2.5.6 Terapi dan Pengobatan bagi penderita DBD
1. Prinsip umum pengobatan penyakit DBD Terapi dan pengobatan yang diberikan bagi penderita DBD bersifat sportif yaitu
dengan cara mengganti kehilangan cairan tubuh yang disebabkan peningkatan permeabilitas pembuluh darah yang ditandai dengan peningkatan kadar
hematokrit, juga dapat disebabkan oleh gejala anoreksia, dan mual, muntah yang sering dialami penderita. Terapi bagi penderita pnyakit DBD juga bersifat
simtomatis, yaitu mengurangi keluhan yang timbul, seperti panas badan, nyeri otot , perdarahan dan sebagainya.
Penderita DBD yang hanya mengeluh panas, keinginan makan minum masih baik, dan diperiksa uji terniquet negatif, diperbolehkan untuk rawat jalan dengan
pemberian paracetamol yang dikontrol setiap hari sampai demam hilang. periksa trombosit dan HT, bila demam menetap setelah hari sakit ke-3. Pada kasus DBD
derajat 1 dan 2 , dianjurkan rawat inap karena kurang lebih sepertiga kasus DBD derajat 1 dan 2 bisa mengalami syok, yang awalnya ditandai denyut yang teraba
cepat dan lemah bahkan dapat tidak teraba sama sekali. Selain itu, tanda awal terjadinya syok yang dapat diamati adalah penurunan kesadaran yaitu pendeita
tampak mengatuk dan gelisah. Tanda-tanda inilah yang harus diantisipasi dengan tepat, Untuk pasien DBD derajat 3 dan 4 termasuk kasus kegawatan yang
membutuhkan penanganan secara cepat dan tepat. Penanganan yang cepat oleh dokter dan paramedis yang terampil di sarana kesehatan yang memadai akan dapat
menyelamatkan nyawa penderita. Kematian biasanya terjadi karena keterlambatan penderita mendapatkan pengobatan.
Universitas Sumatera Utara
2. Kriteria pemulangan pasien rawat inap penyakit DBD
Ada beberapa kriteria yang dapat menjadi patokan bagi paien yang dapat dipulangkan dan menjalani rawat jalan, antara lain yaitu:
a. Tidak mengalami demam, sekuang-kurangnya selama 24 jam tanpa
menggunakan obat-obat penurun panas b.
Nafsu makan membaik c.
Produksi urin kembal normal d.
Kadar hematokrit kembali normal e.
Telah mengalami masa perawatan lebih dari 2 hari, bag pasien DBD yang mengalami syok
f. Tidak terdapat gangguan pernafasan
Jika kriteria diatas belum terpenuhi sebaiknya penderita DBD berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter jika ingin segera menjalani rawat jalan. Sebab, jika penderita
penyakit DBD tetap memaksa pulang dan menjalani rawat jalan dikawatirkan kondisinya akan memburuk dan fatal.
3. Kematian karena penyakit DBD
Total kasus DBD yang terkhir dengan kematian tidak mencapai 1. Biasanya, kasus DBD yang beakibat fatal adalah DBD derajat 3 dan 4 yang terlamabat
mendapatkan pertolongan medis yang cepat dan tepat., yang seringkali diakibatkan karena ketidaktahuan dan lambannya penanganan terhadap penderita sehingga
begitu di bawa ke Rumah Sakit kondisinya sudah parah.
Universitas Sumatera Utara
2.5.7 Upaya pencegahan penyakit DBD