Observasi Langsung Wawancara Teknik Pengumpulan Data

35 maritim di Kabupaten Rembang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif adalah sebagai berikut:

1. Observasi Langsung

Observasi langsung adalah bahwa peneliti langsung terjun ke lapangan untuk mengadakan pengamatan tentang keadaan atau kondisi masyarakat dan siswa yang relevan terhadap pokok kajian penelitiannya. Observasi langsung merupakan sumber bukti langsung dalam pengamatan di lapangan. Manusia merupakan instrumen dalam penelitian kualitatif. Peneliti dalam penelitian kualitatif bertindak sebagai perencana, pelaksana pengumpulan data, analisis, penafsir, dan pada tahap akhir akan menjadi pelapor hasil penelitiannya. Ciri-ciri manusia sebagai instrumen penelitian mencakup tiga hal yaitu segi responsif, dapat menyesuaikan diri, menekankan keutuhan, mendasarkan diri atas pengetahuan, memproses dan mengikhtiarkan, dan memanfaatkan kesempatan mencari respon yang tidak lazim dan idiosinkratik Moleong, 2004:168.

2. Wawancara

Teknik pengumpul data lain yang sering digunakan oleh para peneliti di lapangan adalah teknik wawancara, yaitu pertemuan langsung yang disampaikan langsung oleh pewawancara yang diwawancarai untuk memberikan atau menerima informasi tertentu. Wawancara adalah 36 kegiatan percakapan dengan maksud tertentu, yang dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara dan yang diwawancarai. Metode wawancara ini dalam penelitian naturalistik dilakukan oleh para peneliti dengan tujuan utama yaitu agar mereka dapat menginstruksi mengenai orang lain maupun orang yang bersangkutan informan tentang kejadian, kegiatan, perasaan, motivasi, tuntutan kepedulian dan sebagainya. Mengenai materi yang diwawancarakan seorang peneliti bertemu dengan responden atau yang diwawancarai, pada prinsipnya tidak terbatas. Ini berarti bahwa materi wawancara dapat materi yang sudah dilakukan atau lampau, masa sekarang maupun fenomena yang berimplikasi pada masa yang akan datang. Perlu diperhatikan adalah peneliti harus mempunyai pedoman yang sesuai dan relevan dengan fokus penelitian yang hendak dipecahkan Sukardi, 2006: 53-54. Teknik wawancara yang ditekankan yaitu teknik wawancara terbuka dan wawancara mendalam. Ada dua wawancara yang akan dilakukan dalam penelitian ini, yang pertama wawancara dengan masyarakat dan yang kedua dengan siswa sekolah dasar. Wawancara dengan masyarakat dilakukan bersamaan pada saat observasi, dan wawancara pada siswa dilakukan setelah pelaksanaan pembelajaran di kelas oleh peneliti kepada siswa yang bertindak sebagai informan. Wawancara ini digunakan untuk mengungkap data tentang kesadaran masyarakat dan siswa terhadap sejarah maritim di Kabupaten Rembang. 37 a. Wawancara Terbuka Overt interview Penelitian kualitatif adalah penelitian yang memanfaatkan wawancara terbuka untuk menelaah dan memahami sikap, pandangan, perasaan, perilaku individu atau kelompok orang. Penelitian kualitatif juga dapat berarti suatu penelitian yang menggunakan pendekatan naturalistik untuk mencari dan menemukan pengertian atau pemahaman tentang fenomena dalam suatu latar yang berkonteks khusus Moleong, 2004:5. Penelitian kualitatif sebaiknya menggunakan wawancara terbuka yang para subjeknya mengetahui bahwa mereka sedang diwawancarai dan mengetahui maksud dan tujuan diadakannya wawancara tersebut. Wawancara terbuka menggunakan pertanyaan di mana jawabannya tidak hanya terbatas pada satu jenis tanggapan atau jawaban saja, hal ini berarti bahwa jawaban yang diperoleh seorang peneliti akan menjadi lebih kaya. Mengenai pelaksanaan wawancara, peneliti menyesuaikan waktu dan tempat yang telah ditentukan dan disepakati oleh informan. b. Wawancara Mendalam Wawancara mendalam secara umum adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman guide wawancara, pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama. Kekhasan wawancara 38 mendalam adalah keterlibatannya dalam kehidupan informan. Pewawancara adalah orang yang menggunakan metode wawancara sekaligus bertindak sebagai “pemimipin” dalam proses wawancara tersebut. Dia pula berhak menentukan materi yang akan diwawancarai dan kapan dimulai dan diakhiri. Informan adalah orang yang diwawancarai, diminta informasi oleh pewawancara dan informan tersebut adalah orang yang diperkirakan menguasai dan memahami data, informasi ataupun fakta dari suatu objek penelitian. Metode wawancara mendalam in-depth interview adalah sama seperti metode wawancara lainya, hanya peran pewawancara, tujuan pewawancara, informan, dan cara melakukan wawancara yang berbeda dengan wawancara pada umumnya. Sesuatu yang amat berbeda dengan metode wawancara lainnya adalah bahwa wawancara mendalam dilakukan berkali-kali dan membutuhkan waktu yang lama bersama informan di lokasi penelitian, kondisi ini tidak pernah terjadi pada wawancara pada umumnya Burhan Bungin, 2008:108.

F. Tahapan Penelitian