nazla, Rizky, Nurul, Aditya, Fitri,Bharata Universitas Sumatera Utara c. Sebanyak 3 subjek mengatakan Bingkisan bersinonim dengan kata oleh- oleh subjek yang bernama Afdal, Sakinatul, Pratiwi Kosa kata Bingkisan, pada jawaban anak terdapat jawaban bingkisan sinonimnya oleh-oleh. Bingiksan adalah barang pemberian sebagai tanda bakti, hormat, dan sebagainya, sedangkan oleh-oleh mempunyai makna sesuatu yang dibawa dari pulang berpergian. Tetapi jika dianalisis secara maksud dan tujuannya mempunyai arti yang sama yaitu sesuatu atau barang yang akan diberikan kepada orang lain. Usia 4-5 tahun adalah usia yang cukup baik dianalisis terhadap perkembangan bahasa anak. Bahasa anak dalam hal ini sudah masuk pada tahap Linguistik IV tahap tata bahasa pradewasa. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Krashen 1978 menyatakan bahwa pemahaman hubungan antara pemerolehan dan belajar itu penting untuk memahami periode kritis, karena setelah periode kritis berakhir, peranan belajar menjadi lebih berarti. Pemerolehan mengacu keperkembangan kemampuan dalam suatu bahasa secara bertahap dan tidak disadari dengan disertai kemampuan penggunaan secara alamiah dalam situasi-situasi komunikatif. Kegiatan pemerolehan ialah kegiatan yang dialami oleh anak-anak dan mereka yang memperoleh bahasa karena mereka cukup lama dalam interaksi sosial bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari di negara lain. Pemerolehan terjadi dalam lingkungan yang tidak formal. 4. Peneliti : Tadi Ihsan tidur di kelas, lalu Memei nak tengok Ihsan tidur. Anak- anak apa nak tengok itu? Jawaban siswa sebagai berikut : a. mau lihat 16 siswa Universitas Sumatera Utara b. mau tahu 8 siswa Usia 4-5 tahun adalah usia yang cukup baik dianalisis terhadap perkembangan bahasa anak. Bahasa anak dalam hal ini sudah masuk pada tahap Linguistik IV tahap tata bahasa pradewasa. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Krashen 1978 menyatakan bahwa pemahaman hubungan antara pemerolehan dan belajar itu penting untuk memahami periode kritis, karena setelah periode kritis berakhir, peranan belajar menjadi lebih berarti. Pemerolehan mengacu keperkembangan kemampuan dalam suatu bahasa secara bertahap dan tidak disadari dengan disertai kemampuan penggunaan secara alamiah dalam situasi-situasi komunikatif. Kegiatan pemerolehan ialah kegiatan yang dialami oleh anak-anak dan mereka yang memperoleh bahasa karena mereka cukup lama dalam interaksi sosial bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari di negara lain. Pemerolehan terjadi dalam lingkungan yang tidak formal. Berikut adalah nama-nama subjek dan hasil data yang diperoleh dari kosa kata nak tingok: a. Sebanyak 16 subjek mengatakan nak tingok bersinonim dengan kata mau lihat subjek yang bernama Ahmad, Risqi, Ara, Karisma, Hari, Lia, Nazwa, Nikita, Teuku, Pratiwi, Aditya, Sandi, Reisya, Nazla, Rizky, Nurul, Fitri, Bharata b. Sebanyak 8 subjek mengatakan nak tingok bersinonim dengan kata mau tau subjek yang bernama Melin, Zihan, Fauzan, Zahra, Afdal, Sakinatul 5. Peneliti : Ada Cikgu besar yang garang masuk kelas. Anak-anak tahukah apa garang itu? Universitas Sumatera Utara Jawaban siswa sebagai berikut : suka marah-marah 7 siswa kejam 5 siswa ditakuti buk 5 siswa seram 5 siswa galak 2 siswa Garang, pada jawaban anak terdapat jawaban garang sinonimnya adalah ditakuti. Garang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah suatu kata yang mengungkapkan sifat yang sensitif, sedangkan ditakuti mempunyai makna adalah akibat dari sifat sensitif yang berlebihan. Tetapi jika dianalisis secara maksud dan tujuannya mempunyai arti yang sama yaitu sesuatu yang menggambarkan atau memberikan rasa takut. Anak mengetahui apa jawaban yang benar tetapi dengan keterbatasan perbendaharaan kata yang dimiliki sehingga anak lebih memilih jawaban yang bersifat akibat. Hal ini dikarenakan anak pernah mengalami hal yang sama dalam kehidupan sehari-hari, contohnya anak dimarahi oleh orang tua atau guru pada saat melakukan suatu kesalahan, anak akan merasakan akibat dari perbuatan yang telah dilakukan. Berikut adalah nama-nama subjek dan hasil data yang diperoleh dari kosa kata garang: a. Sebanyak 7 subjek mengatakan garang bersinonim dengan kata suka marah-marah subjek yang bernama Nurul, Aditya, Fitria, Bharata, Afdal, Sakinatul, Pratiwi b. Sebanyak 5 subjek mengatakan garang bersinonim dengan kata kejam subjek yang bernama Hari, Lia, Nazwa, Ara, Karisma Universitas Sumatera Utara c. Sebanyak 5 subjek mengatakan garang bersinonim dengan kata ditakuti buk subjek yang bernama Resya, Nazla, Rizky, Ahmad, Risqi d. Sebanyak 5 subjek mengatakan garang bersinonim dengan kata seram subjek yang bernama Nikita, Teuku, Sandi, Melin, Zihan e. Sebanyak 2 subjek mengatakan garang bersinonim dengan kata galak subjek yang bernama Fauzan, Zahra Usia 4-5 tahun adalah usia yang cukup baik dianalisis terhadap perkembangan bahasa anak. Bahasa anak dalam hal ini sudah masuk pada tahap Linguistik IV tahap tata bahasa pradewasa. