37 sesuai dengan perkembangan masyarakat, industrialisasi teknik danteknologi.Adapun
syarat-syarat keselamatan kerja antara lain : 1.
Mencegah dan mengurangi kecelakaan; 2.
Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran; 3.
Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan; 4.
Memberikan kesempatan atau jalan penyelamatan diri waktu kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya;
5. Memberikan pertolongan pada kecelakaan;
6. Memberi alat-alat perlindungan diri pada pekerja;
7. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai;
8. Menyelanggarakan suhu dan lembab udara yang baik;
2.3.2. Kesehatan kerja
Kesehatan Kerja diatur dalam Pasal 86 ayat 1 huruf aUndang-Undang Ketenagakerjaan yang merupakan salah satu hak pekerja untuk memperoleh
perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja. Untuk itu pengusaha wajib melaksanakan secara sistematis dan terintegrasi dengan sistem manajemen
perusahaan. Upaya kesehatan kerja bertujuan untuk melindungi pekerjaan atau buruh guna
mewujudkan produktivitas kerja yang optimal dengan cara pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja pengendalian bahaya ditempat kerja, promosi kesehatan,
pengobatan,dan rehabilitasi. Dengan demikian tujuan kesehatan kerja adalah: 1.
Melindungi pekerja dari resiko kesehatan kerja;
38 2.
Meningkatkan derajat kesehatan para pekerja atau buruh; 3.
Agar pekerja
atau buruh
dan orang-orang
disekitarnya terjaminkesehatannya;
4. Menjamin agar produksi dipelihara dan dipergunakan secara amandan
berdaya guna. Menurut Mathis dan Jackson kesehatan kerja merujuk pada kondisi fisik,
mental dan stabilitas emosi secara umum. Individu yang sehat adalah yang bebas dari penyakit, cedera serta masalah mental dan emosi yang bisa mengganggu aktivitas
manusia normal umumnya.
39
Menurut Swasto kesehatan kerja menyangkut kesehatan fisik dan mental. Kesehatan mencakup seluruh aspek kehidupan manusiatermasuk lingkungan
kerja.Swasto juga mengemukakan bahwa ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan kerja antara lain:
1. Kondisi lingkungan tempat kerja meliputi:
a. Kondisi fisik yaitu berupa penerangan, suhu udara, ventilasi ruangan
tempat kerja, tingkat kebisingan, getaran mekanis, radiasi dan tekanan udara;
b. Kondisi fisiologis, yaitu dapat dilihat dari konstruksi mesinperalatan,
sikap badan dan cara kerja dalam melakukan pekerjaan, hal-hal yang
39
Mathis Robert L. dan Jackson John H, 2006, Human Resource Management, alih bahasa, Salemba Empat, Jakarta, h. 245.
39 dapat menimbulkan kelelahan fisik dan bahkan dapat mengakibatkan
perubahan fisik tubuh karyawan. c.
Kondisi khemis yaitu dapat dilihat dari uap gas, debu, kabut, asap, awan, cairan dan benda padat.
2. Mental psikologis yaitu meliputi hubungan kerja dalam kelompokteman
sekerja, hubungan kerja antara bawahan dan atasan dan sebaliknya, suasana kerja, dan lain-lain.
40
1.3.3. Pengertian keselamatan dan kesehatan kerja