16 selanjutnya disebut Undang-Undang Jamsostek. PT. Jamsostek merupakan badan
yang menyelenggarakan jaminan sosial tenaga kerja berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 1995. PT. Jamsostek telah bertransformasi menjadi
BPJS Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan setelah PT. Jamsostek berubah menjadi badan hukum publik berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor
24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial selanjutnya disebut Undang-Undang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.
Berdasarkan Pasal 6 ayat 1 Undang-Undang Jamsostek, program jamsostek meliputi jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, jaminan hari tua dan jaminan
pemeliharaan kesehatan. Kecelakaan kerja adalah resiko yang harus dihadapi oleh tenaga kerja dalam menjalankan pekerjaannya. Kecelakaan kerja berdasarkan Pasal 1
ayat 6 Undang-Undang Jamsostek adalah kecelakaan yang terjadi berhubungan dengan hubungan kerja, termasuk penyakit yang timbul karena hubungan kerja,
kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan berangkat dari arah menuju ke tempat kerja, dan pulang ke rumah melalui jalan yang biasa.
1.8. Metode Penelitian
Penelitian research merupakan upaya pencarian yang amat benilai edukatif, melatih untuk selalu sadar bahwa di dunia ini banyak yang tidak di ketahui.
10
Dalam melakukan penelitian tentu saja harus menggunakan metode penelitian agar penelitian
menjadi sistematis. Metode penelitian merupakan suatu sarana pokok dalam
10
Amiruddin dan H. Zainal Asikin, 2008, Pengantar Metode Penelitian Hukum, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, h. 19.
17 pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni. Oleh karena itu, penelitian
bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran secara sistematis, metodologis, dan konsisten.
11
Kemudian penelitian hukum adalah suatu proses untuk menemukan aturan hukum, prinsip-prinsip hukum, maupun doktrin-doktrin hukum guna menjawab isu
hukum yang dihadapi.
12
Adapun metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.8.1. Jenis penelitian Jenis penelitian dalam skipsi ini bersifat yuridis empiris, dengan kata lain
penelitian yuridis empiris mengkaji permasalahan berdasarkan pendekatan perundang-undangan dan berdasarkan pendekatan fakta yaitu berdasarkan praktek
atau kenyataan yang ada di masyarakat. Dalam bukunya, Peter Mahmud Marzuki juga menyatakan bahwa penelitian hukum empiris merupakan data yang diperoleh
langsung dari masyarakat sebagai sumber pertama dengan melalui penelitian lapangan, yang dilakukan baik melalui pengamatan, wawancara, ataupun penyebaran
kuisioner.
13
1.8.2. Jenis Pendekatan Penelitian ini mengunakan penelitian deskriptif yang penelitiannya secara
umum yang menggunakan pendekatan kualitatif yaitu dengan mengungkap fakta-
11
H. Zainuddin Ali, 2009, Metode Penelitian Hukum, Sinar Grafika, Jakarta, h. 17.
12
Peter Mahmud Marzuki, 2010, Penelitian Hukum, Kencana, Jakarta, selanjutnya disingkat Peter Mahmud Marzuki I h. 35.
13
Ibid.
18 fakta secara mendalam berdasarkan karakteristik ilmiah dari individu atau kelompok
untuk memahami dan mengugkap sesuatu di balik fenomena. Dengan demikian, tidak hanya sebatas mempelajari ketentuan-ketentuan dalam peraturan hukum tetapi
juga melihat bagaimana fakta yang terjadi di masyarakat. 1.8.3. Sifat penelitian
Menurut Soerjono Soekanto, dalam penelitian hukum empiris dikaji dari segi sifatnya dibedakan menjadi 3 tiga kategori, yaitu :
a. Penelitian hukum eksploratori penjelajahan
b. Penelitian hukum deskriptif; dan
c. Penelitian hukum eksplanatori.
14
Adapun sifat penulisan dalam skripsi ini adalah penelitian hukum yang bersifat deskriptif yaitu penelitian yang bersifat pemaparan dan bertujuan untuk mendapat
gambaran deskripsi lengkap mengenai keadaan hukum yang berlaku disuatu tempat tertentu, ataupun mengenai gejala yuridis yang ada, atau peristiwa hukum yang terjadi
di masyarakat.
15
Dengan demikian, penelitian yang telah dilakukan akan dipaparkan berdasarkan pada hasil yang telah didapat di lapangan dan berdasarkan pada pengkajian bahan-
bahan hukum yang digunakan dalam meneliti Perlindungan Hukum Terhadap Pekerja Kontrak Atas Dasar Kebutuhan Pada Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Badung
14
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, 2009, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, h. 50.
15
Abdulkadir Muhammad, 2004, Hukum dan Penelitian Hukum, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, selanjutnya disingkat Abdulkadir Muhammad II h. 50.
19 Dalam Hal Menjamin Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Apabila Terjadi Kecelakaan
Kerja Saat Bertugas. 1.8.4. Data dan Sumber Data
Data yang diteliti dalam penelitian hukum empiris ada dua jenis yaitu data primer dan data sekunder, yaitu:
1. Data primer adalah data yang bersumber dari penelitian lapangan yaitu
baik dari responden maupun informan
16
dari Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Badung.