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Krashen 1978 menyatakan bahwa pemahaman hubungan antara pemerolehan dan belajar itu penting untuk memahami periode kritis, karena setelah periode kritis berakhir, peranan belajar menjadi lebih berarti. Pemerolehan mengacu keperkembangan kemampuan dalam suatu bahasa secara bertahap dan tidak disadari dengan disertai kemampuan penggunaan secara alamiah dalam situasi-situasi komunikatif. Kegiatan pemerolehan ialah kegiatan yang dialami oleh anak-anak dan mereka yang memperoleh bahasa karena mereka cukup lama dalam interaksi sosial bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari di negara lain. Pemerolehan terjadi dalam lingkungan yang tidak formal. 6. Peneliti : Anak-anak tadi siapaya yg tidur di kelas? anak : ihsan bu yg suka tidur di kelas peneliti : ibu mau tanyalah tidur itu sama juga dengan apa? Jawaban siswa sebagai berikut : bobok buk 13 siswa golek-golek 5 siswa Universitas Sumatera Utara tutup mata 3 siswa molor 1 siswa mimpi 2 siswa Berikut adalah nama-nama subjek dan hasil data yang diperoleh dari kosa kata tidur: a. Sebanyak 13 subjek mengatakan tidur bersinonim dengan kata bobok buk subjek yang bernama Nurul, Aditya, Fitria, Bharata, Afdal, Sakinatul, Pratiwi, Fauzan, Zahra, Nikita, Resya, Nazla, Rizky b. Sebanyak 5 subjek mengatakan tidur bersinonim dengan kata golek-golek subjek yang bernama Hari, Lia, Nazwa, Ara, Karisma c. Sebanyak 3 subjek mengatakan tidur bersinonim dengan kata tutup mata subjek yang bernama Sandi, Ahmad, Risqi d. Sebanyak 1 subjek mengatakan tidur bersinonim dengan kata molor subjek yang bernama Teuku e. Sebanyak 2 subjek mengatakan tidur bersinonim dengan kata mimpi subjek yang bernama Melin, Zihan Usia 4-5 tahun adalah usia yang cukup baik dianalisis terhadap perkembangan bahasa anak. Bahasa anak dalam hal ini sudah masuk pada tahap Linguistik IV tahap tata bahasa pradewasa. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Krashen 1978 menyatakan bahwa pemahaman hubungan antara pemerolehan dan belajar itu penting untuk memahami periode kritis, karena setelah periode kritis berakhir, peranan belajar menjadi lebih berarti. Pemerolehan mengacu keperkembangan kemampuan dalam suatu bahasa secara bertahap dan tidak disadari dengan disertai kemampuan penggunaan secara alamiah dalam Universitas Sumatera Utara situasi-situasi komunikatif. Kegiatan pemerolehan ialah kegiatan yang dialami oleh anak-anak dan mereka yang memperoleh bahasa karena mereka cukup lama dalam interaksi sosial bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari di negara lain. Pemerolehan terjadi dalam lingkungan yang tidak formal. 7. Peneliti : Anak-anak tadi sewaktu kita nonton cerita upin dan ipin sijarjit bilang kalau cekgu datang ke kelas, ibu mau tanyalah datang itu persamaan kata apa? Jawaban siswa sebagai berikut : mau dekat 11 siswa nyampek 9 siswa masuk 4 siswa Kosa kata Datang, pada jawaban anak didapatkan jawaban datang sinonimnya adalah mau dekat, secara makna datang adalah tiba ditempat yang dituju sedangkan mau dekat mempunyai makna tidak jauh. Secara makna sangat berbeda, tetapi jika dilihat dari sisi maksud dan tujuannya sama. Anak memberikan jawaban datang dengan mensinonimkan sudah dekat artinya setelah anak melihat filem Upin dan Ipin yang dipertontonkan anak memaknai kedatangan guru dengan memberikan kata guru sudah dekat masuk kelas. Usia 4-5 tahun adalah usia yang cukup baik dianalisis terhadap perkembangan bahasa anak. Bahasa anak dalam hal ini sudah masuk pada tahap Linguistik IV tahap tata bahasa pradewasa. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Krashen 1978 menyatakan bahwa pemahaman hubungan antara pemerolehan dan belajar itu penting untuk memahami periode kritis, karena setelah periode kritis berakhir, peranan belajar menjadi lebih berarti. Pemerolehan Universitas Sumatera Utara mengacu keperkembangan kemampuan dalam suatu bahasa secara bertahap dan tidak disadari dengan disertai kemampuan penggunaan secara alamiah dalam situasi-situasi komunikatif. Kegiatan pemerolehan ialah kegiatan yang dialami oleh anak-anak dan mereka yang memperoleh bahasa karena mereka cukup lama dalam interaksi sosial bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari di negara lain. Pemerolehan terjadi dalam lingkungan yang tidak formal. Berikut adalah nama-nama subjek dan hasil data yang diperoleh dari kosa kata datang: a. Sebanyak 11 subjek mengatakan datang bersinonim dengan kata mau dekat subjek yang bernama Nurul, Aditya, Fitria, Bharata, Afdal, Sakinatul, Pratiwi, Teuku, Fauzan, Zahra, Nikita b. Sebanyak 9 subjek mengatakan datang bersinonim dengan kata nyampek subjek yang bernama Hari, Lia, Nazwa, Ara, Karisma, Resya, Nazla, Rizky, Risqi c. Sebanyak 4 subjek mengatakan datang bersinonim dengan kata masuk subjek yang bernama Sandi, Melin, Zihan, Ahmad 8. Peneliti : Anak-anak ibu yang cantik dan ganteng, ibu mau tanya lagi, tadikan cekgu jasmin menginformasikan kalaw cekgu mau sambung sekolah lagi kekualalumpur, siapa yang tau kata informasi itu apa? Jawaban siswa sebagai berikut : kasih tau 16 siswa pengumuman 4 siswa ada yang mau dibilang buk 4 siswa Universitas Sumatera Utara Kosa kata Informasi, pada jawaban anak didapatkan jawaban informasi sinonimnya adalah ada yang mau dibilang. Penganalisisan secara makna dan tujuannya adalah sama, hanya saja anak memberikan jawaban berdasarkan perbendaharaan kata yang dimiliki. Berikut adalah nama-nama subjek dan hasil data yang diperoleh dari kosa kata informasi: a. Sebanyak 16 subjek mengatakan informasi bersinonim dengan kata kasih tau subjek yang bernama Nurul, Aditya, Fitria, Bharata, Afdal, Sakinatul, Pratiwi, Sandi, Melin, Zihan, Ahmad, Teuku, Fauzan, Zahra, Nikita, Risqi b. Sebanyak 4 subjek mengatakan informasi bersinonim dengan kata pengumuman subjek yang bernama Karisma, Resya, Nazla, Rizky c. Sebanyak 4 subjek mengatakan informasi bersinonim dengan kata ada yang mau dibilang buk subjek yang bernama Hari, Lia, Nazwa, Ara Usia 4-5 tahun adalah usia yang cukup baik dianalisis terhadap perkembangan bahasa anak. Bahasa anak dalam hal ini sudah masuk pada tahap Linguistik IV tahap tata bahasa pradewasa. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Krashen 1978 menyatakan bahwa pemahaman hubungan antara pemerolehan dan belajar itu penting untuk memahami periode kritis, karena setelah periode kritis berakhir, peranan belajar menjadi lebih berarti. Pemerolehan mengacu keperkembangan kemampuan dalam suatu bahasa secara bertahap dan tidak disadari dengan disertai kemampuan penggunaan secara alamiah dalam situasi-situasi komunikatif. Kegiatan pemerolehan ialah kegiatan yang dialami oleh anak-anak dan mereka yang memperoleh bahasa karena mereka cukup lama Universitas Sumatera Utara dalam interaksi sosial bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari di negara lain. Pemerolehan terjadi dalam lingkungan yang tidak formal. 9. Peneliti : Tadi si upin bilang sama cekgu jasmin cekgukan udah pintar ngapain sambung belajar lagi, hayo ibu mau tanya pintar itu artinya apa? Jawaban siswa sebagai berikut : pandai 15 siswa cerdik 5 siswa tau semuanya 4 siswa Usia 4-5 tahun adalah usia yang cukup baik dianalisis terhadap perkembangan bahasa anak. Bahasa anak dalam hal ini sudah masuk pada tahap Linguistik IV tahap tata bahasa pradewasa. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Krashen 1978 menyatakan bahwa pemahaman hubungan antara pemerolehan dan belajar itu penting untuk memahami periode kritis, karena setelah periode kritis berakhir, peranan belajar menjadi lebih berarti. Pemerolehan mengacu keperkembangan kemampuan dalam suatu bahasa secara bertahap dan tidak disadari dengan disertai kemampuan penggunaan secara alamiah dalam situasi-situasi komunikatif. Kegiatan pemerolehan ialah kegiatan yang dialami oleh anak-anak dan mereka yang memperoleh bahasa karena mereka cukup lama dalam interaksi sosial bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari di negara lain. Pemerolehan terjadi dalam lingkungan yang tidak formal. Berikut adalah nama-nama subjek dan hasil data yang diperoleh dari kosa kata pintar: Universitas Sumatera Utara a. Sebanyak 15 subjek mengatakan pintar bersinonim dengan kata pandai subjek yang bernama Hari, Lia, Nazwa, Nikita, Teuku, Sandi, Melin, Zihan, Fauzan, Bharata, Afdal, Sakinatul, Pratiwi, Risqi, Ara b. Sebanyak 5 subjek mengatakan pintar bersinonim dengan kata cerdik subjek yang bernama Fitria, Ahmad, Karisma, Zahra, Aditya c. Sebanyak 4 subjek mengatakan pintar bersinonim dengan kata tau semuanya subjek yang bernama Resya, Nazla, Rizky, Nurul 10. Peneliti : Anak-anak di filem tadi upin dan ipin pulang sekolah terus bilang sama opanya kalau cekgu jasmin pergi kekualalumpur, ‘nah sekarang ibu mau tanya opa itu siapa? Jawaban siswa sebagai berikut : nenek 15 siswa opung 9 siswa Berikut adalah nama-nama subjek dan hasil data yang diperoleh dari kosa kata Opa: a. Sebanyak 15 subjek mengatakan Opa bersinonim dengan kata Nenek subjek yang bernama , Melin, Zihan, Fauzan, Zahra, Reisya, Nazla, Rizky, Nurul, Aditya, Fitri, Bharata, Afdal, Sakinatul, Pratiwi, Ara b. Sebanyak 9 subjek mengatakan Opa bersinonim dengan kata Opungsubjek yang bernama Ahmad, Risqi, Karisma, Hari, Lia, Nazwa, Nikita, Teuku, Sandi Usia 4-5 tahun adalah usia yang cukup baik dianalisis terhadap perkembangan bahasa anak. Bahasa anak dalam hal ini sudah masuk pada tahap Linguistik IV tahap tata bahasa pradewasa. Hal ini sesuai dengan pendapat yang Universitas Sumatera Utara dikemukakan oleh Krashen 1978 menyatakan bahwa pemahaman hubungan antara pemerolehan dan belajar itu penting untuk memahami periode kritis, karena setelah periode kritis berakhir, peranan belajar menjadi lebih berarti. Pemerolehan mengacu keperkembangan kemampuan dalam suatu bahasa secara bertahap dan tidak disadari dengan disertai kemampuan penggunaan secara alamiah dalam situasi-situasi komunikatif. Kegiatan pemerolehan ialah kegiatan yang dialami oleh anak-anak dan mereka yang memperoleh bahasa karena mereka cukup lama dalam interaksi sosial bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari di negara lain. Pemerolehan terjadi dalam lingkungan yang tidak formal. 11. Peneliti : Anak-anak tadi di filem itu semua bersedihkan sewaktu tau kalau cekgu jasmin tidak mengajar lagi, nah ibu mau tanyani siapa yang tau apa sih sedih itu? Jawaban siswa sebagai berikut : nangis buk 24 siswa Usia 4-5 tahun adalah usia yang cukup baik dianalisis terhadap perkembangan bahasa anak. Bahasa anak dalam hal ini sudah masuk pada tahap Linguistik IV tahap tata bahasa pradewasa. