Latar Belakang Berdirinya Laskar Napindo Halilintar

34

BAB III LASKAR NAPINDO HALILINTAR

3.1. Latar Belakang Berdirinya Laskar Napindo Halilintar

Pada tanggal 22 Agustus 1945 Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia PPKI dalam sidangnya memutuskan untuk membentuk tiga badan sebagai wadah untuk menyalurkan potensi perjuangan rakyat. Badan tersebut adalah Komite Nasional Indonesia KNI, Partai Nasional Indonesia PNI dan Badan Keamanan Rakyat BKR 19 Karena pada saat itu komunikasi masih sulit, tidak semua daerah di Indonesia mendengar Pidato Presiden Soekarno tersebut. Mayoritas daerah yang mendengar itu adalah Pulau Jawa. Sementara tidak semua Pulau Sumatera mendengar. Sumatera bagian timur dan Aceh tidak mendengarnya. Walaupun tidak mendengar pemuda- pemuda di berbagai daerah Sumatera membentuk organisasi-organisasi yang kelak menjadi inti dari pembentukan tentara. Pemuda Aceh mendirikan Angkatan Pemuda Indonesia API, di Palembang terbentuk BKR, tetapi dengan nama yang lain yaitu Penjaga Keamanan Rakyat PKR atau Badan Penjaga Keamanan Rakyat BPKR . BKR merupakan bagian dari Badan Penolong Keluarga Korban Perang BPKKP yang semula bernama Badan Pembantu Prajurit dan kemudian menjadi Badan Pembantu Pembelaan BPP. BPP sudah ada dalam zaman Jepang dan bertugas memelihara kesejahteraan anggota-anggota tentara Pembela Tanah Air PETA dan Heiho. Pada tanggal 18 Agustus 1945 Jepang membubarkan PETA dan Heiho. Tugas untuk menampung bekas anggota PETA dan Heiho ditangani oleh BPKKP. Pembentukan BKR merupakan perubahan dari hasil sidang PPKI pada tanggal 19 Agustus 1945 yang telah memutuskan untuk membentuk Tentara Kebangsaan. Pembentukan BKR diumumkan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 23 Agustus 1945. Dalam pidatonya Presiden Soekarno mengajak pemuda-pemuda bekas PETA, Heiho, Kaigun Heiho, dan pemuda-pemuda lainnya untuk sementara waktu bekerja dalam bentuk BKR dan bersiap-siap untuk dipanggil menjadi prajurit tentara kebangsaan jika telah datang saatnya. 20 19 Markas Besar TNI 2000. Sejarah TNI Jilid I 1945-1949. Jakarta: Pusat Sejarah Dan Tradisi TNI. Hlm. 1 20 Perjuangan ABRI dan rakyat di Sumatera 1945-1950. hlm. bab II.2. . Kemudian pada tanggal 5 Oktober 1945 Badan Keaman Rakyat BKR diubah Universitas Sumatera Utara 35 menjadi Tentara Keamanan Rakyat TKR, dan selanjutnya diubah kembali menjadi Tentara Republik Indonesia TRI 21 Pada tanggal 10 Oktober 1945 dibentuk TKR di Sumatera Timur dengan pimpinannya Achmad Tahir. Selanjutnya diadakan pemanggilan bekas Giyugun dan Heiho ke Sumatera Timur. Disamping TKR, terbentuk juga badan-badan perjuangan yang sejak tanggal 15 Oktober 1945 menjadi Pemuda Republik Indonesia Sumatera Timur dan kemudian berganti nama menjadi Pesindo. Setelah dikeluarkannya Maklumat Pemerintah tentang terbentuknya partai-partai politik pada bulan November 1945, Kurang lebih dari 30 organisasi lahir saat pertama Indonesia merdeka. Tujuan dari organisasi ini hampir memiliki latar belakang yang sama, yaitu sebagai pilar terhadap kemerdekaan Indonesia. Sama seperti organisasi pemuda yang bernuansa Komunis, organisasi pemuda dari kelompok agama dan suku lainnya pada dasarnya mempunyai tujuan yang sama yaitu organisasi yang menginginkan perkembangan dan mempertahankan Indonesia, maka untuk itu organisasi pemuda dari berbagai nuansa ini merencanakan melakukan sebuah kongres besar pemuda yang bertujuan menyatukan kekuatan pemuda Indonesia, maka rencana pun terlaksana pada tanggal 6 November 1945 di Jakarta. 