Bahan Bakar dan Perubahan Entalpi.

46 Ikatan yang putus : 4 ikatan C H : 4 x 413 kJ = 1652 kJ 1 ikatan Cl Cl : 1 x 242 kJ = 242 kJ Ikatan yang terbentuk: 3 ikatan C H : 3 x 413 kJ = 1239 kJ 1 ikatan C Cl : 1 x 328 kJ = 328 kJ 1 ikatan H Cl : 1 x 431 kJ = 431 kJ H =  pemutusan ikatan -  penggabungan ikatan = 1652 + 242 - 1239 + 328 + 431 kJ = 1894 - 1998 kJ = - 104 kJ

D. Bahan Bakar dan Perubahan Entalpi.

Bahan bakar merupakan suatu senyawa yang bila dilakukan pembakaran terhadapnya dihasilkan kalor yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Bahan bakar yang banyak dikenal adalah jenis bahan bakar fosil, misalnya minyak bumi atau batu bara. Selain bahan bakar fosil dikembangkan pula bahan bakar jenis lain misalnya alkohol, hidrogen. Nilai kalor bakar dari bahan bakar umumnya dinyatakan dalam satuan kJgram, yang menyatakan berapa kJ kalor yang dapat dihasilkan dari pembakaran 1 gram bahan bakar tersebut, misalnya nilai kalor bakar bensin 48 kJgram, artinya setiap pembakaran sempurna 1 gram bensin akan dihasilkan kalor sebesar 48 kJ. Contoh: Harga arang Rp 10.200,-kg, dan harga LPG Rp 2.600,-kg. Nilai kalor Bakar arang 34 kJg dan nilai kalor bakar LPG 49 kJg. Dari informasi tersebut dapat diketahui harga kalor yang lebih murah, yang berasal dari arang atau dari LPG. Nilai kalor bakar arang : 34 kJg, jadi uang Rp. 1,200,- dapat untuk memperoleh 1000 g arang dan didapat kalor sebanyak = 34 x 1000 kJ = 34.000 kJ Jadi tiap rupiahnya mendapat kalor sebanyak = 34000 1200 = 28,3 kJrupiah. Untuk LPG, nilai kalor bakarnya 49 kJgram, jadi uang Rp. 2.600 dapat untuk memperoleh 1000 g LPG dan kalor sebanyak = 49 x 1000 kJ commit to user 47 = 49.000 kJ Jadi tiap rupiahnya mendapat kalor sebanyak : 49.0002600 = 18,85 kJrupiah Kesimpulannya: dipandang dari sudut energi yang diperoleh tiap rupiahnya lebih murah menggunakan LPG sebagai bahan bakar. Dalam pemilihan jenis bahan bakar juga harus mempertimbangkan segi-segi lain, misalnya kepraktisan, ketersediaanya dan faktor-faktor lain misalnya kepraktisan, kebersihannya dan tingkat pencemarannya. Dari kedua faktor tersebut penggunaan LPG sebenarnya lebih menguntungkan daripada arang. Salah satu faktor yang perlu diperhitungkan dalam penggunaan bahan bakar adalah tingkat kesempurnaan pembakarannya. Pembakaran tidak sempurna dipandang dari sudut energi yang dihasilkan, akan merugikan sebab akan dihasilkan energi yang lebih sedikit. Contoh: 1. C 3 H 8 g + 5O 2 g  3CO 2 g + 4H 2 Og H = - 2218 kJ 2. C 3 H 8 g + O 2 g  2CO 2 g + COg + 4H 2 Og H = - 1934kJ Dari kedua contoh terlihat bahwa pada pembakaran sempurna reaksi 1 dihasilkan kalor yang lebih banyak daripada pembakaran tidak sempurna reaksi 2. Selain energi yang lebih sedikit pada pembakaran tidak sempurna dihasilkan pula senyawa CO yang dapat menimbulkan pencemaran.

B. Penelitian yang Relevan