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Krashen 1978 menyatakan bahwa pemahaman hubungan antara pemerolehan dan belajar itu penting untuk memahami periode kritis, karena setelah periode kritis berakhir, peranan belajar menjadi lebih berarti. Pemerolehan mengacu keperkembangan kemampuan dalam suatu bahasa secara bertahap dan tidak disadari dengan disertai kemampuan penggunaan secara alamiah dalam situasi-situasi komunikatif. Kegiatan pemerolehan ialah kegiatan yang dialami oleh anak-anak dan mereka yang memperoleh bahasa karena mereka cukup lama Universitas Sumatera Utara dalam interaksi sosial bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari di negara lain. Pemerolehan terjadi dalam lingkungan yang tidak formal. Kosa kata Sedih, pada jawaban anak didapatkan jawaban sedih sinonimnya adalah menangis. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia sedih adalah perasaan yang sangat pilu yang ada didalam hati, sedangkan menangis adalah melahirkan perasaan sedih kecewa, menyesal dengan mengeluarkan air mata serta mengeluarkan suara tersedu-sedu, menjerit-jerit. Tetapi jika dianalisis secara maksud dan tujuannya mempunyai arti yang sama yaitu suatu ungkapan perasaan. Jawaban yang diberikan anak lebih terhadap akibat dari perasaan yang pernah dialami. Berikut adalah nama-nama subjek dan hasil data yang diperoleh dari kosa kata sedih: a. 24 subjek mengatakan sedih bersinonim dengan kata nagis buk subjek yang bernama Hari, Lia, Nazwa, Nikita, Teuku, Sandi, Melin, Zihan, Fauzan, Bharata, Afdal, Sakinatul, Pratiwi, Risqi, Ara, Fitria, Ahmad, Karisma, Zahra, Aditya, Resya, Nazla, Rizky, Nurul 12. Peneliti : Anak-anak ibu mau tanyak murid-murid itu apa? Jawaban siswa sebagai berikut : siswa 20 siswa pelajar 4 siswa Berikut adalah nama-nama subjek dan hasil data yang diperoleh dari kosa kata Murid: a. Sebanyak 20 subjek mengatakan Murid bersinonim dengan kata siswa subjek yang bernama Nazwa, Nikita, Teuku, Sandi, Melin, Zihan, Fauzan, Universitas Sumatera Utara Zahra, Resya, Nazla, Rizky, Nurul, Aditya, Fitria, Bharata, Afdal, Sakinatul, Pratiwi Hari, Lia b. Sebanyak 4 subjek mengatakan Murid bersinonim dengan kata Pelajar subjek yang bernama Ahmad, Risqi, Ara, Karisma Usia 4-5 tahun adalah usia yang cukup baik dianalisis terhadap perkembangan bahasa anak. Bahasa anak dalam hal ini sudah masuk pada tahap Linguistik IV tahap tata bahasa pradewasa. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Krashen 1978 menyatakan bahwa pemahaman hubungan antara pemerolehan dan belajar itu penting untuk memahami periode kritis, karena setelah periode kritis berakhir, peranan belajar menjadi lebih berarti. Pemerolehan mengacu keperkembangan kemampuan dalam suatu bahasa secara bertahap dan tidak disadari dengan disertai kemampuan penggunaan secara alamiah dalam situasi-situasi komunikatif. Kegiatan pemerolehan ialah kegiatan yang dialami oleh anak-anak dan mereka yang memperoleh bahasa karena mereka cukup lama dalam interaksi sosial bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari di negara lain. Pemerolehan terjadi dalam lingkungan yang tidak formal. 13. Peneliti : Anak-anak ibu mau tanya lagini, sari itu kawan siapa? Siswa : kawan kami bu Peneliti : nah sekarang ibu mau tanya kawan itu sama dengan apa hayo, siapa yang tau? Jawaban siswa sebagai berikut : kawan itu teman 20 siswa sahabat 4 siswa Universitas Sumatera Utara Usia 4-5 tahun adalah usia yang cukup baik dianalisis terhadap perkembangan bahasa anak. Bahasa anak dalam hal ini sudah masuk pada tahap Linguistik IV tahap tata bahasa pradewasa. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Krashen 1978 menyatakan bahwa pemahaman hubungan antara pemerolehan dan belajar itu penting untuk memahami periode kritis, karena setelah periode kritis berakhir, peranan belajar menjadi lebih berarti. Pemerolehan mengacu keperkembangan kemampuan dalam suatu bahasa secara bertahap dan tidak disadari dengan disertai kemampuan penggunaan secara alamiah dalam situasi-situasi komunikatif. Kegiatan pemerolehan ialah kegiatan yang dialami oleh anak-anak dan mereka yang memperoleh bahasa karena mereka cukup lama dalam interaksi sosial bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari di negara lain. Pemerolehan terjadi dalam lingkungan yang tidak formal. Berikut adalah nama-nama subjek dan hasil data yang diperoleh dari kosa kata kawan: a. Sebanyak 20 subjek mengatakan kawan bersinonim dengan kata teman subjek yang bernama Hari, Lia Nazwa, Nikita, Teuku, Sandi, Melin, Zihan, Fauzan, Zahra, Resya, Nazla, Rizky, Nurul, Aditya, Fitria, Bharata, Afdal Sakinatul, Pratiwi b. Sebanyak 4 subjek mengatakan kawan bersinonim dengan kata sahabat subjek yang bernama Ahmad, Risqi, Ara, Karisma 14. Peneliti : Anak-anak ibu mau tanya sipa yang tau apa yang dibilang jarji tadi,yang dibilangnya angkasawan tadi itu, sipa yang tau angkasawan itu apa? Jawaban siswa sebagai berikut : Asronot yang bisa terbang itu buk 10 siswa Universitas Sumatera Utara pilot 10 siswa penerbang angkasa 2 siswa kayak powerenjes itu 2 siswa Kosa kata Angkasawan, pada jawaban anak terdapat jawaban angkasawan sinonimnya adalah kayak powerenjes, secara makna sangat jauh terdapat perbedaan arti, angkasawan mempunyai makna orang yang bertugas sebagai penyiar radio, atau orang yang mempunyai tugas dalam membawa benda berjalan di udara, sedangkan powerenjes itu adalah tokoh filem kartun yang mengendalikan benda besar robot berjalan, terbang di