Lembaga Pemerintah Tingkat Daerah

Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 42 Keikutsertaan POLRI dalam penyelenggaraan negara: a. POLRI bersikap netral dalam politik dan tidak melibatkan diri pada kegiatan politis praktis; b. Anggota POLRI dapat menduduki jabatan diluar kepolisian setelah mengundurkan diri atau pensiun dari dinas kepolisian.

8. BadanLembaga Ekstra Struktural

BadanLembaga Ekstra Struktural pada dasarnya adalah badanlembaga yang bersifat penunjang danatau pelengkap tatanan organisasi pemerintahan yang melaksanakan fungsifungsi khusus di bidang tertentu untuk menunjang pelaksanaan urusan pemerintahan. BadanLembaga ini secara organik tidak termasuk dalam struktur organisasi Kementerian Negara Kementerian Koordinator, Departemen, Kementerian Negara danatau LPND. BadanLembaga Ekstra Struktural dapat dipimpin atau di Ketuai oleh Menteri, bahkan Presiden atau Wakil Presiden. BadanLembaga ini mempunyai karakteristik yang berbeda satu dengan yang lainnya. Perbedaan yang signifikan terletak pada dasar hukum pembentukannya. Nomenklatur yang digunakan juga beragam seperti: Dewan, Badan, Komisi, Komite, Lembaga, dan Tim. BadanLembaga Ekstra Struktural yang terbentuk: a. Dewan , antara lain : Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah; Dewan Gula Nasional; Dewan Ketahanan Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 43 Pangan; Dewan Riset Nasional; Dewan Pers; Dewan Pertimbangan Presiden. b. Badan, antara lain : Badan Narkotika Nasional; Badan Pengatur Jalan Tol; Badan Perlindungan Konsumen Nasional; Badan Penaggulangan Lumpur Sidoarjo; Badan Koordinasi Keamanan Laut. c. Komisi, antara lain : Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Komnas HAM, Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi KPK, Komisi Pemilihan Umum KPU, Komisi Ombudsman, Komisi Pengawas Persaingan Usaha KPPU. d. Komite, antara lain : Komite Kebijakan Sektor Keuangan, Komite Nasional Keselamatan Transportasi, Komite Nasional Pengendalian Flu Burung. e. Lembaga, antara lain : Lembaga Sensor Film, Lembaga Kerjasama Tripatrit.

