DART yaitu sebesar 0,71. Perusahaan yang memiliki nilai DAR terendah adalah PT Ciputra Property Tbk CTRP yaitu sebesar 0,07.
Pada tahun 2011 nilai rata-rata DAR adalah 0,435, perusahaan yang memiliki nilai DAR tertinggi adalah PT Summarecon Agung Tbk
SMRA yaitu sebesar 0,69. Perusahaan yang memiliki nilai DAR terendah adalah PT Ciputra Property Tbk CTRP yaitu sebesar 0,16.
Pada tahun 2012 nilai rata-rata DAR adalah 0,445, perusahaan yang memiliki nilai DAR tertinggi adalah PT Gowa Makassar Tourism
Development Tbk GMTD yaitu sebesar 0,73. Perusahaan yang memiliki nilai DAR terendah adalah PT Duti Pertiwi Tbk DUTI yaitu
sebesar 0,21. Pada tahun 2013 nilai rata-rata DAR adalah 0,435, perusahaan yang
memiliki nilai DAR tertinggi adalah PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk GMTD yaitu sebesar 0,69. Perusahaan yang
memiliki nilai DAR terendah adalah PT Pudjiadi Prestige Tbk PUDP yaitu sebesar 0,01.
4.1.1 Uji asumsi klasik
Untuk mengetahui apakah model regresi benar-benar menunjukkan hubungan yang signifikan dan representatif, maka model tersebut harus
memenuhi uji asumsi klasik.
Universitas Sumatera Utara
4.1.2.1 Uji normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Normalitas
dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dan grafik dengan melihat histogram dari residualnya.
Sumber : Hasil olahan SPSS 18.0 for windows 1 Juli 2014, diolah
Gambar 4.1 Normal P-P Plot Sebelum Perbaikan
Pada Gambar 4.1 terlihat titik-titik yang tersebar memotong garis diagonal dan sebagian tidak terlalu mengikuti arah
garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa data berdistribusi tidak terlalu normal. Masalah data yang tidak normal harus diperbaiki
untuk mendapatkan model regresi yang baik. Salah satu cara untuk mengatasi masalah data yang tidak normal adalah dengan
menggunakan logaritma natural pada semua variabel. Perbaikan dari masalah normalitas ini dapat dilihat pada Gambar 4.2 :
Universitas Sumatera Utara
Sumber : Hasil olahan SPSS 18.0 for windows 1 Juli 2014, diolah
Gambar 4.2 Normal P-P Plot Setelah Perbaikan
Untuk lebih memastikan apakah data disepanjang garis diagonal tersebut berdistribusi normal atau tidak, maka dilakukan uji
Kolmogorov Smirnov 1 Sample KS yakni dengan melihat data residualnya apakah distribusi normal atau tidak. Jika nilai Asym.sig
2- tailed taraf nyata α = 0.05 maka data residual berdistribusi
normal.
Tabel 4.5 Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 84
Normal Parameters
a,b
Mean .0000000
Std. Deviation .58260542
Most Extreme Differences Absolute
.064 Positive
.039 Negative
-.064 Kolmogorov-Smirnov Z
.590 Asymp. Sig. 2-tailed
.877 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : Hasil olahan data SPSS 18.00 for windows 1 Juli 2014, diolah
Universitas Sumatera Utara
Dari Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa Asymp. Sig 2-tailed adalah sebesar 0,877 lebih besar
dari taraf nyata α = 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data residual berdistribusi
normal.
4.1.2.2 Uji heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terdapat ketidaksamaan varians residual satu
pengamatan ke pengamatan lainnya. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas dapat
dideteksi denga melihat penyebaran plot melalui gambar scatterplot sebagai berikut :
Sumber : Hasil olahan data SPSS 18.00 for windows 1 Juli 2014, diolah
Gambar 4.3 Scatterplot
Universitas Sumatera Utara
Pada Gambar 4.3 terlihat bahwa titik-titik yang menyebar secara acak tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas serta
tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini memenuhi salah satu asumsi bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model regresi. Tabel 4.6 menampilkan hasil pengujian heteroskedastisitas dengan uji glejser.
Tabel 4.6 Uji Glejser
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant .396
.085 4.686
.000 LnWCT
-.029 .053
-.065 -.553
.582 LnQR
-.043 .055
-.098 -.787
.433 LnDAR
-.048 .072
-.080 -.675
.501 a. Dependent Variable: Absut
Sumber : Hasil olahan data SPSS 18.00 for windows 1 Juli 2014, diolah
Berdasarkan Tabel 4.6 variabel independen tidak ada yang signifikan secara statisitik mempengaruhi variabel dependen absolut
Ut absut. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5, maka dapat disimpulkan model regresi
tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.
4.1.2.3 Uji autokorelasi
Hasil pengujian autokorelasi yang dilakukan dengan SPSS 16.0 for windows ditampilkan pada tabel sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.7 Uji Autokorelasi
Model Summary
b
Sumber : Hasil olahan data SPSS 18.00 for windows 1 Juli 2014, diolah
Tabel 4.7 tersebut memperlihatkan bahwa nilai Durbin- Watson adalah sebesar 1,790. Sedangkan hasil pengujian menurut
tabel adalah sebagai berikut : n = jumlah sampel = 110
k = jumlah variabel bebas = 3 pada tingkat signifikan
si α = 0,05 diperoleh dl = 1,65228 dan du =1,72623
du DW 4-du = 1,726 1,790 2,274 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
masalah autokorelasi pasitif atau negatif pada model regresi penelitian ini.
4.1.2.4 Uji multikolinearitas
Uji multikolinearitas dilakukan untuk melihat ada tidaknya hubungan linear diantara variabel bebas dalam model regresi. Hasil
pengujian multikolinearitas dijelaskan dalam tabel sebagai berikut :
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .307
a
.095 .061
.59343 1.790
a. Predictors: Constant, LnDAR, LnWCT, LnQR b. Dependent Variable: LnROI
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.8 Uji Multikolinieritas
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error Beta
Toleranc e
VIF 1
Constant -2.960
.136 -21.699
.000 LnWCT
.233 .086
.307 2.722
.008 .889
1.124 LnQR
.071 .089
.095 .802
.425 .799
1.251 LnDAR
.100 .116
.098 .865
.390 .885
1.130 a. Dependent Variable: LnROI
Sumber : Hasil olahan data SPSS 18.00 for windows 1 Juli 2014, diolah
Dari Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa semua variabel bebas tidak terkena masalah multikolinearitas. Hal ini dapat dilihat dari
nilai VIF 5 dan Tolerance 0,1.
4.1.3 Analisis regresi linier berganda