2. Data sekunder atau data kepustakaan merupakan data-data yang telah
terdokumenkan dalam bentuk bahan-bahan hukum dan literatur yang di kelompokan dalam :
a. Bahan Hukum Primer, merupakan bahan hukum yang terdiri atas
peraturan perundang-undangan,
yurisprudensi atau
keputusan pengadilan dan perjanjian internasional traktat.
17
Adapun bahan- bahan hukum yang digunakan adalah :
a Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
b Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
c Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan
Sosial Nasional
16
Fakultas Hukum Universitas Udayana, 2013, Pedoman Pendidikan Fakultas Hukum Universitas Udayana, Denpasar, h. 81.
17
Mukti Fajar dan Yulianto Achmad, 2013, Dualisme Penelitian Hukum Normatif Empiris, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, h. 157.
20 d
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja
e Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
f Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara g
Undang-UndangNomor 14 Tahun 1969 tentang Ketentuan Ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja
h Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
i Keputusan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Nomor
KEP100MENIV2004 tentang Ketentuan Pelaksanaan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu.
3. Bahan hukum sekunder, yaitu bahan yang memberikan penjelasan
mengenai bahan hukum primer, seperti rancangan undang-undang, hasil-hasil penelitian, atau pendapat pakar hukum.
18
Adapun bahan hukum sekunder yang digunakan adalah berupa literatur-literatur yang
memuat mengenai pandangan dari beberapa ahli, buku-buku yang menunjang penelitian ini, serta bahan-bahan internet yang mendukung.
4. Bahan hukum tersier bahan hukum yang memberikan petunjuk atau
penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder.
19
Adapun bahan hukum tersier yang digunakan adalah Kamus Hukum, Kamus
18
Amiruddin dan H. Zainal Asikin, op.cit, h. 32.
19
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, op.cit, h. 13.
21 Besar Bahasa Indonesia, Kamus Umum Bahasa Indonesia, dan
sumber-sumber lain yang dapat menunjang penelitian ini. 1.8.5. Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data dimaksudkan sebagai cara untuk memperoleh data dalam penelitian yang mendukung dan berkaitan dengan masalah yang akan diteliti
dalam penulisan hukum ini. Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis yaitu: 1.
Studi Dokumen Studi kepustakaan yaitu teknik pengumpulan data dengan mempelajari,
membaca serta mencatat buku-buku ataupun bahan-bahan hukum yang relevan dengan permasalahan penelitian yang dibahas.
2. Teknik Wawancara
Menurut M. Mochtar, teknik wawancara adalah teknik atau metode memperoleh informasi untuk tujuan penelitian dengan cara melakukan
tanya jawab secara langsung tatap muka, antara pewawancara dengan responden.
20
Informasi yang di peroleh dalam penulisan Skripsi ini adalah melalui wawancara dengan Kasubag Kepegawaian Dinas Pemadam
Kebakaran Kabupaten Badung, beberapa pekerja kontrak atas dasar kebutuhan pada Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Badung.
3. Teknik observasipengamatan
20
M Mochtar, 1998, Pengantar Metodologi Penelitian, Sinar Karya Dharma IIP, Jakarta, h. 78.
22 Teknik observasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu teknik observasi
langsung dan teknik observasi tidak langsung.Adapun teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi langsung dimana
dalam pengumpulan data peneliti mengadakan pengamatan secara langsung atau tanpa alat terhadap gejala-gejala subyek yang diselidiki baik
pengamatan dilakukan dalam situasi buatan, yang khusus diadakan.
21
1.7.5. Pengolahan dan Analisis Data
Teknik analisis data dalam suatu penelitian merupakan hal yang penting untuk menguraikan dan memecahkan suatu masalah yang diteliti berdasarkan pada data-
data yang sudah dikumpulkan. Pengolahan dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis kualitatif, artinya menguraikan
data secara bermutu dalam bentuk kalimat yang teratur, runtun, logis, tidak tumpang tindih, dan efektif. Sehingga dapat mempermudah pemahaman dan interprestasi
data.
22
Dalam penelitian ini data primer dan data sekunder yang telah didapatkan melalui hasil dari wawancara maupun studi dokumen akan diolah secara kualitatif.
Selanjutnya data yang telah dianalisis secara kualitatif dianalisis secara deskriptif kualitatif, artinya menggambarkan secara jelas dan sistematis kemudian akan
diperoleh kesimpulan dari permasalahan yang akan dibahas.
21
Fakultas Hukum Universitas Udayana, op.cit, h. 82.
22
Abdulkadir Muhammad II, op.cit, h. 172.
23
BAB II TINJAUAN UMUM TERKAIT PERLINDUNGAN HUKUMPEKERJA
KONTRAK ATAS DASAR KEBUTUHAN DALAM HAL KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA APABILA TERJADI KECELAKAAN KERJA
2.1. Pengertian Perlindungan Hukum