BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
1. Konsep Hipertensi
1.1 Pengertian Hipertensi
Tekanan darah secara alami berfluktuasi sepanjang hari. Tekanan darah tinggi menjadi masalah bila tekanan darah tersebut persisten Palmer, 2007.
Artinya, tekanan darah bertahan terus menerus secara konsisten pada level tinggi. Hipertensi dikategorikan sebagai the silent disease karena penderita tidak
mengetahui dirinya mengidap hipertensi sebelum memeriksakan tekanan darahnya. Hipertensi yang terjadi dalam jangka waktu lama dan terus menerus
bisa memicu stroke, serangan jantung, gagal jantung dan merupakan penyebab utama gagal ginjal kronik Agrina, dkk, 2011. Oleh karena itu, setiap orang harus
waspada dengan rutin memeriksakan tekanan darahnya. Sekitar seperempat jumlah penduduk dewasa Amerika Serikat menderita
hipertensi sehingga hipertensi menjadi salah satu penyebab utama kematian di negara tersebut. Penderita hipertensi tidak hanya berisiko tinggi menderita
penyakit jantung, tetapi juga menderita penyakit lain seperti penyakit saraf, ginjal, dan pembuluh darah. Makin tinggi tekanan darah, makin besar risikonya.
Hipertensi didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya 140 mmHg atau tekanan diastolik sedikitnya 90 mmHg Price Wilson, 2006.
Tekanan darah diukur dengan sphygmomanometer yang telah dikalibrasi dengan tepat 80 dari ukuran manset menutupi lengan setelah pasien beristirahat
Universitas Sumatera Utara
nyaman, posisi duduk punggung tegak atau terlentang paling sedikit selama 5 menit sampai 30 menit setelah merokok atau minum kopi Anggraini, dkk, 2009.
1.2 Klasifikasi Hipertensi
The Joint National Committee on Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure JNC VII mengklasifikasikan tekanan darah untuk dewasa
usia 18 tahun atau lebih menjadi kelompok normal, prehipertensi, hipertensi derajat I, dan hipertensi derajat II Chobanian, et al, 2004.
Tabel 1. Klasifikasi Hipertensi Menurut JNC VII
Klasifikasi Tekanan Darah untuk Dewasa Kategori
Sistolik mmHg Diastolik mmHg
Normal 120
dan 80 Prehipertensi
120 – 139 atau 80 – 89
Hipertensi Derajat I 140 – 159
atau 90 – 99 Hipertensi Derajat II
≥ 160 atau
≥ 100
Sumber: Chobanian, et al, 2004
1.3 Etiologi Hipertensi