52
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah direncanakan, maka peneliti mendesain penelitian menggunakan metode penelitian dan pengembangan
R and D. Penelitian ini menghasilkan produk pengembangan berupa modul termokimia berbasis problem solving pada mata pelajaran kimia SMA Kelas XI
Semester 1. Model pengembangan modul yang digunakan mengacu pada model Borg and
Gall yang sudah dimodifikasi di mana penelitian hanya sampai tahap ke sembilan karena keterbatasan peneliti. Adapun tahapan yang dilaksanakan adalah studi
pendahuluan dan pengumpulan informasi, perencanaan, pengembangan draft awal produk dengan validasi dan diikuti revisi produk awal, uji coba skala kecil, revisi hasil
uji skala kecil, uji coba lapangan utama, revisi produk modul, uji coba lapangan operasional dan revisi produk modul terakhir.
B. Prosedur Penelitian dan Pengembangan
1. Studi Pendahuluan dan Pengumpulan Informasi a
Studi Pustaka Studi Pustaka dilakukan dengan menganalisis Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan yang berkaitan dengan Kurikulum 2013. Menggali informasi tentang penelitian pengembangan dan jurnal-jurnal penelitian terdahulu yang relevan dengan
penelitian yang akan dilakukan. Pemilihan materi berdasarkan pada ketercapaian ketuntasan yang rendah pada materi tertentu dan berdasar analisis nilai UN 20122013.
Selain itu, juga dilakukan analisis terhadap buku-buku teks atau modul penunjang materi pembelajaran yang telah ada, serta hasil penelitian tentang bahan ajar.
b Survei Lapangan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap survei lapangan adalah sebagai berikut: i Observasi dan wawancara
Observasi dilakukan untuk mengetahui secara langsung kondisi sekolah dan proses pembelajaran Kimia kelas XI di SMAN 1 Girimarto. Observasi dilakukan
52 perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
53
berdasarkan indikator delapan standar nasional pendidikan yang terkait dengan proses pembelajaran. Selain itu juga melakukan diskusiwawancara kepada guru
kimia pengampu kelas XI tentang kondisikarakter siswa dan proses pembelajaran yang sudah berlangsung serta hasil belajar siswa.
ii Pemberian kuisoner kepada guru dan siswa Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang kesulitan belajar
siswa pada materi termokimia dan bahan ajar yang sudah dimiliki oleh siswa. iii Menganalisis permasalahan pembelajaran yang ada di SMAN 1 Girimarto.
2. Perencanaan Analisis materi dilakukan sebelum produk yang akan dikembangkan dibuat.
Rasionalisasi materi digunakan agar produk yang dibuat tepat sasaran dan sesuai tujuan yang diharapkan. Langkah yang dilakukan dengan menguraikan tujuan yang akan
dicapai dalam penggunaan produk yang akan dikembangkan. Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah:
a Menyiapkan RPP untuk mengetahui tujuan pembelajaran dalam menentukan langkah-langkah kegiatan pembelajaran untuk penyusunan modul.
b Menyiapkan buku referensi untuk menyusun draft awal bentuk modul dan rancangan isi modul.
c Melakukan telaah RPP oleh praktisi yang berpengalaman dalam pembelajaran Kurikulum 2013 untuk mengetahui kesesuaian RPP yang dibuat dengan
Kurikulum 2013 dan pendekatan yang digunakan. d Menyusun jadwal kegiatan penelitian seperti pada Tabel 3.1 berikut.
Tabel 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian. Kegiatan
Bulan 1. Penyusunan Proposal
2. Seminar Proposal 3. Pengembangan Draft Awal Modul
4. Validasi Draft Modul 5. Uji Coba Kecil dan revisi
6. Uji Coba Lapangan Utama dan revisi 7. Uji Coba Operasional dan revisi
8. Analisis data 9. Penyusunan Tesis
Agustus 2014 September 2014
Oktober 2014 Oktober-November 2014
November 2014 November – Desember 2014
Desember 2014 Desember 2014
Desember 2014-Februari 2015 perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
54
3. Pengembangan draft produk awal Desain atau konsep produk bahan ajar yang akan dikembangkan dilakukan
sebelum tahap pembuatan produk. Dalam rencana penelitian ini akan dikembangkan modul termokimia berbasis problem solving
untuk siswa SMAMA dengan menggunakan kurikulum 2013. Spesifikasi produk pengembangan adalah terdiri dari
modul untuk siswa yang berisi kegitan belajar yang dilakukan oleh siswa dan modul untuk guru yang berisi petunjuk kegiatan pembelajaran dan perangkat penilaian.
