dikehendaki atau berdasarkan tinjauan pustaka Setiadi, 2007. Uji validitas instrumen telah dilakukan oleh dosen keperawatan keluarga Fakultas
Keperawatan USU dan diperoleh hasil bahwa instrumen tersebut valid.
6.2 Uji Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas menunjukkan sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya, yaitu dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok
subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah Azwar, 2004. Menurut Notoatmodjo
2002, reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan sebelum
pengumpulan data terhadap 10 orang responden yang memenuhi kriteria inklusi di Puskesmas Indrapura Kabupaten Batu Bara. Sepuluh orang responden ini tidak
diikutsertakan lagi sebagai sampel penelitian dalam pengumpulan data. Uji reliabilitas untuk kuesioner dukungan keluarga dan kepatuhan
menjalankan pengobatan yang skornya merupakan rentangan antara beberapa nilai adalah dengan menggunakan uji Cronbach Alpha. Suatu variabel dianggap
reliabel jika nilai reliabilitas lebih besar dari 0,7 Polit Hungler 1996. Nilai koefisien Cronbach Alpha kuesioner dukungan keluarga adalah 0,887 dan untuk
kuesioner kepatuhan menjalankan pengobatan adalah 0,751. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel.
7. Metode Pengumpulan Data
Pada tahap awal peneliti mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian pada institusi pendidikan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera
Universitas Sumatera Utara
Utara, kemudian setelah permohonan izin telah diperoleh, peneliti mengajukan surat permohonan penelitian ke kepala Puskesmas Indrapura, Kabupaten Batu
Bara. Setelah mendapat izin penelitian maka peneliti melaksanakan pengumpulan data. Pada saat pengumpulan data, peneliti menentukan calon responden sesuai
dengan kriteria yang telah dibuat sebelumnya. Apabila peneliti telah menemukan calon responden yang telah memenuhi kriteria maka calon responden diambil
menjadi subyek penelitian. Selanjutnya, peneliti menjelaskan tentang tujuan, manfaat dan prosedur pengisian kuesioner. Responden yang bersedia diminta
untuk menandatangani lembar persetujuan informed consent. Kemudian responden diminta untuk menjawab pernyataan-pernyataan kuesioner yang
diberikan oleh peneliti dengan menggunakan metode wawancara. Metode wawancara dipilih karena beberapa hal, antara lain waktu mengantre yang singkat,
responden yang sudah lanjut usia dan mengalami masalah penglihatan, responden sedang kurang sehat, responden malas membaca dan mengisi kuesioner secara
langsung, dan keinginan responden untuk cepat pulang. Kuesioner yang telah selesai dijawab diperiksa kelengkapannya sehingga data yang diperoleh terpenuhi
untuk dianalisa.
8. Analisa Data
Peneliti melakukan pengolahan data setelah semua data pada kuesioner terkumpul. Proses pengolahan data dilakukan melalui beberapa tahap. Pertama
editing, yaitu memeriksa kembali kebenaran data yang dikumpulkan. Kuesioner data demografi pasien, dukungan keluarga, dan kepatuhan menjalankan
pengobatan segera diperiksa kembali setelah selesai pengisian. Kedua coding,
Universitas Sumatera Utara
yaitu memberikan kode berupa angka terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Ketiga entri data, yaitu memasukkan data yang telah dikumpulkan ke
dalam master tabel atau database komputer Hidayat, 2007. Langkah selanjutnya adalah pengolahan data yang dilakukan dengan menggunakan teknik
komputerisasi yaitu dengan menggunakan uji korelasi Spearman rho. Pengolahan data dilakukan dengan cara univariat dan bivariat. Pada
penelitian ini analisa data dengan metode statistik univariat digunakan untuk menganalisa data demografi, variabel independen dukungan keluarga, dan
variabel dependen kepatuhan menjalankan pengobatan pada pasien hipertensi. Data demografi disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase.
Data dukungan keluarga disajikan dalam bentuk skala ordinal yaitu jenis data kategorik dukungan keluarga baik, cukup, dan kurang dan data kepatuhan
menjalankan pengobatan disajikan dalam bentuk skala nominal yaitu jenis data kategorik patuh dan tidak patuh yang disajikan dalam bentuk tabel distribusi
frekuensi dan persentase. Analisis bivariat dengan menggunakan uji Spearman rho karena data tidak
berdistribusi normal. Adanya korelasi antar variabel dilihat dari koefisien korelasi r. Nilai r berkisar antara -1 sampai +1 untuk menunjukkan derajat hubungan
antara kedua variabel tersebut, dan untuk menentukan apakah terdapat hubungan yang signifikan antara kedua variabel dengan melakukan pengamatan terhadap
nilai significancy p pada hasil analisa. Jika nilai significancy p 0,05 maka terdapat hubungan bermakna antar variabel yang diuji dan jika nilai significancy
Universitas Sumatera Utara
p 0,05 maka tidak terdapat hubungan yang bermakna antara variabel yang diuji Dahlan, 2012.
Tabel 4. Panduan Interpretasi Hasil Uji Hipotesis Berdasarkan Kekuatan
Korelasi, Nilai p, dan Arah Korelasi menurut Dahlan 2012 No.
Parameter Nilai
Interpretasi
1. Kekuatan Korelasi r
0,0 - 0,2 0,2 - 0,4
0,4 - 0,6 0,6 - 0,8
0,8 - 1 Sangat lemah
Lemah Sedang
Kuat Sangat kuat
2. Nilai p
P 0,05
P 0,05 Terdapat korelasi yang
bermakna antara dua variabel yang diuji.
Tidak terdapat korelasi yang bermakna antara dua variabel
yang diuji.
3. Arah Korelasi
+ positif
- negatif Searah, semakin besar nilai
satu variabel semakin besar pula nilai variabel lainnya.
Berlawanan arah, semakin besar nilai satu variabel
semakin kecil nilai variabel lainnya.
9. Uji Normalitas Data