D. Lembaga Pemerintah Tingkat Daerah

Penyelenggara Pemerintahan Daerah adalah Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD. Sedangkan Pemerintah Daerah adalah Gubernur, Bupati, atau Walikota, dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. Dengan demikian lembaga pemerintah tingkat daerah disebut perangkat daerah sebagaimana tercantum dalam Undang- Undang No. 32 Tahun 2004. Dalam penyelenggaraan Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 44 pemerintahan daerah, Kepala Daerah dibantu oleh perangkat daerah. Secara umum perangkat daerah terdiri dari: 1. Unsur staf yang membantu penyusunan kebijakan dan koordinasi, diwadahi dalam Lembaga Sekretariat; 2. Unsur pendukung tugas Kepala Daerah dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik, diwadahi dalam Lembaga Teknis Daerah; 3. Unsur pelaksana urusan daerah, diwadahi dalam Lembaga Dinas Daerah. Perangkat Daerah Provinsi terdiri dari : 1. Sekretariat Daerah; 2. Sekretariat DPRD; 3. Dinas Daerah; dan 4. Lembaga Teknis Daerah. Perangkat Daerah Kabupaten Kota, terdiri atas: 1. Sekretariat Daerah; 2. Sekretariat DPRD; 3. Dinas Daerah; 4. Lembaga Teknis Daerah; 5. Kecamatan; dan 6. Kelurahan. Sekretariat Daerah Sekretariat Daerah dipimpin oleh Sekretaris Daerah. Sekretaris Daerah Provinsi diangkat dan diberhentikan oleh Presiden atas Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 45 usul Gubernur sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Sekretaris Daerah KabupatenKota diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur atas usul BupatiWalikota sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Sekretaris Daerah diangkat dari pegawai negeri sipil yang memenuhi persyaratan dan karena kedudukannya Sekretaris Daerah sebagai pembina pegawai negeri sipil di daerahnya. Sekretaris Daerah mempunyai tugas dan kewajiban membantu kepala daerah dalam menyusun kebijakan dan mengkoordinasikan dinas daerah dan lembaga teknis daerah. Dalam pelaksanaan tugas dan kewajibannya, Sekretaris Daerah bertanggung jawab kepada kepala daerah. Sekretariat DPRD Sekretariat DPRD dipimpin oleh Sekretaris DPRD. Sekretaris DPRD diangkat dan diberhentikan oleh GubernurBupati Walikota dengan persetujuan DPRD. Tugas Sekretaris DPRD adalah: 1. Menyelenggarakan administrasi kesekretariatan DPRD; 2. Menyelenggarakan administrasi keuangan DPRD; 3. Mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD; 4. Menyediakan dan mengkoordinasi tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD dalam melaksanakan fungsinya sesuai dengan kemampuan keuangan daerah. Dalam melaksanakan tugasnya, Sekretariat DPRD secara teknis operasional berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 46 pimpinan DPRD dan secara administratif bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah. Dinas Dinas daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah yang dipimpin oleh Kepala Dinas. Kepala Dinas diangkat dan diberhentikan oleh Kepala Daerah dari pegawai negeri sipil yang memenuhi syarat atas usul Sekretaris Daerah. Lembaga Teknis Daerah Lembaga teknis daerah merupakan unsur pendukung tugas kepala daerah dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik. Lembaga teknis daerah berbentuk badan, kantor, atau rumah sakit umum daerah. Badan, Kantor, atau Rumah Sakit Umum Daerah masing-masing dipimpin oleh Kepala yang diangkat oleh Kepala Daerah dari pegawai negeri sipil yang memenuhi syarat atas usul Sekretaris Daerah. Kepala Badan, Kepala Kantor, atau Kepala Rumah Sakit Umum Daerah bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah. Kecamatan Kecamatan dibentuk di wilayah KebupatenKota dengan peraturan daerah Perda dengan berpedoman pada peraturan pemerintah. Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 47 Kecamatan dipimpin oleh Camat yang dalam pelaksanaan tugasnya memperoleh pelimpahan sebagian wewenang Bupati atau Walikota untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah. Di samping itu, Camat juga menyelenggarakan tugas umum pemerintahan yang meliputi: 1. Mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat; 2. Mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentuan dan ketertiban umum; 3. Mengkoordinasikan penerapan dan penegakkan peraturan perundang-undangan; 4. Mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum; 5. Mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di tingkat kecamatan; 6. Membina penyelenggaraan pemerintahan dasar danatau kelurahan; 7. Melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya danatau yang belum dapat dilaksanakan pemerintahan daerah atau kelurahan. Camat diangkat oleh BupatiWalikota atas usul Sekretaris Daerah KabupatenKota dari pegawai negeri sipil yang menguasai pengetahuan teknis pemerintahan dan memenuhi persyaratan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, Camat dibantu oleh Perangkat Kecamatan dan bertanggung jawab kepada Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 48 BupatiWalikota melalui Sekretaris Daerah KabupatenKota. Perangkat kecamatan bertanggung jawab kepada Camat. Kelurahan Kelurahan dibentuk di wilayah kecamatan dengan peraturan daerah Perda. Kelurahan dipimpin oleh Lurah yang dalam pelaksanaan tugasnya memperoleh pelimpahan dari Bupati Walikota. Di samping itu, Lurah mempunyai tugas: 1. Pelaksanaan kegiatan pemerintahan kelurahan; 2. Pemberdayaan masyarakat; 3. Pelayanan masyarakat; 4. Penyelenggaraan ketentuan dan ketertiban umum; 5. Pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum. Lurah diangkat oleh BupatiWalikota atas usul Camat dari pegawai negeri sipil yang menguasai pengetahuan teknis pemerintahan dan memenuhi persyaratan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, Lurah dibantu oleh perangkat kelurahan dan bertanggung jawab kepada Bupati Walikota melalui Camat. Perangkat kelurahan bertanggung jawab kepada Lurah. Untuk kelancaran pelaksanaan tugas lurah, pada kelurahan dapat dibentuk lembaga lainnya sesuai dengan kebutuhan yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 49 Dasar utama penyusunan perangkat daerah dalam bentuk suatu organisasi adalah adanya urusan pemerintahan yang perlu ditangani. Akan tetapi tidak berarti bahwa setiap penanganan urusan pemerintahan harus dibentuk atau diwadahi dalam organisasi tersendiri. Besaran organisasi atau susunan organisasi perangkat daerah sekurang-kurangnya mempertimbangkan faktor: 1. Kemampuan keuangan; 2. Kebutuhan daerah; 3. Cakupan tugas yang meliputi sasaran tugas yang harus diwujudkan; 4. Jenis dan banyaknya tugas; 5. Luas wilayah kerja dan kondisi geografis; 6. Jumlah dan kepadatan penduduk; 7. Potensi daerah yang bertahan dengan urusan yang akan ditangani; 8. Sarana dan prasarana penunjang tugas. Dengan demikian kebutuhan organisasi perangkat daerah bagi masing-masing daerah tidak selalu sama. Susunan organisasi perangkat daerah ditetapkan dalam Peraturan Daerah dengan memperhatikan faktor-faktor tertentu beban tugas, cakupan wilayah, jumlah pegawai dan berpedoman pada Peraturan Pemerintah tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah catatan: pada waktu penulisan modul ini Peraturan Pemerintah tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 50 adalah PP No. 8 Tahun 2003 dalam proses Revisi karena akan disesuaikan dengan makna Undang-undang No. 32 Tahun 2004 dan kondisi obyektif lainnya. Pengendalian penataan organisasi perangkat daerah dalam arti penerapan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan simplifikasi dilakukan oleh: 1. Pemerintah untuk perangkat daerah provinsi; dan 2. Gubernur untuk perangkat daerah KabupatenKota dengan tetap berpedoman pada Peraturan Pemerintah .

E. Lembaga Perekonomian Negara