Berdasarkan alokasi waktu yang terdapat dalam silabus untuk pembelajaran termokimia ada 12 jam pelajaran untuk setiap tatap muka sebanyak 4 jam pelajaran
sehingga dalam isi modul nanti dibagi dalam 3 kegiatan belajar. Adapun kerangka dasar modul sebagai berikut:
i Pendahuluan a.
Garis Besar Isi Modul b.
Informasi materi pembelajaran c.
Apersepsi d.
Petunjuk penggunaan modul ii Kegiatan Belajar
a. Topik pembelajaran
b. Pos 1: Indikator Ketercapaian Kegiatan Belajar
c. Pos 2: Pengenalan masalah
d. Pos 3: Kegiatan investigasi
e. Pos 4: Jalur penyelesaian masalah
f. Pos 5: Uji mandiri
iii Penutup a.
Rangkuman materi b.
Glosarium c.
Kunci uji mandiri d.
Daftar pustaka Modul termokimia berbasis problem solving disusun berdasarkan sintaks
problem solving dimulai dari pengenalan pemberian masalah, identifikasi masalah,
pengumpulan datainformasi, rancangan solusi dan menyajikan hasil. Modul disusun sesuai petunjuk penulisan modul yang di dalamnya terdiri dari 3 kegiatan belajar yang
commit to user
55
mewakili masing-masing topik pembelajaran dan setiap kegiatan belajar terdapat 5 pos kegiatan yang mewakili sintaks problem solving. Modul dicetak berwarna dengan kertas
ukuran kuarto A4 dan ditulis dengan huruf arial. Sedangkan layout dari modul termokimia berbasis problem solving yang akan
disusun digambarkan seperti Gambar 3.1 dan 3.2 berikut:
Logo Kurikulum 2013
IDENTITAS MODUL
Gambar Ilustrasi yang berhubungan dengan
materi termokimia
Identitas sasaran modul
Identitas siswa pengguna modul
Identitas penulis modul
PENDAHULUAN
A. Garis Besar Isi Modul B. Informasi Materi Pembelajaran
C. Apersepsi
D. Petunjuk Penggunaan Modul
KEGIATAN BELAJAR
Topik Pembelajaran Tujuan Pembelajaran
Pengenalan Masalah Kegiatan Investigasi
Jalur Penyelesaian Uji Mandiri
POS 1
POS 2
POS 3
POS 4
POS 5
PENUTUP
A. Rangkuman Materi B. Glosarium
C. Kunci Uji Mandiri E. Daftar Pustaka
Gambar 3.1 a Layout Sampul Modul dan b Layout Halaman Pendahuluan
Gambar 3.2 a Layout Halaman Kegiatan Belajar dan b Layout Penutup a
b
a b
commit to user
56
Selain itu juga dibuat beberapa instrument untuk mendukung penelitian berupa instrument angket untuk kelayakan isi modul, soal untuk uji efektifitas berupa soal
obyektif tes untuk mengetahui prestasi belajar kemampuan kognitif siswa, lembar observasi untuk mengetahui kinerja siswa atau kemampuan psikomotor dan angket
untuk menilai kemampuan sikap siswa. Setelah produk modul draft awal dan semua perangkat instrument sudah jadi,
maka langkah selanjutnya dalam tahap ini adalah: a Sebelum divalidasi ke validator ahli, draft awal dan instrumen diberikan
terlebih dahulu kepada teman sesama mahasiswa untuk dikoreksi tentang kelayakan draft awal modul dan instrumen.
b Merevisi draft awal dan instrument untuk dijadikan draft produk yang akan divalidasi oleh validator ahli sebelum diujicobakan ke siswa.
c Validasi oleh validator ahli Validasi produk dan semua instrument yang akan digunakan sebelum
diujicobakan ke siswa divalidasi terlebih dahulu oleh validator ahli. Validasi ini meliputi validasi ahli media, ahli materi, ahli bahasa dan praktisi reviewer
yaitu guru kimia SMA yang sudah ditentukan. d Revisi draft awal produk
Setelah divalidasi oleh validator maka diadakan perbaikan pada kekurangan produk modul dan instrument sampai siap diujicobakan ke siswa.