5 Banyak organisasi dari barbagai latar-belakang hadir pada kongres yang dilaksanakan. Mr. Amir Syarifuddin yang saat itu menduduki jabatan sebagai menteri penerangan Republik Indonesia, kesempatan ini dimanfaatkan untuk mnengkonsolidasikan kepentingan organisasi- organisasi untuk membentuk laskar-laskar rakyat untuk mempertahankan kedaulatan yang bersama Partai Komunis Indonesia . 22 Pada September 1945, para pemimpin RI meresmikan pembentukan Lasjkar Rakjat Alasannya, perjuangan nasional lewat diplomasi tidak akan berhasil tanpa perjuangan rakyat di desa dan kota. Laskar Rakyat diharapkan akan bisa menyatukan semua organisasi para militer dan mendukung Tentara Keamanan Rakyat. Pada akhir November 1945, para pemimpin pusat di Jakarta menyatakan bahwa pembentukan organisasi itu resmi disahkan . Di Sumatera dibentuk laskar-laskar partai. PNI memiliki laskar yang bernama Nasional Pelopor Indonesia Napindo, PKI mempunyai barisan Merah, Masyumi mempunyai laskar Hisbullah dan Parkindo mendirikan Pemuda Parkindo. Laskar bermakna satuan bersenjata di laur tentara reguler, yang secara umum berafiliasi pada kepentingan politik tertentu. Bibit dari pada laskar rakyat di Indonesia dianggap bermula dari sikap gerakan-gerakan politik tertentu terhadap kolonialisme Belanda dan fasisme Jepang. 21 A.H. Nasution 1963. Tentara Nasional Indonesia, Jilid I Cet.II. Bandung: Ganeco N.V. hlm. 106. 22 Pusat Sejarah TNI, Bahaya Laten Komunisme di Indonesia Jilid I, Jakarta: 1991, hal 106 Universitas Sumatera Utara 36 PNI mengambil sikap anti fasis dan anti kolonialisme. Ikut mengambil peran untuk mempertahankan Kemerdekaan Indonesia dengan membentuk Laskar Rakyat Nasionalis Pelopor Indonesia NAPINDO. Merasa terpanggil untuk menyelamatkan revolusi serta membela republik dengan membentuk beberapa gerakan yang sesuai dengan afiliasi politiknya ditambah keluarnya maklumat Wakil Presiden Hatta tanggal 3 November 1945” yang berbunyi : menganjurkan supaya rakyat membentuk partai- partai dengan restriksi bahwa partai- partai itu hendaklah memperkuat perjuangan bangsa Indonesia mempertahankan kemerdekaan dan menjamin keamanan rakyat dan masyarakat. Pembentukan Laskar Rakyat alasannya, perjuangan nasional lewat diplomasi tidak akan berhasil tanpa perjuangan rakyat di desa dan kota. Laskar Rakyat diharapkan akan bisa menyatukan semua organisasi para militer dan mendukung Tentara Keamanan Rakyat. Pada akhir November 1945, para pemimpin pusat di Jakarta menyatakan bahwa pembentukan organisasi itu resmi disahkan 23 . Pada mulanya, Laskar Rakyat dibentuk untuk menyatukan berbagai kesatuan perjuangan, tapi setelah beberapa bulan jelas terlihat keengganan untuk itu. Lebih lagi, cabang-cabang Laskar Rakyat mempunyai susunan organisasi yang berbeda hingga menyulitkan penyeragaman dan koordinasi. Guna memperkuat organisasi, suatu kongres nasional diselenggarakan pada akhir Februari 1946. Dalam kongres itu dinyatakan bahwa Laskar Rakyat adalah federasi dari berbagai kesatuan perjuangan dan merupakan bagian khusus dari Persatuan Perdjuangan, yang menjadi payung dari semua badan perjuangan. 