60
proses pembelajaran yang selama ini sudah berlangsung. Selain itu juga dilakukan wawancara terhadap siswa untuk mengetahui kesulitan belajar kimia, ketersediaan
sumber belajar, dan proses belajar di kelas. Wawancara dilaksanakan dengan pertanyaan terbuka dimana untuk mendapatkan keterangan secara jelas tentang proses pembalajaran
yang selama ini sudah berlangsung. Teknik wawancara yang digunakan adalah wawancara tidak terstruktur, di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara
yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan
yang ditanyakan.
D. Uji Coba Instrumen
Instrumen yang akan digunakan dalam suatu penelitian yang baik adalah sudah diuji validitas maupun reliabilitasnya, sehingga instrumen yang baik harus valid dan
reliabel. Oleh karena itu, sebelum instrumen itu digunakan maka perlu diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui validitas dan reliabilitasnya. Untuk instrumen yang
berupa angket akan diuji validitas dan reliabilitasnya saja, sedangkan untuk tes digunakan juga uji taraf kesukaran dan uji daya pembedanya.
1 Uji Validitas Instrumen a. Validitas Isi content validity
Validitas isi membutuhkan analisis rasional dari seorang yang ahli dalam bidang yang dikembangkan dari alat ukur tersebut atau profesional judgment. Analisis validitas
isi dapat dilakukan secara kuantitatif maupun kualitatif. Analisis kualitatif dilakukan berdasar masukan dari para ahli melalui teknik delphi. Teknik delphi pada penelitian ini
digunakan untuk memperoleh tanggapan tertulis dari para ahli. Menurut Skulmoski 2007, teknik delphi adalah proses interaksi yang digunakan untuk mengumpulkan dan
menyeleksi judgment dari para ahli dengan menggunakan kuisioner berulang kali untuk menghasilkan perbaikan dari umpan balik.
Validitas isi dikembangkan untuk mengetahui bagaimana atribut yang diukur oleh suatu instrument sesuai dengan performansi yang dikembangkan. Validitas isi
didasarkan pada sejauhmana isi tes dapat menggambarkan domain perilaku atau atribut yang hendak diukur dalam tes tersebut. Untuk memperoleh validitas isi yang tinggi,
suatu tes harus dirancang berdasarkan atribut tertentu yang di jelaskan dengan indikator- perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
61
indikator yang kemudian dijelaskan dalam butir-butir soal yang benar-benar menggambarkan atribut tersebut.
Nilai V berkisar pada 0 – 1 dan kriteria yang digunakan untuk menyatakan sebuah butir soal dikatakan valid secara isi pada jumlah rater penilai sebanyak 5 orang adalah
0,80 Aiken, 1985. Secara kuantitatif pada penelitian ini validitas isi ditentukan dengan menggunakan
formula Aiken, yaitu: V = S [nc-
1] di mana S = Σ n
i
r- ℓ
o
Aiken, 1980 Dimana:
V : indeks validitas dari Aiken
n
i
: banyaknya penilai raters yang memilih kriteria i c
: banyaknya kategorikriteria r
: kriteria ke i ℓo
: kategori terendah n
: jumlah seluruh penilai b. Analisis butir soal
Analisis butir soal tes pengetahuan dianalisis dengan menggunakan ITEMAN. ITEMAN merupakan komputer yang digunakan untuk menganalisis butir soal secara
klasik. Untuk menafsirkan hasil analisis soal diperlukan suatu kriteria yang digunakan sebagai patokannya.
Tabel 3.3. Kriteria Kualitas Butir Soal. Kriteria
Indeks Klasifikasi
Prop Corect 0,000 - 0,250
Sukar Tingkat kesukaran p
0,251 - 0,750 Sedang
0,751 - 1,000 Mudah
Point Biser D
0,199 Sangat Rendah
Daya beda D 0,200 - 0,299
Rendah 0,300 - 0,399
Sedang D
0,400 Tinggi
Reliabilitas 0,000 - 0,400
Rendah Alpha
0,401 - 0,700 Sedang
0,701 - 1,000 Tinggi
Ngadimun, 2004 perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
62
Untuk memudahkan memilah-milah butir soal mana yang perlu direvisi atau didrop dianjurkan untuk menggunakan kriteria seperti pada Tabel 3.4.
