23
BAB II TINJAUAN UMUM TERKAIT PERLINDUNGAN HUKUMPEKERJA
KONTRAK ATAS DASAR KEBUTUHAN DALAM HAL KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA APABILA TERJADI KECELAKAAN KERJA
2.1. Pengertian Perlindungan Hukum
Menurut Philipus perlindungan hukum yaitu selalu berkaitandengan kekuasaan. Ada dua kekuasaan pemerintah dan kekuasaanekonomi. Dalam hubungan
dengan kekuasaan pemerintah,permasalahan perlindungan hukum bagi rakyat yang diperintah,terhadap
pemerintah yang
memerintah. Dalam
hubungan dengankekuasaan ekonomi, permasalahan perlindungan hukum adalahperlindungan
bagi si lemah terhadap si kuat,misalnya perlindungan bagi pekerja terhadap pengusaha.
23
Maksud dari penjelasan tersebut bahwa rakyat mempunyaihak, kewajiban dan kedudukan yang memerlukan perlindungan hukumbaik dalam hubungan kekuasaan
pemerintah, permasalahanperlindungan hukum maupun dalam hubungan dengan kekuasaanekonomi.
Menurut Setiono, perlindungan hukum adalah tindakan atau upaya untuk melindungi masyarakat dari perbuatan sewenang-wenang oleh penguasa yang tidak
sesuai dengan aturan hukum, untuk mewujudkan ketertiban dan ketentraman sehingga memungkinkan manusia untuk menikmati martabatnya sebagai manusia.
24
Perlindungan hukum selalu dikaitkan dengan konsep rechtstaat atau konsep rule of law karena lahirnya konsep-konsep tersebut tidak lepas dari keinginan
23
Asri Wijayanti, op.cit. h. 10.
24
Setiono, 2004, Rule of Law Supremasi Hukum, Magister Ilmu Hukum Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret, Surakarta, h. 3.
1 23
24 memberikan pengakuan dan perlindungan terhadap hak asasi manusia, konsep
rechtstaat muncul di abad ke-19 yang pertama kali dicetuskan oleh Julius Stahl.Pada saatnya hampir bersamaan muncul pula konsep negara hukum rule of Law yang
dipelopori oleh A.V.Dicey. Konsep rechtstaat menurut Julius Stahl secara sederhana dimaksudkan
dengan negara hukum adalah negara yang menyelenggarakan kekuasaan pemerintahannya didasarkan pada hukum. Konsep negara hukum atau rechtstaat
menurut Julius Stahl mencakup 4 empat elemen, yaitu : 1.
Perlindungan hak asasi manusia; 2.
Pembagian kekuasaan; 3.
Pemerintahan berdasarkan undang-undang; 4.
Peradilan tata usaha negara.
25
Keberadaan hukum dalam masyarakat sangatlah penting dalam kehidupan dimana hukum dibangun dan dijiwai oleh moral konstitusionalisme. Hak-hak asasi
warga harus dihormati dan ditegakkan oleh pengembang kekuasaan negara dimanapun dan kapanpun, ataupun juga ketika wargamenggunakan kebebasannya
untuk ikut serta atau untuk mengetahui jalannya proses pembuatan kebijakan publik.
26
25
Philipus M. Hadjon, op.cit. h. 2
26
Sudikno Mertokusumo, 2003, Mengenal Hukum Suatu Pengantar, Cet. 1, Liberty, Yogyakarta, selanjutnya disingkat Sudikno Mertokusumo I h. 22.
25 Negara hukum pada dasarnya bertujuan untuk memberikan perlindungan
hukum bagi rakyat terhadap tindakan pemerintah yang dilandasi oleh dua prinsip negara hukum, yaitu perlindungan hukum preventif merupakan perlindungan yang
diberikan oleh pemerintah dengan tujuan untuk mencegah sebelum terjadinya pelanggaran dan perlindungan hukum represif merupakan perlindungan akhir berupa
sanksi seperti denda, penjara, dan hukuman tambahan yang diberikan apabila sudah terjadi sengketa atau telah dilakukan suatu pelanggaran.
