35
1.3. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
1.3.1. Keselamatan kerja
Keselamatan Kerja diatur dalam Pasal 86 ayat 1 Undang-Undang Ketenagakerjaan yang menyatakan bahwa setiap pekerjaburuh mempunyai hak untuk
memperoleh perlindungan atas: a.
K eselamatan dan kesehatan kerja;
b. M
oral dan kesusilaan; c.
P erlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai
agama
Mengenai perlindungan tenaga kerja meliputi beberapa aspek yang salah satunya mengenai perlindungan keselamatan. Perlindungan tersebut sebagai upaya
agar tenaga kerja merasa aman pada saat akan bekerja sehari-hari dan untuk dapat meningkatkan produktivitas karyawan. Selain itu keselamatan juga telah menjadi
salah satu hak asasi manusia yang harus dilindungi oleh pemerintah dan dihargai oleh anggota masyarakat lainnya. Tenaga kerja harus memperoleh perlindungan dari
berbagai persoalan yang ada disekitarnya dan pada dirinya sendiri yang bisa saja dapat menimpa atau mengganggu dirinya sendiri serta pelaksanaan pekerjaannya.
36
Dengan majunya industrialisasi dan modernisasi, maka dalampeningkatan intensitas kerja operasional dan tempat kerja para pekerja. Hal ini memerlukan
pengarahan tenaga kerja secara intensif dari para pekerja. Kelelahan, kurang perhatian, kehilangan keseimbangan danlain-lain merupakan akibat dan sebab
terjadinya kecelakaan, maka dari itu perlu dipahami adanya pengetahuan keselamatan
36
R. Wayne Mondy, 2008, Manajemen Sumber Daya Manusia, Erlangga, Jakarta, h. 86.
36 kerja yang tepat selanjutnya dengan peraturan yang maju akan dicapai keamanan
yang baik dan realistis yang merupakan faktor penting dalam memberikan rasa tenteram, kegiatan dan kegairahan bekerja pada tenaga kerja yang bersangkutan untuk
dapat mempertinggi mutu pekerjaan, peningkatan produksi dan produktivitas kerja. Menurut Rivai keselamatan kerja adalahsuatu perlindungan karyawan dari
cedera yang disebabkan oleh kecelakaan yang berkaitan dengan pekerjaan.
37
Selain itu menurut Swasto keselamatan kerja menyangkut segenapproses perlindungan
tenaga kerja terhadap kemungkinan adanya bahaya yang timbul dalam lingkungan pekerjaan.
38
Dari pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa keselamatan kerja adalah suatu bentuk perlindungan yang berkaitan dengan upaya pencegahan
kecelakaan kerja maupun lingkungan kerja serta tindakan pekerja sendiri. Undang-UndangKeselamatan Kerja yang menyatakan bahwa setiap tenaga
kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produktivitas
nasional. Setiap pekerjaburuh yang berada di tempat kerja terjamin pula keselamatannya. Setiap sumber produksi perlu dipakai dan dipergunakan secara aman
dan efisien. Perlu diadakan segala daya upaya untuk membina norma-norma perlindungan kerja. Pembinaan norma-norma perlu diwujudkan dalam undang-
undang yang memuat ketentuan-ketentuan umum tentang keselamatan kerja yang
37
Ibid, h. 413.
38
Swasto Bambang, 2011, Manajemen Sumber Daya Manusia, UB Press, Malang, h. 107.
37 sesuai dengan perkembangan masyarakat, industrialisasi teknik danteknologi.Adapun
syarat-syarat keselamatan kerja antara lain : 1.
Mencegah dan mengurangi kecelakaan; 2.
Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran; 3.
Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan; 4.
Memberikan kesempatan atau jalan penyelamatan diri waktu kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya;
5. Memberikan pertolongan pada kecelakaan;
6. Memberi alat-alat perlindungan diri pada pekerja;
7. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai;
8. Menyelanggarakan suhu dan lembab udara yang baik;
2.3.2. Kesehatan kerja