Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II
16
concurrent senantiasa ada bagian urusan yang menjadi
kewenangan Pemerintah, ada bagian urusan yang diserahkan kepada Provinsi, dan ada bagian urusan yang diserahkan
kepada Kabupaten Kota. Dengan kata lain bahwa Pemerintah dapat:
a. Menyelenggarakan
sendiri sebagian
urusan pemerintahan;
b. Melimpahkan sebagian urusan pemerintahan kepada
Gubernur selaku Wakil Pemerintah; atau c.
Menugaskan sebagian urusan kepada pemerintahan daerah danatau pemerintahan dengan berdasarkan asas
tugas pembantuan. Untuk
mewujudkan pembagian
kewenangan yang
concurrent secara proporsional antara Pemerintah, Daerah
Provinsi, Daerah Kabupaten dan Kota, maka disusun kriteria yang meliputi: eksternalitas, akuntabilitas, dan efisiensi
dengan mempertimbangkan
keserasian hubungan
pengelolaan urusan pemerintahan antar tingkat pemerintahan. Kriteria Eksternalitas adalah pendekatan dalam pembagian
urusan pemerintahan dengan mempertimbangkan dampak akibat yang ditimbulkan dalam penyelenggaraan urusan
pemerintahan tersebut. Apabila dampak yang ditimbulkan bersifat lokal, maka
urusan pemerintahan
tersebut menjadi
kewenangan KabupatenKota, apabila regional menjadi kewenangan
Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II
17 Provinsi, dan apabila nasional menjadi kewenangan
Pemerintah. Kriteria Akuntabilitas adalah pendekatan dalam pembagian
urusan pemerintahan dengan pertimbangan bahwa tingkat pemerintahan yang menangani sesuatu bagian urusan adalah
tingkat pemerintahan yang lebih langsungdekat dengan dampakakibat dari urusan yang ditangani tersebut. Dengan
demikian akuntabilitas penyelenggaraan bagian urusan pemerintahan tersebut kepada masyarakat akan lebih
terjamin. Kriteria Efisiensi adalah pendekatan dalam pembagian
urusan pemerintahan dengan mempertimbangkan tersedianya sumber daya personil, dana, dan peralatan untuk
mendapatkan ketepatan, kepastian, dan kecepatan hasil yang harus dicapai dalam penyelenggaraan bagian urusan.
B. Urusan
Pemerintahan Yang
Menjadi Kewenangan Daerah
Berdasarkan Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, terdapat urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan daerah, yang meliputi urusan wajib dan urusan pilihan. Urusan pemerintahan wajib adalah urusan
pemerintahan yang berkaitan dengan pelayanan dasar seperti pendidikan dasar, kesehatan, pemenuhan kebutuhan hidup
minimal, prasarana lingkungan dasar. Sedangkan urusan
Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II
18 pemerintahan yang bersifat pilihan terkait erat dengan potensi
unggulan dan kekhasan daerah. Urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintah daerah
provinsi merupakan urusan dalam skala provinsi yang meliputi: 1.
Perencanaan dan pengendalian pembangunan; 2.
Perencanaan, pemanfaatan, dan pengawasan tata ruang; 3.
Penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat;
4. Penyediaan sarana dan prasarana umum;
5. Penanganan bidang kesehatan;
6. Penyelenggaraan pendidikan dan alokasi sumber daya
manusia potensial; 7.
Penanggulangan masalah sosial lintas kabupatenkota; 8.
Pelayanan bidang ketenagakerjaan lintas kabupatenkota; 9.
Fasilitasi pengembangan koperasi, usaha kecil, dan menengah termasuk lintas kabupatenkota;
10. Pengendalian lingkungan hidup;
11. Pelayanan pertanahan termasuk lintas kabupaten kota;
12. Pelayanan kependudukan, dan catatan sipil;
13. Pelayanan administrasi umum pemerintahan;
14. Pelayanan administrasi penanaman modal termasuk lintas
kabupatenkota; 15.
Penyelenggaraan pelayanan dasar lainnya yang belum dapat dilaksanakan oleh kabupatenkota; dan
16. Urusan wajib lainnya yang diamanatkan oleh peraturan
perundang-undangan.
Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II
19 Urusan pemerintahan provinsi yang bersifat pilihan meliputi
urusan pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi,
kekhasan dan potensi unggulan daerah yang bersangkutan. Urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah
KabupatenKota merupakan urusan yang berskala kabupatenkota meliputi:
1. Perencanaan dan pengendalian pembangunan;
2. Perencanaan, pemanfaatan, dan pengawasan tata ruang;
3. Penyelenggaraan
ketertiban umum
dan ketentraman
masyarakat; 4.
Penyediaan sarana dan prasarana umum; 5.
Penanganan bidang kesehatan; 6.
Penyelenggaraan pendidikan; 7.
Penanggulangan masalah sosial; 8.
Pelayanan bidang ketenagakerjaan; 9.
Fasilitasi pengembangan koperasi, usaha kecil, dan menengah;
10. Pengendalian lingkungan hidup;
11. Pelayanan pertanahan;
12. Pelayanan kependudukan, dan catatan sipil;
13. Pelayanan administrasi umum pemerintahan;
14. Pelayanan administrasi penanaman modal;
15. Penyelenggaraan pelayanan dasar lainnya; dan
16. Urusan wajib lainnya yang diamanatkan oleh peraturan
perundang-undangan.
Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II
20 Urusan pemerintahan KabupatenKota yang bersifat pilihan
meliputi urusan pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai
dengan kondisi, kekhasan dan potensi unggulan daerah yang bersangkutan.
Gambar: Pembagian Urusan Pemerintahan Provinsi, KabupatenKota
Sumber : Undang-undang No. 32 Tahun 2004
C. Lembaga Pemerintah Pusat