udara. Secara arti sangat tidak terkait antara angkasawan dan powerenjes, tetapi jika dikaji lebih dalam mempunyai maksud yang sama, yaitu orang yang bertugas membawa sesuatu yang bisa berjalan di udara. Hal ini terkait dengan keterbatasan perolehan kata yang ada pada anak sehingga anak memberikan jawaban berdasarkan apa yang pernah dilihatnya. Berikut adalah nama-nama subjek dan hasil data yang diperoleh dari kosa kata Angkasawan: a. Sebanyak 10 subjek mengatakan Angkasawan bersinonim dengan kata astronot subjek yang bernama Resya, Nazla, Rizky, Nurul, Aditya, Fitria, Bharata, Afdal, Sakinatul, Pratiwi b. Sebanyak 10 subjek mengatakan Angkasawan bersinonim dengan kata Pilot subjek yang bernama Hari, Lia Nazwa, Nikita, Teuku, Sandi, Melin, Zihan, Fauzan, Zahra c. Sebanyak 2 subjek mengatakan Angkasawan bersinonim dengan kata astronot subjek yang bernama Ara, Karisma Universitas Sumatera Utara d. Sebanyak 2 subjek mengatakan Angkasawan bersinonim dengan kata astronot subjek yang bernama Ahmad, Risqi Usia 4-5 tahun adalah usia yang cukup baik dianalisis terhadap perkembangan bahasa anak. Bahasa anak dalam hal ini sudah masuk pada tahap Linguistik IV tahap tata bahasa pradewasa. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Krashen 1978 menyatakan bahwa pemahaman hubungan antara pemerolehan dan belajar itu penting untuk memahami periode kritis, karena setelah periode kritis berakhir, peranan belajar menjadi lebih berarti. Pemerolehan mengacu keperkembangan kemampuan dalam suatu bahasa secara bertahap dan tidak disadari dengan disertai kemampuan penggunaan secara alamiah dalam situasi-situasi komunikatif. Kegiatan pemerolehan ialah kegiatan yang dialami oleh anak-anak dan mereka yang memperoleh bahasa karena mereka cukup lama dalam interaksi sosial bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari di negara lain. Pemerolehan terjadi dalam lingkungan yang tidak formal. 15. Peneliti : Anak-anak ibu mau tanya menera gading it apa? Siswa : gak tau buk, apa itu buk? Peneliti : menara gading itu sama dengan tempat sekolah kak rita seorang setaf pengajar di teka itu Jawaban siswa sebagai berikut : Siswa : Ooo tau bu Kampus 14 siswa sekolah untuk orang kuliah 4 siswa Universitas 6 siswa Universitas Sumatera Utara Usia 4-5 tahun adalah usia yang cukup baik dianalisis terhadap perkembangan bahasa anak. Bahasa anak dalam hal ini sudah masuk pada tahap Linguistik IV tahap tata bahasa pradewasa. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Krashen 1978 menyatakan bahwa pemahaman hubungan antara pemerolehan dan belajar itu penting untuk memahami periode kritis, karena setelah periode kritis berakhir, peranan belajar menjadi lebih berarti. Pemerolehan mengacu keperkembangan kemampuan dalam suatu bahasa secara bertahap dan tidak disadari dengan disertai kemampuan penggunaan secara alamiah dalam situasi-situasi komunikatif. Kegiatan pemerolehan ialah kegiatan yang dialami oleh anak-anak dan mereka yang memperoleh bahasa karena mereka cukup lama dalam interaksi sosial bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari di negara lain. Pemerolehan terjadi dalam lingkungan yang tidak formal. Berikut adalah nama-nama subjek dan hasil data yang diperoleh dari kosa kata menara gading: a. Sebanyak 14 subjek mengatakan Menara Gading bersinonim dengan kata kampus subjek yang bernama Ahmad, Risqi, Ara, Karisma, Hari, Lia, Nazwa, Nikita, Teuku, Nazla, Rizky, Nurul, Fitri,Bharata b. Sebanyak 4 subjek mengatakan Menara Gading bersinonim dengan kata sekolah untuk orang kuliah subjek yang bernama Melin, Zihan, Fauzan, Zahra c. Sebanyak 6 subjek mengatakan Menara Gading bersinonim dengan kata Universitas subjek yang bernama Afdal, Sakinatul, Pratiwi, Aditya, Sandi, Reisya 16. Peneliti : Anak-anak siapa itu cekgu besar yAng kita lihat tadi? Universitas Sumatera Utara Jawaban siswa sebagai berikut : guru gendut 17 siswa sama kayak umi buk 7 siswa Usia 4-5 tahun adalah usia yang cukup baik dianalisis terhadap perkembangan bahasa anak. Bahasa anak dalam hal ini sudah masuk pada tahap Linguistik IV tahap tata bahasa pradewasa. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Krashen 1978 menyatakan bahwa pemahaman hubungan antara pemerolehan dan belajar itu penting untuk memahami periode kritis, karena setelah periode kritis berakhir, peranan belajar menjadi lebih berarti. Pemerolehan mengacu keperkembangan kemampuan dalam suatu bahasa secara bertahap dan tidak disadari dengan disertai kemampuan penggunaan secara alamiah dalam situasi-situasi komunikatif. Kegiatan pemerolehan ialah kegiatan yang dialami oleh anak-anak dan mereka yang memperoleh bahasa karena mereka cukup lama dalam interaksi sosial bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari di negara lain. Pemerolehan terjadi dalam lingkungan yang tidak formal. Berikut adalah nama-nama subjek dan hasil data yang diperoleh dari kosa kata cikgu besar: a. Sebanyak 17 subjek mengatakan Cikgu Besar bersinonim dengan kata guru gendut subjek yang bernama Resya, Nazla, Nazwa, Rizky, Nurul, Aditya, Lia, Nikita, Fitria, Bharata, Afdal, Sakinatul, Karisma, Pratiwi, Melin, Zihan, Fauzan b. Sebanyak 7 subjek mengatakan Cikgu Besar bersinonim dengan kata sama kayak umi buk subjek yang bernama Hari, Teuku, Sandi, Zahra, Ara, Ahmad, Risqi Universitas Sumatera Utara Kosa kata Cikgu besar, pada jawaban anak terdapat jawaban cikgu besar sinonimnya adalah guru gendut, pada jawaban anak ini terjadi pergeseran makna, dimana makna yang diberikan oleh anak adalah berhubungan dengan fisik yaitu orang yang bertubuh besar yang diikuti dengan rasa takut. Hal ini disebabkan oleh pengalaman anak yang dilihat pada saat menonton filem cerita Upin dan Ipin, pada saat itu terdapat guru yang mempunyai fisik yang besar gemuk sehingga anak memaknainya dengan apa yang pernah dilihatnya. Pada makna sebenarnya kata yang dimaksud adalah orang yang ingin menjadi pendidik pada tingkat yang tertinggi. 