17 Laskar-laskar rakyat, Arsip Majalah Tempo 11 Oktober 198 Universitas Sumatera Utara 37 3.2.Proses Pembentukan Laskar Napindo Halilintar Gambar 2 : Ratusan kader PNI melakukan convoy setelah selesai rapat yang menghasilkan anak organisasi yaitu laskar rakyat Napindo. Beberapa hari menjelang berakhirnya bulan September 1945, di Medan terlihat kegiatan kelompok-kelompok pemuda. Pada tanggal 21 September 1945, atas inisiatif beberapa pemuda antara lain Ahcmad Tahir, B.H. Hutajulu, Amir Bahrum Nasution bertempat di asrama pemuda di jalan Fuji. Dalam rapat ini diputuskan untuk membentuk suatu organisasi pemuda yang dapat memegang pimpinan gerakan pemuda pada hari yang akan datang. Organisasi ini diberi nama Barisan Pemuda Indonsia. Tugas pengurus Barisan Pemuda Indonesia yaitu mengutus para pemuda untuk membentuk Barisan Pemuda Indonesia ke daerah-daerah, sekalian menyebarluaskan proklamasi kemerdekaan dan mengobarkan semangat kemerdekaan. Begitu bersemangat para pemuda untuk melaksanakan misi Barisan Pemuda Indonesia ke daerah-daerah, di pihak lain golongan Panitia Penyambutan Universitas Sumatera Utara 38 Kedatangan Belanda tidak tinggal diam. Mereka dengan segala cara mempengaruhi semua lapisan masyarakat untuk berpihak kepada mereka. Sementara itu seruan pengurus Barisan Pemuda Indonesia Medan, termasuk anjuran Selamat Ginting kepada Matang Sitepu untuk secepatnya memebentuk Barisan Pemuda Indonesia di Tanah Karo. Atas inisiatif beberapa orang di Kabanjahe, pada tanggal 29 September 1945 didirikan BPI Tanah Karo di Kabanjahe. Adapun susunan pengurus BPI Tanah Karo adalah sebagai Berikut: Ketua Umum : Matang Sitepu Ketua : Ulung Sitepu Sekretaris : R.M. Pandia Bendahara : Koran Karo-Karo Ketua Penerangan : Keterangan Sebayang Dalam perjalanan kepemimpinan Matang Sitepu BPI mengalami kekelahan dalam insiden Tiga panah yaitu Insiden perebutan sejata dengan Tentara Jepang. Kepemimpinan di serahkan kepada Payung Bangun, namun masyarakat melakukan demonstrasi karena menganggap ini tidak demokrasi. Payung Bangun merasa ini di balik semua ini Selamat Ginting merencanakannya karena para demonstran meminta agar Selamat Ginting yang menjadi ketua. Akhirnya Payung Bangun beserta pengikutnya meninggalkan Kabanjahe dan membentuk Laskar Barisan Harimau Liar 24 Barisan Pemuda Indonesia berubah nama menjadi Pemuda Republik Indonesia, sesuai dengan perkembangan politik di pusat, Pemuda Republik Indonesia berubah lagi menjadi Pemuda Sosialis Indonesia Pesindo. Dalam waktu yang bersamaan Tama Ginting mendirikan partai PNI cabang Tanah Karo. Dalam hal ini ada perbedaan PNI cabang Medan dengan PNI cabang Tanah Karo. PNI cabang Medan membuahkan Organisasi Laskar Rakyat sedangakan PNI cabang Tanah Karo masyaraktnya PNI sedangkan pemudanya Pesindo. Walaupun demikian, pemuda- pemuda Pesindo yang di Tanah Karo Pada Hakikatnya adalah anggota PNI dari . 24 Wawancara dengan Nelang sitepu, Anggota Barisan Harimau Liar, di Desa Payung, 11 Maret 2014, pukul 15:00 wib Universitas Sumatera Utara 39 desanya, namun mereka tetap berada dalam Pesindo, karena waktu itu Pesindo masih tetap sebagai organisasi pemuda dan pasukannya non-politik. Gambar 3 : Beberapa pemuda desa yang dulu bergabung di BPI dan kader PNI berbaris setelah menghadiri rapat di Kabanjahe. Setelah menghadiri rapat PNI se-Sumatera yang menghasilkan keputusan untuk penyatuan sekuruh organisasi dibawah PNI dengan nama Napindo, Mayor Selamat Ginting kembali ke Tanah Karo dan kemudian mengundang rapat seluruh ranting-ranting pesindo yang berjumlah 25 ranting. Pertemuan diadakan di Dolok Barus dekat Bandarbaru. Dalam pertemuan ini Mayor Selamat Ginting menjelaskan perekmbangan Pesindo dan Masalah Napindo yang sudah terbentuk dan sekaligus Universitas Sumatera