Pemodelan Cox Proportional Hazard Regresi Cox Pemeriksaan Interaksi

4.4.2 Pemodelan Cox Proportional Hazard Regresi Cox

Langkah Selanjutnya dilakukan pemodelan untuk menentukan variabel yang berpengaruh terhadap survival time waktu ketahanan hidup. Pemodelan dilakukan dengan menggunakan Cox Proportional Hazard jika asumsi proporsional pada variabel kandidat terpenuhi, sedangkan variabel kandidat yang tidak memenuhi asumsi proportional dikeluarkan dari pemodelan. Dari uji asumsi proporsional sebelumnya,di dapat bahwa variabel umur, kecepatan penderita dikirim ke Rumah Sakit, derajat DBD, trombosit dan hematokrit memenuhi asumsi proportional, sehingga dimasukkan dalam pemodelan Proportional Hazard Regresi Cox, dengan menggunakan metode forward. Tabel 4.12 Hasil Analisis Multivariat Pada Pemodelan awal Variabel B ExpB IK 95 P Umur 0,017 1,018 0,803 ; 1,290 0,885 Kecepatan Dirujuk ke Rumah Sakit Derajat DBD Dummy Trombo 1 Dummy Trombo 2 Hematokrit -0,058 1,331 -0,470 -0,064 -0,151 0,944 3,784 0,625 0,938 0,860 0,867 ; 1,027 2,712 ; 5,281 0,427 ; 0,915 0,675 ; 1,302 0,671 ; 1,102 0,182 0,001 0,016 0,700 0,234 Pada analisis multivariat pemodelan awal masih ada variabel kandidat yang belum signifikan yaitu dengan nilai p 0,05. Nilai p yang tidak signifikan dikeluarkan dari model, berikut hasilnya: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.13 Hasil Analisis Multivariat Pada Pemodelan 2 Variabel B ExpB IK 95 P Derajat DBD Dummy Trombo 1 1,306 -0,351 3,691 0,704 2,698 ; 5,051 0,560 ; 0,885 0,001 0,003 Pada Tabel 4.13 terlihat bahwa variabel derajat DBD dan trombosit 1 penderita berpengaruh terhadap kecepatan kesembuhan penderita DBD dengan nilai p 0,05. Setelah dilakukan pemilihan variabel kandidat maka tahap berikutnya melakukan uji interaksi antara variabel derajat DBD dengan trombosit penderita.

4.4.3 Pemeriksaan Interaksi

Interaksi dapat diperiksa dengan membuat variabel baru hasil multiplikasi variabel independen yang kemudian dimasukkan ke dalam model. Yang dimaksud interaksi adalah pengaruh suatu variabel independen yang dikuatkan dan dilemahkan yang bercampur dengan variabel independen lainnya dalam memengaruhi variabel dependen. Pengujian interaksi antara variabel independent ini menggunakan uji ratio likelihood. Jika p 0,05 berarti interaksi tersebut masuk kedalam model, tetapi jika p 0,05 variabel interaksi tidak dimasukkan dalam model, berikut hasilnya : Tabel 4.14 Hasil Analisis Interaksi Multivariat Variabel B ExpB IK 95 P Derajat DBD Dummy Trombo 1 DerajatDummy Trombo 1 1,263 -0,480 0,156 3,536 0,619 1,169 2,481 ; 5,041 0,352 ; 1,086 0,631 ; 2,162 0,001 0,095 0,620 Universitas Sumatera Utara Hasil uji interaksi antar variabel independen di atas menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara variabel derajat DBD dan trombosit dimana nilai p 0,093 0,05.

4.4.4 Pemodelan Akhir