mampu membuat pilihan, semuanya tergantung kepada informasi yang masuk melewati para anggota keluarga.
Komunikasi dalam keluarga yang sehat merupakan proses dua arah yang sangat dinamis. Pengirim pesan sebaiknya menyatakan dengan tegas masalahnya,
menjelaskan dan mengubah apa yang dikatakan pada saat yang sama, meminta dan menerima umpan balik. Sedangkan penerima pesan sebaiknya menjadi
pendengar yang aktif, memberikan umpan balik, dan melakukan validasi Friedman, 1998.
2.2.4 Struktur kekuatan keluarga Kekuatan keluarga menggambarkan kemampuan anggota keluarga untuk
memengaruhi dan mengendalikan orang lain untuk mengubah perilaku keluarga yang mendukung kesehatan Suprajitno, 2004. Komponen utama dari kekuatan
keluarga adalah pengaruh dan pengambilan keputusan. Pengaruh didefinisikan sebagai tingkat penggunaan tekanan formal maupun informal oleh seorang
anggota keluarga terhadap orang lain dan berhasil dalam memaksakan pandangan orang tersebut, walaupun pada awalnya menjadi lawan. Pembuatan keputusan
yaitu proses pencapaian persetujuan dan komitmen anggota keluarga untuk melakukan serangkaian tindakan atau merupakan alat untuk menyelesaikan segala
sesuatu Friedman, 1998. Struktur kekuatan berupa hak legitimate power, ditiru referent power, keahlian expert power, hadiah reward power, paksa
coercive power, dan afektif affektif power Mubarak, 2009.
2.3 Peran Keluarga
Universitas Sumatera Utara
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu.
Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok, dan masyarakat Setiadi, 2008.
2.3.1 Peran formal keluarga Peran formal dalam keluarga adalah peran-peran yang terkait, yaitu
sejumlah perilaku yang kurang lebih bersifat homogen. Keluarga membagi peran secara merata kepada para anggotanya seperti cara masyarakat membagi peran-
perannya menurut pentingnya pelaksanaan peran bagi berfungsinya suatu sistem. Ada peran yang membutuhkan keterampilan dan kemampuan tertentu, ada juga
peran yang tidak terlalu kompleks sehingga dapat didelegasikan kepada mereka yang kurang terampil atau kepada mereka yang kurang memiliki kekuasaan.
Peran formal yang standar terdapat dalam keluarga seperti pencari nafkah, ibu rumah tangga, tukang perbaiki rumah, sopir, pengasuh anak, manajer
keuangan, dan tukang masak. Jika dalam keluarga hanya terdapat sedikit orang yang memenuhi peran ini, maka akan lebih banyak tuntutan dan kesempatan bagi
anggota keluarga untuk memerankan beberapa peran pada waktu yang berbeda Mubarak, 2009.
2.3.2 Peran informal keluarga Peran-peran formal bersifat implisit, biasanya tidak tampak, dimainkan
hanya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan emosional individu danatau untuk menjaga keseimbangan dalam keluarga. Peran informal mempunyai tuntutan yang
Universitas Sumatera Utara
berbeda, tidak terlalu didasarkan pada usia, ataupun jenis kelamin, melainkan didasarkan pada atribut-atribut personalitas atau kepribadian anggota keluarga
individual. Beberapa contoh peran informal adaptif seperti pendorong, pengharmonis, inisiator-kontributor, pendamai, perawatan keluarga, penghubung
keluarga, pionir keluarga, sahabat, penghibur, koordinator, pengikut, dan saksi. Contoh peran informal yang merusak seperti penghalang, dominator, penyalah,
martir, keras hati, kambing hitam keluarga, dan distraktor Mubarak, 2009.
2.4 Fungsi Keluarga