10
BAB II LANDASAN TEORI
A. Landasan Teori
1. Pendekatan Kontekstual
Sejauh ini pendidikan kita masih didominasi oleh pandangan bahwa pengetahuan sebagai perangkat fakta-fakta yang harus dihafal. Kelas masih
berfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan, kemudian ceramah sebagai pilihan utama dalam strategi belajar. Untuk itu, diperlukan sebuah strategi
belajar “baru” yang lebih memberdayakan siswa. Sebuah strategi belajar yang tidak mengharuskan siswa menghafal fakta-fakta, tetapi sebuah strategi yang
mendorong siswa mengkontruksikan pengetahuan di benak mereka sendiri. Sebagian besar dari siswa tidak mampu menghubungkan antara apa yang
mereka pelajari dengan bagaimana pengetahuan tersebut akan dipergunakandimanfaatkan. Siswa memiliki kesulitan untuk memahami konsep
akademik sebagaimana mereka biasa diajarkan, yaitu menggunakan sesuatu yang abstraks dan metode ceramah. Mereka sangat butuh untuk memahami konsep-
konsep yang menghubungkan dengan tempat kerja dan masyarakat pada umumnya dimana mereka akan hidup dan bekerja Depdiknas, 2002:1.
a. Pengertian Pendekatan Kontekstual
Pendekatan kontekstual Contextual Teaching and LearnigCTL menurut Dirjen dikdasmen 2003:1 merupakan konsep pembelajaran yang
11
membantu guru mengkaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara
pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.
Pembelajaran kontekstual CTL adalah konsep belajar dimana guru menghadirkan dunia nyata ke dalam kelas dan mendorong siswa membuat
hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari, sementara siswa memperoleh pengetahuan dan
ketrampilan dari konteks yang terbatas, sedikit demi sedikit, dan diproses mengkontruksi sendiri, sebagai bekal untuk memecahkan masalah dalam
kehidupannya sebagai anggota masyarakat Nurhadi, 2003:13.
Selain dari pengertian pembelajaran kontekstual di atas Sugandi 2004:40 juga menambahkan bahwa pembelajaran kontekstual merupakan
suatu konsep pembelajaran yang membantu guru dalam mengkaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi nyata siswa dan mendorong siswa
membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari, dengan melibatkan tujuh komponen
utama pembelajaran efektif, yaitu kontruktivisme, bertanya, menemukan, masyarakat belajar, permodelan dan penilaian sebenarnya.
Dari pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa, pendekatan kontekstual adalah suatu konsep belajar dimana guru menghadirkan dunia
nyata kedalam kelas dan memotivasi siswa untuk membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-
hari dengan melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran efektif yaitu kontruktivisme, bertanya, menemukan, masyarakat belajar, permodelan dan
penilaian sebenarnya.
b. Karakteristik Pembelajaran Kontekstual.
Pembelajaran kontekstual menurut Johnson dalam Nurhadi 2003:13-14 memiliki komponen-komponen sebagai berikut:
12
1 Melakukan hubungan yang bermakna making meaningfull connections
2 Melakukan kegiatan-kegiatan yang signifikan doing significant work.
3 Belajar yang diatur sendiri sefl-regulated learning.
4 Bekerja sama collaborating.
5 Berpikir kritis dan kreatif critical and creative thinking.
6 Mengasuh dan memelihara pribadi siswa nurturing the individual.
7 Mencapai standar yang tinggi reaching high standards.
8 Menggunakan penilaian autentik using authentic assessment.
Sesuai dengan karakteristik pembelajaran kontekstual di atas diharapkan siswa dalam proses pembelajaran berlangsung dapat menghubungkan antara
materi pelajaran yang diterima dengan kondisi nyata yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Dalam proses belajar mengajar berlangsung, siswa
dituntut aktif bekerja sama dengan kelompoknya yang telah ditentukan, karena dengan bekerja sama siswa yang pandai dapat membantu temannya
yang kurang pandai dalam pemahaman materi pelajaran. Dengan bekerja sama dalam kelompok dapat mempermudah siswa dalam menganalisis, membuat
sintesis, memecahkan masalah, membuat keputusan dan menggunakan logika dan bukti-bukti sesuai dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai pada
pokok bahasan pencatatan transaksi ke jurnal pada perusahaan dagang. Pembelajaran kontekstual menekankan penilaian dalam proses, dimana
penilaian tersebut tidak hanya berdasarkan pada penilaian di akhir periode pembelajaran tetapi juga berdasarkan pada penilaian keaktifan siswa dalam
proses belajar mengajar berlangsung. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran berlangsung dapat membantu dalam pencapaian kualitas
pendidikan yang tinggi. Dalam pencapaian kualitas pembelajaran yang tinggi guru juga menentukan dalam memotivasi siswa dalam proses belajar agar
siswa termotivasi untuk lebih tertarik dalam mempelajari pokok bahasan yang disampaikan.
13
c. Fokus Pembelajaran Kontekstual.