Hasil korelasi point-biserial r
pbi
dihitung dengan rumus Point-Biserial :
1 p
p St
t Y
p Y
r
pbi
Millman dan Greene dalam Depdiknas, 2009. Yp
= mean skor pada kriterion siswa yang menjawab benar soal. Yt dan St = mean dan standard deviasi kriterion seluruh siswa.
p = proporsi siswa yang menjawab benar soal.
Korelasi point-biserial r pbi tidak sama dengan 0. Korelasi point-biserial r pbi merupakan korelasi product moment antara skor dikotomus dan pengukuran
kriterion. Tabel 3.4. Kriteria Kualitas Soal untuk Kepentingan Pemilahan Butir.
Kriteria Indeks
Klasifikasi Penafsiran
0,000 - 0,099 Sangat Sukar
Dibuang perlu revisi total 0,100 - 0,299
Sukar Perlu direvisi
Tingkat kesukaran 0,300 - 0,700 Sedang
Baik p
0,701 - 0,900 Mudah
Perlu direvisi 0,901 - 1,000
Sangat Mudah
Dibuang perlu direvisi total
Daya beda D D
0,199 Sangat
Rendah Dibuang perlu direvisi
total 0,200 - 0,299
Rendah Perlu direvisi
0,300 - 0,399 Sedang
Sedikit atau tanpa revisi D
0,400 Tinggi
Bagus Sekali Reliabilitas
0,000 - 0,400 Rendah
Kurang baik 0,401 - 0,700
Sedang Cukup
0,701 - 1,000 Tinggi
Baik Hasil uji coba soal tes pengetahuan yang diujikan pada siswa kelas XI IPA di
SMAN 2 Madiun sebanyak 30 siswa, kemudian dianalisis dengan menggunakan program ITEMAN sehingga diperoleh data tingkat kesukaran, daya pembeda dan
commit to user
63
validitas butir soal seperti disajikan pada Tabel 3.5. Reliabilitas soal diperoleh alpha = 0,882 maka sesuai dengan kriteria soal memiliki reabilitas yang baik. Soal yang
diujikan sebanyak 25 butir sesuai dengan indikator ketercapaian kompetensi yang diturunkan dari KD 3.
Tabel 3.5. Hasil Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Tes Pengetahuan Kriteria Uji
Kategori Nomor butir soal
Tingkat Kesukaran Sangat mudah
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 21 Mudah
10, 14, 17, 18, 19, 25 Sedang
12, 13, 15, 16, 20, 23, 24 Daya Pembeda
Baik 1, 3, 4, 5, 6, 7, 10, 12, 13, 14, 15, 17,
18, 19, 20, 21, 23, 24, 25 Terima dan perbaiki
8, 9, 22 Perbaiki
2, 11, 16 Terdapat 25 soal pilihan ganda yang telah dianalisis dengan hasil 11 soal
kategori sangat mudah yang mana harus dibuang atau direvisi total, 6 soal kategori mudah dan 7 soal kategori sedang sehingga termasuk soal yang baik. Hasil dari analisis
daya beda terdapat 3 soal yang point biser-nya antara 0,200-0,299 sehingga masuk klasifikasi daya beda rendah kurang dapat membedakan siswa yang pandai dengan yang
kurang pandai atau pengecoh tidak berfungsi dengan untuk itu harus diperbaiki. Hasil dari analisis di atas maka akan diambil keputusan tentang jumlah soal yang akan
digunakan dengan mempertimbangkan tujuan tes yang akan dilakukan. Keputusan yang diambil digunakan soal sebanyak 20 butir, dengan masih mempertimbangkan indikator
ketercapaian kompetensi yang diharapkan. Alokasi waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan soal sebanyak 20 nomor adalah 45 menit.
E. Teknik