Utara 40 mengusulkan supaya Pesindo Tanah Karo dibubarkan saja dan seluruh pasukan beralih menjadi Napindo, dan untuk Tanah Karo diusulkan dengan nama Napindo Resimen Halilintar. Semua peserta setuju terkecuali Pesindo Ranting Bunuraya yang dipimpin oleh Benteng Sinuraya dan Ranting Berastagi yang dipimpin Netap Bukit dan Roga Ginting. Kedua Ranting itu untuk seterusnya tetap menjadi Pesindo Tanah karo dan selebihnya beralih menjadi Napindo dan pasukan tempurnya disebuat Napindo Resimen Halilintar 25 . Pembinaan pasukan dimulai dari tingkat desa-desa. Disana pemuda-pemuda yang sudah pernah mendapat latihan pada zaman Jepang dikumpulkan dan diberi latihan-latihan dasar. Selain itu pendidikan mental dan moral tidak dilupakan juga. Kemudian pasukan-pasukan yang akan dihadapkan dalam pertempuran-pertempuran Medan mendapat latihan lanjutan di Kabanjahe. Nama Halilintar itu sendiri member keterangan mengenai jenis pasukan yang diidamkan oleh Selamat Ginting. Pasukan- pasukan itu dilatih untuk bergerak secara cepat, mengadakan penyerangan- penyerangan mendadak dan mengundurkan diri secara cepat pula. 25 Ibid.hal.77 Universitas Sumatera Utara 41 Gambar 4 : pasukan Napindo Halilintar berbaris setelah selesai menerima jabatan dan senjata ketika laskar-laskar dileburkan menjadi TNI Pada tanggal 10 mei 1974 Mayor Jendral Sutopo membawa dua buah surat. Surat pertama dari Panglima Besar Sudirman yang ditujukan kepada Panglima Sumatera, agar segera mengkordinir Lasykar-Lasykar kedalam TNI. Sedangkan surat kedua berisi salinan radiogram Dekrit Presiden RI tanggal 3 mei 1947 yang menetapkan bahwa dalam waktu yang sesingkat-singkatnya mempersatukan TRI dan Lasykar Rakyat menjadi satu organisasi TNI. Pada tanggal 4 Juli 1947 Panglima Sumatera memberikan surat tugas pembentukan TNI kepada lima orang tokoh dari PNI, masing-masing: 1. Yakob Siregar Ketua Umum Napindo Andalas Utara 2. Amir Yusuf dari PNI Andalas Utara 3. Selamat Ginting Komandan Napindo Tanah Karo 4. Bustami dari PNI Andalas Utara 5. Bedjo, Komandan Napindo Batalyon III Andalas Utara. Tugas mereka ialah: 1. Membentuk TNI yang terdiri dari Laskar Rakyat Napindo sebagai inti dan Laskar- Laskar lainnya yang bersedia menjadi anggota TNI. 2. Pembentukan TNI ini dituangkan dalam dua wadah, yaitu Brigade “A” dan Brigade “B” bersifat pasukan Stoottroep Pasukan Penggempur. Jarak 10 hari kemudian, rencana pembentukan kedua Brigade itu telah tersusun sebagai berikut : 1. TNI Stoottroep Brigade “A” dengan komandanya Selamat Ginting. Lokasi pasukan mulai bagian sebelah kiri rel kereta api sejak dari Pemantang Siantar ke utara Universitas Sumatera Utara 42 langsung ke Pangkalan Berandan, meliputi sebagaian daerah Kabupaten Simalungun, Tanah Karo, sebagian Medan dan sebagian Langkat. 2. TNI Stoottroep Brigade “B” dengan komandannya Bedjo. Lokasi pasukan mulai sebelah kanan rel kereta api dari Pemantang siantar sampai ke Pangkalan Berandan , meliputi sebagaian daerah Kabupaten Simalungun, kabupaten Deli Serdang, Sebagian Medan, Belawan dan sebagian Langkat. 3. Pasukan-pasukan Napindo yang berada dalam daerah tersebut supaya segera menggabungkan diri ke dalam TNI Brigade “A” dan TNI Brigade “B”. 4. Yang tidak mematuhi instruksi tersebut, akan diambil tindakan keras. Sejalan dengan rencana tersebut Napindo mulai mengadakan konsolidasi pasukanya di seluruh daerah Sumatera Timur dan Tapanuli, teristimewa untuk Medan Area.

3.3. Srikandi Napindo Resimen Halilintar