17. Peneliti : Anak-anak siapa mau jadi wartawan seperti yang dibilang ihsan tadi? Siswa : aku..aku bu Peneliti : kekmanalah kalau jadi wartawan itu? Jawaban siswa sebagai berikut : pembawa acara kayak yang di Tv 13siswa yang suka bawa kamera itu buk 5 siswa penulis dikoran buk 6 siswa Berikut adalah nama-nama subjek dan hasil data yang diperoleh dari kosa kata wartawan: a. Sebanyak 13 subjek mengatakan Wartawan bersinonim dengan kata Pembawa acara kayak yang di TV subjek yang bernama Hari, Lia, Nazwa, Nikita, Teuku, Sandi, Melin, Zihan, Fauzan, Bharata, Afdal, Sakinatul, Pratiwi Universitas Sumatera Utara b. Sebanyak 5 subjek mengatakan Wartawan bersinonim dengan kata yang suka bawa kamera itu buk subjek yang bernama Fitria, Ahmad, Risqi, Ara, Karisma c. Sebanyak 6 subjek mengatakan Wartawan bersinonim dengan kata penulis dikoran buk subjek yang bernama Zahra, Resya, Nazla, Rizky, Nurul, Aditya Kosa kata Wartawan. Pada jawaban anak tidak terdapat kata sinonim dari wartawan yang diberikan, tetapi anak memberikan jawaban dalam bentuk apa yang dikerjakan. Hal ini terkait dengan masih adanya kekurangan perbendaharaan kata pada anak. Anak mengetahui apa jawaban yang benar tetapi dengan keterbatasan perbendaharaan kata yang dimiliki sehingga anak lebih memilih jawaban yang dianggap sama. Usia 4-5 tahun adalah usia yang cukup baik dianalisis terhadap perkembangan bahasa anak. Bahasa anak dalam hal ini sudah masuk pada tahap Linguistik IV tahap tata bahasa pradewasa. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Krashen 1978 menyatakan bahwa pemahaman hubungan antara pemerolehan dan belajar itu penting untuk memahami periode kritis, karena setelah periode kritis berakhir, peranan belajar menjadi lebih berarti. Pemerolehan mengacu keperkembangan kemampuan dalam suatu bahasa secara bertahap dan tidak disadari dengan disertai kemampuan penggunaan secara alamiah dalam situasi-situasi komunikatif. Kegiatan pemerolehan ialah kegiatan yang dialami oleh anak-anak dan mereka yang memperoleh bahasa karena mereka cukup lama dalam interaksi sosial bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari di negara lain. Pemerolehan terjadi dalam lingkungan yang tidak formal. Universitas Sumatera Utara 18. Peneliti : Anak-anak siapa yang mau sukses? Siswa : aku bu, saya bu... Peneliti : sukses itu apa hayo? Jawaban siswa sebagai berikut ; a. berhasil 20 siswa b. jadi orang kaya bu 4 siswa Usia 4-5 tahun adalah usia yang cukup baik dianalisis terhadap perkembangan bahasa anak. Bahasa anak dalam hal ini sudah masuk pada tahap Linguistik IV tahap tata bahasa pradewasa. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Krashen 1978 menyatakan bahwa pemahaman hubungan antara pemerolehan dan belajar itu penting untuk memahami periode kritis, karena setelah periode kritis berakhir, peranan belajar menjadi lebih berarti. Pemerolehan mengacu keperkembangan kemampuan dalam suatu bahasa secara bertahap dan tidak disadari dengan disertai kemampuan penggunaan secara alamiah dalam situasi-situasi komunikatif. Kegiatan pemerolehan ialah kegiatan yang dialami oleh anak-anak dan mereka yang memperoleh bahasa karena mereka cukup lama dalam interaksi sosial bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari di negara lain. Pemerolehan terjadi dalam lingkungan yang tidak formal. Berikut adalah nama-nama subjek dan hasil data yang diperoleh dari kosa kata sukses: a. Sebanyak 20 subjek mengatakan sukses bersinonim dengan kata berhasil subjek yang bernama Hari, Lia, Nazwa, Fitria, Ahmad, Teuku, Sandi, Melin, Zihan, Resya, Nazla, Rizky, Nurul, Fauzan, Bharata, Afdal, Sakinatul, Pratiwi, Risqi, Ara Universitas Sumatera Utara b. Sebanyak 4 subjek mengatakan sukses bersinonim dengan kata jadi orang kaya buk subjek yang bernama Karisma, Zahra, Aditya, Nikita 19. Peneliti : siapa yang tak sayang sama cekgu? Siswa : semua sayang bu Peneliti : tak sayang it ap nak? Jawaban siswa sebagai berikut : tidak suka 17 siswa tidak cinta 7 siswa Berikut adalah nama-nama subjek dan hasil data yang diperoleh dari kosa kata tak sayang: a. Sebanyak 17 subjek mengatakan tak sayang bersinonim dengan kata tidak suka subjek yang bernama Rizky, Ahmad, Risqi, Nurul, Aditya, Fitria, Bharata, Afdal, Sakinatul, Pratiwi, Fauzan, Zahra, Nikita, Teuku, Sandi, Melin, Zihan b. Sebanyak 7 subjek mengatakan tak sayang bersinonim dengan kata tidak cinta subjek yang bernama Hari, Lia, Nazwa, Ara, Karisma, Resya, Nazla Usia 4-5 tahun adalah usia yang cukup baik dianalisis terhadap perkembangan bahasa anak. Bahasa anak dalam hal ini sudah masuk pada tahap Linguistik IV tahap tata bahasa pradewasa. