16
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, untuk mempermudah penulis dalam penulisan dan menghasilkan penelitian yang objektif,
maka penulis perlu membatasi masalah yang dibahas. Pokok permasalahan yang dibahas yaitu “Gerakan Napindo Halilintar Di Tanah Karo 1945-1949.
Dari judul diatas, maka pokok permasalahan yang dibahas kemudian dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana latar belakang berdirinya Laskar Napindo Halilintar di Tanah Karo? 2. Bagaimana proses pembentukan Laskar Napindo Halilintar di Tanah Karo ?
3. Bagaimana Pergerakan Laskar Napindo Halilintar di Tanah Karo ?
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan Penelitian Segala sesuatu yang dilakukan manusia tentunya mempunyai tujuan yang
hendak dicapai. Adapun tujuan penelitian ini adalah : 1. Menjelaskan latar belakang berdirinya Laskar Napindo Halilintar di Tanah Karo.
2. Menjelaskan proses pembentukan Laskar Napindo Halilintar menjadi sebuah laskar rakyat di Tanah Karo.
3. Menjelaskan pergerakan Laskar Napindo Halilintar di Tanah Karo. Manfaat Penelitian
Dengan diadakannya penelitian tersebut, diharapkan dapat member manfaat , yaitu : 1. Sebagai sebuah penulisan sejarah yang berguna bagi generasi sekarang khususnya
bagi mahasiswa sejarah terutama sebagai bahan perbandingan untuk penelitian sejarah yang lebih dalam di masa depan.
Universitas Sumatera Utara
17
2. Menambah khasanah penulisan sejarah lokal, khususnya bagi masyarakat Karo. 3. Sebagai pengembangan ilmu bagi penulis dan pembaca untuk mengembangkan ilmu
selanjutnya.
1.4. Tinjaun Pustaka
Dalam penyelesaian tulisan tersebut perlu dilakukan tinjauan pustaka dengan menggunakan buku yang berhubungan dengan judul tulisan yakni tentang Gerakan
Napindo halilintar Di Tanah Karo 1945-1949. Untuk itu penulis menggunakan beberapa litetatur yang dapat mendukung penulisan skripsi tersebut.
Antony Reid, dalam Perjuangan Rakyat Revolusi dan Hancurnya kerajaan Sumatra Timur 1987 di jelaskan bagaimana Gerakan Napindo Halilintar yang
menjadi pelopor terjadinya Revolusi di Tanah Karo. Dibalik sebagai pelopor pemimpin Mayor Selamat Ginting mengasingkan para Sibayak atau Raja Urung ke
Aceh tenggara sehingga para Sibayak atau Raja Urung terhindar dari Peristiwa Maret yang banyak memakan korban dari kalangan Sultan atau Raja seperti di kerajaan atau
kesultanan Serdang dan Langkat.
Tridah Bangun, dalam Kilap Sumagan: Biografi Selamat Ginting 1994 buku tersebut merupakan buku Biografi pimpinan Laskar Napindo Halilintar yaitu Mayor
Selamat Ginting. Dalam buku tersebut sangat banyak dijelaskan bagaimana awal Napindo Halilintar dibentuk dan gerakan-gerakan yang mereka lakukan dalam
mempertahankan kemerdekaan.
A.R Surbakti, dalam Perang Kemerdekaan Di Tanah Karo 1979, Kabanjahe Dan Dairi dijelaskan bahwa pada awal tahun 1946 terbentuk berbagai laskar-laskar
pemuda dan menghalau penjajah belanda, namun diantara anggota tersebut sering terjadi salah pengertian yang mengakibatkan bentrokan senjata sesama mereka antara
lain pasukan Barisan Harimau Liar dengan Napindo Halilintar. Kesalahpahaman terjadi ketika perstiwa revolusi sosial karena Mayor Selamat Ginting mengasingkan
para Sibayak atau Raja Urung ke daerah Aceh Tenggara menimbulkan kecurigan Barisan Harimau Liar terhadap Napindo Halilintar. Barisan Harimau Liar
beranggapan Napindo Halilintar membela dan mendukung para Sibayak atau Raja Urung.
Universitas Sumatera Utara
18
Biro Sejarah Prima, dalam Medan Area Mengisi Kemerdekaan 1976 , dijelaskan bagaimana peranan Napindo Halilintar yang dibentuk kedalam tubuh Tentara
Republik Indonesia bersama dengan Barisan Harimu Liar menyerang pos-pos pertahanan sekutu di Tanah Karo.
1.5. Metode Penelitian