27
Keadilan dibentuk oleh pemikiran yang benar, dilakukan secara adil dan jujur serta bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukan. Rasa keadilan dan hukum
harus ditegakkan berdasarkan hukum positif untuk menegakkan keadilan dalam hukum sesuai dengan realitas masyarakat yang menghendaki tercapainya masyarakat
yang aman dan damai.Keadilan harus dibangun sesuai dengan cita hukum Rechtidee dalam negara hukum Rechtstaat, bukan negara kekuasaan Machtsstaat. Hukum
berfungsi sebagai perlindungan kepentingan manusia, penegakkan hukum harus memperhatikan 4 unsur yaitu:
1. Kepastian hukum Rechtssicherkeit
2. Kemanfaat hukum Zeweckmassigkeit
3. Keadilan hukum Gerechtigkeit
4. Jaminan hukum Doelmatigkeit.
28
27
ZahirinHarahap,2001, Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara, Raja Grafindo Persada, Jakarta, h. 2.
28
Ishaq, 2009, Dasar-dasar Ilmu Hukum, Sinar Grafika, Jakarta, h. 43.
26 Penegakan hukum dan keadilan harus menggunakan jalur pemikiran yang
tepat dengan alat bukti dan barang bukti untuk merealisasikan keadilan hukum dan isi hukum harus ditentukan oleh keyakinan etis, adil tidaknya suatu perkara. Persoalan
hukum menjadi nyata jika para perangkat hukum melaksanakan dengan baik serta memenuhi, menepati aturan yang telah dibakukan sehingga tidak terjadi
penyelewengan aturan dan hukum yang telah dilakukan secara sistematis, artinyamenggunakan kodifikasi dan unifikasi hukum demi terwujudnya kepastian
hukum dan keadilan hukum.
29
Hukum berfungsi sebagai perlindungan kepentingan manusia, agar kepentingan manusia terlindungi, hukum harus dilaksanakan secara profesional.
Pelaksanaan hukum dapat berlangsung normal, damai, dan tertib. Hukum yang telah dilanggar harus ditegakkan melalui penegakkan hukum. Penegakan hukum
menghendaki kepastian hukum, kepastian hukum merupakanperlindungan terhadap tindakan sewenang-wenang. Masyarakat mengharapkan adanya kepastian hukum
karena dengan adanya kepastian hukum masyarakat akan tertib, aman dan damai. Aturan hukum baik berupa undang-undang maupun hukum tidak tertulis,
dengan demikian, berisi aturan-aturan yang bersifat umum yang menjadi pedoman bagi individu bertingkah laku dalam hidup bermasyarakat, baik dalam hubungan
dengan sesama maupun dalam hubungannya dengan masyarakat. Aturan-aturan itu menjadi batasan bagi masyarakat dalam membebani atau melakukan tindakan
29
Ibid, h. 4.
27 terhadap individu. Adanya aturan semacam itumaka akanmenimbulkan kepastian
hukum. Dengan demikian, kepastian hukum mengandung dua pengertian yaitu pertama, adanya aturan yang bersifat umum membuat individu mengetahui perbuatan
apa yang boleh atau tidak boleh dilakukan dan kedua, berupa keamanan hukum bagi individu dari kesewenangan pemerintah karenadengan adanya aturan yang bersifat
umum itu individu dapat mengetahui apa saja yang boleh dibebankan atau dilakukan oleh negara terhadap individu.
30
Peran pemerintah dan pengadilan dalam menjaga kepastian hukum sangat penting. Pemerintah tidak boleh menerbitkan aturan pelaksanaan yang tidak diatur
oleh undang-undang atau bertentangan dengan undang-undang. Apabila hal itu terjadi, pengadilan harus menyatakan bahwa peraturan demikian batal demi hukum,
artinya dianggap tidak pernah ada sehingga akibat yang terjadi karena adanya peraturan itu harus dipulihkan seperti sediakala. Akan tetapi, apabila pemerintah tetap
tidak mau mencabut aturan yang telah dinyatakan batal itu, hal itu akan berubah menjadi masalah politik antara pemerintah dan pembentuk undang-undang.
31
Berdasarkan uraian tersebut dapat diketahui bahwa perlindungan hukum adalah segala bentuk upaya pengayoman terhadap harkat dan martabat manusia serta
pengakuan terhadap hak asasi manusia di bidang hukum. Prinsip perlindungan hukum bagi rakyat Indonesia bersumber pada Pancasila dan konsep negara hukum, kedua
30
Peter Mahmud Marzuki, 2008, Pengantar Ilmu Hukum, Kencana, Jakarta, selanjutnya disingkat Peter Mahmud Marzuki II h. 157.
31
Ibid, h. 159.
28 sumber tersebut mengutamakan pengakuan serta penghormatan terhadap harkat dan
martabat manusia.
1.2. Pekerja Kontrak