Tabel 4.10 Analisis Bivariat Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kecepatan Kesembuhan Penerita DBD di RS. Santa Elisabeth Medan Tahun
2011
Variabel HR
Interval Kepercayaan 95
Umur
15 tahun ≥ 15 tahun
1,247 [0,999:1,556]
Jenis Kelamin Perempuan
Laki-laki 0,945 [0,758:1,178]
Kecepatan Dirujuk ke Rumah Sakit 0,979
[0,921:1,040]
Derajat DBD Derajat III dan IV
Derajat I dan II 3,344
[2,460:4,545]
Jumlah Trombosit Pertama Kali
Dummy Trombosit 1 0,895 [0,715:1,119]
Dummy Trombosit 2 1,473
[1,148:1,892]
Jumlah Hematokrit Pertama Kali 40
≤ 40 0,895
[0,714:1,121]
4.3.1 Umur dan Kecepatan Kesembuhan Penderita DBD
Berdasarkan hasil analisis Kaplan-Meier dengan uji Log Rank seperti yang disajikan pada Tabel 4.9 di atas, variabel umur memiliki nilai p = 0,014 0,05 yang
berarti bahwa ada pengaruh umur terhadap kecepatan kesembuhan penderita DBD. Berdasarkan nilai HR Hazard Ratio pada Tabel 4.10, kelompok umur
≥ 15 tahun kemungkinan lebih cepat sembuh 1,247 kali dibandingkan kelompok umur 15
tahun
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.1 Grafik Hazard dengan Metode Kaplan Meier Berdasarkan umur Penderita
DBD di RS. Santa Elisabeth Medan Tahun 2011
Dapat dilihat bahwa kurva pada grafik tidak saling berpotongan yang berarti terdapat perbedaan yang bermakna antara umur penderita terhadap kecepatan kesembuhan
penderita DBD.
4.3.2 Jenis Kelamin dan Kecepatan Kesembuhan Penderita DBD
Hasil analisis Kaplan-Meier dengan uji Log Rank seperti yang disajikan pada Tabel 4.9 di atas, variabel jenis kelamin memiliki nilai p = 0,177 0,05 yang berarti
bahwa tidak ada pengaruh jenis kelamin terhadap kecepatan kesembuhan penderita DBD. Berdasarkan nilai HR Hazard Ratio pada Tabel 4.10, penderita yang berjenis
Universitas Sumatera Utara
kelamin pria kemungkinan lebih cepat sembuh 0,945 kali dibandingkan dengan penderita yang berjenis kelamin perempuan, walaupun hasilnya tidak signifikan
Gambar 4.2 Grafik Hazard dengan Metode Kaplan Meier Berdasarkan Jenis Kelamin Penderita DBD di RS. Santa Elisabeth Medan Tahun 2011
Dapat dilihat bahwa kurva pada grafik saling berpotongan yang berarti tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara jenis kelamin penderita terhadap kecepatan
kesembuhan penderita DBD
Universitas Sumatera Utara
4.3.3 Kecepatan Penderita Dirujuk ke Rumah Sakit dan Kecepatan Kesembuhan Penderita DBD
Hasil analisis Kaplan-Meier dengan uji Log Rank seperti yang disajikan pada Tabel 4.10 di atas, variabel kecepatan pasien dirujuk ke rumah sakit memiliki nilai
p = 0,177 0,05 yang berarti bahwa tidak ada pengaruh kecepatan dirujuk ke rumah sakit terhadap kecepatan kesembuhan penderita DBD. Berdasarkan nilai HR
Hazard Ratio pada Tabel 4.10, penderita yang dirujuk setelah mengalami panas minimal hari ke-4 kemungkinan lebih cepat sembuh 0,979 kali dibandingkan dengan
penderita yang telah mengalami panas diatas hari ke-4.
Gambar 4.3 Grafik Hazard dengan Metode Kaplan Meier Berdasarkan Kecepatan
Penderita DBD di Rujuk ke RS. Santa Elisabeth Medan Tahun 2011
Universitas Sumatera Utara
Dapat dilihat bahwa kurva pada grafik saling berpotongan yang berarti tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kecepatan penderita dujuk ke rumah sakit terhadap
kecepatan kesembuhan penderita DBD.
4.3.4 Derajat DBD dan Kecepatan Kesembuhan Penderita DBD