4. Uji coba lapangan tahap awal Melakukan uji coba lapangan tahap awal, dilakukan terhadap 2-3 sekolah
menggunakan 6-10 subyek. Pengumpulan informasidata dengan menggunakan angket untuk memberi masukan atau penilaian awal terhadap produk modul yang
dikembangkan yang dilanjutkan dengan analisis data. Untuk penelitian ini digunakan 16 siswa dari SMAN 1 Girimarto, SMAN 1 Jatisrono dan SMAN 1 Sidoharjo dengan
kemampuan yang beragam. Penggunaan ketiga sekolah tersebut dimaksudkan diperoleh gambaran yang sama terhadap respon siswa dalam menilai modul yang dikembangkan
karena siswa dari ketiga sekolah tersebut memiliki karakteristik yang sama, yaitu selain latar belakang akademis dan sosio ekonomi yang hampir sama juga dalam
pembelajarannya di kelas selain buku paket dan LKS yang biasa mereka pergunakan, belum pernah menggunakan modul yang dapat meningkatkan aktivitas belajar mereka.
commit to user
57
5. Revisi produk hasil uji coba lapangan tahap awal Melakukan revisi terhadap produk hasil uji coba awal, berdasarkan masukan dan
saran-saran dari hasil uji lapangan awal. 6. Uji coba lapangan utama
Pada tahap uji coba lapangan utama ini juga digunakan untuk mengetahui efektivitas penggunaan modul termokimia berbasis problem solving
dalam pembelajaran.
Pengujian efektivitas dilakukan di SMA Negeri 1 Girimarto menggunakan metode eksperimen pretest posttest control group design, satu kelas
sebagai kelas eksperimen yaitu kelas XI IPA 1 dan satu kelas sebagai kelas kontrol yaitu kelas XI IPA 2. Pemilihan kelas yang digunakan sebagai kelas eksperimen dan kelas
kontrol dipilih secara acak dengan mempertimbangkan rata-rata nilai rapot mata pelajaran kimia pada semester 2 hasilnya setara. Dalam hal ini t-test digunakan untuk
menguji signifikansi perbedaan gain score beda rata-rata. Setelah selesai dilaksanakan eksperimen maka hasil kedua kelompok diolah dengan membandingkan kedua gain
score beda rata-rata untuk nilai pengetahuan, nilai rata-rata penilaian sikap dan nilai rata-rata penilaian ketrampilan.
7. Revisi hasil uji coba lapangan utama Melakukan revisi terhadap produk operasional untuk memantapkan produk yang
dikembangkan, karena pada tahap uji coba lapangan sebelumnya dilaksanakan dengan adanya kelompok kontrol. Penyempurnaan produk ini didasarkan pada evaluasi hasil
sehingga pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Rencana tahapan dalam penelitian ini seperti Gambar 3.3 berikut:
Gambar 3.3 Skema Tahapan Penelitian Pengembangan Modul Termokimia Berbasis Problem Solving
Studi Pendahuluan dan Pengumpulan Informasi Awal
Perencanaan Pengembangan Draft modul
dengan Validasi dilanjutkan Revisi Draft Produk
Uji Coba Lapangan Awal Revisi Modul Hasil Uji
Coba Lapangan Awal Uji Coba Lapangan Utama
Revisi Modul Hasil Uji Coba Lapangan Utama
Uji Coba Lapangan Operasional
Revisi Akhir terhadap modul yang dikembangkan
1 2
3
4 5
6
7 8
9
commit to user
58
8. Uji lapangan operasional Setelah pengujian terhadap produk hasil dan melakukan revisi penyempurnaan
produk, selanjutnya melakukan uji lapangan operasional dengan lingkup yang lebih luas yaitu 154 sampel dari 3 sekolah yang setara yaitu SMAN 1 Girimarto, SMAN 1
Jatisrono dan SMAN 1 Sidoharjo. Dalam operasionalnya, modul yang dihasilkan harus tetap dinilai kekurangan atau kelemahan yang masih ada untuk perbaikan lebih lanjut.
9. Revisi produk akhir Melakukan revisi terhadap produk akhir berdasarkan saran dalam uji coba
lapangan operasional. Penyempurnaan produk akhir dipandang perlu untuk lebih akuratnya produk yang dikembangkan. Pada tahap ini sudah didapatkan suatu produk
yang tingkat efektivitasnya dapat dipertanggungjawabkan. Hasil penyempurnaan produk akhir memiliki nilai generalisasi yang dapat diandalkan karena sudah melalui
serangkaian pengujian yang dipersyaratkan.
C. Instrumen Penelitian