Pengujian Autokorelasi Analisis dan Pengujian Hipotesis 1.

Gambar 6 : Kurva Durbin Watson Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa nilai DW berada pada daerah keragu-raguan hal itu disebabkan karena ada kemungkinan terjadi korelasi antara komponen pengganggu ke-t dengan komponen pengganggu ke t-1.

2. Pengujian Multikolinieritas

Asumsi klasik kedua adalah ada atau tidaknya multikolinearitas antara sesama variabel bebas yang ada dalam model dengan kata lain tidak adanya hubungan sempurna antara variabel bebas yang ada dalam model. Identifikasi secara statistik atau tidaknya gejala multikolinier dapat dilakukan dengan menghitung Variance Inflation Factor VIF, dengan rumus sebagai berikut : toleransi Rj VIF 1 1 1 2    Algifari, 1997;79 VIF menyatakan tingkat “pembengkakan” varians. Apabila VIF lebih kecil dari 10 hal ini berarti tidak ada gejala multikolinearitas. Ada autokorelasi positif Ada autokorelasi negatif Daerah keragua- raguan Daerah keragua- raguan Tidak ada autokorelasi positif dan tidak DL = 0,688 DU = 1,977 4 – DU = 2,023 4 – DL = 3,312 1,868 Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 7 berikut ini : Tabel 7 : Tes Multikolinier TOLERANCE VIF KETENTUAN KETERANGAN 0,491 2,003 ≤ 10 Tidak Terjadi Multikolinier 0,075 13,208 ≥ 10 Terjadi Multikolinier 0,078 12,724 ≥ 10 Terjadi Multikolinier 0,826 1,210 ≤ 10 Tidak Terjadi Multikolinier Indikator adanya multikolinier ditunjukkan dengan besarnya indeks tolerence ≤ 0.10 atau sama dengan nlai VIF indeks ≥ 0.10. ketentuan ini bukanlah ketentuan yang mutlak secara teoritis, namun pengalaman empiris beberapa peneliti terdahulu membuat kesepakatan demikian atau dapat disebut dengan Rule of the Thumb. Kelemahan VIF ini adalah walaupun VIF mampu menunjukkan adanya gejala multikoloinier akan tetapi tidak mampu menunjukkan variabel bebas manakah yang paling berkorelasi dan penyebab multikolinier. Untuk mengatasinya maka proses dengan SPSS harus disertai dengan cara mengetahui bentuk matriks korelasi antar variabel.

3. Pengujian Heterokedastisitas

Heterokedatisitas di identifikasikan dengan koefisien korelasi Rank Spearman Berdasarkan tabel dibawah, diperoleh tingkat signifikansi koefisien korelasi Rank Spearman untuk semua variabel bebas terhadap residual lebih besar dari 0,05 5.