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Krashen 1978 menyatakan bahwa pemahaman hubungan antara pemerolehan dan belajar itu penting untuk memahami periode kritis, karena setelah periode kritis berakhir, peranan belajar menjadi lebih berarti. Pemerolehan mengacu keperkembangan kemampuan dalam suatu bahasa secara bertahap dan Universitas Sumatera Utara tidak disadari dengan disertai kemampuan penggunaan secara alamiah dalam situasi-situasi komunikatif. Kegiatan pemerolehan ialah kegiatan yang dialami oleh anak-anak dan mereka yang memperoleh bahasa karena mereka cukup lama dalam interaksi sosial bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari di negara lain. Pemerolehan terjadi dalam lingkungan yang tidak formal. 20. Peneliti : anak anak serupa it artinya apa? Jawaban siswa sebagai berikut : serupa itu sama dengan mirip bu 5 siswa tidak berbeda 5 siswa sama 14 siswa Usia 4-5 tahun adalah usia yang cukup baik dianalisis terhadap perkembangan bahasa anak. Bahasa anak dalam hal ini sudah masuk pada tahap Linguistik IV tahap tata bahasa pradewasa. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Krashen 1978 menyatakan bahwa pemahaman hubungan antara pemerolehan dan belajar itu penting untuk memahami periode kritis, karena setelah periode kritis berakhir, peranan belajar menjadi lebih berarti. Pemerolehan mengacu keperkembangan kemampuan dalam suatu bahasa secara bertahap dan tidak disadari dengan disertai kemampuan penggunaan secara alamiah dalam situasi-situasi komunikatif. Kegiatan pemerolehan ialah kegiatan yang dialami oleh anak-anak dan mereka yang memperoleh bahasa karena mereka cukup lama dalam interaksi sosial bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari di negara lain. Pemerolehan terjadi dalam lingkungan yang tidak formal. Berikut adalah nama-nama subjek dan hasil data yang diperoleh dari kosa kata serupa: Universitas Sumatera Utara a. Sebanyak 5 subjek mengatakan serupa bersinonim dengan kata serupa itu sama dengan mirip bu subjek yang bernama Afdal, Sakinatul, Pratiwi, Risqi, Ara b. Sebanyak 5 subjek mengatakan serupa bersinonim dengan kata tidak berbeda subjek yang bernama Fitria, Ahmad, Karisma, Zahra, Aditya c. Sebanyak 14 subjek mengatakan serupa bersinonim dengan kata sama subjek yang bernama Resya, Nazla, Rizky, Nurul, Hari, Lia, Nazwa, Nikita, Teuku, Sandi, Melin, Zihan, Fauzan, Bharata 21. Peneliti : anak-anak cita-cita itu apa? Jawaban siswa sebagai berikut : ingin 10 siswa yang dimauin buk 8 siswa mau kerja 5 siswa cita-cita ku mau jadi polisi buk 1 siswa Kosa kata Cita-cita, pada jawaban anak didapatkan jawaban cita-cita sinonimnya adalah mau kerja, dan jadi polisi. Kedua kata tersebut masih mempunyai maksud dan tujuan yang sama dengan cita-cita. Anak mengetahui apa jawaban yang benar tetapi dengan keterbatasan perbendaharaan kata yang dimiliki sehingga anak memberikan jawaban berdasarkan apa yang nanti ingin diraihnya. Berikut adalah nama-nama subjek dan hasil data yang diperoleh dari kosa kata cita-cita: a. Sebanyak 10 subjek mengatakan cita-cita bersinonim dengan kata ingin subjek yang bernama Nurul, Aditya, Fitria, Bharata, Afdal, Sakinatul, Pratiwi, Fauzan, Zahra, Nikita Universitas Sumatera Utara b. Sebanyak 8 subjek mengatakan cita-cita bersinonim dengan kata yang dimauin buk subjek yang bernama Hari, Lia, Nazwa, Ara, Karisma, Resya, Nazla, Rizky c. Sebanyak 5 subjek mengatakan cita-cita bersinonim dengan kata mau kerja subjek yang bernama Sandi, Melin, Zihan, Ahmad, Risqi d. Sebanyak 1 subjek mengatakan cita-cita bersinonim dengan kata cita- citaku mau jadi polisi buk subjek yang bernama Teuku Usia 4-5 tahun adalah usia yang cukup baik dianalisis terhadap perkembangan bahasa anak. Bahasa anak dalam hal ini sudah masuk pada tahap Linguistik IV tahap tata bahasa pradewasa. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Krashen 1978 menyatakan bahwa pemahaman hubungan antara pemerolehan dan belajar itu penting untuk memahami periode kritis, karena setelah periode kritis berakhir, peranan belajar menjadi lebih berarti. Pemerolehan mengacu keperkembangan kemampuan dalam suatu bahasa secara bertahap dan tidak disadari dengan disertai kemampuan penggunaan secara alamiah dalam situasi-situasi komunikatif. Kegiatan pemerolehan ialah kegiatan yang dialami oleh anak-anak dan mereka yang memperoleh bahasa karena mereka cukup lama dalam interaksi sosial bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari di negara lain. Pemerolehan terjadi dalam lingkungan yang tidak formal. Berdasarkan hasil analisis tersebut dari 24 anak bahwa anak lebih sering mengucapkan sinonim kata benda dibandingkan dengan sinonim kata kerja dan sinonim kata sifat. Sinonim kata benda yang digunakan anak rata-rata berjumlah 5 sinonim kata benda yaitu subjek 14, subjek 16, subjek 19 dan subjek 22. Kemudian sinonim kata sifat yang digunakan anak rata-rata berjumlah 3 sinonim Universitas Sumatera Utara kata sifat yaitu subjek 2, subjek 7 dan subjek 5. Selanjutnya sinonim kata kerja yang digunakan anak berjumlah 2 sinonim kata kerja yaitu subjek 13 dan subjek 24. Berikut adalah hasil data yang diperoleh dari melakukan tanya jawab dengan responden dan membandingkannya dengan makna sinonim menurut Kamus Sinonim Bahasa Indonesia.

