yang paling besar terhadap peningkatan kepatuhan minum obat anti tuberculosis OAT pada penderita TB paru.
Keluarga mempunyai hubungan yang kuat dengan status kesehatan anggota keluarganya dan merupakan sumber pendukung utama bagi anggota keluarganya
yang menderita hipertensi. Dukungan yang diberikan menunjukkan perhatian dan kepedulian keluarga sehingga pasien hipertensi akan termotivasi untuk
menjalankan pengobatan dengan baik dan benar.
2.2 Kepatuhan Menjalankan Pengobatan Pasien Hipertensi
Hasil analisa data penelitan tentang kepatuhan menjalankan pengobatan pada pasien hipertensi menunjukkan bahwa sebagian besar pasien patuh dalam
menjalankan pengobatan yaitu sebanyak 31 orang 75,6, dan pasien tidak patuh sebanyak 10 orang 24,4.
Kepatuhan didefinisikan sebagai seberapa baik perilaku seseorang dalam menggunakan obat, mengikut i diet atau mengubah gaya hidup sesuai dengan tata
laksana terapi WHO, 2003 dalam Norman, 2012. Kepatuhan seorang pasien yang menderita hipertensi dilihat berdasarkan kepatuhan dalam meminum obat
antihipertensi, adanya peran aktif pasien dan kesediaannya untuk memeriksakan kesehatannya ke dokter sesuai dengan jadwal yang ditentukan serta perubahan
gaya hidup sehat yang dianjurkan Burnier, 2001 dalam Manurung, 2011. Hasil penelitian Adriansyah 2010 menjelaskan tentang faktor yang
berpengaruh terhadap ketidakpatuhan pasien dalam dalam melaksanakan terapi obat adalah usia, pendidikan, lamanya menderita hipertensi, tingkat kesembuhan
yang telah dicapai pasien, rutinnya pasien melakukan check up, adanya reaksi
Universitas Sumatera Utara
obat merugikan yang dirasakan oleh pasien, pasien menjalani pengobatan lain serta mahalnya biaya pengobatan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 12 orang 29,3 pasien hipertensi dengan tingkat pendidikan SMA, tingkat SMP sebanyak 10 orang
24,4, tingkat SD sebanyak 11 orang 26,8, tingkat Diploma sebanyak 3 orang 7,3, dan tingkat Sarjana sebanyak 3 orang 7,3, serta tidak sekolah
sebanyak 2 orang 4,9. Tingkat pendidikan berpengaruh terhadap kepatuhan seseorang, semakin rendah tingkat pendidikan maka semakin tidak patuh
penderita untuk berobat karena rendahnya pendidikan seseorang sangat mempengaruhi daya serap seseorang dalam menerima informasi. Semakin tinggi
pendidikan seseorang maka semakin besar kemampuan menyerap, menerima atau mengadopsi informasi Budiman, dkk, 2013. Sedangkan menurut Adriansyah
2010 bahwa pasien yang hanya mengenyam pendidikan sampai sebatas tingkat dasar SD-SMP umumnya patuh terhadap instruksi yang diberikan oleh dokter
yang menanganinya, adanya rasa takut akan semakin parahnya penyakitnya jika tidak diobati secara intensif juga mendasari mereka untuk tetap patuh terhadap
terapi yang sedang mereka jalankan. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa pekerjaan yang paling
banyak adalah ibu rumah tangga yaitu sebanyak 11 orang 26,8 dengan penghasilan paling banyak sebesar Rp 1.305.000 yaitu sebanyak 22 orang
53,7. Menurut Health Care Compliance Program HCCP, 2007 dalam Manurung, 2011, menyebutkan bahwa dengan financial yang baik dapat
menambah kepatuhan penderita hipertensi dalam pengontrolan tekanan darah.
Universitas Sumatera Utara
Tingkat penghasilan yang tinggi akan lebih memudahkan orang dalam melakukan tindakan pencegahan hipertensi karena penghasilan yang tinggi dapat
memudahkan membeli dan mengkonsumsi makanan yang bergizi dan sayuran serta buah-buahan yang baik untuk kesehatan.
Pada penelitian ini juga terdapat pasien hipertensi yang tidak patuh yaitu sebanyak 10 orang 24,4. Berdasarkan hasil wawancara singkat dengan pasien
hipertensi, didapatkan bahwa pasien hipertensi sering mengonsumsi ikan asin karena harganya murah dan jarang mengonsumsi buah-buahan, mereka mengakui
sering menambahkan sendiri garam pada makanannya agar terasa lebih enak dan tidak hambar. Hal lainnya yang juga menyebabkan ketidakpatuhan adalah masih
banyak pasien hipertensi yang merokok yaitu sebanyak 29 orang 70,7. Menurut Bustan 2007 bahwasanya kepatuhan terkait dengan berbagai
faktor penyebabnya, mungkin karena: 1 Jenuh, harus tiap hari makan obat dan terus menerus, 2 Kesulitan makan obat banyak sekali misalnya 3 kali sehari dan
banyak setiap hari dipecahkan dengan memberikan obat long lasting drug, cukup makan sekali sehari, 3 Alasaan efek samping hiccup batuk, 4 Alasan
kesulitan membawa obat keluar rumah atau dalam perjalanan, 5 Biaya, ketidakmampuan menebus obat. Menurut hasil penelitian Norman 2012,
disebutkan bahwa pasien tidak patuh dikarenakan dalam dua minggu terakhir pasien pernah tidak meminum obat antihipertensi secara rutin. Hal lain disebutkan
bahwa ketika pasien ingin mengambil obat puskesmas sedang tidak beroperasi sedangkan untuk membeli obat ke apotek pasien tidak memiliki biaya sehingga
obat baru dapat pasien minum setelah kembali ke puskesmas.
Universitas Sumatera Utara
Kepatuhan menjalankan pengobatan merupakan perilaku yang sangat diperlukan pada pasien hipertensi untuk mempertahankan dan meningkatkan
kesehatannya agar dapat menurunkan morbiditas dan mortalitas akibat penyakit hipertensi dan agar tidak menimbulkan komplikasi lebih lanjut.
2.3 Pengaruh Dukungan Keluarga terhadap Kepatuhan Menjalankan