TINJAUAN PUSTAKA NEONATAL EMERGENSI DASAR (PONED) DI PUSKESMAS NEGERI LAMA KABUPATEN LABUHAN BATU TAHUN 2017

2.4.5 Sistem Rujukan Puskesmas PONED

Setiap kasus dengan kegawatdaruratan maternal dan neonatal mengacu pada prinsip utama kecepatan dan ketepatan tindakan, efisien, efektif, sesuai dengan kemampuan dan kewenangan bidan serta fasilitas pelayanan. Setiap kasus kegawatdaruratan maternal dan neonatal yang datang ke Puskesmas PONED harus langsung dikelola sesuai dengan prosedur tetap buku acuan nasional pelayanan kesehatan maternal dan neonatal (KEMENKES RI, 2013).

Menurut Pedoman Penyelenggaraan PONED menyebutkan sistem rujukan adalah suatu sistem penyelenggaraan pelayanan yang melaksanakan pelimpahan tanggung jawab timbal balik terhadap kasus penyakit atau masalah kesehatan baik secara vertikal dalam arti dari unit yang berkemampuan kurang kepada unit yang lebih mampu atau secara horisontal dalam arti unit-unit yang setingkat kemampuannya.

I. Penerimaan Pasien di Puskesmas PONED. Kasus yang dirujuk ke Puskesmas mampu PONED, kemungkinan berasal dari :

A. Rujukan masyarakat:

a. Datang sendiri sebagai pasien perorangan atau keluarga

b. Diantar/dirujuk oleh kader Posyandu, Dukun Bayi, dan lainnya

c. Dirujuk dari institusi masyarakat, seperti Poskesdes, Polindes, dan lain- lain.

B. Rujukan dari pelayanan kesehatan perorangan tingkat pertama dari wilayah kerja Puskesmas mampu PONED, antara lain dari :

a. Unit rawat jalan Puskesmas, Puskesmas pembantu/keliling.

b. Praktek dokter atau bidan mandiri

c. Fasilitas pelayanan kesehatan perorangan tingkat pertama lainnya

C. Rujukan dari Puskesmas sekitar

II. Pelaksanaan Rujukan Kebutuhan merujuk pasien tidak hanya dalam kondisi kegawatdaruratan

saja, akan tetapi juga pada kasus yang tidak dapat ditangani di fasilitas pelayanan rawat inap karena tim Inter-profesi tidak mampu melakukan dan atau peralatan yang diperlukan tidak tersedia. Khusus untuk pasien dalam kondisi sakit cukup berat dan atau kegawatdaruratan medik, proses rujukan mengacu pada prinsip utama, yaitu :

1. Ketepatan menentukan diagnosis dan menyusun rencana rujukan, yang harus dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien, sesuai dengan kemampuan dan kewenangan tenaga dan fasilitas pelayanan.

2. Kecepatan melakukan persiapan rujukan dan tindakan secara tepat sesuai rencana yang disusun.

3. Menuju/memilih fasilitas rujukan terdekat secara tepat dan mudah dijangkau dari lokasi.

III. Regionalisasi Sistem Rujukan PONED Regionalisasi Sistem Rujukan PONED adalah pembagian wilayah sistem

rujukan dari satu wilayah kabupaten dan daerah sekitar yang berbatasan dengannya, dimana Puskesmas Mampu PONED yang berada dalam salah satu regional sistem rujukan wilayah kabupaten/kota, difungsikan sebagai rujukan antara yang akan mendukung berfungsinya Rumah Sakit PONEK sebagai rujukan obstetri dan neonatal emergensi/komplikasi di wilayah kabupaten/kota bersangkutan (KEMENKES RI, 2013).

Secara umum, Rujukan ibu hamil dan neonatus beresiko tinggi merupakan komponen yang penting dalam sistem pelayanan kesehatan maternal. Rujukan dilakukan apabila tenaga dan perlengkapan di suatu fasilitas kesehatan tidak mampu menatalaksana komplikasi yang mungkin terjadi. Dalam pelayanan kesehatan matermal dan neonatal terdapat dua alasan untuk merujuk ibu hamil, yaitu ibu dan/atau janin yang dikandungnya. Berikut adalah skema fasilitas pelayanan pada berbagai tingkat di Indonesia.

Gambar 2.2 Fasilitas Kesehatan pada berbagai Tingkat Pelayanan Di Indonesia

Alur rujukan sesuai dengan kasus-kasus emergensi maternal dan neonatal. Berikut adalah skema alur rujukan di Puskesmas Mampu PONED :

Gambar 2.1 Skema Alur Rujukan Puskesmas Mampu PONED

2.5 Hambatan dalam Penyelenggaraan Puskesmas PONED

Hambatan dan kendala rumah sakit dalam penyelenggaraan PONED, yaitu:

1. Mutu SDM yang rendah

2. Sarana prasarana yang kurang

3. Keterampilan yang kurang

4. Koordinasi antara Puskesmas PONED dan Rumah Sakit PONEK belum maksimal.

5. Pembinaan terhadap pelayanan emergensi neonatal belum memadai (KEPMENKES RI, 2013).

2.6 Kerangka Pikir Penelitian

Adapun kerangka pikir dalam penelitian ini yaitu :