4.1 Tabel Hasil Makna Sinonim Kata Yang Di Dapat Dari Subjek

Dokumen yang terkait

Urutan Pemerolehan Kosa Kata Dasar Bahasa Indonesia Dalam Bahasa Lisan Anak Usia 3-4 Tahun: Kajian Psikolinguistik

3 94 77

Penggunaan Kalimat Majemuk Bertingkat Bahasa Indonesia Anak Usia Taman Kanak-Kanak Melalui Media Gambar: Tinjauan Psikolinguistik

0 64 15

Penggunaan Sinonim Bahasa Indonesia Siswa Taman Kanak-Kanak TKIT Yaa Bunayya Kabupaten Aceh Tenggara Melalui Cerita Upin Dan Ipin (Media Televisi): Kajian Psikolinguistik

1 41 15

Penggunaan Sinonim Bahasa Indonesia Siswa Taman Kanak-Kanak TKIT YAA Bunayya Kabupaten Aceh Tenggara Melalui Cerita Upin Dan Ipin (Media Televisi): Kajian Psikolinguistik

1 50 183

Penggunaan Kalimat Majemuk Bertingkat Bahasa Indonesia Anak Usia Taman Kanak-Kanak Melalui Media Gambar : Tinjauan Psikolinguistik

1 57 165

Penggunaan Model Pembelajaran pada Taman Kanak-Kanak Kota Makassar

0 0 7

Korelasi Penggunaan Alat Peraga Bahasa Indonesia (Media Papan Tempel) Dengan Hasil Belajar Menulis Kalimat Sederhana Pada Siswa SDN Ngrandulor

0 0 9

Urutan Pemerolehan Kosa Kata Dasar Bahasa Indonesia Dalam Bahasa Lisan Anak Usia 3-4 Tahun: Kajian Psikolinguistik

0 0 11

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep 2.1.1 Kalimat Majemuk Bahasa Indonesia - Penggunaan Kalimat Majemuk Bertingkat Bahasa Indonesia Anak Usia Taman Kanak-Kanak Melalui Media Gambar : Tinjauan Psikolinguistik

0 0 32

Penggunaan Kalimat Majemuk Bertingkat Bahasa Indonesia Anak Usia Taman Kanak-Kanak Melalui Media Gambar : Tinjauan Psikolinguistik

0 0 14