14
Belajar berbasis kerja yang memerlukan suatu pendekatan pengajaran yang memungkinkan siswa menggunakan konteks tempat kerja untuk
mempelajari materi pelajaran yang berbasis sekolah dan bagaimana materi tersebut dipergunakan kembali di tempat kerja. Begitu juga dengan belajar
berbasis jasa layanan yang memerlukan penggunaan metodologi pengajaran yang mengkombinasikan jasa layanan masyarakat dengan suatu struktur
berbasis sekolah untuk merefleksikan jasa layanan tersebut, jadi menekankan hubungan antara pengalaman jasa layanan dan pembelajaran akademis.
Kemudian diterapkan belajar kooperatif yang memerlukan pendekatan pengajaran melalui penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama
dalam maksimalkan kondisi belajar dalam mencapai tujuan belajar.
d. Penerapan Pendekatan Kontekstual di Kelas
Penerapan CTL dalam kelas cukup mudah yaitu dengan mengembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan
cara bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan ketrampilan barunya dengan kegiatan inkuiri untuk semua
topik. Kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya. Ciptakan “masyarakat belajar” belajar dalam kelompok dengan menghadirkan
“model” sebagai contoh pembelajaran. Selanjutnya melakukan refleksi di akhir pertemuan serta penilaian yang sebenarnya dengan bertanya.
Sebuah kelas dikatakan menggunakan pendekatan CTL jika menerapkan tujuh komponen pembelajaran dalam pembelajarannya. Adapun penerapan
ketujuh komponen kontekstual menurut Dirjen Dikdasmen 2003:33 yaitu:
15
1 Kontruktivisme Contructivism
2 Menemukan Inquiry
3 Bertanya Questioning
4 Masyarakat Belajar Learning community
5 Permodelan Modeling
6 Refleksi Reflection
7 Penilaian yang sebenarnya Authentic Assessment
Pengetahuan yang diperoleh siswa bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep, atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat, melainkan
mengkontruksikan pengetahuan itu dan memberi makna dalam dunia nyata. Pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan hasil
mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi hasil dari menemukan sendiri. Bagi siswa bertanya merupakan hal penting dalam melaksanakan pembelajaran
yang berbasis inkuiri, yaitu menggali informasi, mengkonfirmasikan apa yang sudah diketahui dan mengarahkan perhatian pada aspek yang belum
diketahuinya. Dalam konsep masyarakat belajar menyarankan agar hasil pembelajaran diperoleh dari kerjasama dengan orang lain. Hasil belajar
diperoleh dari “sharing” antara teman, antar kelompok, dan antara yang tahu dengan yang belum tahu.
Dengan menghadirkan model dalam pembelajaran pendekatan CTL dapat mempermudah pemahaman siswa terhadap materi. Kemudian siswa
merespon terhadap kejadian, aktivitas, atau pengetahuan yang baru diterimanya. Gambaran perkembangan siswa perlu diketahui oleh guru agar
bisa memastikan bahwa siswa mengalami proses pembelajaran dengan benar. Pembelajaran yang benar memang seharusnya ditekankan pada upaya
membantu siswa agar mampu mempelajari lerning how to learn, bukan
16
hanya menekankan pada diperolehnya sebanyak mungkin informasi di akhir periode pembelajaran.
Jadi bisa disimpulkan bahwa sebuah kelas dikatakan menerapkan pembelajaran kontekstual jika dalam proses belajar mengajar menghadirkan
kehidupan nyata dan mengkaitkannya dengan pengetahuan yang dimilikinya dan menerapkan tujuh komponen pokok dalam belajar efektif yaitu
konstruktivisme, menemukan, bertanya, mayarakat belajar, permodelan, refleksi, dan penilaian autentik dalam pembelajaran.
2. Pembelajaran Konvensional a.